Penyakit Periodontal Jaringan Periodontal

prosesus alveolar . Gingivitis di klasifikasikan berdasarkan Carranza’s clinical periodontology 2006: a Marginal b Eruptive c Pregnancy d Pubertal e Necrotizing Ulcerative f Hyperlastic g Leukemic h Desquamative i Traumatic j Gingival Banding 2 Periodontitis Gambar 3. Periodontitis Sumber: http:www.redmondmolloy.ie.bmp Periodontitis adalah keadaan dimana gingivitis semakin parah, yang di tandai dengan terjadinya inflamasi pada jaringan di sekitar gigi. Diantara gigi dan gingiva, pada jaringan periodontal bagian dalam akan terbentuk socket. Sistem imun tubuh melawan bakteria berupa plak yang menyebar dan tumbuh di sekitar jaringan periodontal. Racun pada bakteri penyebab infeksi mulai di pecah oleh respon imun tubuh. Jika tidak dilakukan perawatan dengan tepat jaringan seperti gingiva, tulang alveolar, serta jaringan pendukung lainnya akan rusak. Kondisi terparah adalah akan kehilangan gigi atau gigi harus di cabut nidcr, 2012.

4. Plak Gigi

Plak gigi adalah lapisan lunak yang terdiri atas sekumpulan bakteri yang berkembang biak di atas suatu matriks, terbentuk dan melekat pada permukaan gigi yang tidak di bersihkan. Plak menjadi salah satu penyebab terjadinya karies serta peradangan jaringan periodontal. Letak dari plak gigi di klasifikasikan menjadi supragingiva, dan subgingiva Scheie,1994. Menurut departemen kesehatan 1995, plak gigi ialah sekumpulan bakteri biofilm, saliva, sisa makanan dan jaringan mati yang melekat pada permukaan gigi. Menurut Roeslan 2008 terdapat 3 kandungan dalam plak gigi, yaitu: a. Bakcteriodes asaccha rolyticus gingivitis dan Actinobacillus yang berakibat timbulnya penyakit jaringan periodontal. b. Streptococcus mutans, L.Acidophillus dan A. Viscocus sebagai bakteri penyebab karies. c. Bahan supresif yang meliputi lipopolisakarida, asam lipoteikoat, dan dekstan, serta mengandung bahan adjuvant. Proses pembentukan plak di bagi menjadi tiga fase yaitu, pembentukkan pelikel, kolonisasi awal pada permukaan gigi, serta kolonisasi sekunder dan pematangan plak.

a. Pembentukan pelikel gigi

Fase awal pembentukan plak diawali dengan pembentukan pelikel gigi yang berada pada permukaan gigi. Di tahap ini pelikel glukoprotein akan membalut permukaan gigi, lapisan organik yang bebas dari bakteri dan dapat terbentuk beberapa menit setelah terjadi kontak antara gigi dan saliva. Pelikel gigi berasal dari cairan sulkus gingival, saliva, debris, dan produk sel bakteri. Pelikel ini merupakan pelumas bagi permukaan gigi.

b. Kolonisasi awal bakteri

Beberapa jam setelah pembentukan pelikel, bakteri akan muncul. Pelikel akan membungkus kolonisasi dari bakteri tersebut. Kolonisasi bakteri pada saat melekat pada pelikel dibantu oleh adhesin. Kolonisasi bakteri ini akan mematangkan masa plak.

c. Kolonisasi bakteri dan proses pematangan plak

Multiplikasi bakteri yang melekat pada gigi dan multiplikasi perlekatan lanjut oleh bakteri yang terdapat pada gigi dengan bakteri baru merupakan tahapan terjadinya peningkatan jumlah plak. Interaksi bakteri

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Terhadap Porphyromonas Gingivalis Sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 81 67

Aktivitas Antimikroba Ekstrak Kulit Buah Manggis(Garcinia mangostana) Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila, Streptococcus Agalactiae dan Jamur Saprolegnia sp.

0 68 76

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia manggostana Linn) SEBAGAI PENURUN LIPID PADA TIKUS MODEL DISLIPIDEMIA

0 21 19