63
perkembangannya setiap akhir bulan. 5.
Memfasilitasi pertemuan aftercare, setidak-tidaknya seminggu sekali. 6.
Mendampingi reseidentklien melakukan medical check up dan kegiatan keluar recovery center.
7. Mengirimkan laporan perkembangan aktifitas Recovery Center mingguan.
8. Melakukan tugas lain yang terkait dengan program pemulihan.
b. TUGAS STAFF ON DUTY
1. Staff on duty mulai bertugas di kantor setangah jam sebelum jam shift dimulai.
2. Memeriksa semua tugas-tugas Resident klien setiap hari.
3. Cross Check rumah dan kebersihan
4. In-Charge meeting pagi
5. In-Charge session pagi, sore dan malam sesuai jadwal yang telah ditentukan.
6. Membuat laporan kegiatan yang diberikan kepada staff on duty berikutnya.
4.3.5. Program Awareness Campaign Rumah Singgah Caritas PSE
Penyalahgunaan narkoba dan permasalahan kesehatan HIV, IMS, TBC, dll saat ini menjadi masalah yang sangat serius di Provinsi Sumatera Utara tidak terkecuali di Kota Medan.
Karena itu kita merasa bahwa didalam menangani permasalah ini diperlukan peran serta dari semua elemen masyarakat. Pencegahan merupakan suatu tindakan mutlak yang perlu dilakukan
didalam penanganan permasalahan narkoba dan kesehatan ini. Pada kesempatan ini kami Yayasan Caritas PSE ingin mengajak pihak lembaga
permasyarakatan untuk berperan aktif didalam permasalahan ini dengan bersama-sama membentuk Peer Educator untuk menjadi bagian dalam memberikan solusi, sehingga para Peer
Universitas Sumatera Utara
64
Educator ini bisa menjadi perpanjangan tangan pihak lembaga permasyarakatan didalam membantu permasalahan narkoba dan kesehatan. Hal ini sangat penting sekali karena Lapas
Anak merupakan tempat bagi para warga binaan yang bermasalah dengan hukum yang sifatnya mendidik dan mengayomi para warga binaan agar kehidupannya kelak menjadi lebih berkualitas
dan berguna bagi keluarga, masyarakat sekitarnya. Saat ini Rumah Singgah Caritas PSE telah menjalankan program penjangkauan di
LAPAS kelas 1 Tanjung Gusta Medan. Program yang diberikan adalah tentang dampak buruk penyalahgunaan narkoba, HIVAIDS dan isu kesehatan masyarakat lainnya. Penerima program
ini adalah para warga binaan dan staff LAPAS. Ada sebanyak tiga penjangkauan di Lembaga Tanjung Gusta Klas 1 Medan adalah dewasa, wanita dan anak. Dari ketiga penjangkauan ini,
peneliti tertarik pada kategori anak yang berumur 12-17 tahun. Kegiatan dari program ini berupa pembinaan dan penyuluhan kepada para pelaku penyalahgunaan narkoba. Kegiatan ini diadakan
di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas 1 Tanjung Gusta Medan selama 1 kali dalam seminggu.
Kegiatan berupa pembinaan yang dilakukan oleh Yayasan Rumah Singgah Caritas ini adalah memberikan pemahaman kepada anak-anak sebagai penyalahguna narkoba. Pemahaman
yang diberikan bersifat membangun kembali atau mengembangkan daya pikir anak mengenai bagaimana bahaya dari narkoba dapat timbul bila digunakan kembali. Hal ini bermanfaat untuk
menghindari hal-hal yang bersifat menghambat dalam diri mereka seperti narkoba. Maksud dari pembinaan ini juga bermuara pada adanya perubahan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.
Penyuluhan yang diberikan dalam bentuk sistem pendidikan yang nonformal di luar sistem sekolah yang biasa kepada anak. Penyuluhan yang diberikan juga bermanfaat untuk
proses dalam mengembangkan diri anak guna meningkatkan kesejahteraannya sehingga
Universitas Sumatera Utara
65
meningkat harkat dan martabatnya. Dalam kegiatan ini, anak diberikan materi mengenai kenyataan-kenyataan mengenai narkoba dan selalu disesuaikan dengan keadaan yang dihadapi.
Para pendamping yang menyenggalarakan kegiatan ini menyebarluaskan informasi mengenai narkoba dan dampak-dampaknya.
Tujuan : 1.
Membantu peserta untuk mengerti dan memahami tentang fungsi dari Peer Educator 2.
Peserta mengerti dan memahami tentang masalah kecanduan, serta masalah kesehatan HIV, IMS, TBC, dll.
3. Peer Educator menjadi bagian dari solusi dalam membantu permasalahan-permasalahan
Warga Binaan yang terkait dengan Narkoba dan Kesehatan Pelaksanaan :
Pertemuan pelatihan akan dilaksanakan selama 3 hari dengan metode pemaparan materi slide oleh narasumber dari Caritas PSE, serta diakhiri dengan diskusi mengenai work plan Peer
Educator yang akan dipandu oleh pihak Lapas Anak Kelas IIA Tanjung Gusta dan Caritas PSE. Peserta :
Pada pelatihan ini akan dihadiri oleh peserta sebanyak 20 orang yang pesertanya sendiri merupakan peserta aktif yang mengikuti penyuluhan dari Caritas PSE Medan.
