Kerangka Konseptual Hipotesis TINJAUAN PUSTAKA

21 money dengan nilai velocity of money di Indonesia memiliki hubungan kausalitas satu arah, dimana tingkat volume transaksi emoney mempengaruhi nilai velocity of money dalam artian ketika permintaan akan uang elektronik semakin tinggi maka akan berpengaruh terhadap laju perputaran uang velocity of money.

2.6 Kerangka Konseptual

2.7 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesisnya adalah sebagai berikut : Peningkatan Teknologi dan sistem informasi Peningkatan Penggunaan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu Penurunan Jumlah Uang Beredar Meningkatnya Perputaran Uang Velocity Of Money 22 1. Transkasi APMK nominal transaksi kartu ATM-Debit dan kartu kredit secara parsial berpengaruh signifikan terhadap perputaran uang veocity of money di Indonesia. 2. Transaksi APMK nominal transaksi kartu ATM-Debit dan kartu kredit secara simultan berpengaruh signifikan terhadap perputaran uang veocity of money di Indonesia. 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang semakin maju, mendorong pergerakan kegiatan ekonomi untuk bergerak semakin cepat. Untuk mendukung kegiatan ekonomi tersebut di perlukan sistem pembayaran yang cepat, praktis, dan aman. Melihat kebutukan tersebut bank dan lembaga keuangan lainnya mulai berinovasi. Melalui serangkaian inovasi tersebut hadirlah berbagai alat pembayaran non-tunai non cash, yang diawali dengan alat pembayaran menggunakan kertas paper base seperti cek dan bilyet giro. Penemuan cek dan bilyet giro merupakan penemuan besar yang meningkatkan efisiensi system pembayaran dan hal ini mendorong pengembangan sistem pembayaran yang kemudian muncul sistem transfer dana elektronik Electronic Fund Transfer, Alat Pembayaran dengan Menggunakan Katu APMK, dan Uang Elektronik e-money. APMK merupakan salah satu alat pembayaran non-tunai yang menggunakan kartu sebagai media untuk melakukan pembayaran dalam transaksi. Berdasarkan PBI nomor 1111PBI2009, APMK terdiri dari Kartu ATM-Debit Account Based Card, dan Kartu Kredit Credit Card. Potensi pertubuhan APMK sangat pesat. Hal ini tercermin pada tren pengguna kedua kartu tersebut tiap tahunnya dalam 10 tahun terakhir. Pada tahun 2004 jumlah kartu ATM-Debit yang beredar baru sekitar 25 juta kartu, dan pada tahun 2014 telah mencapai 105 juta kartu dengan rata-rata pertumbuhan pertahun sebesar 15,6 . Sedangkan kartu kredit yang beredar pada tahun 2004 sekitar 5,6 juta kartu, dan pada tahun