TA : Analisis Pengaruh Kualitas Website Terhadap Kepuasan Pengguna Berdasarkan Metode Webqual 4.0 Pada Website Stikom Career Center.

(1)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS WEBSITE TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA BERDASARKAN METODE WEBQUAL 4.0 PADA WEBSITE STIKOM CAREER CENTER

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

ALHIDAYAH JAMALLUDIN 08.41010.0211

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016


(2)

x

Halaman

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI…. ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Manfaat Analisis ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Analisis ... 8

2.2 Website... 8

2.3 Website tipe Informasional ... 8

2.4 Kualitas Website ... 9

2.5 Kepuasan Pengguna Website ... 10


(3)

xi

2.8 Hubungan Kualitas Website dan Kepuasan Pengguna ... 13

2.9 Validitas dan reliabilitas ... 14

2.10 Uji Asumsi ... 16

2.11 Regresi Linear Berganda ... 18

2.12 Statistical Product and Service Solution (SPSS) ... 19

2.13 Uji Koefisien Regresi secara bersama (Uji F) ... 19

2.14 Uji Koefisien Regresi secara parsial (Uji T) ... 21

2.15 Kerangka Konseptual ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

3.1 Identifikasi Masalah ... 24

3.2 Instrumen Penelitian ... 24

3.3 Model Konseptual Penelitian... 26

3.4 Definisi Operasional dan pengukuran Variabel ... 26

3.4.1 Definisi Operasional Variabel ... 27

3.4.2 Pengukuran Variabel ... 31

3.5 Penyebaran Kuesioner ... 32

3.6 Populasi, Sampel dan teknik pengambilan Sampel ... 37

3.7 Metode Pengumpulan Data ... 38

3.8 Analisis Data... 39

3.8.1 Tabulasi Data ... 39


(4)

xii

4.1 Tampilan Awal Website SCC ... 40

4.2 Uji Validiatas dan Reliabilitas ... 41

4.2.1 Uji Validitas ... 41

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 44

4.3 Analisis Deskriptif ... 47

4.3.1 Gambaran Umum Responden ... 47

4.3.2 Analisis Deskriptif Variabel ... 48

4.4 Uji Asumsi ... 51

4.4.1 Uji Normalitas ... 51

4.4.2 Uji Multikolinearitas ... 52

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas ... 53

4.4.4 Uji Autokorelasi ... 54

4.4.5 Uji Linearitas ... 55

4.5 Uji Regresi Linear Berganda ... 57

4.6 Hubungan antara Usability dan User Satisfaction ... 62

4.7 Hubungan antara Information Quality dan User Satisfaction ... 63

4.8 Hubungan antara Service Interaction dan User Satisfaction ... 64

4.9 Pembahasan ... 65

4.9.1 Pembahasan variabel Usability ... 65


(5)

xiii

5.1 Kesimpulan ... 67 5.2 Saran ... 68 DAFTAR PUSTAKA ... 69


(6)

xiv

Halaman

Tabel 2.1 Instrumen Penelitian Webqual 4.0 ... 28

Tabel 3.1 Variabel Usability ... 28

Tabel 3.2 Variabel Information Quality ... 29

Tabel 3.3 Variabel Service Interaction ... 30

Tabel 3.4 Variabel User Satisfaction ... 31

Tabel 3.5 Bobot Nilai Responden ... 32

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Usability ... 41

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Information Quality ... 42

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Service Interaction ... 43

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Instrumen User Satisfaction ... 43

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Usability ... 44

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Information Quality ... 45

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Service Interaction ... 46

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen User Satisfaction ... 46

Tabel 4.9 Jenis Kelamin Responden ... 47

Tabel 4.10 Usia Responden... 47

Tabel 4.11 Pekerjaan Responden ... 47

Tabel 4.12 Deskripsi Usability ... 48

Tabel 4.13 Deskripsi Information Quality ... 49


(7)

xv

Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinearitas... 52

Tabel 4.17 Hasil Uji Autokorelasi ... 54

Tabel 4.18 Hasil Lineritas User Satisfaction * Usability ... 56

Tabel 4.19 Hasil Lineritas User Satisfaction * Information Quality ... 56

Tabel 4.20 Hasil Lineritas User Satisfaction * Service Interaction ... 57

Tabel 4.21 Output Regression Variabel Entered ... 57

Tabel 4.22 Output Regression Annova... 58

Tabel 4.23 Output Regression Coefficient ... 58

Tabel 4.24 Rata-rata indikator variabel Usability ... 65


(8)

