Pendahuluan Permodelan Sambungan Formulasi Pasta Gigi Dari Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorriza Roxb) Dan Uji Aktivitas Antimikroba Terhadap Streptococcus Mutan Dan Candida Albicans

- Baut mutu tinggi A 325 , kuat tarik f u b = 825 MPa = 8.250 kgcm 2

3.4 Analisis Sambungan Antara Balok dan Kolom

3.4.1 Sambungan Baut 3.4.1.1 Filosofi Pendesainan Model desain sambungan yang digunakan disini berdasarkan distribusi elastis dan plastis dari kekuatan baut, dimana suatu sambungan end plate menyalurkan momen dari rangkaian tegangan pada baut dengan tekanan pada sayap yang berhadapan. Kecuali disana ada gaya aksial pada balok, maka kedua gaya tersebut sebanding dan berhadapan, seperti Gambar 3.2 Joints in Steel Construction, Moment Connections, 1995 . Gambar 3.2. Kekuatan sambungan Sumber : Joints in Steel Construction, Moment Connections, 1995

3.4.1.2 Tahapan Analisa

Beberapa langkah dalam menganalisa suatu kekuatan sambungan antara balok dan kolom adalah sebagai berikut Joints in Steel Construction, Moment Connections, 1995 : a. Langkah 1 : kemampuan perlawanan dari barisan baut pada daerah tegangan Kekuatan pada masing-masing barisan baut pada daerah tegangan terbatas oleh bengkokan pada end plate atau sayap kolom, kegagalan baut, atau kegagalan tegangan pada badan balok atau kolom. Langkah pertama yang dihitung adalah kemampuan perlawanan masing-masing barisan, yaitu : P ri Gambar 3.3. Gambar 3.3. Kemampuan perlawanan dari barisan baut Sumber : Joints in Steel Construction, Moment Connections, 1995 Nilai dari P r1 , P r2 , P r3 , dan seterusnya, dihitung dari urutan atas baris 1 hingga ke bawah. Prioritas beban diberikan pada baris 1 dan kemudian baris ke 2, dan seterusnya. Di setiap tahap, baut di barisan paling bawah diabaikan. Pertama, masing-masing barisan dicek secara terpisah, dan kemudian secara kombinasi dengan barisan di atasnya, seperti Joints in Steel Construction, Moment Connections, 1995 : P r1 = [kapasitas barisan 1 sendiri] P r2 = nilai minimal dari; [kapasitas barisan 2 sendiri] [kapasitas barisan 2+1 – P r1 ] Barisan terlemah yang dipersiapkan hanya untuk gaya geser

Dokumen yang terkait

Formulasi Tablet Effervesen Ekstrak Temulawak (Curcuma Zanthorrhizaroxb.)

5 108 64

Ekstraksi Multi Tahap Kurkumin Dari Temulawak (Curcuma Xanthorriza Roxb.) Menggunakan Pelarut Etanol

9 86 80

Uji Aktivitas Anti Bakteri Dan Formulasi Dalam Sediaan Kapsul Dari Ekstrak Etanol Rimpang Tumbuhan Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza, Roxb) Terhadap Beberapa Bakteri

4 78 77

Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol dan Air Rimpang Pacing (Costus spiralis) terhadap Bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Salmonella typhimurium, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus serta Fungi Candida albicans

3 17 79

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG PAHIT (Zingiber littorale Val) UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL RIMPANG LEMPUYANG PAHIT (Zingiber littorale Val) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli, DAN Candida albicans.

0 1 16

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK(Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak(Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Daya Antiinflamasi Natrium Diklofenak Pada Tikus.

0 2 13

PENDAHULUAN Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) Terhadap Efek Ulserogenik Natrium Diklofenak Pada Tikus.

0 2 8

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb.) TERHADAP EFEK Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) Terhadap Efek Ulserogenik Natrium Diklofenak Pada Tikus.

0 1 14

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN KARUK (Piper sarmentosum Roxb.) TERHADAP Streptococcus mutans DAN Candida albicans

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Formulasi Pasta Gigi Dari Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorriza Roxb) Dan Uji Aktivitas Antimikroba Terhadap Streptococcus Mutan Dan Candida Albicans

0 0 44