Tinjauan Radio Tinjauan Pustaka

2. Tinjauan Radio

b. Sejarah Radio Radio adalah sebuah perkembangan teknologi yang memungkinkan suara di transmisikan secara serempak melalui gelombang radio di udara Tahun 1896 Guglielmo Marconi menciptakan wirless telegraph, yang menggunakan gelombang radio untuk membawa pesan dalam bentuk kode morse. Marconi mendirikan perusahaan pengirim pesan, yaitu pada waktu itu hanya mengirim pesan tentang kedatangan dan keberangkatan kapal. Mendirikan stasiun pemancar dan penerima, terutama di kawasan yang tidak terjangkau kabel telegraf, dan Marconi juga mendirikan pabrik perakit radio pada tahun 1913. Marconi pada saat itu telah mendominasi bisnis radio di Eropa dan Amerika Serikat. Bisnis radio pada pemanfaatan radio untuk keperluan perdagangan dan teransportasi pada saat itu Astuti, 2008 : 5 . Munculnya radio ferkuensi modulasi atau juga disebut FM ini pada pertengahan tahun 1930 an Edwin Howard Amstrong berhasil menemukan radio yang menggunakan frekuensi modulasi. Radio penemuan Armstrong berbeda dengan radio yang banyak di pasaran ketika itu yang masih menggunakan AM amplitudo modulasi Radio FM memiliki kualitas suara yang bagus jernih dan bebas dari gangguan siaran static maka dari itu pendengar radio lebih memilih saluran FM dari pada AM. Morissan, 2011 : 4. b. Revolusi Radio Sejak awal kemunculan radio telah menjadi media komunikasi massa yang powerfull. Radio pernah disebut sebagai the fifth estate, kekuatan kelima setelah koran. Namun dengan perkembangan teknologi, maka radio pun pernah mengalami sejumlah perubahan. Masanya radio sama besarnya dengan televisi, inilah masa yang disebut sebagai the radio days. Pada tahun 1903 radio terkenal di Amerika Serikat, Amerika memiliki sejumlah beberapa studio diantaranya cukup besar untuk menyelenggarakan konser Astuti, 2008 : 9. d. Format Radio Awan Setiawan 2011 : 15 mengatakan, perbedaan yang paling mendasar radio dari format media lainnya adalah format medianya yaitu format driven, yang mana format radio diwakili oleh musik yang dimainkannya atau pada kebutuhan pendengar yang dibidiknya. Format radio dibagi dua macam, yakni format yang berbasis musik dan non musik. Radio yang berbasis musik, antara lain easy listening, CHRTop 40, adult contemporary AC, rock classic rock, jazz. Sementara radio berbasis non musik memiliki format musik , antara lain all news, all talk, serta news and talk. Sedangkan menurut Astuti 2008 : 7 mengatakan, pada awalnya radio memang menyiarkan apa saja yang terpikiran orang untuk disampaikan kepada massa dalam waktu serempak sesingkatnya, perlahan dan seiring dengan semakin banyaknya stasiun radio yang beroprasi, pada saat itulah muncul format radio yang berbeda-beda. Vane-Gross dalam Morissan, 2011 : 406 juga mengatakan Format audio harus memenuhi dua hal : 1 Daya tarik dari setiap siaran, peneliti harus mengetahui kelebihan dan kekurangan dari setiap format radio untuk suatu wilayah tertentu. Peneliti dapat mengetahui dapat mengetahui dua hal itu melalui berbagai laporan penelitian yang telah dibuat sendiri atau dibuat orang lain dan juga dari laporan-laporan yang pernah dikeluarkan mengenai industri radio yang terdapat diwilayah itu. 2 Efektivitas biaya cost effectiveness berbagai format. Peneliti harus menentukan biaya efektif dari format yang akan dipilih. Radio dengan format berita all news programming membuthukan anggaran yang lebih besar dari pada hanya sekedar format musik. Berita akan lebih efektif dilaksanakan pada setasiun radio yang berada pada wilayah yang memiliki populasi cukup pada dan ekonomi yang cukup tinggi. Penulis dapat menyimpulkan bahwa Format radio merupakan karakteristik sebuah radio, berdasarkan cara kerja dan program siaran yang disajikan kepada pendengar. e. Berita Radio Radio merupakan media auditif hanya bisa didengar, tapi murah merakyat, dan bisa dibawa atau didengarkan di mana-mana. Radio berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan dan hibuan, Radio memiliki keekuatan terbesar menstimulasi begitu banyak suara, dan berupaya menvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi faktual melalui telinga pendengarnya. Masduki,2001: 20 Sedangkan berita atau juga Jurnalistik adalah segala hal yang menyangkut proses perencanaan, meliput memproduksi, dan melaporkan sebuah fakta menjadi berita. Jika dalam media cetak pengertian berita adalah berita peristiwa yang diulangi, maka dalam berita radio adalah peristiwa ynag dikomunikasikan kepada