xxvii konsep baru sebagai preskripsi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi Pet er
M ahmud M arzuki, 2005: 35. Dua syarat ut ama yang harus dipenuhi sebelum m engadakan penelit ian dengan
baik dan dapat dipert anggung jaw abkan adalah penelit i harus t erlebih dahulu memahami konsep dasar ilmunya dan m et odologi penelit ian disiplin ilmunya Johnny
Ibrahim, 2008: 26. Didalam penelit ian hukum, konsep ilmu hukum dan m et odologi yang digunakan di dalam suat u penelit ian memainkan peran yang sangat signif ikan agar ilmu
hukum besert a t emuan-t emuannya t idak t erj ebak dalam kemiskinan relevansi dan akt ualit asnya Johnny Ibrahim, 2008: 28.
Berdasarkan hal t ersebut maka penulis dalam penelit ian ini menggunakan m et ode penulisan ant ara lain sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian
Dit injau dari sudut penelit ian hukum sendiri, maka pada penelit ian ini penulis menggunakan jenis penelit ian hukum normat if. Penelit ian hukum
normat if m emiliki definisi yang sama dengan penelit ian dokt rinal doct rinal research
yait u penelit ian berdasarkan bahan-bahan hukum librabry based yang fokusnya pada membaca dan mempelajari bahan-bahan hukum prim er
dan sekunder. Sehingga penelit ian hukum menurut Johnny Ibrahim ialah suat u prosedur ilmiah unt uk menemukan kebenaran berdasarkan logika keilmuw an
hukum dari sisi normat if nya Johnny Ibrahim, 2008: 57. Pendapat ini kemudian dipert egas oleh Sudikno M ert okusumo yang m enyat akan bahw a
disiplin ilmiah dan cara kerja ilmu hukum normat if adalah pada obyeknya, obyek t ersebut adalah hukum yang t erut ama t erdiri at as kumpulan perat uran-
perat uran hukum yang bercampur aduk m erupakan chaos: t idak t erbilang banyaknya perat uran perundang-undangan yang dikel uarkan set iap t ahunnya.
Dan ilmu hukum normat if t idak melihat hukum sebagai suat u chaos at au mass of rules
t et api melihat nya sebagai suat u st ruct ured w hole of syst em Johnny Ibrahim, 2008: 57.
Penulis memilih penelit ian hukum yang normat if, karena m enurut penulis sumber penelit ian yang digunakan adalah bahan hukum sekunder,
xxviii yang t erdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan
hukum t ersier. Selain it u, menurut penelit ian penulis bahw a sesuai dengan pendapat Johnny Ibrahim, berkenaan dengan penelit ian yang dilakukan
penulis t erhadap perbandingan pengat uran asas mekanisme pengambilalihan perkara t akeover mechanism principles dalam penyidikan perkara korupsi
menurut Komisi Pemberant asan Korupsi yang ada di Indonesia dengan Independent Commission Against Corrupt ion
yang ada di Hongkong, sehingga dibut uhkan penalaran dari aspek hukum normat if, yang merupakan ciri khas
hukum normat if Johnny Ibrahim, 2008: 127. Jadi berdasarkan uraian t ersebut , dapat disimpulkan bahw a jenis penelit ian hukum normat if yang
dipilih oleh penulis sudah sesuai dengan obyek kajian at au isu hukum yang diangkat .
2. Sifat Penelitian