commit to user 20
untuk dianalisis. Hasil KMO dan Bartlett’s Test bahwa derajat KMO- MSA menunjukkan angka 0,828 yang berarti bahwa data yang ada
memiliki kategori bagus untuk dianalisis faktor. Selain itu, dalam Anti Image Corelation Matrixes dapat dilihat bahwa item yang ada
memilikki Anti Image Corelation ≥ 0,50, sehingga semua item
dianggap layak untuk dianalisis faktor.
b. Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan software SPSS Versi 16.0 bahwa variabel persepsi pelayanan layak untuk
dianalisis. Dari hasil olah data dapat diketahui bahwa hasil uji reliabilitas variabel persepsi pelayanan menunjukkan nilai alpha
≥ 0,70 sehingga bisa dinyatakan bahwa kuisoner dalam penelitian ini sudah
reliabel.
3. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
a. Uji Pemilihan Model
Dari hasil uji MWD model linier diperoleh hasil bahwa Z1 signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5 Z1 =0,0268.
Maka model yang benar adalah log-linier. Hasil uji MWD model log- linier diperoleh hasil bahwa Z2 tidak signifikan secara statistik pada
tingkat signifikansi 5 Z2 = 0,5147, maka model yang benar adalah
commit to user 21
log-linier. Berdasarkan hasil uji MWD di atas dapat disimpulkan bahwa model yang baik untuk digunakan dalam penelitian ini adalah log-linier.
Berdasarkan hasil pengujian MWD di atas, dalam penelitian ini menggunakan model log-linier. Adapun hasil pengujian regresi linier
berganda dengan
Dari hasil regresi yang telah diolah menggunakan eviews 3.0 di atas maka didapat persamaan regresi adalah sebagai berikut:
LPBY = β
+ β
1
LINCM + β
2
LEDU + β
3
PYN+µi LPBY = 2,966+0,731LINCM + 0,868LEDU + 0,026 PYN
t-hitung = 3,136729 9,354671 9,719386 3,395045 Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap
persamaan tersebut dengan uji asumsi klasik dan uji statistik .
b. Uji Asumsi Klasik
1 Uji Multikolinieritas Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana terjadi
hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna diantara beberapa atau semua variabel independen. Untuk mengetahui
adanya multikolinearitas
digunakan metode
Klein, yaitu
membandingkan nilai r
2
regresi variabel independen satu terhadap variabel independent lainnya dengan nilai koefisien determinasi
R
2
. Jika R
2
r
2
maka tidak terjadi multikolinearitas, dan jika R
2
r
2
terjadi multikolinearitas.
commit to user 22
Dari pengolahan data dihasilkan bahwa semua korelasi antar variabel independen memiliki nilai r
2
yang lebih kecil jika dibandingkan dengan R
2
r
2
R
2
. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen tidak terdapat
masalah multikolinearitas. 2 Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari
satu observasi ke observasi lainnya. Untuk mengetahui apakah terjadi atau tidak heteroskedastis dilakukan dengan Uji White.
Dimana keputusan ada tidaknya heteroskedastisitas berdasarkan besar kecilnya nilai ObsR2 .
Berdasarkan hasil olah data dihasilkan bahwa nilai χ
2 hitung
nilai ObsR- squared lebih kecil dari χ
2 tabel
yakni 13,47531 nilai ObsR-squared 21,0621
nilai α = 5, df 12 = 21,0621 dan nilai probabilitas dari sebagian variabel lebih besar dari nilai taraf
signifikansi 5, maka pada model tersebut tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
3 Uji Autokorelasi Uji ini dilakukan dengan meregresi semua variabel bebas dan
variabel tak bebas, kemudian dilakukan uji Breusch Godfrey terhadap residu dari hasil model tersebut. Dari model tersebut akan
diperoleh ObsR- squared χ
2 hitung
untuk kemudian dibandingkan
commit to user 23
dengan χ
2 tabel
dengan derajat kebebasan 1 dalam tabel statistik Chi Square menggunakan tingkat signifikansi 5.
Dari hasil olah data didapat nilai ObsR- squared χ
2 hitung
adalah sebesar 1,425113 sedangkan nilai χ
2 tabel
α = 0,05 ; df = 1 dalam tabel statistik Chi Square sebesar 3,84146. Dengan demikian
dapat dilihat bahwa nilai ObsR- squared χ
2 hitung
lebih kecil dari χ
2 tabel
, maka tidak terdapat masalah autokorelasi.
c. Uji Statistik