Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah laba, solvabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan ukuran Kantor Akuntan Publik berpengaruh terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan baik secara simultan maupun parsial.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, maka tujuan dilakukannya penelitian ini oleh penulis adalah untuk mengetahui apakah laba, solvabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan ukuran Kantor Akuntan Publik berpengaruh terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan baik secara simultan maupun parsial.

D. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang faktor- faktor yang mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan, 2. bagi peneliti lainnya, dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan penelitian sejenis, 3. bagi akademisi, dapat menambah literatur mengenai topik penyelesaian penyajian laporan keuangan finalization of financial statement dan faktor- faktor yang mempengaruhinya, Universitas Sumatera Utara 4. bagi investor, dapat menjadi tambahan wacana dalam mengambil keputusan investasi dan implikasinya terhadap perusahaan. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan

Menurut Harahap 2008:105, “laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu dan bagi para analisis merupakan media yang paling pentng untuk menilai prestasi pada kondisi ekonomis suatu perusahaan”. Definisi laporan keuangan sebagaimana dikemukakan dalam Standar Akuntansi Keuangan IAI, 2007 Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dengan berbagai cara seperti misalnya: sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut. Misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Laporan keuangan yang telah disusun dan disajikan kepada semua pihak yang berkepentingan pada hakekatnya merupakan alat komunikasi. Artinya laporan keuangan digunakan untuk mengkomunikasikan informasi keuangan dari perusahaan dan kegiatan-kegiatan perusahaan tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan harus mempunyai ciri kualitatif yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok laporan keuangan sebagaimana yang dikemukakan dalam Standar Akuntansi Keuangan IAI, 2007 Universitas Sumatera Utara a. Dapat dipahami, artinya informasi yang ditampung dalam Laporan Keuangan dapat segera dipahami oleh pemakai. Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. b. Relevan, artinya informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan putusan. Informasi memiliki kualitas relevan bila dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, serta mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. c. Keandalan, artinya informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan. d. Dapat dibandingkan, artinya pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan trend posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif sehingga pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa dapat dilakukan secara konsisten untuk perubahan yang sama tetapi untuk perusahaan yang berbeda. Implikasi dari karakteristik kualitatif dapat diperbandingkan adalah pemakai harus mendapat informasi tentang kebijakan akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan, serta pengaruh perubahan tersebut. Ketaatan pada Standar Akuntansi Keuangan termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan perusahaan dapat membantu pencapaian daya banding.

2. Penyelesaian Penyajian Laporan Keuangan

Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh suatu perusahaan. Apabila penyelesaian penyajian laporan keuangan terlambat atau tidak diperoleh saat dibutuhkan, maka relevansi dan manfaat laporan keuangan untuk pengambilan keputusan akan berkurang Hanafi, 2003 : 35. Penyelesaian penyajian laporan keuangan ini diukur dengan menggunakan keterlambatan penyelesaian penyajian laporan keuangan. Yang dimaksud dengan keterlambatan penyelesaian Universitas Sumatera Utara penyajian laporan keuangan adalah interval jumlah hari antara tanggal periode laporan keuangan sampai tanggal penyelesaian laporan keuangan Almilia, 2006. Tanggal penyelesaian laporan keuangan diambil dari tanggal opini auditor. Keterlambatan penyelesaian dapat disebabkan karena perusahaan berusaha untuk mengumpulkan informasi yang banyak untuk menjamin keandalan dari laporan keuangan IAI, 2007. Dapat dikatakan bahwa perusahaan dalam membuat laporan keuangan mempertimbangkan trade off antara relevansi dan keandalan reliabilitas dari laporan keuangan tersebut. Berdasarkan surat Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor : Kep- 36PM2003, perusahaan publik diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit selambat-lambatnya sembilan puluh hari atau tiga bulan setelah tanggal neraca. Menurut Almilia 2006, ada tiga kriteria keterlambatan, yaitu : 1. Keterlambatan audit Auditors’ Report Lag yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani. 2. Keterlambatan Pelaporan Reporting Lag yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan auditor ditandatangani sampai tanggal pelaporan oleh BEI. 3. Keterlambatan total Total Lag yaitu interval jumlah hari antara tanggal periode laporan keuangan sampai tanggal laporan dipublikasikan oleh bursa. Beberapa peneliti lain menggunakan istilah audit delay untuk menggambarkan penyelesaian penyajian laporan keuangan. Menurut Sejati 2007 menyebutkan bahwa “Audit delay merupakan lamanya waktu dari Universitas Sumatera Utara tanggal tutup tahun fiskal perusahaan sampai dengan tanggal laporan auditor”.

