Pejabat Penagihan Pajak Jurusita Pajak

d. Perintah untuk membayar Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus diterbitkan; a. Sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran b. Tanpa didahului surat teguran c. Sebelum jangka waktu 21 hari sejak surat teguran diterbitkan d. Sebelum penerbitan Surat Paksa

N. Pejabat Penagihan Pajak

Kepala KPP adalah pejabat yang diberi wewenang dalam penagihan pajak. Kewenangan Pajak meliputi: a. Mengangkat dan memberhentikan jurusita pajak b. Menerbitkan: 1. Surat Teguran ST, Surat Peringatan, atau surat lain sejenisnya 2. Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus SPPSS 3. Surat Paksa SP 4. Surat Perintah Melaksanakan PenyitaanSPMP 5. Surat Perintah Penyanderaan 6. Surat Pencabutan Sita 7. Pengumuman Lelang 8. Surat Penentuan Harga Limit 9. Pembatalan Lelang Universitas Sumatera Utara 10. Surat lain yang diperlukan untuk pelaksanaan penagihan pajak

O. Jurusita Pajak

Dasar Hukum; a. Undang – Undang Nomor 19 Tahun 2000 Tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa b. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 561KMK.042000 Tentang Pelaksanaan Penagihan Seketika dan Sekaligus dan Pelaksanaan Surat Paksa c. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 562KMK.042000 tentang Syarat – syarat, Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Jurusita Pajak Berdasarkan pasal 1 ayat 6 Undang – Undang Penagihan Pajak dan pasal 1 ayat 1 Keputusan Menteri Keuangan, Jurusita Pajak adalah pelaksana tindakan penagihan pajak yang meliputi penagihan seketika dan sekaligus, pemberitahuan Surat Paksa, penyitaan dan penyanderaan. Tugas Jurusita Pajak, meliputi: a. Melaksanakan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus b. Memberitahukan Surat Paksa c. Melaksanakan Penyitaan Barang Penanggung Pajak berdasarkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan d. Melaksanakan penyanderaan berdasarkan Surat Perintah Penyanderaan Universitas Sumatera Utara Jurusita Pajak dalam melaksanakan tugas harus dilengkapi kartu tanda pengenal dan memperlihatkannya kepada Penanggung Pajak. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai Jurusita Pajak, Jurusita Pajak mempunyai beberapa wewenang yaitu; a. Jurusita Pajak berwenang memasuki dan memeriksa semua ruangan termasuk membuka lemari, laci, dan tempat lain untuk menemukan objek sita dtempat usaha, tempat kedudukan, atau tempat tinggal Penanggung Pajak, atau tempat lain yang dapat diduga sebagai tempat penyimpanan objek sita. b. Jurusita bisa meminta bantuan kepolisian, kejaksaan, departemen yang membidangi hukum dan perundang – undangan, pemda setempat, BPN, atau pihak lain. c. Jurusita pajak menjalankan tugas di wilayah kerja pejabat yang mengangkatnya, kecuali ditetapkan lain dengan Keputusan Menteri atau Keputusan Kepala Daerah.

P. Tunggakan Pajak