- Investasi mudharabah setelah dikurangi penyisihan
kerugian investasi; dan -
Pengembalian investasi mudharabah; Diakui
sebagai keuntungan atau kerugian. b.
Kerugian akibat kelalaian atau kesalahan pengelola dana dibebankan pada pengelola dana dan tidak
mengurangi investasi mudharabah. 3.
Akutansi untuk Pengelola Dana Kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan atau kelakaian
pengelola dana diakui sebagai beban pengelola dana. 4.
Mudharabah Musyarakah Jika terjadi kerugisn atas investasi, maka krugian dibagi
sesuai dengan porsi modal para musytarik.
6.5. Penyajian dan Pengungkapan Mudharabah
Penyajian Mudharabah a.
Pemilik dana menyajikan investasi mudharabah dalam pelaporan keuangan sebesar nilai tercatat.
b. Pengelola dana menyajikan transaksi mudharabah dalam
laporan keuangan: a
Dana syirkah temporer dari pemilik dana disajikan sebesar nilai tercatatnya untuk setiap jenis mudharabah;
b Bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah
diperhitungkn tetapi belum diserahkan kepada pemilik
Universitas Sumatera Utara
dana disajikan sebagai pos bagi hasil yang belum dibagikan di kewajiban.
Pengungkapan Mudharabah a.
Pemilik dana mengungkapkan hal-hal terkait transaksi mudharabah, tetapi tidak terbatas, pada:
- Isi kesepakatan utama usaha mudhrabah, seperti porsi
dana, pembagian hasil usaha, aktivitas usaha mudhrabah, dan lain-lain;
- Rincian jumlah investasi mudharabah berdasarkan
jenisnya; -
Penyisihan kerugian investasi mudharabah selama periode berjalan; dan
- Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No.101
tentang penyajian Laporan Keuangan Syariah b.
Pengelola dana mengungkapkan hal-hal terkait transaksi mudharbah tetapi tidak terbatas, pada:
- Isi kesepakatan utama usaha mudharabah, seperti porsi
dana, pembagian hasil usaha, aktivitas usaha mudharabah, dan lain-lain;
- Rincian dana syrikah temporer yang diterima
berdasarkan jenisnya; 1.
Penyaluran dana yang berasal dari mudharabah muqayadah; dan
Universitas Sumatera Utara
2. Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK
No.101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
6.6. Mudharabah dalam aplikasi perbankan islam
Muhammad Syafi’I Antonio 2001:97 memberikan uraian tentang mudharabah dalam aplikasi perbankan islam
sebagai berikut : Al- Mudharabah biasanya diterapkan pada produk-
produk pembiayaan dan pendanaan. Pada penghimpunan dana, Al-Mudharabah diterapkan pada :
a. Tabungan berjangka, yaitu tabungan yang dimaksudkan
untuk tujuan khusus,seperti tabungan haji , dan sebagainya
b. Deposito biasa ;
c. Deposito special, dimana dana dititipkan nasabah khusus
untuk bisnis tertentu, misalnya mudharabah saja atau modal kerja perdagangan dan jasa.
Adapun pada sisi pembiayaan, mudharabah diterapkan untuk :
a. Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja perdagangan
dan jasa.
Universitas Sumatera Utara
b. Investasi khusus, disebut juga mudharabah muqayyada.
Dimana sumber dana khusus dengan penyaluran yang khusus dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh
shahibul maal.
Adi Warman 2002 : 211 menyatakan bahwa : Bank menerima dana dari shahibul maal dalam bentuk dana
pihak ketiga sebagai sumber dananya. Dana – dana ini dapat berbentuk tabungan atau simpanan deposito
mudharabah dengan jangka waktu yang bervariasi. Selanjutnya dana – dana yang sudah terkumpul ini
disalurkan kembali oleh bank dalam bentuk pembiayaan – pembiayaan yang menghasilkan earning assets. Nah,
keuntungan dari penyaluran pembiayaan inilah yang akan dibagi hasilkan antara bank dengan pemilik dana ketiga.
