Pembangunan Pasar Klithikan Notoharjo dan Upaya Perbaikan Citra

commit to user 69 lama akhirnya perjuangan mereka membuahkan hasil. Pemberian sertifikat atas tanah yang mereka tempati selamai, namun ada satu syarat yang harus dipenuhi dan harus ditaati oleh para penghuni dengan satu catatan, bahwa tanah yang mereka tempati tidak boleh digunakan lagi sebagai tempat pelacuran dan apabila kesepakatan ini dilanggar maka sertifikat kepemilikan tanah akan dicabut. 17

2. Pembangunan Pasar Klithikan Notoharjo dan Upaya Perbaikan Citra

Tentang Silir Menindaklanjuti Surat Keputusan Walikotamadya Daerah Tinggkat II Surakarta Nomor: 462.309411998 tentang, Penutupan Kampung Silir sebagai Tempat Resosialisasi. Di mana salah satu keputusan tentang bekas lahan resosialisasi beserta perluasaannya sesuai dengan kebutuhan akan direncanakan untuk pembangunan fasilitas umum berupa pasar induk hasil bumi dan fasilitas transpotasi. Untuk itu maka pemkot telah membuat sebuah desain dimana eks resosialisasi Silir akan dijadikan pasar Klithikan Semanggi, pasar rakyat yang bertujuan untuk memberdayakan ekonomi kerakyatan. 18 Pembangunan pasar Klithikan bertujuan untuk memberdayakan ekonomi kerakyatan. Selain itu, pembangunan ini juga berupaya untuk penataan tata ruang kota Solo yang cenderung kumuh dan tidak tertata dengan baik ke arah yang lebih baik lagi. Pemerintah berupaya menata kembali tempat-tempat yang selama ini terkesan kumuh dan tidak tertatat dengan rapi. Salah satu tempatnya adalah para PKL 17 Solo Pos, 14 Juni 2006 18 Solo Pos, 10 juni 2006 commit to user 70 yang berada di sekitar Monumen 45 Banjarsari, untuk relokasi tersebut maka Pemkot telah menyiapkan lahan di Semanggi seluas 11,950 meter persegi. Di atas lahan tersebut dibangun kios sebanyak 1.018 buah dan sarana prasarana lainnya, diantaranya parkir mobil dan sepeda motor, koridor, kantor pengelola, mushola dan sarana dan fasilitas umum lainnya. Pemilihan Semanggi bukan tanpa pertimbangan seksama, karena wilayah ini ditunjang beberapa potensi, di antaranya sarana dan prasarana transpotasi lengkap; adanya pusat-pusast kegiatan sebagai pemacu pertumbuhan kawasan yang berupa pasar besi, pasar ayam, pasar klithikan, pasar rakyat, rumah toko ruko, sub terminal dan bongkar muat, perumahan, penginapan, hotel dan restoran, rumah sakit serta tempat ibadah.di samping Semanggi juga terletak di kawasan pertumbuhan wilayah perbatasan. 19 Selain itu juga, secara historis pemilihan tempat ini juga untuk merubah pandangan masyarakat tentang wilayah Silir yang selama ini lebih terkenal sebagai tempat yang dijadikan aktivitas pelacuran untuk menjadi lebih baik lagi dan tidak lagi terkenal sebagai tempat pelacuran. 20 Proses pembangunan pasar sendiri memakan waktu kurang lebih 90 hari serta biaya Rp. 5.126.250.000,00. Relokasi PKL dari Banjarsari ke Semanggi dilakukan setelah tahap pembangunan fisik kios dan kelengkapan fasilitas pasar. Proses pembangunan sendiri selesai pada tanggal 27 juni 2006 dengan masa tenggang 14 hari sehingga pasar dapat digunakan mulai tanggal 11 juli 2006. 