Sifat Penelitian Pendekat an Penelitian Jenis dan Sum ber Bahan Hukum

xxviii yang t erdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum t ersier. Selain it u, menurut penelit ian penulis bahw a sesuai dengan pendapat Johnny Ibrahim, berkenaan dengan penelit ian yang dilakukan penulis t erhadap perbandingan pengat uran asas mekanisme pengambilalihan perkara t akeover mechanism principles dalam penyidikan perkara korupsi menurut Komisi Pemberant asan Korupsi yang ada di Indonesia dengan Independent Commission Against Corrupt ion yang ada di Hongkong, sehingga dibut uhkan penalaran dari aspek hukum normat if, yang merupakan ciri khas hukum normat if Johnny Ibrahim, 2008: 127. Jadi berdasarkan uraian t ersebut , dapat disimpulkan bahw a jenis penelit ian hukum normat if yang dipilih oleh penulis sudah sesuai dengan obyek kajian at au isu hukum yang diangkat .

2. Sifat Penelitian

Sifat penelit ian hukum ini t ent unya sejalan dengan sif at ilmu hukum it u sendiri. Ilmu hukum m empunyai sifat sebagai ilmu yang preskript if. Art inya sebagai ilmu yang besifat preskript if, ilmu hukum mempelajari t ujuan hukum, konsep-konsep hukum, dan norma-norma hukum Pet er M ahmud M arzuki, 2005:22. Oleh sebab it u, dalam penelit ian ini penulis akan mem berikan preskript if mengenai pengat uran asas m ekanism e pengambilalihan perkara t akeover mechanism principles dalam penyidikan perkara korupsi menurut Undang- undang No. 30 t ahun 2002 t ent ang Komisi Pemberant asan Korupsi KPK dengan Hongkong Independent Com mission Against Corrupt ion.

3. Pendekat an Penelitian

Sehubungan dengan t ipe penelit ian yang digunakan yait u penelit ian normat if, maka t erdapat beberapa pendekat an penelit ian hukum ant ara lain pendekat an undang-undang st at ue approach, pendekat an kasus case approach , pendekat an hist oris hist orical approach, pendekat an komparat if comparat ive approach, dan pendekat an konsept ual consept ual approach Pet er M ahmud M arzuki, 2005: 93. xxix Dari beberapa pendekat an t ersebut , penelit ian ini menggunakan pendekat an undang-undang st at ue approach yakni Undang-undang Nomor 30 t ahun 2002 dengan Independent Commission Against Corrupt ion Ordinace chapt er 204 , dan pendekat an komparat if comparat ive approach.

4. Jenis dan Sum ber Bahan Hukum

Jenis dat a yang digunakan di dalam penelit ian ini adalah dat a sekunder. Dalam bukunya, Penelit ian Hukum, Pet er M ahmud m engat akan, bahw a pada dasarnya penelit ian hukum t idak m engenal adanya dat a. Sehingga yang yang digunakan adalah bahan hukum. dalam hal ini adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. a. Bahan Hukum Primer Bahan hukum prim er m erupakan bahan hukum yang bersifat aut orit at if, art inya mempunyai ot orit as. Bahan-bahan hukum primer t erdiri dari perundang-undangan, cat at an-cat at an resmi, at au risalah dalam pembuat an perat uran perundang-undangan dan put usan- put usan hakim Pet er M ahmud M arzuki, 2005: 141. Bahan hukum primer dalam penelit ian ini adalah Undang-undang Nomor 30 t ahun 2002 t ent ang Komisi Pemberant asan Korupsi KPK dan Independent Commission Against Corrupt ion Ordinance Chapt er 204 . b. Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder berupa publikasi t ent ang hukum yang bukan merupakan merupakan dokumen-dokum en resmi Pet er M ahmud M arzuki, 2005: 141. Bahan hukum sekunder sebagai pendukung dari dat a yang akan digunakan di dalam penelit ian ini yait u buku-buku t eks yang dit ulis para ahli hukum, jurnal hukum, art ikel, int ernet , dan sumber lainnya yang memuliki korelasi unt uk m endukung penelit ian ini.

5. Prosedur Pengum pulan Bahan Hukum

Dokumen yang terkait

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI KEWENANGAN JAKSA DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI SETELAH DIBERLAKUKANNYA UNDANG-UNDANG NO 30 TAHUN 2002 TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI.

0 2 11

BAB III PENUTUP KEWENANGAN JAKSA DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI SETELAH DIBERLAKUKANNYA UNDANG-UNDANG NO 30 TAHUN 2002 TENTANG KOMISI

0 2 5

Perlindungan Hukum Terhadap Penyitaan Harta Kekayaan Pihak Lain Dalam Penyidikan Tindak Pidana Pencucian Uang Oleh Kpk Dihubungkan Dengan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Korupsi.

0 0 18

STUDI KOMPARASI TUGAS DAN WEWENANG INDEPENDENT COMMISSION AGAINST CORRUPTION (HONGKONG) DAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (INDONESIA) DALAM PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI.

0 0 14

ANALISIS FIKIH SIYASAH TERHADAP KEWENANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DALAM UNDANG-UNDANG N0MOR 30 TAHUN 2002 TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI.

0 0 88

UNDANG UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2002 TTG KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

0 0 42

UNDANG-UNDANG NO 30 TAHUN 2002 TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

0 0 19

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

0 0 7

KEWENANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI SEBAGAI LEMBAGA NEGARA PENEGAK HUKUM DALAM MENANGANI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (MONEY LOUNDRING) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2002 UNDANG-UNDANG NO 30 TAHUN 2002 TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PI

0 0 5

ANALISIS FIQIH SIYASAH TERHADAP PASAL 40 UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2002 TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) - Raden Intan Repository

0 0 81