keuntungan yang kongkret dan benar-benar terjadi itulah yang akan dibagikan.
Selain manfaat, dalam akad mudharabah juga memiliki resiko, terutama pada penerapannya dalam pembiayaan relative
tinggi. Diantaranya : -
Slide streaming ; nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang disebut dalam kontrak.
- Lalai dan keslahan yang disengaja
- Penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabahnya
tidak jujur.
4. Perhitungan Pendapatan Bagi Hasil Pembiayaan – Mudharabah dan Pencatatannya.
Bank Perkreditan Rakyat BPR Syari’ah Al Washliyah dalam menjalankan operasinya melandaskan pada sistem bagi hasil. Dari sistem
bagi hasil inilah Bank Perkreditan Rakyat BPR Syari’ah Al Washliyah memperoleh pendapatannya.
Adapun cara perhitungan bagi hasil yang diterapkan pada Bank Perkreditan Rakyat BPR Syari’ah Al Washliyah kepada nasabah adalah
Universitas Sumatera Utara
dengan cara nisbahmembagi dengan rasio perbandingan yang telah disepakati bersama oleh kedua belah pihak. Pembiayaan ini dikalikan
dengan jumlah pendapatan yang diperoleh dari nasabah mudharib. Adapun metode penerimaannya didasarkan pada metode profit sharing
yaitu metode bagi laba. Pendapatan bagi hasil atas pembiayaan mudharabah terjadi antara
bank dan nasabah, dimana bank sebagai pemilik modal shahibul maal dan nasabahpengusaha sebagai
pengelola dan mudharib. Nasabahpengusaha harus memiliki keahlian, usaha yang dijalankan
minimal sudah berdiriberjalan selam 2 tahun dan pengusaha tersebut harus memiliki pembukuan laporan keuangan.
Untuk lebih jelasnya dapat disajikan pada contoh berikut ini :
Anto seorang wirausaha yang ingin menambahmemperluas usahanya dibidang penjualan Sparepart sepeda motor serta pelayanan jasa perbaikan
sepeda motor. Untuk itu Anto segera mendatangi Bank Perkreditan Rakyat BPR Syari’ah Al Washliyah dikotanya berada untuk memperoleh
pembiayaanpinjaman modal. Sebelum Anto mendatangi Bank Perkreditan Rakyat BPR Syari’ah Al Washliyah, Anto terlebih dahulu
menaksirmemperkirakan dana yang akan dipinjamnya ke Bank untuk membuka usaha service dan sparepart sepeda motor tersebut. Adapun
rencana biaya yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : Pembalian bangunantempat usaha
Rp. 180.000.000,-
Universitas Sumatera Utara
Biaya perizinan usaha Rp.
10.000.000,- Pembelian persedian sparepart
Rp. 30.000.000,-
Pembelian persedian untuk oli kendaraan Rp.
10.000.000,- Cadangan kas usaha
Rp. 20.000.000,-
Total Rp.
250.000.000,- Setelah Anto bertemu dengan pihak bank, maka pihak
menganjurkan kepada Anto untuk memperoleh pembiayaan dengan akad mudharabah muthlaqah investasi tidak terikat. Setelah pihak bank
mengadakan survei terhadap usaha yang akan didirikan Anto, maka pihak bank menyetujui pembiayaan tersebut dengan syarat dan ketentuan sebagai
berikut : Syarat pembiayaan mudharabah berupa kelengkapan berkas :
- Pas photo 3 x 4
- Foto copy KTP
- Foto Copy Kartu Keluarga
- Foto Copy Buku Nikah
- Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP
Universitas Sumatera Utara
- Surat Izin Usaha SIU
- Rekening ListrikAirTelepon
- Rincian kebutuhan pembiayaan
- Melampirkan Laporan Keungan
Ketentuan pembiayaan mudharabah : -
Nisbah bagi hasil dengan metode profit sharingbagi laba
- Rasio bagi hasil yaitu 35 : 65 bank : nasabah
- Adanya penyerahan jaminan yang dilakukan oleh Anto selaku
mudharib
- Jangka waktu pengembalian pokok pembiayaan selama 2 tahun dengan
tahap pengembalian setiap 3 bulan sekali beserta bagian pendapatan bank
- Pembayaran dilakukan secara terpisah antara pokok pembiayaan
dengan bagian pendapatan bank.
- Pemberian pembiayaan dilakukan dengan 2 tahap, yakni :
Universitas Sumatera Utara
1. Tahap I pada tanggal 02 Februari 2010 sebesar Rp. 150.000.000,-
2. Tahap II pada tanggal 01 April 2010 sebesar Rp. 100.000.000,-
Pada saat bank memberikan pembiayaan tahap 1, maka bank mencatatnya sebagai berikut :
Tanggal 02 Februari 2010. Pembiayaan mudharabah
Rp. 150.000.000,- Kas
Rp. 150.000.000,-
Tanggal 01 April 2010. Pembiayaan mudharabah
Rp. 100.000.000,- Kas
Rp. 100.000.000,- Mencatat biaya akad :
Beban akan menjadi tanggungan shahibull mallpemilik modal ; Tanggal 02 Februari 2010.
Beban akad mudharabah Rp. 750.000,-
Kas Rp. 750.000,-
Universitas Sumatera Utara
Bila beban akan menjadi tanggungan mudharibpengelola dan, maka bank akan mencatat.
