e. Lama Menderita
Pada penelitian ini, responden penelitian berdasarkan lama menderita dibagi kedalam 2 golongan yaitu responden lama menderita
3-10 tahun dan responden lama menderita 11-20 tahun. Berikut sajian data responden berdasarkan lama menderita :
Tabel 4.5 Deskripsi responden berdasarkan lama menderita
No Lama Menderita
Frekuensi f Persentase
1 1-10 tahun
20 44.4
2 11-20 tahun
25 55.6
Total 45
100.0 Sumber : olah data primer 2016
Berdasarkan penjelasan tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden penderita DM yang lama menderita 11-20 tahun sebanyak 25
orang 55,6.
2. Gambaran tingkat pengetahuan orang dengan diabetes melitus dalam
melakukan perawatan kaki DM di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan 1 Bantul
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, jawaban dari responden dilakukan rekapitulasi kemudian digunakan untuk menguji gambaran
tingkat pengetahuan orang dengan diabetes melitus dalam melakukan perawatan kaki daibetes di wilayah kerja Puskesmas Kasihan 1 Bantul.
Analisis deskriptif jawaban responden tentang gambaran tingkat pengetahuan orang dengan diabetes melitus dalam melakukan perawatan
kaki diabetes didasarkan pada jawaban responden atas pertanyaan- pertanyaan seperti yang terdapat pada jawaban kuesioner yang disebarkan
kepada responden. Variasi jawaban responden dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut:
Tabel 4.6 tingkat pengetahuan responden terhadap perawatan kaki diabetes melitus
F Kurang
9 20.0
Sedang 31
68.9 Baik
5 11.1
Total 45
100.0 Sumber : olah data primer 2016
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan dengan persentase tertinggi yaitu 31 orang 68,9
menunjukan bahwa nilai indeks pengetahuan orang dengan diabetes terhadap perawatan kaki diabetes melitus adalah “sedang”.
Tabel 4.7 Distribusi tingkat pengetahuan responden berdasarkan usia
Kategori 36-45
46-55 56-65
65 F
f f
F Kurang
1 9.1
2 14.3
5 29.4
1 33.3
Sedang 9
81.8 9
64.3 11
64.7 2
66.7 Baik
1 9.1
3 21.4
1 5.9
Total 11
100.0 14
100.0 17
100.0 3
100.0 Sumber : olah data primer 2016
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dapat dilihat bahwa pada kelompok usia responden 36-45 tahun terdapat 9 orang 81,8 memiliki tingkat
pengetahuan dengan kategori “sedang. Pada kelompok usia responden 46- 55 tahun terdapat 9 orang 64,3 memiliki tingkat pengetahuan dengan
kategori “sedang”. Dan pada kelompok usia responden 56-65 tahun terdapat 11 orang 64,7 memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori
“sedang”. Terahir pada kelompok usia responden 65 tahun tidak ada orang yang memimiliki tingkat pengetahuan dengan kategori “baik” dan
“kurang”, hanya terdapat 2 orang 66,7 memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori “sedang”.
Tabel 4.8 Distribusi tingkat pengetahuan responden berdasarkan jenis kelamin
Kategori Laki-laki
Perempuan F
f Kurang
4 23.5
5 17.9
Sedang 10
58.8 21
75.0 Baik
3 17.6
2 7.1
Total 17
100.0 28
100.0 Sumber : olah data primer 2016
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dapat dilihat berdasarkan jenis kelamin laki-laki terdapat 10 orang 58,8 memiliki tingkat pengetahuan
dengan kategori “sedang”. pada jenis kelamin perempuan terdapat 21 orang 75,0 memiliki tingkat pengetahu
an dengan kategori “sedang”.
Tabel 4.9 Distribusi pingkat pengetahuan responden berdasarkan pendidikan
SD SMP
SMA PT
F f
f f
Kurang 4
20.0 1
16.7 4
25.0 1
33.3 Sedang
15 75.0
4 66.7
11 68.8
2 66.7
Baik 1
5.0 1
16.7 1
6.2 3
100.0 Total
20 100.0
6 100.0
16 100.0
Sumber : olah data primer 2016 Berdasarkan tabel 4.9 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang
berpendidikan terakhir SD terdapat 15 orang 75,0 memiliki tingkat pengetahuan dengan dengan kategori “sedang”. Dan responden dengan
pendidikan terakhir SMP terdapat 4 orang 66,7 memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori “sedang”, sedangkan responden yang
pendidikan terakhir SMA terdapat 11 orang 68,8 memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori “sedang dan responden dengan pendidikan
terakhir Perguruan Tinggi sebanyak 2 orang 66,7 yang memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori “baik”, 1 orang 33,3 memiliki
tingkat pengetahuan dengan kategori “sedang”, dan tidak ada yang memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori “kurang”.
Tabel 4.10 Distribusi tingkat pengetahuan responden berdasarkan pekerjaan
Kategori Tidak bekerja
Bekerja
f f
Kurang 6
20.0 3
20.0 Sedang
23 76.7
8 53.3
Baik 1
3.3 4
26.7 Total
30 100.0
15 100.0
Sumber : olah data primer 2016 Berdasarkan tabel 4.10, dapat dilihat bahwa responden yang tidak
bekerja terdapat 23 orang 76,7 memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori “sedang” Dan responden yang bekerja terdapat 8 orang 53,3
memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori “sedang”.
Tabel 4.11 Distribusi tingkat pengetahuan responden berdasarkan lama menderita
1-10 11-20
f F
Kurang 5
25.0 4
16.0 Sedang
14 70.0
17 68.0
Baik 1
5.0 4
16.0 Total
20 100.0
25 100.0
Sumber : olah data primer 2016 Berdasarkan tabel 4.11, dapat dilihat bahwa responden yang lama
menderita 1-10 tahun terdapat 14 orang 70,0 memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori “sedang” Dan responden yang lama
menderita 11-20 tahun terdapat 17 orang 68,0 memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori “sedang”.
B. Pembahasan
Pengetahuan orang dengan diabetes melitus dalam melakukan perawatan kaki diabetes merupakan hal perlu yang diketahui untuk menunjang
kesehatannya, terutama masyarakat golongan ekonomi menengah kebawah. Dapat dilihat pada tabel 4.6 menunjukkan 31 orang 68,9 memiliki tingkat
pengetahuan dengan kategori sedang. Hal ini didukung oleh Gultom 2012 dimana responden dalam penelitiannya didominasi oleh usia lansia awal
berada dalam kategori pengetahuan sedang. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan responden yaitu:
a. Usia
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan jumlah responden yang yang mempunyai pengetahuan sedang yang didominasi oleh rentang usia 36-65
dewasa akhir-lansia akhir tahun sebanyak 31 orang. Menurut peneliti hal ini dikarenakan usia 36-65 tahun adalah usia dewasa akhir-lansia akhir
dimana pada usia ini akan terjadi penurunan fungsi dan daya ingat seseorang sehingga lebih sulit menerima informasi dan akhirnya dapat
terjadi salah paham tentang informasi yang diberikan. Denney 1986 menyatakan bahwa kecepatan memproses informasi
mengalami penurunan pada masa dewasa akhir. Ada beberapa bukti bahwa orang-orang dewasa lanjut kurang mampu mengeluarkan kembali
informasi yang telah disimpan dalam ingatannya. Meskipun kecepatan tersebut perlahan-lahan menurun, namun terdapat variasi individual di