cxxvii
Padahal dalam strategi pemberantasan korupsi juga dibutuhkan adanya peran dari masyarakat, yang berdasar dari sumber daya dan
kapasitas. Dalam hal ini kualitas Sumber Daya Manusia dan kapasitasnya harus dapat ditingkatkan terutama di bidang penegakan
hukum dalam penanganan korupsi. Selain itu, adanya prinsip transparan dan bebas konflik kepentingan
juga diperlukan dalam pemberantasan korupsi. Transparansi bertujuan untuk membuka akses publik terhadap sistem yang berlaku sehingga
terjadi suatu mekanisme penyeimbang. Diantaranya adanya warga masyarakat yang turut serta menjadi bagian dari strategi
pemberantasan korupsi yang juga harus bebas dari kepentingan golongan maupun individu, sehingga dalam prosesnya tidak ada
keberpihakan yang tidak seimbang.
3. Lamanya Pembentukan Lembaga Anti korupsi
Apabila dilihat dari lamanya pembentukan lembaga anti korupsi yakni sebelum dibentuknya ICAC Hongkong dan KPK, yaitu ACO
Anti Corruption Office yang dibentuk pada tahun 1972 yang merupakan Badan Anti Korupsi di Kepolisian Hongkong, serta Tim
Pemberantas Korupsi TPK di Indonesia yang dibentuk pada tahun 1960 yang bertujuan untuk membantu pemerintah dalam
memberantas korupsi. Pembentukan lembaga anti korupsi di Indonesia jauh lebih lama jika dibandingkan dengan lembaga anti
korupsi Hongkong yang baru dibentuk pada tahun 1972. Namun efektivitas dalam memberantas korupsi pun juga jauh berbeda,
Indonesia yang lebih dahulu membentuk lembaga anti korupsi ternyata belum mampu membuktikan kinerjanya dalam memberantas
korupsi. Hal ini bisa dicermati dari adanya delapan lembaga atau institusi pemberantasan korupsi sebelum KPK yang ternyata belum
mampu memerangi korupsi sampai ke akar-akarnya. Namun adanya delapan institusi tersebut menunjukkan bahwa terdapat niat yang kuat
dari pemerintah Indonesia jauh sebelum KPK terbentuk untuk
cxxviii
memberantas korupsi serta adanya keseriusan dari pemerintah dalam memberantas korupsi yang sudah menjadi budaya baik di kalangan
birokrat maupun di kalangan masyarakat. Efektivitas dari kinerja KPK selama 8 tahun ini bisa dikatakan sudah cukup baik, karena jika
dilihat dari IPK hasil survei Transparency International yang menyebutkan bahwa Indonesia menjadi peringkat 111 dari 180
negara. Meskipun terpaut sangat jauh sekali dari IPK Hongkong, jika dibandingkan dari sebelum dibentuknya KPK, IPK Indonesia
mengalami peningkatan yakni naik 15 posisi dari tahun yang lalu. Hal ini membuktikan bahwa adanya peningkatan kinerja KPK dalam
pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia Sedangkan ICAC Hongkong yang berdiri sejak tahun 1973 setelah
pembentukan ACO tahun 1972, telah mampu membuktikan kinerjanya dalam memberantas korupsi di Hongkong yaitu dimulai
dengan ditangkapnya Peter Godber seorang kolonel polisi yang telah melakukan korupsi dan melarikan diri ke Inggris, dan dipidana
penjara selama empat tahun. Selain itu, dari jumlah kasus korupsi yang ditangani oleh ICAC Hongkong mengalami penurunan di tiap
tahunnnya. Hal ini bisa dilihat dari Indeks Persepsi Korupsi IPK tahun 2009 dari hasil survei Transparency International menyebutkan
bahwa Hongkong menempati peringkat keduabelas dari 180 negara.
C. Kecenderungan umum dalam perkembangan hukum universal dalam