Jenis Las Jenis Sambungan Las

c. Sambungan tegak tee joint, untuk membuat penampang tersusun seperti bentuk I, pelat girder, dan stiffner. d. Sambungan sudut corner joint, untuk penampang tersusun berbentuk kotak pada kolom atau balok yang menerima gaya torsi yang besar. e. Sambungan sisi edge joint, bukan jenis sambungan struktural dan digunakan untuk menjaga agar dua atau lebih pelat tidak bergeser satu dengan lainnya. Gambar 2.22. Jenis-jenis sambungan las Sumber : Charles G. Salmon dan John E. Johnson, 1997

2.4.2.3 Kekuatan Las

Filosofi umum dari LRFD terhadap persyaratan keamanan suatu struktur untuk las adalah sebagai berikut SNI 03-1729-2002 : R u ≤ φ R nw Dimana : R u = beban terfaktor per satuan panjang las φ = faktor reduksi tahanan R nw = tahanan nominal per satuan panjang las a butt joint b lap joint c tee joint d corner joint e edge joint Nilai kuat rencana per satuan panjang masing-masing jenis las diperoleh berdasarkan SNI 03-1729-2002 : a. Kuat las tumpul  Bila sambungan dibebani gaya tarik atau gaya tekan aksial terhadap luas efektif : φ R nw = 0,9 . t e . f y bahan dasar φ R nw = 0,9 . t e . f yw las  Bila sambungan dibebani gaya geser terhadap luas efektif : φ R nw = 0,9 . t e 0,6 . f y bahan dasar φ R nw = 0,8 . t e 0,6 . f uw las Dimana : f y , f u = tegangan leleh dan tegangan tarik putus b. Kuat las sudut φ R nw = 0,75 . t e 0,6 . f u bahan dasar φ R nw = 0,75 . t e 0,6 . f uw las c. Kuat las baji dan pasak φ R nw = 0,75 0,6 . f uw . A w Dimana : A w = luas geser efektif las f uw = kuat tarik putus logam las

2.4.2.4 Kriteria Perencanaan Las

Ada beberapa ketentuan mengenai perencanaan las pada suatu sambungan, yaitu SNI 03-1729-2002 : a. Las tumpul  penetrasi penuh :  terdapat penyatuan antara las dan bahan induk sepanjang kedalaman penuh sambungan.  tebal rencana las adalah ukuran las.  penetrasi sebagian :  kedalaman penetrasi lebih kecil daripada kedalaman penuh sambungan. Gambar 2.23. Tebal efektif las tumpul Sumber : Agus Setiawan, 2008 b. Las sudut  ukuran las ditentukan oleh panjang kaki t w seperti pada gambar berikut :

Dokumen yang terkait

Formulasi Tablet Effervesen Ekstrak Temulawak (Curcuma Zanthorrhizaroxb.)

5 108 64

Ekstraksi Multi Tahap Kurkumin Dari Temulawak (Curcuma Xanthorriza Roxb.) Menggunakan Pelarut Etanol

9 86 80

Uji Aktivitas Anti Bakteri Dan Formulasi Dalam Sediaan Kapsul Dari Ekstrak Etanol Rimpang Tumbuhan Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza, Roxb) Terhadap Beberapa Bakteri

4 78 77

Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol dan Air Rimpang Pacing (Costus spiralis) terhadap Bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Salmonella typhimurium, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus serta Fungi Candida albicans

3 17 79

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG PAHIT (Zingiber littorale Val) UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG PAHIT (Zingiber littorale Val) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli, DAN Candida albicans.

0 1 16

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK(Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak(Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Daya Antiinflamasi Natrium Diklofenak Pada Tikus.

0 2 13

PENDAHULUAN Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) Terhadap Efek Ulserogenik Natrium Diklofenak Pada Tikus.

0 2 8

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb.) TERHADAP EFEK Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) Terhadap Efek Ulserogenik Natrium Diklofenak Pada Tikus.

0 1 14

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN KARUK (Piper sarmentosum Roxb.) TERHADAP Streptococcus mutans DAN Candida albicans

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Formulasi Pasta Gigi Dari Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorriza Roxb) Dan Uji Aktivitas Antimikroba Terhadap Streptococcus Mutan Dan Candida Albicans

0 0 44