pendengar pada saat yang bersamaan dengan peristiwa. Jika proses mengulangi itu menyangkut rekrontruksi itu berlangsung secara spontan dalam hitungan detik., sehingga dibutuhkan ketajaman mengendus subtansi berita yang menarik dan keahlian menyampaikannya secara langsung dan interaksi Masduki, 2001 : 9 . Jadi bahwasanya radio adalah media auditif dan sekaligus murah, di sisi lain radio sebagai imajinasi pendengar, karena radio media yang hanya dapat di dengar. Sebagai bahan perbandingan, ada beberapa pendapat pakar radio yang bisa diacu, yaitu : 1 Paul D. Maessenner Berita adalah sebuah informasi yang baru tentang suatu peristiwa yang penting dan menarik perhatian serta minat pendengar. Berita radio dapat pula berarti apa yang terjadi saat ini, apa yang segera terjadi, dan apa yang akan terjadi. 2 Prof. Mitchel V. Charnley Berita adalah laporan tentang fakta atau opini yang menarik perhatian dan penting, yang dibutuhkan sekelompok masyarakat. 3 Curtis Beckmann Berita diartikan sebagai laporan atas opini atau peristiwa yang penting bagi sejumlah besar khalayak. Berita yang besar adalah liputan, opini atau peristiwa yang sangat dibutuhkan pula bagi banyak orang. Kesimpulan dari definisi-definisi mengenai berita radio adalah suatu sajian laporan fakta dan opini, yang mempunyai nilai berita, penting, dan menarik bagi sebanyak mungkin orang dan disiarkan melalui media radio secara berkala. Berita radio menjawab persoalan apa yang terjadi, dan bagaimana peristiwa tersebut berlangsung Masduki, 2001 : 10. f. Karakter Berita Radio Berdasarkan definisi berita radio, maka membentuk karakter berita radio dapat ditetukan sebagai berikut : 1 Segera dan cepat Laporan peristiwa atau opini di radio harus segera mungkin dilakukan untuk mencapai kepuasan pendengar dan mengoptimalkan sifat kesegeraannya sebagai kekutaan radio. 2 Aktual dan faktual Berita radio adalah hasil liputan peristiwa atau opini yang segar dan akurat sesuai fakta, yang sebelumnya tidak diketahui oleh khalayak. Opini terkait dengan upaya pendalaman liputan investigasi atas suatu data dan peristiwa. 3 Penting bagi masyarakat luas Harus ada keterkaitan dengan nilai berita news value yng berlaku dalam pngertian jurnalistik secara umum, guna memnuhi kepentingan masyarakat. 4 Relevan dan berdampak luas Masyarakat selaku pendengar merasa membutuhkannya dan akan mendapatkan manfaat optimal dari berita radio, yaitu pengetahuan, pengertian, kemampuan bersikap atau mengambil keputusan tertentu, sebagai respons atas sebuah berita Masduki, 2001 : 12 . g. Bentuk Berita Radio Bentuk pemberitaan yang lazim di radio, Masduki, 2001:14 menyatakan antara lain : 1 Berita tulis writing news adlibs spot newsyaitu berita pendek yang bersumber dari media lain atau ditulis ulang. bisa pula berupa liputan reporter yang teksnya diolah kembali di studio. 2 Berita bersisipan news with insert yaitu berita yang dilengkapi atau di mix dengan sisipan suara nara sumber. 3 News feature, yaitu berita atau laporan jurnalistik panjang yang lebih bersifat human interest. 4 Phone in news, yaitu berita yang disajikan melalui laporan reporter via telepon. 5 Buletin berita news bulletin, yaitu gabungan beberapa berita pendek yang disajikan dalam satu blok waktu. 6 Jurnalisme interaktif news interview, yaitu berita yang bersumber pada sebesar mungkin keterlibatan khalayak, baik sebagai pelaku maupun sekedar saksi mata kejadian. Dari segi waktu penayangan dan kekuatan materi berita yang disampaikan kepada pendengar, berita radio dapat dibagi menjadi : 1 Hard news, yaitu berita aktual yang baru saja terjadi atau laporan langsung saat peristiwa tersebut terjadi. Hard news bertutur tentang konflik yang menyentuh emosi tinggi seperti berita peperangan, kerusuhan, dan pergantian mendadak seorang tokoh publik. 2 Soft news, yaitu berita lanjutan yang yang lebih bersifat laporan peristiwa tanpa terikat waktu, lebih menekankan pada aspek human interest, perilaku, dan tempat-tempat yang bisa mempengaruhi banyak orang. Soft news dapat pula berisi peristiwa rutin, seperti informasi pembangunan, seminar, ritual budaya, dan pelantikan pejabat. 