3. Teori Keagenan Agency Theory

Teori keagenan Agency theory merupakan basis teori yang mendasari praktik bisnis perusahaan yang dipakai selama ini. Teori tersebut berakar dari sinergi teori ekonomi, teori keputusan, sosiologi, dan teori organisasi. Prinsip utama teori ini menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang prinsipal yaitu investor dengan pihak yang menerima wewenang agensi yaitu manajer. Implikasi penerapan teori ini dapat menimbulkan perilaku efisiensi ataukah perilaku opportunistik bagi si Agen. Teori ini mengasumsikan bahwa kinerja organisasi ditentukan oleh usaha dan pengaruh kondisi lingkungan, agen dan prinsipal diasumsikan dimotivasi oleh kepentingannya sendiri dan sering kepentingan diantara agen dan prinsipal berbenturan. Agency Theory biasanya dilihat sebagai konflik kepentingan conflict of interest dalam akuntansi dan perusahaan. Ada pula yang menyebutkan sebagai agency problem Keown, 1999. Masalah keagenan agency problem ini timbul akibat dari pemisahan tugas antara pemegang manajemen perusahaan agen dengan pemegang saham prinsipal. Pada umummnya perusahaan yang besar dijalankan oleh para manajer professional yang memiliki sedikit atau bahkan sama sekali tidak ada porsi kepemilikan saham di perusahaan tersebut. Adanya pemisahan tugas antara pemegang saham dan manajer ini bisa saja mengakibatkan permasalahan. Para manajer ini berusaha Universitas Sumatera Utara mengambil keputusan yang sama sekali tidak sesuai dengan tujuan awal untuk memaksimalkan kesejahteraan bagi para pemegang saham.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan

a. Laba profit

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu Hanafi, 2003. Menurut Rachmawati 2008 menyebutkan bahwa : Ketepatan waktu dan keterlambatan pengumuman laba tahunan dipengaruhi oleh isi laporan keuangan. Jika pengumuman laba berisi berita baik maka pihak manajemen akan cenderung melaporkan tepat waktu dan jika pengumuman laba berisi berita buruk, maka pihak manajemen cenderung melaporkan tidak tepat waktu. Rachmawati 2008 juga menyebutkan bahwa : Perusahaan yang mengalami rugi cenderung memerlukan auditor untuk memulai proses pengauditan lebih lambat dari biasanya. Oleh karena hal tersebut, maka akan terjadi pula keterlambatan dalam menyampaikan kabar buruk kepada publik. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang lebih tinggi membutuhkan waktu dalam pengauditan laporan keuangan lebih cepat dikarenakan keharusan untuk menyampaikan kabar baik secepatnya kepada publik. Auditor yang menghadapi perusahaan yang mengalami kerugian memiliki respon yang cenderung lebih berhati-hati dalam melakukan proses pengauditan. Penelitian yang dilakukan oleh Catrinasari dan Sejati membuktikan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan.

