Koagulasi Flokulasi Syarat Air Minum

2.3. Koagulasi

Koagulasi adalah pembentukan gumpalan atau partikel lebih besar; dapat disebabkan oleh penambahan zat kimia tertentu atau oleh perubahan kondisi biasanya berhubungan dengan pembuatanpenghilangan partikel koloid Mulyono, 2006. Koagulan adalah bahan kimia yang dibutuhkan pada air untuk membantu proses pengendapan partikel-partikel kecil yang tidak dapat mengendapkan dengan sendirinya secara gravimetris. Bahanzat kimia yang dipergunakan sebagai koagulan adalah aluminium sulfat yang biasa disebut dengan tawas Sutrisno, 2002. Koagulan ditambahkan pada air untuk membantu penghilangan partikel halus atau koloid yang mebutuhkan aglomerasi sebelum dapat dihilangkan secara efektif dengan pengendapan dan penyaringan. Koagulasi berarti penggumpalan atau pembentukan flok dari partikel yang lebih kecil menjadi lebih besar. Davis, 1952.

2.4. Flokulasi

Flokulasi adalah proses penggumpalan koagulasi menjadi massa yang menjadi massa yang lebih besar Mulyono, 2006. Proses flokulasi terdiri dari tiga langkah: 1. Pelarutan reagen melalui pengadukan cepat 1 menit; 100 rpm; bila perlu juga pembubuhan bahan kimia sesaat untuk koreksi pH. 2. Pengadukan lambat untuk membentuk flok-flok 15 menit; 20 rpm. Pengadukan yang terlalu cepat dapat merusak flok yang telah terbentuk. 3. Penghapusan flok-flok dengan koloid yang terkurung dari larutan melalui sedimentasi 15 menit atau 30 menit; 0 rpm Alaerts, 1987. Universitas Sumatera Utara

2.5. Syarat Air Minum

Pada saat ini telah tersusun syarat -syarat air yang di pandang baik, yang secara umum dibedakan atas tiga hal: 1. Syarat Fisik Air yang sebaiknya digunakan untuk minuman ialah air yang tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, jernih dengan suhu sebaiknya suhu di bawah udara sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa nyaman. Syarat fisik ini adalah syarat yang sederhana kali, karena dalam praktek sehari- hari, sering di temui air yang memennuhi syarat di atas, tetapi jika di tinjau dari segi kesehatannya tidak memenuhi syarat karena mengandung berbagai bibit penyakit. 2. Syarat Bakteriologis Secara historis semua air minum hendaknya dapat terhindar dari kemungkinan terkontaminasi dengan bakteri, terutama bakteri yang bersifat patogen. Namun dalam kehidupan sehari-hari sangatlah sukar di dalam menentukan apakah air tersebut benar-benar bebas dari bakteri atau tidak. Karena itulah untuk mengukur apakah air minum bebas bakteri atau tidak, pegangan yang dipakai adalah E.coli. 3. Syarat Kimia Air minum yang baik adlaah air yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zat – zat kimia maupun mineral yang berbahaya bagi kesehatan. Selanjutnya diharapkan pula zat atau bahan kimia atau mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, hendaknya harus terdapat dalam kadar yang sewajarnya dalam air minum tersebut Effendi, 2003. Universitas Sumatera Utara

2.6. PDAM Tirtanadi

Dokumen yang terkait

Studi Perbandingan Kandungan Besi (Fe) dan Aluminium Didalam Air Minum yang Diproduksi Oleh PDAM Tirtanadi Pada Unit Cabang Produksi Cabang Sei Agul, Medan Labuhan dan Sunggal Medan

0 30 70

Analisa Kadar Besi (Fe) pada Air Baku dan Air Reservoir di PDAM Tirtanadi IPA Sunggal

7 68 41

Analisis Kadar Besi (Fe), Tembaga (Cu) Dan Kalsium (Ca) Dalam Air Gambut Setelah Dijernihkan Dengan Metode Elektrokoagulasi

8 55 122

Studi Perbandingan Kandungan Besi (Fe) dan Tembaga (Cu) di Dalam Air Minum yang Diproduksi oleh PDAM Tirtanadi pada Unit Produksi Deli Tua dan Sunggal Medan

0 0 12

Studi Perbandingan Kandungan Besi (Fe) dan Tembaga (Cu) di Dalam Air Minum yang Diproduksi oleh PDAM Tirtanadi pada Unit Produksi Deli Tua dan Sunggal Medan

0 0 2

Studi Perbandingan Kandungan Besi (Fe) dan Tembaga (Cu) di Dalam Air Minum yang Diproduksi oleh PDAM Tirtanadi pada Unit Produksi Deli Tua dan Sunggal Medan

0 0 4

Studi Perbandingan Kandungan Besi (Fe) dan Tembaga (Cu) di Dalam Air Minum yang Diproduksi oleh PDAM Tirtanadi pada Unit Produksi Deli Tua dan Sunggal Medan

0 0 17

Studi Perbandingan Kandungan Besi (Fe) dan Tembaga (Cu) di Dalam Air Minum yang Diproduksi oleh PDAM Tirtanadi pada Unit Produksi Deli Tua dan Sunggal Medan

0 1 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air - Studi Perbandingan Kandungan Besi (Fe) dan Aluminium Didalam Air Minum yang Diproduksi Oleh PDAM Tirtanadi Pada Unit Cabang Produksi Cabang Sei Agul, Medan Labuhan dan Sunggal Medan

0 0 20

Studi Perbandingan Kandungan Besi (Fe) dan Aluminium Didalam Air Minum yang Diproduksi Oleh PDAM Tirtanadi Pada Unit Cabang Produksi Cabang Sei Agul, Medan Labuhan dan Sunggal Medan

0 0 13