3 Indept news, yaitu berita mendalam lebih sekedar paparan fakta permukaan, biasanya dikemas dalam format feature, tetapi bisa pula dalam berita bersisipan, dengan syarat, penekanan isinya terletak pada proses pendalaman kasus atau tinjauan aspek lain dalam suatu peristiwa. h. Sumber Berita Radio. Pada dasarnya, siapa pun dan dimana pun dapat menjadi dan terdapat sumber-sumber berita. Secara umum, menurut Masduki, 2001:21 menyatakan sumber berita dapat dibagi dua: 1 Primer atau langsung getting, dengan menerjunkan reporter untuk meliput sebuah peristiwa di lapangan. Penggalian berita dilakukan dengan wawancara dan atau laporan pandangan mata. 2 Sekunder atau tidak langsung news room, antara lain dapat dilakukan dari: a Media cetak koran, tabloid, majalah, b Media elektronik televisi, internet, c Siaran pers pemerintah atau swasta, d Network atau jaringan dengan kantor berita, e Pendengar. Untuk melengkapi pemahaman tentang definisi berita radio, sangat penting bagi seseorang reporter dan produser pemberitaan di radio untuk mengetahui. Masduki, 2001 : 22 menyatakan proses produksi berita tidaklah serumit yang kita kira, berikut adalah proses produksi berita radio, bagaimana proses produksi berita yang meliputi : Gambar 1.1 Proses Produksi Berita Sumber : Masduki 2001 : 22 i. Struktur Berita Radio Masduki, 2001 : 21 menyatakan sebagaimana stuktur berita pada umumnya, maka berita radio terutama untuk jenis. Berita tulis dan berita bersisipan juga menggunakan kaidah Piramida terbalik atau gaya Wortel. Tujuannya adalah untuk 1 menarik perhatian pendengar sedari awal, 2 Menekankan informasi yang cepat ringkas, mengingat syarat-syarat suati berita yang bersifat selintas dan focus tanpa menyampingkan 5W + 1H. Tujuan penggunaan Piramida Terbalik adalah : 1 Memudahkan pendengar yang sempit waktunya, sehingga dengan menyimak lead in-nya saja sudah bisa mengetahui init berita peristiwa yang disampaikan. 2 Memudahkan proses penyuntingan berita karena keterbatasan waktu siar. Bagian-bagian lanjutan setelah head in bisa dipotong tanpa pengorbanan data peristiwa yang penting,. 3 Aliran berita menjadi informatif, tidak bertele-tele, fokus dan langsung pada inti peristiwa. Urutan penyajian berita adalah lead in peristiwa 1, fakta berita yang paling penting siapa, apa, dimana, kapan, dan Peristiwa 3, gabungan ulang fakta terpenting dan kronologi lead out menyebutkan konteks peristiwa lain dengan data, waktu, tokoh, atau peristiwa penting sebelumnya, kita dapat lihat pada gambar dibawah ini : Gambar. 1.2 Piramida Terbalik Sumber : Masduki, 2001 : 21 j. Kelayakan Isi Berita Radio Seorang reporter selalu menganggap semua peristiwa bisa dijadikan berita. Akan tetapi, di telinga pendengar, tidak semua berita bisa dianggap penting, Masduki, 2001 : 23 menyatakan reporter atau redaktur harus bis memiliki kepekaaan yang tinggi untuk menilai kelayakan sebuah peristiwa, Untuk mengukur layak atau tidaknya suatu peristiwa, perlu di adakan penilaian sebelum berita tersebut disiarkan, meskipun penilaian itu bersifat relatif, secara umum ada sejumlah kaidah jurnalistik yang patut di pertimbangkan yaitu : 1 Aktualitas timelines Radio dianggap sebagai media paling unggul dalam kecepatan waktu penayangan berita. Oleh karena itu, aktualitas menjadi nilai berita yang harus dijaga. 2 Kedekatan proximity Kedekatan secara emosi dan fisik akan membuat sebuah berita menarik perhatian pendengar lebih berarti dari berita besar yang lokasinya sangat jauh dengan mereka. 3 Tokoh public prominence Peristiwa di seputat tokoh idola, panutan dan pemimpin masyarakat selalu menarik didengar, karena dengan ketokohannya mereka telah menjadi miliki publik. 4 Konflik conflict kontroversi antar tokoh polemik seputar masalah, atau keputusan tertentu yang mempenagruhi publik, peristiwa perang bentrokan, dan perdebatan sengit pasti menarik disiarkan termasuk perstiwa kriminalitas. 5 Kemanusiaan human interest Berita-berita yang menyentuh rasa kemanusiaan seperti masalah pengungsi dan kelaparan, sangat bernilai untuk semua orang. Selain dapat menggugah empati, juga membangun sikap simpatik pendengar. 6 Sensasional unique Keanehan, keganjilan dan hal-hal yang spektakuler dalam manusia, selain memiliki unsur hiburan, juga dapat memberikan dorongan prestasi sekaligus penyadaran terhadap dinamika kehidupan pendengar. 7 Besaran kasus magnitude Jumlah korban jiwa atau kerugian yang besar dalam sebuah peristiwa selalu menjadi perhatian masyarakat. Apalagi jika peristiwa tersebut berhubungan dengan masalah ekonomi misalnya, tidak korupsi milyaran rupiah, kenaikan harga-harga sembak, dan tarif angkutan yang melambung tinggi. Gambar 1.3 Kelayakan Isi Berita Radio Sumber : Masduki 2001:22 : -------- --- --- --- --- ------ : Unsur Penting Significane Time Lines Magnitude Proximity Prominence Human Interest Unsur Menarik