b. Solvabilitas solvability

Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua hutangnya baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka Universitas Sumatera Utara panjang dari harta perusahaan tersebut Hanafi, 2003. Menurut Rachmawati 2008 disebutkan bahwa : Proporsi relatif dari hutang terhadap total aset mengindikasikan kondisi keuangan dari perusahaan. Proporsi yang besar dari hutang terhadap total aktiva akan meningkatkan kecenderungan kerugian dan dapat meningkatkan kehati-hatian dari auditor terhadap laporan keuangan yang akan diaudit. Hal ini disebabkan karena tingginya proporsi dari hutang akan meningkatkan pula resiko kerugiannya. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang tidak sehat cenderung biasanya dapat melakukan kesalahan manajemen mismanagement dan kecurangan fraud. Proporsi yang tinggi dari hutang terhadap total aset ini, akan mempengaruhi likuiditas yang terkait dengan masalah kelangsungan hidup perusahaan going concern, yang pada akhirnya memerlukan kecermatan yang lebih dalam pengauditan. Penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati membuktikan bahwa variabel solvabilitas berpengaruh terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan.

c. Ukuran Perusahaan firm size

Ukuran perusahaan dapat menunjukkan seberapa besar informasi yang terdapat di dalamnya, sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak manajemen mengenai pentingnya informasi, baik bagi pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan. Besar kecilnya ukuran perusahaan dipengaruhi oleh kompleksitas operasional, variabilitas, dan intensitas transaksi perusahaan yang akan berpengaruh terhadap kecepatan dalam menyajikan laporan keuangan kepada publik. Perusahaan besar akan menyelesaikan proses auditnya lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan kecil. Rachmawati 2008 menyebutkan bahwa : Universitas Sumatera Utara Manajemen perusahaan besar memiliki dorongan untuk mengurangi penundaan audit Audit Delay dan penundaan laporan keuangan yang disebabkan oleh karena perusahaan besar senantiasa diawasi secara ketat oleh para investor, asosiasi perdagangan dan agen regulator. Di samping itu ukuran perusahaan juga memiliki alokasi dana yang lebih besar untuk membayar biaya audit audit fees, hal ini menyebabkan perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan yang lebih besar cenderung memiliki Audit Delay dan Timeliness yang lebih pendek bila dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan yang lebih kecil. Perusahaan-perusahaan berskala besar cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan audit lebih awal. Disamping itu perusahaan besar pada umumnya memiliki sistem pengendalian internal yang lebih baik sehingga memudahkan auditor menyelesaikan pekerjaannya. Penelitian yang dilakukan oleh Catrinasari, Almilia dan Setiady, Rachmawati menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan.

d. Umur Perusahaan firm age

Pada dasarnya perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas atau dalam periode yang panjang, tidak didirikan hanya untuk beberapa tahun saja. Almilia 2006 menyebutkan bahwa “perusahaan yang memiliki umur lebih tua cenderung untuk lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan, karena perusahaan telah memperoleh pengalaman yang cukup”. Hal ini memberikan indikasi bahwa perusahaan yang memiliki umur lebih tua dapat mempersingkat rentang waktu penyelesaian laporan keuangannya. Penelitian yang dilakukan oleh Catrinasari serta Almilia dan Universitas Sumatera Utara Setiady membuktikan bahwa variabel umur perusahaan berpengaruh terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan.

e. Ukuran Kantor Akuntan Publik

Kantor Akuntan Publik KAP adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang- undangan dalam hal pemberian jasa profesional bagi praktek akuntan publik. Beberapa penelitian yang menguji pengaruh ukuran KAP terhadap lamanya penyelesaian penyajian laporan keuangan menunjukkan adanya pengaruh yang negatif. Artinya perusahaan yang diaudit oleh KAP anggota The Big Four lebih cepat mempublikasikan laporan keuangannya daripada perusahaan yang diaudit oleh KAP Non The Big Four. Menurut Ahmad 2005 bahwa “KAP The Big Four membutuhkan waktu lebih pendek dibandingkan KAP Non The Big Four hal ini disebabkan efisien waktu, insentif lebih tinggi, menjaga reputasi, dan kualitas SDM yang lebih baik”. Menurut Stice 2004, “empat besar kantor akuntan publik yang diurut berdasarkan abjad adalah Deloitte Touche, Ernst Young, KPMG Peat Marwick, dan Price Waterhouse Coopers.”

