Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

18 akurat oleh fungsi permintaan uang. Ketika digabungkan dengan pandangannya bahwa permintaan atas uang tidak sensitif terhadap perubahan suku bunga, ini berarti bahwa percepatan sangat dapat diprediksi. Kita dapat melihatnya dengan menuliskan percepatan yang ditunjukkan oleh persamaan permintaan uang. V = � ��� Oleh karena hubungan antara Y dan � � biasanya cukup dapat diprediksi, fungsi permintaan uang yang stabil mengimplikasikan bahwa percepatan dapat diprediksi. Kalau kita dapat memprediksi berapa besar percepatan di periode berikutnya, perubahan dalam jumlah uang akan menghasilkan perubahan dalam pengeluaran agregat yang dapat di prediksi. Walaupun percepatan tidak lagi dianggap konstatan, uang beredar masih menjadi penentu utama dari pendapatan nominal sebagaimana dalam teori jumlah uang.

2.5 Penelitian Terdahulu

1. Nirmala dan Widodo 2009 menggunakan Vector Error Correction Model VECM dalam penelitian yang berjudul “Effect Of Increasing Use The Card Payment Equipment On The Indonesian Economy” mengemukakan bahwa peningkatan pada penggunaan alat pembayaran non-tunai menyebabkan terjadinya penurunan terhadap permintaan uang tunai, namun M1 dan M2 mengalami peningkatan. Efisiensi dari penggunaan pembayaran non-tunai menyebabkan biaya transaksi lebih rendah, sehingga terjadi penurun harga dan peningkatan PDB. Dampak dari peningkatan pembayaran non-tunai juga mempengaruhi keseimbangan pasar uang, suku bunga, harga dan output. 19 Perubahan suku bunga, output, dan harga yang akan direspon oleh Bank Indonesia dalam bentuk kebijakan moneter 2. Abednego Priyatama dan Apriansah 2010 dalam penelitian yang berjudul “Correlation Between Electronic Money and The Velocity of Money” menyatakan bahwa perkembangan teknologi mendorong adanya inovasi dalam pengembangan sistem pembayaran. E-money sebagai instrumen pembayaran non-tunai memiliki berbagai keunggulan dan potensi risiko yang sama dengan alat pembayaran elektronik lainnya. E-money di Indonesia cenderung menyebar secara bertahap dan masih belum berperan besar dalam perekonomian Indonesia. Dan berdasarkan pendekatan Real Money Balances Approach, peningkatan penggunaan e-money memiliki dampak pada peningkatan perputaran uang di Indonesia 3. Ferry Syarifuddin, dkk 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “Dampak Peningkatan Pembayaran Non-tunai Terhadap Perekonomian Dan Implikasinya Terhadap Pengandalian Moneter Di Indonesia” mengemukakan bahwa Peningkatan pembayaran non-tunai menimbulkan efek subsitusi dan efisiensi. Efek substitusi mengakibatkan turunnya permintaan uang kartal dan meningkatnya M1 dan M2. Hal tersebut selanjutnya akan berdampak pada peningkatan GDP dan harga. Sementara itu efek efisiensi terjadi seiring dengan semakin rendahnya biaya transaksi, yang akan menyebabkan turunnya harga. Di sisi lain efisiensi juga menyebabkan peningkatan GDP yang turut berpengaruh terhadap harga. Dari efek substitusi dan efisiensi tersebut, diperkirakan terjadi peningkatan GDP. 20 4. Bambang Purnomo dkk dalam penelitian mereka yang berjudul “ Dampak Pembayaran Non Tunai Terhadap Perekonomian Dan Kebijakan Moneter” mengemukakan bahwa: a. velocity of money di Indonesia yang diukur dengan tiga jenis variabel yaitu base money, total currency dan currency outside bank sebelum krisis menunjukkan kecenderungan yang meningkat kemudian menurun pada masa krisis. Sejalan dengan perbaikan kondisi ekonomi pada pasca krisis, perputaran uang kembali menunjukkan peningkatan khususnya sejak tahun 2002. Perkembangan alat pembayaran non tunai berhubungan positif dengan velocity of money khususnya setelah tahun 2002 .Hal ini mengindikasikan peningkatan peranan alat pembayaran non tunai dalam menggantikan uang tunai pada kegiatan ekonomi. b. Dengan menggunakan vector error correction model dilakukan estimasi pada model indikator Alat pembayaran non-tunai, kemudian diperoleh hasil bahwa koefisien indikator pembayaran non tunai memiliki arah sesuai harapan dalam jangka panjang, yang artinya semakin besar penggunaan pembayaran non tunai akan menurunkan permintaan uang M1. 5. Tritoguna Silitonga 2013 dalam penelitiannya yang berjudul “ Analisis Permintaan Uang Elektronik E-money Terhadap Velocity of Money Perputaran Uang Di Indonesia” melakukan uji dengan metode Granger Causality Test terhadap Uang elektronik dan velocity of money yang menyatakan bahwa antara permintaan uang elektronikvolume transaksi e- 21 money dengan nilai velocity of money di Indonesia memiliki hubungan kausalitas satu arah, dimana tingkat volume transaksi emoney mempengaruhi nilai velocity of money dalam artian ketika permintaan akan uang elektronik semakin tinggi maka akan berpengaruh terhadap laju perputaran uang velocity of money.

2.6 Kerangka Konseptual