b. Hasil Uji Multikolinieritas
“Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas” Ghozali,
2005:91. Menurut Ghozali 2005 “adanya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor
VIF. Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10”. Apabila tolerance value 0,1 atau VIF 10 = terjadi
multikolinearitas. Apabila tolerance value 0,1 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinearitas. Hasil pengujian terhadap multikolinearitas
pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
67.461 14.518
4.647 .000
Profit -3.181
2.246 -.113
-1.416 .159
.844 1.185
Solvability 1.610
1.255 .104
1.283 .201
.816 1.225
Size .377
1.257 .024
.300 .764
.819 1.221
Age .374
.171 .174
2.184 .030
.850 1.176
KAP -3.365
1.919 -.144
-1.753 .081
.796 1.256
a. Dependent Variable: Lag
Sumber: Data Olahan SPSS, 2009
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan tidak ada
yang memiliki tolerance value lebih kecil dari 0,1. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinearitas.
Dari hasil analisis, didapat nilai VIF untuk variabel Profit adalah 1,185 10 dan nilai tolerance sebesar 0,844 0,1, untuk variabel
Solvability nilai VIF nya adalah 1,225 10 dan nilai tolerance sebesar 0,816 0,1, untuk variabel Size nilai VIF nya adalah 1,221
10 dan nilai tolerance sebesar 0,819 0,1, untuk variabel Age nilai VIF nya adalah 1,176 10 dan nilai tolerance sebesar 0,850
0,1, sementara untuk variabel KAP nilai VIF nya adalah 1,256 10 dan nilai tolerance sebesar 0,796 0,1. Dari hasil ini maka
dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas yang dipakai dalam penelitian ini lolos uji gejala multikolinearitas.
c. Hasil Uji Autokorelasi