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu 1. Hamzah Ahmad, M. Nisarul Alim, dan Imam Subekti 2005

Penelitian ini mempelajari hubungan antara ukuran perusahaan, ukuran KAP, going concern opinion, rugi loss, segmen geografis, dan jenis industri terhadap Audit Report Lag yang diproksikan menjadi firm Universitas Sumatera Utara cycle time FCT dan client cycle time CCT pada perusahaan yang terdapat di BEJ tahun 2003. Pengukuran CCT yaitu jumlah hari yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melakukan penutupan buku, sedangkan FCT yaitu waktu yang dibutuhkan auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya setelah penutupan buku klien. Sampel yang digunakan sebanyak 70 perusahaan yang terdiri dari 49 perusahaan manufaktur dan 21 perusahaan finance. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, rugi, dan segmen geografis berpengaruh signifikan terhadap client cycle time CCT. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, rugi, going concern opinion, dan segmen geografis berpengaruh signifikan terhadap firm cycle time FCT. 2. Luciana Spica Almilia dan Lucas Setiady 2006 Penelitian ini mempelajari hubungan antara Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas, Umur Perusahaan, dan Pelaporan item luar biasa terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan pada perusahaan yang terdapat di BEJ tahun 2002-2004. Sampel yang digunakan sebanyak 131 perusahaan. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan, sedangkan variabel rasio Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas, dan Pelaporan item luar biasa tidak berpengaruh secara signifikan. Universitas Sumatera Utara

3. Renny Catrinasari 2006

Penelitian ini mempelajari hubungan antara Rasio Gearing, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Umur Perusahaan, dan Struktur Kepemilikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan Perbankan yang terdapat di BEJ tahun 2001-2003. Sampel yang digunakan sebanyak 70 perusahaan. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rasio Gearing, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Umur Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan variabel Struktur Kepemilikan tidak berpengaruh secara signifikan.

4. Anggit Wasis Sejati 2007

Penelitian ini mempelajari hubungan antara Ukuran Perusahaan, Klasifikasi Industri, dan Laba Rugi Perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan yang terdapat di BEJ tahun 2003-2005. Sampel yang digunakan sebanyak 810 perusahaan. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Klasifikasi Industri dan Laba Rugi Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit delay, sedangkan variabel Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan.

5. Sistya Rachmawati 2008

Penelitian ini mempelajari hubungan antara Profitabilitas, Solvabilitas, Internal Auditor, Size Perusahaan, dan Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap audit delay dan timeliness pada perusahaan yang terdapat di BEJ Universitas Sumatera Utara tahun 2003-2005. Sampel yang digunakan sebanyak 177 perusahaan. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan dan Ukuran Kantor Akuntan Publik berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Di samping itu, Solvabilitas dan Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap timeliness. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti Tahun Penelitian Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1. Hamzah Ahmad, M. Nisarul Alim, dan Imam Subekti 2005 Pengujian Empiris Audit Report Lag menggunakan Client Cycle Time dan Firm Cycle Time Variabel Independen : ukuran perusahaan, rugi loss, ukuran KAP, going concern opinion, segmen geografis, dan jenis industri Variabel Dependen : firm cycle time FCT dan client cycle time CCT Menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, rugi, dan segmen geografis berpengaruh signifikan terhadap client cycle time CCT. Selain itu, ukuran perusahaan, rugi, going concern opinion, dan segmen geografis berpengaruh signifikan terhadap firm cycle time FCT 2. Luciana Spica Almilia dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Variabel Independen : Ukuran Menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan dan Universitas Sumatera Utara Lucas Setiady 2006 Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas, Umur Perusahaan, dan Pelaporan item luar biasa Variabel Dependen : penyelesaian penyajian laporan keuangan Umur Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan, sedangkan variabel rasio Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas, dan Pelaporan item luar biasa tidak berpengaruh secara signifikan. 3. Renny Catrinasari 2006 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek Jakarta BEJ Variabel Independen : Rasio Gearing, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Umur Perusahaan, dan Struktur Kepemilikan Variabel Dependen : ketepatan waktu pelaporan keuangan Menunjukkan bahwa Rasio Gearing, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Umur Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan variabel Struktur Kepemilikan tidak berpengaruh secara signifikan. 4. Anggit Wasis Sejati 2007 Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Variabel Independen : Ukuran Menunjukkan bahwa Klasifikasi Industri dan Laba Universitas Sumatera Utara Audit Delay pada Perusahaan Go Publikdi Bursa Efek Jakarta Tahun 2003-2005 Perusahaan, Klasifikasi Industri, dan Laba Rugi Perusahaan Variabel Dependen : audit delay Rugi Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit delay, sedangkan variabel Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan. 5. Sistya Rachmawati 2008 Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness Variabel Independen : Profitabilitas, Solvabilitas, Internal Auditor, Size Perusahaan, dan Ukuran Kantor Akuntan Publik Variabel Dependen : audit delay dan timeliness Menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan dan Ukuran Kantor Akuntan Publik berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Di samping itu, Solvabilitas dan Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap timeliness Sumber : Hasil Pengolahan Penulis, 2009

