3
1. PENDAHULUAN
Petualangan kelompok manusia di muka Bumi, umumnya dirangsang oleh adanya daya tarik yang lebih kuat dari tempatnya bermukim dan bermasyarakat. Selain berpetualang, banyak pula
kelompok manusia yang berkelana di alam bebas untuk melihat dan menyaksikan sesuatu yang belum pernah dijumpanya. Petualangan atau perkelenaan, memang banyak dilakukan oleh
manusia atau kelompok manusia hingga sekarang. Hadirnya manusia membuat tata alam senantiasa berubah. Perubahan ini juga dipacu oleh perkembangan IPTEK, hingga semakin
merangsang manusia untuk keluar dari lingkungan hidupnya untuk melawat ke belahan bumi yang lain. Melawat keluar dari lingkungan hidupnya selama beberapa hari atau lebih untuk
menyaksikan keindahan tata alam, masyarakat, dan atau hasil binaan, disebut pariwisata. Berwisata memang memiliki arti luas, tetapi pada hakekatnya ada beberapa tujuan, antara lain
disebabkan oleh kebutuhan untuk menyegarkan kembali rohani dan jasmani sesudah jenuh oleh kesibukan kerja sehari-hari Darsoprajitno, 2002.
Indonesia dengan bentangan wilayah yang sangat luas yang didukung sumber daya alam yang beraneka ragam serta berpotensi untuk diolah dan dimanfaatkan. Sektor pariwisata
merupakan salah satu sektor yang dapat diandalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan nasional. Indonesia memiliki berbagai macam potensi pariwisata,
baik wisata alam maupun wisata budaya karena Indonesia memiliki bermacam-macam suku, adat-istiadat, dan kebudayaan yang karena letak geografis negara Indonesia sebagai negara tropis
yang menghasilkan keindahan alam dan satwa Yoeti, 2008.
Kabupaten Kolaka merupakan salah satu daerah yang secara administratif berada dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara Sultra. Pada perkembangan pembangunannya telah
banyak mengalami kemajuan dalam hal infrastruktur. terletak di bagian barat Provinsi Sulawesi Tenggara dengan posisi memanjang dari utara ke selatan, tepatnya pada 3°37’ - 4°738’ lintang
selatan dan 121°05’-121°46’ bujur timur. Wilayah ini terletak ±165 km dari Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara Kota Kendari, merupakan pintu gerbang ekonomi sebelah barat Provinsi
Sulawesi Tenggara yang dapat diakses dengan mudah melalui transportasi darat, laut, dan udara.
Objek wisata didaerah ini sangat beragam mulai dari objek wisata alam, wisata buatan, dan wisata minat khusus. Keberadaan objek wisata alam Kolaka tidak bisa dipungkiri oleh tiap
wisatawan yang berkunjung karena memiliki panorama yang indah dan eksotis, namun sampai saat ini pengembangan yang dilakukan terhadap objek wisata alam di Kolaka mengalami
kendala. Beberapa kendala tersebut seperti daya tarik objek wisata belum optimal dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, belum optimalnya upaya promosi dan pemasaran
dari produk wisata, stagnasi pengembangan produk pariwisata, penyediaan sarana dan prasarana objek wisata belum memadai, dan aksesibilitas untuk transportasi menuju tiap objek wisata
masih belum memadai.
Objek wisata alam yang potensial untuk dikembangkan berdasarkan pertimbangan dari data-data sekunder yang diperoleh serta merujuk pada tolak ukur aksesibilitas dan keunikan
objek wisata, maka akan terdeskripsikan pada tabel 1 dihalaman berikut.
4
Aksesibilitas
Dapat dijangkau melalui jalur darat. Berjarak ±80 km kea rah utara dari
Ibukota Kabupaten,
karena letak
posisinya yang berada tepat dipinggir jalan maka objek wisata ini sangat
mudah dijangkau bagi wisatawan daj posisinya strategis karena berada dijalur
Trans Sulawesi.
Akses untuk sampai diobjek wisata ini dibutuhkan dua jenis transportasi, tahap
pertama melalui jalur darat kearah utara ±30
km dari
Ibukota Kabupaten,
selanjutnya menggunanakan
perahu tradisional untuk mencapai tanjung
tersebut yang hanya berjarak ±20 m dari Akses untuk mencapai objek wisata ini
lebih mudah di jangkau melalui jalur darat ±20 km kea rah utara dari Ibukota
Kabupaten
menuju ke
Kecamatan Samaturu Desa Sani-sani dengan kondisi
jalan beraspal menuju objek sebagian kecil masih tergolong kurang baik.
Berjarak kurang lebih 30 km dari bandara Sangia Ni bandera Kolaka,
objek wisata ini merupakan yang paling dekat untuk dijangkau oleh wisatawan
dari luar Provinsi yang menggunakan
Daya Tarik
Memiliki 2 Objek wisata alam dalam satu lokasi:
Sumber mata air yang keluar dari sela-sela batu dengan debit
yang cukup deras menyerupai sungai dan langsung bermuara
di pantai yang jarakanya ±20 meter sehingga dikenal sebagai
sungai terpendek didunia.
Tak Juah dari muara sungai terdapat pantai yang
Panorama alam yang indah, air yang jernih, dan ombak yang tenang.
Panorama alam yang indah, dengan hamparan pasir putih yang ekstotik.
Pasir yang memanjang mengikuti garis pantai, dengan panorama alam yang
indah serta
merupakan habitat
kelelawar yang tinggal di pohon cemara dengan jumlah banyak.
Lokasi
Desa Tamborasi, Kec.
Iwomendaa
Desa Malaaha, Kec. Samaturu
Desa Sani-sani, Kec. Samaturu
Desa Poturua, Kec.
Watubangga
Objek Wisata
Sungai Tammboras
i
Tanjung Malaaha
Tanjung Kayu
Angin
Pantai Poturua
No 1.
2.
3.
4.
Tabel 1. Obyek dan Daya Tarik Wisata
Sumber: RIPPDA Kabupaten Kolaka tahun 2008.
5
Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. bagaimana tingkat potensi objek wisata alam di Kabupaten Kolaka?, dan
2. faktor dominan apa yang menjadi pendukung dan penghambat pengembangan objek
wisata alam? Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
ini adalah: 1. mengklasifikasi tingkat potensi objek wisata alam di Kabupaten Kolaka,
2. mengetahui faktor dominan pendorong dan penghambat pengembangan objek wisata alam, dan
3. mengetahui stategi pengembangan yang dilakukan untuk pengembangan objek wisata alam.
2. TELAAH PUSTAKA