Edy Wibowo 2005 : 41 menerangkan bahwa :
Dalam kegiatan penghimpunan dana pada bank syariah, prinsip mudharabah muthlaqah dapat diterapkan untuk
pembukaan tabungan dan deposito. Berdasarkan prinsip ini, tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana
yang dihimpun. Bank wajib membaritahu kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberian keuntungan
dan atau perhitungan pembiayaan dana. Apabila telah tercapai kesepakatan, maka hal tersebut harus dicantumkan
dalam akad. Sedangkan dalam prinsip mudharabah muqayadah merupakan simpanan khusus dimana nasabah
penyimpan dana menetapkan syarat – syarat penyaluran dana yang harus diikuti oleh bank.
Abdullah Saeed 2004 : 99 menerangkan bahwa :
Kontrak mudharabah umumnya telah dioperasionalkan dalam sistem perbankan Islam di Timur Tengah dewasa ini.
Kontrak ini dalam bank islam kebanyakan dipergunakan untuk tujuan perdagangan jangka pendek short-term
Universitas Sumatera Utara
commercial dan jenis usaha tertentu specific venture. Kontrak tersebut memberikan wewenang terhadap segala
macam yang menyangkut pembelian buying dan penjualan selling barang. Yang indikasinya untuk
merealisasikan tujuan utama dari perdagangan yang didasarkan pada kontrak. Dalam hal ini, posisi mudharib
bertindak sebagai nasabah bank islam untuk meminta pembiayaan usaha berdasarkan kontrak mudharabah.
Dari beberapa hal yang disampaikan di atas mengenai
mudharabah dalam aplikasi perbankan syariah dapat disimpulkan bahwa mudharabah dapat dipandang dari dua sisi
yaitu pendanaan dan pembiayaan. Disisi pendanaan pihak bank menjadi mudharib yang akan menjadi shahibul maal dari
usahaproyek dengan sistem bagi hasil.
Manfaat dan resiko Al- Mudharabah
Menurut Muhammad Syafi’I Antonio 2001, hal 97 memberikan penjelasan tentang manfaat dari al-mudharabah,
yaitu : a.
Manfaat Mudharabah
1. Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat
keuntungan usaha nasabah meningkat.
2. Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada
nasabah pendanaan secara tepat, tetapi disesuaikan
Universitas Sumatera Utara
dengan pendapatan hasil usaha bank sihingga bank tidak akan pernah mengalami negative spread.
3. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan
cash flow arus kas usaha nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah.
4. Bank akan lebih selektif dan hati – hati prudent
mencari usaha yang benar – benar halal, aman dan menguntungkan, karena keuntungan yang kongkret dan
benar – benar terjadi itulah yang akan dibagikan.
5. Prinsip bagi hasil dalm Al- Mudharabah Al-
Musyarakah ini berbeda dengan prinsip bunga tetap dimana bank akan menarik penerima pembiayaan
nasabah satu jumlah bunga tetap berapa pun keuntungan yang dihasilkan nasabah, sekalipun merugi
dan terjadi krisis ekonomi.
b. Resiko Al- Mudharabah
Resiko yang terdapat pada Al- Mudharabah, terutama pada penerapannya dalam pembiayaan, relative tinggi,
diantaranya :
Universitas Sumatera Utara
1. Side streaming, nasabah menggunakan dana itu bukan
seperti yang disebut dalam kontrak.
2. Lalai dan kesalahan yang disengaja.
3. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah yang tidak
jujur.
Selain manfaat diatas, mudharabah juga bermanfaat bagi pihak mudharib yaitu :
1. Untuk membantu penambahan modal dana untuk
membantu menambah keuntungan mudharib.
2. Untuk membantu mudharib mengembangkan sayap
usahanya misalnya dengan membuka kantor cabang.
3. Memudahkan mudharib untuk melunasi pinjaman karena
tidak memakai prinsip bungan seperti bank konvensional.
4. Membantu mudharib untuk menambah asset usahanya
apabila mudharabah diberikan dalam bentuk barang.
Universitas Sumatera Utara
6.7. Perbedaan sistem Mudharabah dengan Riba