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan tuntunan untuk memecahkan masalh penelitian serta merumuskan hipotesis Jurusan Akuntansi, 2004 : 13. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis membuat kerangka konseptual seperti di bawah ini yang menunjukkan hubungan antara variabel laba, solvabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan ukuran KAP terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan. Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Rachmawati 2008 menyebutkan bahwa : Ketepatan waktu dan keterlambatan pengumuman laba tahunan dipengaruhi oleh isi laporan keuangan. Jika pengumuman laba berisi berita baik maka pihak manajemen akan cenderung melaporkan tepat waktu dan jika pengumuman laba berisi berita buruk, maka pihak manajemen cenderung melaporkan tidak tepat waktu. Semakin besar tingkat profitabilitas perusahaan maka keterlambatan penyelesaian yang terjadi akan menjadi semakin kecil. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar rasio profitabilitas, semakin baik pula kinerja Laba X 1 Solvabilitas X 2 Ukuran perusahaan X 3 Umur perusahaan X 4 Penyelesaian penyajian laporan keuangan Y Ukuran KAP X 5 Universitas Sumatera Utara perusahaan sehingga perusahaan akan cenderung untuk memberikan informasi tersebut kepada pihak lain yang berkepentingan. Menurut Rachmawati 2008 menyebutkan bahwa : Proporsi relatif dari hutang terhadap total aset mengindikasikan kondisi keuangan dari perusahaan. Proporsi yang besar dari hutang terhadap total aktiva akan meningkatkan kecenderungan kerugian dan dapat meningkatkan kehati-hatian dari auditor terhadap laporan keuangan yang akan diaudit. Hal ini disebabkan karena tingginya proporsi dari hutang akan meningkatkan pula resiko kerugiannya. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang tidak sehat cenderung biasanya dapat melakukan kesalahan manajemen mismanagement dan kecurangan fraud. Proporsi yang tinggi dari hutang terhadap total aset ini, akan mempengaruhi likuiditas yang terkait dengan masalah kelangsungan hidup perusahaan going concern, yang pada akhirnya memerlukan kecermatan yang lebih dalam pengauditan. Semakin besar rasio solvabilitas perusahaan, maka keterlambatan penyelesaian penyajian laporan keuangan akan menjadi semakin besar. Solvabilitas yang buruk merupakan bad news bagi perusahaan sehingga perusahaan cenderung berusaha untuk “memoles“ telebih dahulu sebelum laporan keuangan disajikan. Perusahaan dengan rasio solvabilitas yang tinggi akan cenderung memiliki rentang waktu penyajian laporan keuangan yang lebih lama. Menurut Rachmawati 2008 menyebutkan bahwa : Manajemen perusahaan besar memiliki dorongan untuk mengurangi penundaan audit Audit Delay dan penundaan laporan keuangan yang disebabkan oleh karena perusahaan besar senantiasa diawasi secara ketat oleh para investor, asosiasi perdagangan dan agen regulator. Di samping itu ukuran perusahaan juga memiliki alokasi dana yang lebih besar untuk membayar biaya audit audit fees, hal ini menyebabkan perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan yang lebih besar cenderung memiliki Audit Delay dan Timeliness yang lebih pendek bila dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan yang lebih kecil. Universitas Sumatera Utara Semakin besar ukuran perusahaan, maka keterlambatan penyelesaian penyajian laporan keuangan menjadi semakin kecil. Perusahaan yang memiliki ukuran besar dituntut untuk melaporkan laporan keuangannya lebih tepat waktu. Menurut Almilia 2006 mengungkapkan bahwa “perusahaan yang memiliki umur lebih tua cenderung untuk lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan, karena perusahaan telah memperoleh pengalaman yang cukup”. Semakin besar umur perusahaan, maka semakin kecil pula keterlambatan penyelesaian penyajian laporan keuangan. Perusahaan yang memiliki umur lebih tua cenderung memiliki pengalaman yang memadai untuk mengelola informasi keuangan sehingga dapat lebih awal dalam menyelesaikan laporan keuangannya. Menurut Ahmad 2005 bahwa “KAP The Big Four membutuhkan waktu lebih pendek dibandingkan KAP Non The Big Four hal ini disebabkan efisien waktu, insentif lebih tinggi, menjaga reputasi, dan kualitas SDM yang lebih baik”. Semakin besar ukuran KAP, maka semakin kecil pula keterlambatan penyelesaian penyajian laporan keuangan.

2. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan proposisi keilmuan yang disimpulkan dari kerangka konseptual dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti yang dapat diuji berdasarkan fakta empiris Jurusan Akuntansi, 2004 : 13. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah laba, solvabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan ukuran Kantor Akuntan Publik berpengaruh terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan baik secara simultan maupun parsial. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal. Menurut Umar 2003 : 30 penelitian asosiatif kausal adalah “penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain”.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono 2005:72, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2008. Untuk satu tahun ada sebanyak 142 perusahaan yang terdaftar dan dibagi ke dalam 19 jenis kelompok usaha. Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2005:73. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode stratifikasi secara proporsional proporsional stratified sampling, dimana populasi dikelompokkan ke dalam beberapa jenis perusahaan manufaktur dengan anggota yang relatif homogen. Jumlah sampel yang diambil dari masing- masing kelompok ditentukan secara proposional, yaitu dengan membandingkan Universitas Sumatera Utara 142 1+1420,10² jumlah elemen tiap kelompok dengan jumlah seluruh elemen populasi kemudian dikalikan dengan jumlah sampel yang telah ditentukan. Umar, 2003:77. Sedangkan untuk pemilihan sampelnya dilakukan dengan metode simple random sampling. Besarnya sampel ditentukan berdasarkan rumus Slovin dalam Umar 2003:74 seperti berikut : n = dimana : n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan 10 maka : n = n = 58,68 dibulatkan menjadi 59 perusahaan tabel penarikan sampel disajikan sebagai berikut : Tabel 3.1 Daftar Penarikan Sampel Penelitian Jenis kelompok manufaktur Jumlah populasi Hasil perhitungan sampel Jumlah sampel dibulatkan Adhesive 4 1.652892562 2 Cement 3 1.239669421 1 Fabricated Metal Products 2 0.826446281 1 Paper and Allied Products 5 2.066115702 2 Stone, Clay, Gass,and concentrade Products 4 1.652892562 2 N 1+Ne² Universitas Sumatera Utara Appreal and Other Textille Products 13 5.371900826 5 Chemical and Allied products 8 3.305785124 3 Food and Beverages 19 7.851239669 8 Pharmaceuticals 9 3.719008264 4 Textile Mill Products 9 3.719008264 4 Automotive and Allied Products 19 7.851239669 8 Consumer Goods 3 1.239669421 1 Photografic Equipment 3 1.239669421 1 Lumber and Woods Products 5 2.066115702 2 Tobacco Manufacture 