Partisipasi Caritas PSE : Dalam kegiatan ini, pihak Caritas PSE akan memberikan pelayanan berupa pemberian
informasi-informasi materi yang akan diberikan oleh Staf Caritas PSE. Adapun materi yang akan diberikan adalah Psikologi Adiksi, HIV dan AIDS, IMS dan HCV, TBC dan PHBS Pola
Hidup Bersih dan Sehat, Psikologi Sebaya, dan Work Plan. Agenda Kegiatan :
Universitas Sumatera Utara
66
No Tanggal Waktu
Kegiatan Narasumber
1 31-Mar-
15 09.30
– 10.00 Kata Sambutan dari pihak
Lapas Pihak Lapas Anak
10.00 – 12.00 Sesi tentang Psikologi Adiksi Staff Caritas PSE
14.00 – 16.00 HIV dan AIDS
Staff Caritas PSE
2 01-Apr-
15 10.00
– 12.00 IMS dan HCV Staff Caritas PSE
14.00 – 16.00
TBC dan PHBS Pola Hidup Bersih dan Sehat
Staff Caritas PSE
3 02-Apr-
15 10.00
– 12.00 Psikologi Sebaya Staff Caritas PSE
14.00 – 16.00 Work Plan
Staff Caritas PSE Pihak Lapas Anak
Adapun ruang lingkup program : 1.
Komunikasi, Informasi, Edukasi bagi Warga Binaan 2.
Konseling dan sesi terkait Adiksi 3.
Pendampingan Terapi Subtitusi Metadon 4.
Perawatan dan Pengobatan IMS, HIV – AIDS dan TB
5. Dukungan Pecandu dan ODHA : Perawatan Berbasis Lapas Rutan
A. Komunikasi, Informasi, Edukasi Bagi Masyarakat
Untuk Komunikasi, Informasi dan Edukasi terkait layanan Adiksi, TB dan HIV-IMS maka disepakati :
a. Menyediakan media KIE terkait informasi Adiksi, TB dan HIV-IMS lingkungan LP
Kelas I Tanjung Gusta Medan. b.
Menyediakan informasi pusat layanan dan rujukan kesehatan untuk Adiksi, TB dan HIV- IMS yang tersedia di Kota Medan dan Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
67
c. Yayasan Caritas PSE dan Kader Kesehatan LPKA melakukan intervensi perubahan
perilaku melalui penjangkauan dan pendampingan kepada warga binaan pemasyarakatan yang memiliki permasalahan penyalahgunaan narkoba
d. Yayasan Caritas dan Kader Kesehatan mempromosikan layanan Adiksi dan HIV kepada
seluruh warga binaan pemasyarakatan di lingkungan LP Kelas I Tanjung Gusta Medan. B.
Konseling dan Sesi Terkait Adiksi a.
Proses Konseling Adiksi harus didahului informasi tentang tujuan , manfaat dan konfidensial.
b. Konseling dilakukan oleh konselor Adiksi di lingkungan Klinik LP Kelas I Tanjung
Gusta Medan bekerjasama dengan staff Caritas PSE. c.
Klien akan mendapatkan materi terkait adiksi selama masa tahanan di lingkungan Rutan Kelas I Tanjung Gusta Medan.
d. Untuk alasan pengobatan dan keselamatan klien konselor dan petugas medis
diperkenankan saling berbagi informasi yang dianggap penting melalui mekanisme pertemuan pembahasan kasus klien case conference.
e. Semua Kasus yang berasal dari layanan kesehatan tidak boleh diberitahukan kepada
orang lain tanpa persetujuan dari klien C.
Pendampingan Terapi Rumatan Metadone a.
Bagi WBP yang sedang melakukan terapi Rumatan Metadone akan dilakukan pendampingan bersama oleh petugas klinik di LPKA dan Staff Caritas PSE.
b. Setiap klien akan diberikan pengayaan materi terkait terapi subtitusi dan konsultasi
mingguan.
Universitas Sumatera Utara
68
c. Terkait pendampingan Terapi Rumatan Metadone WBP yang akan menerima layanan
adalah klien yang sudah terdaftar sebagai peserta terapi. D.
Perawatan dan Pengobatan Ims, Hiv –Aids, Tb
a. Perawatan dan Pengobatan ARV, IO, IMS dan TB kepada klien dilakukan di Layanan
Kesehatan di Klinik LP Kelas I Medan. b.
Bila diperlukan, Perawatan dan Pengobatan dapat dilakukan dengan melakukan rujukan antar Layanan Kesehatan di Kota Medan.
E. Dukungan Pecandu dan Odha
a. Pemberian konseling keluarga Family Counseling dan konseling pasangan Couple
Counseling bagi Pcandu ODHA di lingkungan LP Kelas I Tanjung Gusta oleh petugas layanan kesehatan dan Caritas PSE bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup
Pecandu ODHA dan pemutusan rantai penularan. b.
Dukungan di lingkungan LPKA oleh petugas layanan kesehatan, Caritas PSE dan kader kesehatan dilakukan untuk memastikan Pecandu ODHA terawat dengan baik dan tidak
mendapat diskriminasi. c.
Petugas Layanan kesehatan, Caritas PSE dan Kader Kesehatan harus memastikan bahwa Pecandu ODHA mematuhi jadwal terapinya.
Universitas Sumatera Utara
69 Eka Prahadian
Drugs, HIV-AIDS Project Manager
Rowan Jaida Hutasoit Finance Assistant and
Administration Eko Wibisono Coord.
Case manager cum Outreach Worker
VOLUNTEER Relawan, POKER CARITAS, PUDAN CARITAS
4.3.6. Bagan Kerja di Rumah Singgah Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi Bagan 2