19 ___________, 2007. Memboyong 989 PKL Dari Banjarsari ke Semanggi, Surakarta: Pemkot Surakarta, halaman 42 20 Suara Merdeka, 23 Juni 2006 commit to user 71 Untuk menyiasati suatu kecemburuan dan konflik antar pengguna kios, Pemkot bekerja sama dengan paguyuban pedagang PKL Banjarsari melakukan suatu pengundian untuk memilih tempat berjualan para pedagang, agar tidak timbul suatu kecurigaan dalam pengundian tersebut metode dan ketentuan tentang tata cara pengundian telah disepakati bersama sebelumnya. Setting kios pasar sendiri terbagi dalam 18 blok berdasarkan jenis dagangan yang diperjual belikan. Sesuai tahap pelaksanaan undian, pedagang ”diikat” sebuah perjanjian tertulis agar mereka mematuhi pembagian zoning, hasil undian dan ketentuan lainnya yang berlaku mengenai pasar. Salah satu hal penting dalam perjanjian itu adalah komitmen dari para pedagang untuk tidak menjual atau mengalihkan hak penempatan kios yang menjadi jatahnya. Komitmen ini sangat penting karena relokasi ini oleh pemerintah kota diberi kemudahan mendapatkan Surat Hak Penempatan SHP, Surai Izin Usaha Perdagangan SIUP dan Tanda Daftar Perusahaan TDP tanpa membayar alias gratis. 21 Tanggal 23 Juli 2006 kota Surakarta mempunyai Gawe besar berupa prosesi kirab budaya yang menandai boyongan resmi para pedagang kaki lima PKL dari kawasan Monumen ’45 Banjarsari menuju lokasi yang baru yaitu Pasar Klithikan Notoharjo. Peristiwa ini merupakan suatu hal yang langka dan baru pertama kali terjadi ”Bedhol Desa” PKL yang melibatkan pedagang kaki lima dalam jumlah kurang lebih 989 pedagang. Mereka secara resmi meninggalkan lokasi tempat berdagangh lam di Monumen ’45 Banjarsari yang akan dikembalikan sebagai ruang 21 ___________, 2007. Memboyong 989 PKL Dari Banjarsari ke Semanggi, Surakarta: Pemkot Surakarta, halaman 62 commit to user 72 publik, untuk memulai hidup baru di pasar yagn telah di desain secara khusus oleh Pemkot untuk perdagangan klithikan di kawasan Semanggi. 22 Boyongan PKL ini menandai akhir sebuah upaya panjang yang tidak saja membutuhkan keuletan, kerja keras dan kesabaran yang luar biasa tetapi juga penuh liku-liku karena sempat diwarnai penolakan para PKL serta wacana tentang relokasi PKL monumen banjarsari sebenarnya sudah berlangsung lama. Tercatat sudah tiga kepemimpinan Walikota mencoba merelokasi. Di mulai dari era kepemimpinan Imam Sutopo kemudian dilanjutkan pada masa Walikota-Wakil Walikota Slamet Suryanto – J Soeprapto, hingga akhirnya ke masa kepemimpinan Walikota – wakil Walikota Joko Widodo – FX Hadi Rudyatmoko. Bahkan sebuah pembangunan yang pembiayaannya dibantu anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah berdiri di Semanggi untuk digunakan relokasi namun hingga bangunan ini mangkrak dan rusak terjadi tari ulur sehingga isu relokasi tak kunjung tuntas bahkan menjurus ke permasalahan yang sangat kompleks. Proses relokasi yang berjalan lancar dan tanpa ada suatu tindakan kekerasan oleh Pemkot Surakarta merupakan kredit poin tersendiri bagi kepemimpinan Walikota – Wakil Walikota, Joko Widodo – FX Hadi Rudyatmoko. Karena itu, keberhasilan ini bukan berarti penataan tata ruang serta Permasalahan PKL di kota Surakarta telah selesai, tetapi hal ini dijadikan suatu momentum oleh Pemkot untuk mewujudkan Solo yang BERSERI segera tercapai. 22 Suara Merdeka, 24 Juli 2006 commit to user 73

C. Pelacuran Jalanan Di Surakarta