4 1.652892562 2 Cable 6 2.479338843 2 Electronic and Office Equipment 3 1.239669421 1 Metal And Allied Products 11 4.545454545 5 Plastics and Glass products 12 4.958677686 5 Total 142 58.67768595 59 Sumber : Hasil Pemilihan Sampel Penulis Daftar nama emiten yang telah ditentukan ada sebanyak 59 sampel yang dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian No Kode Perusahaan Nama Perusahaan 1 DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk 2 INCI PT Intan Wijaya Internasional Tbk 3 SMGR PT Semen Gresik Tbk 4 KICI PT Kedaung Indah Canindo Tbk 5 TKIM PT Tjiwi Kimia Tbk 6 SPMA PT Suparma Tbk 7 ARNA PT Arwana Citra Mulia Tbk 8 TOTO PT Surya Toto Indonesia Tbk 9 DOID PT Delta Dunia Petroindo Tbk 10 KARW PT Karwell Indonesia Tbk Universitas Sumatera Utara 11 BATA PT Sepatu Bata Tbk 12 RICY PT Ricky Putra Globalindo Tbk 13 PBRX PT Pan Brothers Tbk 14 SOBI PT Sorini AgroAsia Corporindo Tbk 15 CLPI PT Colorpak Indonesia Tbk 16 BUDI PT Budi Acid Jaya Tbk 17 AQUA PT Aqua Golden Missisipi Tbk 18 DAVO PT Davomas Abadi Tbk 19 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk 20 DLTA PT Delta Djakarta Tbk 21 PSDN PT Prasidha Aneka Niaga Tbk 22 PTSP PT Pioneer Gourmet Tbk 23 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk 24 STTP PT Siantar Top Tbk 25 INAF PT Indofarma Tbk 26 KLBF PT Kalbe Farma Tbk 27 PYFA PT Pyridam Farma Tbk 28 SCPI PT Schering Plough Indonesia Tbk 29 ERTX PT Eratex Djaja Tbk 30 HDTX PT Panasia Indosyntec Tbk 31 TFCO PT Teijin Indonesia Fiber Corporation Tbk 32 TEJA PT Texmaco Jaya Tbk 33 IMAS PT Indomobil Sukses Internasional Tbk 34 ADMG PT Polychem Indonesia Tbk 35 ASII PT Astra Internasional Tbk 36 GDYR PT Goodyear Indonesia Tbk 37 LPIN PT Multi Prima Sejahtera Tbk 38 AUTO PT Astra Otoparts Tbk 39 UNTR PT United Tractor Tbk 40 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk 41 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk 42 INTD PT Inter Delta Tbk 43 SULI PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk 44 DSUC PT Daya Sakti Unggul Corporindo Tbk 45 HMSP PT HM Sampoerna Tbk 46 GGRM PT Gudang Garam Tbk 47 VOKS PT Voksel Electric Tbk 48 SCCO PT Sucaco Tbk 49 MLPL PT Multi Polar Corp Tbk Universitas Sumatera Utara 50 PICO PT Pelangi Indah Canindo Tbk 51 BTON PT Beton Jaya Manunggal Tbk 52 LION PT Lion Metal Works Tbk 53 JPRS PT Jaya Pari Steel Tbk 54 INAI PT Indal Aluminium Industry Tbk 55 IGAR PT Kageo Igar Jaya Tbk 56 BRNA PT Berlina Tbk 57 AKKU PT Aneka Kemasindo Utama 58 DYNA PT Dynaplast Tbk 59 LMAI PT Langgeng Makmur Industry Tbk Sumber : Hasil Pemilihan Sampel Penulis

C. Jenis dan Sumber Data