c. Witholding System
Sistem Pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.
Waluyo, 2011:13-17
D. Wajib Pajak
Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai ketentuan
peraturan perundang – undangan perpajakan.
E. Definisi Penanggung Pajak
Definisi penanggung pajak pada Pasal 1 ayat 25 Undang – Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah orang pribadi atau badan yang
bertanggungjawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban Wajib pajak menurut ketentuan peraturan perundang –
undangan perpajakan.
F. Pengertian Penagihan
Penagihan adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi Utang Pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan,
melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa,
Universitas Sumatera Utara
mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita. Mardiasmo, 2011:119
G. Dasar Hukum Penagihan
Ialah; a.
Undang – Undang Nomor 19 Tahun 1997 Tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksasebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang – Undang
Nomor 19 Tahun 2000 b.
Undang – Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang – Undang
Nomor 16 Tahun 2009 c.
Peraturan Menteri Keuangan 24PMK.032008 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Penagihan Dengan Surat Paksa dan Pelaksanaan Penagihan Seketika dan
Sekaligus d.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 147KMK.041998 TentangPenunjukan Pejabat Untuk Penagihan Pajak Pusat, Tata Cara dan Jadwal Waktu
Pelaksanaan Penagihan Pajak. e.
Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE – 13PJ.751998 Tentang Jadwal Waktu Pelaksanaan Penagihan Pajak.
Universitas Sumatera Utara
H. Bentuk Penagihan
Bentuk Penagihan ada 2, yaitu; a.
Penagihan Pasif Penagihan dimana fiskus menagih utang Wajib Pajak dengan cara
mengeluarkan Ketetapan Pajak seperti: Surat Tgaihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak. Apabila setelah dikeluarkannya Surat Ketetapan Pajak tetapi utang
pajak belum dilunasi maka langkah selanjutnya fiskus mengekuarkan Surat Teguran.
b. Penagihan Aktif
Merupakan kelanjutan dari Penagihan Pasif. Dimana fiskus berperan aktif dalam hal mengih utang pajak, tidak hanya menerbitkan surat, tetapi
melakukan penyitaan, penyanderaan dan pencegahan.
I. Daluwarsa Penagihan
Hak untuk melakukan penagihan termasuk sanksi administrasi berupa bunga, denda, atau kenaikan dan biaya penagihan pajak, daluwarsa setelah 5 tahun terhiung
sejak penerbitan Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan, Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah.
Daluwarsa penagihan pajak tertangguh apabila;
Universitas Sumatera Utara
a. Diterbitkan surat paksa
b. Ada pengakuan utang pajak dari Wajib Pajak baik langsung maupun tidak
langsung c.
Diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan
d. Dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan. Mardiasmo,
2011:121
J. Bunga Penagihan
Berdasarkan pasal 19 ayat 1 Undang – Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan KUP, apabila Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar Tambahan , serta Surat Ketetapan Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali yang
menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah, pada saat jatuh tempo pelunasan tidak atau kurang bayar itu, dikenakan sanksi administrasi berupa
bunga dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pelunasan atau tanggal diterbitkannya Surat Tagihan Pajak, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1
bulan.
K. Biaya Penagihan Pajak