Tanggal 02 Februari 2010. Kas
Rp. 750.000,- Pendapatan akad Mudharab Rp. 750.000,-
Pada tanggal 30 April 2010, Anto membuat laporan tentang labarugi yang terjadi pada usaha service sepeda motornya untuk
triwulan pertama :
Universitas Sumatera Utara
LAPORAN LABA RUGI ANTO SERVICE AND SPAREPART SEPEDA MOTOR
Triwulan I, 30 April 2010
Penjualan Sparepart Sepeda Motor Rp. 35.000.000,-
Harga Pokok Penjualan Sparepart:
Persedian awal Rp. 10.000.000,-
Pembelian Sparepart yang tersedia Rp. 27.000.000,-
Rp. 17.000.000,-+
Persedian akhir Harga pokok Penjualan Sparepart
Rp. 5.000.000,-
Laba penjualan Sparepart Rp.
13.000.000,- Rp. 22.000.000,-
Penjuala oli Sepeda Motor Rp. 12.000.000,-
Harga Pokok Penjualan Oli Sepeda Motor: Persedia awal
Rp. 5.000.000,-
Pembelian Oli yang tersedia
Rp. 12.000.000,-
Rp. 7.000.000,-+
Persedian akhir Harga poko penjualan Oli Sepeda Mortor
Rp. 9.000.000,- Rp. 3.000.000,-
Laba Penjualan OlI Sepeda Motor Laba Penjualan Sparepart dan Oli Sepeda Motor
Rp. 16.000.000,-
Rp. 3.000.000,-+
Pendapatan Jasa Perbaikan TOTAL PENDAPATAN DAN LABA
Rp. 25.000.000,-
Rp. 9.000.000,-+
Gaji montir dan bagian pembukuan LABA KOTORPENDAPATAN BERSIH
Rp. 21.500.000,-
Rp 3.500.000,-
Biaya Listrik dan lain-lain Rp.
500.000,- Biaya operasional
LABA BERSIH OPERASIONAL RP.
20.000.000,- Rp.
1.000.000,-
Universitas Sumatera Utara
Pembayaran kembali atas pembiayaan mudharabah oleh pengelola dana diperlakukan sebagai pengurangmengurangi pembiayaan
mudharabah. Atas pembayaran ini bank syari’ah akan mencatat sebagai berikut :
Pengembalian pokok pembiayaan selama 2 tahun 24 bulan, tahap pengembalian 3 bulan sekali. Pembiayaan sebesar Rp. 250.000.000,-
24 bulan 3 bulan
= 8
Rp. 250.000.000 8
,- =
Rp. 31.250.000,-
Besarnya pokok angsuran yang harus dibayar sebesar Rp. 31.250.000,- dalam tahap 8 kali pembayaran setiap 3 bulan sekali. Jurnal yang dibuat
oleh pihak bank : Tanggal 01 Mei 2010.
Kas Rekening Nasabah Rp. 31.250.000,-
Pembiayaan mudharabah Rp. 31.250.000,-
Jika pada saat pengembalian pembiayaan, Anto menyatakan belum bisa membayar pokok angsuran untuk tahap pertama. Dan Anto
menyatakan bahwa akan membayarnya pada tanggal 15 Mei 2010, maka bank mencatat :
Universitas Sumatera Utara
Tanggal 01 Mei 2010. Piutang pembiayaan Mudharabah yg jatuh tempo Rp. 31.250.000,-
Pembiayaan Mudharabah Rp. 31.250.000,-
Pencatat yang dibuat oleh bank pada saat Anto membayar pokok angsuran beserta denda yang dikenakan :
- Untuk poko angsuran
Kasrekening Rp. 31.250.000,-
Piutang pembiayaan mudharabh yg jth tempo 31.250.000,- -
Untuk denda bank menetapkan sebesar 0,5 dari besarnya pokok angsuran yaitu sebesar :
Rp. 31.250.000,- x 0,5 = Rp. 156.250,- perhari
Sehingga denda yang harus dibayarkan Anto kepada pihak bank sebesar : Rp. 156.250,- x 15 hari = Rp. 2.343.750,-
Bank mencatat : Kasrekening
Rp. 2.343.750,- Pendapatan non operasional Rp. 2.343.750,-
Universitas Sumatera Utara
Bank Perkreditan Rakyat BPR Syari’ah Al Washliyah menganggap pendapatan bersumber dari laba bersih metode profit
sharing yang ada pada laporan rugilaba Anto service. Sehingga pendapatan Bank Perkreditan Rakyat BPR Syari’ah Al
Washliyah pada triwulan I adalah : Rp. 20.000.000,- x 35 = Rp. 7.000.000,-
Untuk bagi hasil ini, bank akan membuat pencatatan sebagai berikut :
Tanggal 30 April 2010. Piutang pendapatan bagi hasil
Rp. 7.000.000,- Pendapatan Bagi Hasil Mudaharabah
Rp. 7.000.000,- Pada saat pengelola dana membayarmemberikan pendapataan
bagi hasil atas usaha pada pihak bank, maka bank akan mencatat : Tanggal 01 Mei 2010.
Kas Rp. 7.000.000,-
Piutang pendapatan bagi hasil Rp. 7.000.000,-
Universitas Sumatera Utara
B. PEMBAHASAN