Hubungan Parameter Kompaksi dengan Index Properties Penelitian Terdahulu

23 E = jumlah tumbukanlapisan × jumlah lapisan × berat penumbuk × tinggi jatuh penumbuk volume cetakan Energi pemadatan tanah akan mempengaruhi suatu karakteristik kurva pemadatan, dimana semakin besar energi pemadatan yang diterima tanah maka efek densifikasinya akan semakin besar, sehingga nilai kadar air optimum w opt akan bergeser lebih kecil namun akan diperoleh nilai berat isi kering maksimum γd maks yang lebih besar. Hubungan kadar air optimum w opt dan berat isi kering maksimum γd maks sebagai berikut : Gambar 2.8. Hubungan antara kadar air dan berat isi kering dengan beberapa jenis tanah yang telah dipadatkan HoltzandKovacs,1981, Das,1998

2.4 Hubungan Parameter Kompaksi dengan Index Properties

Beberapa penelitian dalam memprediksi nilai kompaksi tanah berat isi kering maksimum dan kadar air optimum telah banyak dikembangkan. Penelitian- penelitian tersebut menggunakan beberapa parameter geoteknik, seperti batas plastis plastic limit, batas cair liquid limit, specific gravity, energi kompaksi Universitas Sumatera Utara 24 compaction energy, analisa distribusi butiran Grain Size Distribution dan klasifikasi tanah. Penelitian untuk mengetahui hubungan antara parameter kompaksi dilakukan pertama kali oleh Johnson dan Sallberg 1962. Nilai-nilai tersebut dihubungkan dengan cara regresi linear berdasarkan nilai indeks properties Siagian, D.W dan Muis, Z.A., 2013. Besaran prediksi berat isi kering maksimum γd maks dan kadar air optimum w opt juga dapat dihitung dari model yang disarankan oleh Goswami Muis, Z.A., 1998 dengan persamaan sebagai berikut: Y = m Log G + k 2.6 dimana: Y = Berat isi kering maksimum ᵞ d max dan kadar air optimum w opt m = Kemiringan kurva k = Konstanta G = Konstanta gradasi 1 + F AX1 + BX2 + CX3 X1 = berat tertahan saringan 4,75 mm X2 = berat saringan 4,75 mm dan tertaha saringan 0,075 mm X3 = berat saringan lewat 0,075 mm A, B, C = Konstanta nomor saringan F = butiran halus Konstanta m dan k diperoleh dari grafik hubungan antara Log G dengan nilai berat isi kering maksimum serta nilai kadar air optimum dari hasil percobaan di laboratorium. Sedangkan F merupakan butiran halus yang ditentukan berdasarkan persen lewat saringan 0,075 mm dan nilai Indeks Plastisitas IP. Universitas Sumatera Utara 25 Tabel 2.4 Penentuan Nilai F

2.5 Penelitian Terdahulu

Al-Khafaji 1993 dalam Nendi 2010 telah melakukan penelitian sampel di Irak dan Amerika, untuk memperoleh persamaan-persamaan parameter kompaksi yaitu berat isi kering maksimum Maximum Dry Density=MDD dan kadar air optimum Optimum Mouisture Content=OMC. Al-Khafaji merumuskan hubungan antara nilai kompaksi dengan nilai batas-batas Atterberg LL dan PL. Untuk tanah di Irak, MDD = 2.44 – 0.22PL – 0.008LL 2.7 OMC = 0.24LL + 0.63PL – 3.13 2.8 Untuk tanah di Amerika, MDD = 2.27 – 0.19PL – 0.003LL 2.9 OMC = 0.14LL + 0.54PL 2.10 Blotz, et.al 1998 dalam Nendi 2010, mencoba untuk memperoleh persamaan yang diperoleh dari memplot 22 sampel tanah Tabel 2.5 yang menyatakan bahwa hubungan linear antara berat isi kering maksimum γd max Lewat Saringan 0,075 mm Nilai F IP 10 IP 10 – 25 26 – 40 41 – 60 61 – 85 86 – 100 0,0 0,2 1,0 1,0 1,0 0,0 0,2 1,0 0,0 1,0 Universitas Sumatera Utara 26 dengan energi pemadatan E. Hasil dari korelasi dinyatakan melalui persamaan linear sebagai berikut: MDD = 2.27 log LL – 0.94 Log E – 0.16 LL+ 17.02 2.11 OMC = 12.39 – 12.21 log LL log E + 0.67 LL + 9.21 2.12 Blotz, et.al 1998 mengusulkan agar kedua persamaan tersebut hanya digunakan bagi tanah yang mempunyai nilai PL=17 dan LL=70. Tabel 2.5 Sampel tanah yang digunakan untuk membentuk persamaan Blotz,1998 dalam Nendi, 2010 Metacalf, J.B dan Romanoschi, S.A. 2008, memprediksi nilai berat isi kering maksimum dan kadar air optimum dengan menggunakan metode persaamaan regresi linear dengan persaaman: MDD tm 3 = 2,0513 – 0,0513PL – 0,000016PM + 0,2901GR2 2.13 R 2 = 0,81; Standard Error = 0.074 tm 3 OMC = 9,4169 + 0,0041PM – 0,3095GC + 0,3107PL 2.14 Universitas Sumatera Utara 27 R 2 = 0,78; Standard Error = 2,46 dimana: PL =Batas Plastis PM = Modulus Plastis = IP P0.425 lolos ayakan diameter 0.425 GR2 = P0.075P0.425 lolos ayakan diameter 0.075 lolos ayakan diameter 0.425 GC = Koefisien Gradien = P4.75P.26 – P2 100 Gambar 2.9. MDD Prediksi vs MDD lab Metacalf, J.B dan Romanoschi, S.A. 2008 Gambar 2.10. OMC Prediksi vs OMC lab Metacalf, J.B dan Romanoschi, S.A. 2008 Universitas Sumatera Utara 28 Kemudian Ugbe 2012 mengusulkan persamaan dalam memprediksi berat isi kering maksimum γd dan kadar air optimum w opt dengan mengunakan nilai index properties persentase butiran halus, batas cair dan berat jenis. Ugbe mengambil 152 sampel tanah dari Delta Negara Nigeria, kemudian melakukan pengujian index properties dan menghasilkan statistik data tanah Tabel 2.6. Tabel 2.6 Statistik hasil pengujian Ugbe 2012 Adapun dari hasil regresi Ugbe 2012 diperoleh persamaan sebagai berikut: MDD = 15.665SG + 1.526LL-4.313F + 2011.960 2.15 R 2 = 0.895 OMC = 0.129F-0.0196LL-1.4233SG + 11.399 2.16 R 2 =0.795 dimana: MDD = Maximum Dry Density Berat isi kering maksimum OMC = Moisture Content Kadar air optimum SG = Specific Gravity Berat jenis F = Fines Percent Persen butiran LL = Liquid Limits Batas Cair Ugbe 2012 menggunakan 3 variabel, sehingga dianggap dapat mewakili semua data indeks properties tanah. Disamping itu pengujian keakuratan korelasi Universitas Sumatera Utara 29 yang digunakan Ugbe 2012 memiliki rentang yang cukup besar yakni mencapai angka 80 untuk MDD dan 90 untuk OMC. Universitas Sumatera Utara 1

BAB I PENDAHULUAN