1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Telekomunikasi perlu dikuasai dan diselenggrakan oleh Negara yang tercantum pada UU No 5. Tahun 1964 pasal 1 tentang telekomunikasi, serta
UU No 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi pasal 2 yang berbunyi bahwa penyelenggaraan telekomunikasi mempunyai arti strategis dalam
upaya memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, memperlancar kegiatan
pemerintah mendukung
terciptanya tujuan
pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya serta meningkatkan hubungan antar
bangsa. Berdasarkan pasal tercantum pada UU tentang telekomunikasi diatas
bahwa Media massa berhak untuk ambil bagian dalam industri infomasi, media elektronik seperti televisi dan internet misalnya, tetapi khususnya
radio juga melakukan hal yang sama, walaupun radio sebenarnya menjadi media sekunder karena kalah bersaing dengan televisi dan internet. Akan
tetapi radio memiliki apa yang tidak di miliki media lain, yaitu radio mampu mempengaruhi imajinasi pendengar, dan radio merupakan alat penerima
program yang murah, selain murah radio juga mudah dibawa, seiring masa sekarang kebanyakan handphone sudah mempunyai aplikasi radio.
Radio dalam hal ini sebagai media massa yang sifatnya khas di bandingkan dengan media massa lainya, untuk strategi ialah
sifatnya yang audial untuk indra telinga khalayak ketika menerima pesan dari pesawat radio Effendy, 1993 : 314.
Maka menurut penulis, radio masih mempunyai eksistensi dimata pendengar. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengetahui bagaimana
penyiaran berita radio khususnya dibidang jurnalistik. RRI Surakarta merupakan cikal bakal dari perkembangan radio di tanah air. Sejak
kelahiranya, RRI menjadi tonggak radio nasional di Indonesia dengan berperan sentral dalam setiap kegiatan telekomunikasi. Keberadaan RRI yang
dalam perkembangannya menjadi alat strategis pemerintah seperti tercantum pada UU No 36 tahun 1999 tentang telekomunikasi.
RRI kini menyandang status baru yaitu lembaga penyiaran publik yang secara literatur dikenal sebagai radio publik. Secara umum RRI
mempunyai 83 stasiun penyiaran 15 diantaranya stasiun produksi di perbatasan dan stasiun penyiaran khusus dalam tujuh bahasa voice of
Indonesia. RRI di daerah hampir seluruhnya menyelenggarakan siaran dalam 4 program untuk tipe A,B dan 3 program tipe C yaitu Program PRO 1 yang
melayani segmen masyarakat luas s ampai pedesaan, “Program PRO II yang
melayani segmen anak muda dan “Programa III” PRO III yang menyajikan
berita dan program siaran budaya. rri.co.id. Pengelolaan produksi berita di LPP RRI Surakarta sejauh ini belum
kita ketahui persis bagaimana alur prosesnya, dari peliputan sampai dengan siaran, maka tidak salah jika penulis ingin meninjau sebuah proses siaran berdasarkan
sudut pandang pendengar dari profil yang berbeda beda, serta partisipasi
pendengar terhadap program siaran buletin lintas pagi yang banyak di minati di RRI, berdasarkan latar belakang dan gagasan tersebut, penulis tertarik dan
berkeinginan untuk menyusun skripsi dengan judul
”
PERSEPSI PENDENGAR TERHADAP PROGRAM RADIO
Studi Deskriptif Kualitatif Persepsi Pendengar Terhadap Program Buletin Lintas Pagi LPP RRI Surakarta Periode
Juni 2014. B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang didapat dari latar belakang tersebut antara lain : 1.
Bagaimana persepsi pendengar berdasarkan latar belakang profil dan pendidikan pada program berita buletin Lintas pagi RRI Surakarta.?
C. Tujuan Penelitian