3. Komunikasi Massa

Dokumen yang terkait

PERSEPSI PENDENGAR TENTANG CITRA RADIO PRO 2 FM RRI STASIUN MALANG SEBAGAI RADIO JALUR INFOTAINMENT (Studi Pada Pendengar Radio Pro 2 FM RRI Stasiun Malang)

4 51 2

PERSEPSI PENDENGAR TERHADAP BERITA RADIO

0 20 130

Persepsi Pendengar pada Program Swaragama Updates ( Persepsi Pendengar pada Program Swaragama Updates (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Pendengar Pada Kualitas Program Berita Swaragama Updates di Radio Swaragama FM).

0 2 5

PENDAHULUAN Persepsi Pendengar pada Program Swaragama Updates (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Pendengar Pada Kualitas Program Berita Swaragama Updates di Radio Swaragama FM).

0 5 24

PENUTUP Persepsi Pendengar pada Program Swaragama Updates (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Pendengar Pada Kualitas Program Berita Swaragama Updates di Radio Swaragama FM).

0 2 12

PERSEPSI PENDENGAR TERHADAP PROGRAM RADIO PERSEPSI PENDENGAR TERHADAP PROGRAM RADIO ( Studi Deskriptif Kualitatif Persepsi Pendengar Terhadap Program Buletin Lintas Pagi LPP RRI Surakarta Periode Juni 2014).

0 2 17

PERSEPSI PENDENGAR TERHADAP PROGRAM RADIO PERSEPSI PENDENGAR TERHADAP PROGRAM RADIO ( Studi Deskriptif Kualitatif Persepsi Pendengar Terhadap Program Buletin Lintas Pagi LPP RRI Surakarta Periode Juni 2014).

0 3 16

SUARA PENDENGAR TENTANG LALU LINTAS (Studi Analisis Isi Suara Pendengar Tentang Lalu Lintas di Program Kelana Kota Radio Suara Surabaya Periode Bulan Februari 2013).

0 0 17

Persepsi Pendengar Radio KISS FM MEDAN Terhadap Program Siaran “Noon2Nite” di Kota Medan

0 0 16

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PENDENGAR TERHADAP KREATIVITAS SIARAN DENGAN LOYALITAS PENDENGAR PROGRAM COFFEE MIX COLORS RADIO SURABAYA

0 0 17