Berdasarkan Tabel 34, dapat diketahui bahwa setelah kenaikan harga daging sapi rata-rata pendapatan yang diperoleh pedagang meningkat. Pada kelompok daging
sapi, pedagang yang memiliki jumlah pendapatan tinggi yaitu pada pedagang menengah ke atas, akan tetapi pendapatan yang lebih menguntungkan yaitu pada
pedagang menengah ke bawah, dikarenakan pedagang tersebut rata-rata memproduksi bakso ukuran kecil lebih banyak dibandingkan dengan pedagang bakso menengah ke
atas. Adapun pada kelompok kombinasi daging, pedagang yang memiliki
pendapatan tinggi yakni pada pedagang menengah ke atas, selain memiliki pendapatan yang tinggi pedagang tersebut juga lebih memperoleh keuntungan yang
tinggi dibandingkan dengan pedagang yang hanya menggunakan daging sapi saja. Dari secara keseluruhan bahwa pedagang yang memiliki pendapatan yang
paling banyak yaitu pedagang yang memiliki jumlah produksi yang paling banyak. Kemudian pedagang yang memiliki pendapatan yang paling sedikit adalah pedagang
yang memiliki sedikit jumlah produksi bakso. Selain itu, meningkatnya jumlah pendapatan dikarenakan pedagang tersebut memperbanyak jumlah produksi atau
memperkecil ukuran adonan pada pembuatan bakso sehingga pendapatan yang diperoleh lebih meningkat dari sebelumnya. Dan rata-rata pedagang juga menaikkan
harga penjualan menu bakso dan mie ayam. Banyaknya jumlah produksi atau volume penjualan serta naiknya harga penjualan menu bakso dan mie ayam dapat
meningkatkan produksi bakso dan meningkatnya pendapatan pedagang bakso.
64
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Respon Pedagang Bakso Sapi Terhadap Kenaikan Harga Daging Sapi di Kota Yogyakarta dapat disimpulkan berdasarkan
perilaku pedagang bakso: 1.
Profil pedagang bakso : dari secara keseluruhan rata-rata umur pedagang bakso yang dominan yaitu 32 pedagang dengan umur rata-rata produktif yaitu 38-51
tahun pada pedagang menengah ke atas. Kemudian tingkat pendidikan yaitu pada tingkat SMP dengan presentase sebanyak 30. Adapun jumlah anggota keluarga
yaitu 3-4 orang dengan presentase sebesar 58. 2.
Profil Usaha Pedagang Bakso : dari secara keseluruhan rata-rata pengalaman yang paling lama yaitu pada pedagang menengah ke bawah dengan presentase sebesar
32. Selain itu, rata-rata modal atau biaya pengeluaran yang paling banyak yaitu pada pedagang menengah ke atas. Kemudian pendapatan yang dominan yaitu
pada pedagang menengah ke atas. 3.
Aspek perilaku kelompok daging sapi : kenaikan harga daging sapi pedagang cenderung menunjukkan perilaku dalam penggunaan bahan baku utama, bahan
tambahan, jumlah produksi bakso, bahan pelengkap, dan kemasan rata-rata bertambah, adapun dalam penggunaan bahan bakar, dan tenaga kerja rata-rata
tetap. Selain itu, rata-rata biaya pengeluaran dan pendapatan meningkat.
4. Dan perilaku kelompok kombinasi daging sapi dan ayam : kenaikan harga daging
sapi pedagang cenderung menunjukkan perilaku dalam penggunaan bahan baku utama bakso, bahan tambahan, bahan bakar, tenaga kerja, bahan pelengkap rata-
rata tetap, sedangkan jumlah produksi bakso ukuran kecil rata-rata bertambah. Adapun biaya, dan pendapatan rata-rata bertambah, akan tetapi pada pedagang
menengah ke bawah lebih menguntungkan pada saat sebelum harga daging sapi naik yaitu 52 dan 42 setelah kenaikan harga. pendapatan yang diperoleh
pedagang meningkat. Dan dari secara keseluruhan rata-rata harga penjualan bakso dan mie ayam naik.
B. Saran
1. Pedagang bakso sapi yang mengalami kenaikan harga daging sapi sebaiknya
mengimbangi jumlah penggunaan bahan baku daging dengan jumlah tepung sehingga menghasilkan jumlah produksi yang lebih banyak.
2. Bagi pemerintah seharusnya lebih peka dan memantau terhadap kanaikan harga
daging sapi, dengan cara menstabilkan harga yang terjadi di pasaran sehingga bisa meringankan beban hidup khususnya bagi pedagang bakso sapi dan mie ayam
jika memang akan terjadi kenaikan harga daging sapi.