54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari analisis dan evaluasi tersebut tentang Prosedur Pelaksanaan Penagihan Tunggakan Pajak Terhadap Wajib Pajak Badan Pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Medan Kota ternyata ada 6 tahap yang dilakukan oleh KPP Pratama Medan Kotadalam melaksanakan penagihan yaitu;
a. Surat Teguran
Tindakan pelaksanaan penagihan diawali dengan penerbitan Surat Teguran atau Surat Peringatan setelah 7 hari sejak saat jatuh tempo
pembayaran satu bulan sejak ketetapan atau keputusan diberikan.
b. Surat Paksa
Surat Paksa diterbitkan apabilaWajib Pajak Penanggung Pajak tidak melunasi utang pajak sampai dengan jatuh tempo pembayaran dan
kepadanya telah diterbitkan Surat Teguran. Maka Surat Paksa diterbitkan dengan pernyataan kepada Wajib PajakPenanggung Pajak
setelah lewat 21 hari sejak tanggal Surat Teguran.
Universitas Sumatera Utara
c. Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan SPMP
Apapbila utang pajak tidak dilunasi dalam jangka waktu 2x24 jam sejak tanggal jatuh tempo penerbitan Surat Paksa, maka dapat dilakukan
penyitaan terhadap harta kekayaan Wajib PajakPenanggung Pajak oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama dengan mengeluarkan Surat Perintah
Melaksanakan Penyitaan. Tujuannya yaitu untuk memperoleh uang jaminan pelunasan utang pajak dari Wajib PajakPenggung Pajak, baik
yang berada ditempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan atau tempat lain sekalipun pengusahanya berada ditangan pihak lain.
d. Lelang
Jika telah melampaui 14 ahri sejak tanggal pelaksanaan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan SPMP, Wajib PajakPenanggung Pajak juga
belum melunasi utang pajaknya maka Kepala Kantor Pelayanan Pajak mengajukan permintaan penetapan tanggal dan tempat pelelangan
Kepada Kantor Lelang Negara setempat. Setelah mendapat kepastian tanggal dan tempat pelelangan maka Jurusita Pajak akan
memberitahukan hal tersebut kepada Wajib PajakPenanggung Pajak secara tertulis dangan menyampaikan Surat Pemberitahuan akan
dilakukan Pelelangan kepada Wajib PajakPenanggung Pajak
Universitas Sumatera Utara
e. Pemblokiran
Pemblokiran adalah tindakan pengamanan harta Wajib PajakPenanggung Pajak yang tersimpan di Bankdengan tujuan agar
harta kekayaan dimaksud tidak terdapat perubahan apapun, selain penambahan jumlah atau nilai.
f. Penyanderaan
Penyanderaan adalah penegkangan sementara waktu kebebasan penanggung pajak dengan menempatkannya di tempat tertentu.
Penyanderaan dilakukan apabila:
1. Penanggung Pajak mempunyai utang pajak sekurang-kurangnya
Rp. 100.000.000 2.
Penanggung Pajak diragukan itikad baik dalam melunasi utang pajak
3. Apabila telah lewat 14 hari dari penerbitan Surat Paksa
4. Telah mendapat izin Menteri Keuangan
Dalam pelaksanaan penagihan tunggakan pajak terdapat masalah dan kendala yang dihadapi oleh aparat pajak khususnya Jurusita Pajak di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Medan Kota, antara lain yaitu;
Universitas Sumatera Utara
1. Wajib Pajak tidak ditemukan karena Wajib Pajak sudah pindah alamat,
Wajib Pajak meninggal dunia, dan alamat ahli waris tidak diketahui, Wajib Pajak sudah tidak mempunyai kegiatan dan tidak mempunyai
harta untuk melunasi utang pajaknya. Maka yang dilakukan Jurusita Pajak adalah bekerjasama dengan pemerintah setempat seperti RT, RW,
Kelurahan untuk meminta keterangan domisili untuk melacak keberadaan Wajib Pajak
2. Kurangnya tenaga Jurusita Pajak di KPP Pratama Medan Kota yang saat
ini hanya berjumlah 3 orang, maka penagihan sulit dilaksanakan. 3.
Kurangnya kesadaran dan pengetahuan Waib Pajak dalam bidang perpajakan, sehingga masih banyak Wajib Pajak yang menunggak
pembayaran pajak. 4.
Tujuan akhir dari pelaksanaan penagihan bukan menyita atau melelang tetapi pelunasan pajak yang terutang.
5. Dalam pelaksanaan penagihan masih banyak kendala – kendala dengan
tidak ditemukannya harta yang dihadapi Jurusita Pajak. 6.
Dalam melaksanakan kegiatan penagihan terhadap perpajakan harus mengikuti dasar hukum yang telah ditetapkan.
7. Selama Wajib Pajak membayar pajak tepat pada waktunya atau sebelum
jatuh tempo tidak akan dilakukan tindakan penagihan.
Universitas Sumatera Utara
B. Saran