xvi

Halaman

Gambar 2.1 Karateristik Website ... 12

Gambar 2.2 Model Hubungan webqual 4.0 dan kepuasan pengguna ... 13

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual ... 23

Gambar 3.1 Konstruk Kuesioner ... 25

Gambar 3.2 Model Konseptual ... 26

Gambar 3.3 Desain Kuesioner Usability ... 33

Gambar 3.4 Desain Kuesioner Information Quality ... 34

Gambar 3.5 Desain Kuesioner Service Interaction ... 35

Gambar 3.6 Desain Kuesioner User Satisfaction ... 36

Gambar 3.7 Desain Kuesioner Identitas Responden ... 36

Gambar 3.8 Tahap-tahap Analisis ... 38

Gambar 4.1 Homepage website SCC ... 40

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas... 51

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 53


(9)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Ketersediaan sumber daya manusia atau SDM yang berkualitas merupakan satu persoalan penting dan mendesak. Perguruan Tinggi diposisikan sebagai institusi penghasil SDM yang diharapkan dapat mengisi kebutuhan dunia kerja dengan standar mutu yang optimal. Di sisi lain, Kualitas lulusan Perguruan Tinggi seringkali juga dihubungkan dengan cepat tidaknya lulusannya terserap lapangan kerja. Untuk itu diperlukan usaha yang dapat mendekatkan perguruan tinggi dengan dunia kerja sejak awal. Dengan demikian kebutuhan dunia Perusahaan/ Instansi/ Industri akan SDM akan dapat dipenuhi dengan adanya lulusan perguruan tinggi menjadi lebih fokus/ terarah kompetensinya.

Dengan adanya kebutuhan tersebut, Stikom Surabaya mengantisipasinya dengan mendirikan sebuah departemen yang bernama Stikom Career Center (SCC). SCC merupakan salah satu bagian yang ada di Stikom Surabaya yang berfungsi untuk pengembangan karir, yang berada di bawah Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan & Alumni. Melalui SCC, diharapkan dapat menjembatani atau menjadi mediator antara perusahaan/ instansi/ industri pencari kerja dan para pencari kerja, khususnya yang berasal dari Stikom Surabaya. Selain itu SCC juga sebagai wadah bagi pengembangan kualitas SDM khususnya mahasiswa dan Alumni, untuk menjadi tenaga kerja yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Karena keinginan untuk terus berkembang dan membantu mahasiswa maka SCC membuat suatu website yaitu scc.stikom.edu, yang dapat lebih mempermudah


(10)

Alumni untuk mengakses jika ingin mencari pekerjaan. Tetapi pihak SCC tentunya ingin mengetahui apakah dengan website yang ada sekarang, sudah bisa membantu Alumni selaku pengguna yang akan mencari lowongan kerja dan pihak Perusahaan yang mencari tenaga kerja.

Berdasarkan data dari statshow Traffic rank untuk melihat jumlah Visitor scc.stikom.edu yang diambil tanggal 3 Agustus 2015, dapat dilihat :

Visitor Daily Visitor Monthly Visitor Year

Pageviews 4,432 132,960 1,617,680

Visitors 2,014 60,420 735,110

Sumber : (Statshow, 2015)

Dalam hal ini faktor pengguna memegang peran penting terhadap penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi. Manfaat dan tujuan dari penggunaan sebuah fitur teknologi adalah ingin mendapatkan sebuah informasi atau data yang akurat, lengkap dan terkini, penampilan data yang cepat, dan dapat membantu dalam mengambil sebuah keputusan dari informasi yang diperoleh sesuai keperluan dan kebutuhan pengguna. Keterlibatan pengguna dalam pemanfaatan teknologi sistem informasi sangat menentukan akan keberhasilan sebuah kualitas sistem dan informasi yang di produksinya. Kualitas informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan keperluan pengguna akan menumbuhkan suatu tingkat kepuasan bagi pengguna itu sendiri.

Kualitas website akan sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan penggunanya itu sendiri. Semakin tinggi kualitas suatu website, maka akan semakin banyak pengguna yang mengakses website tersebut. Hal ini sesuai dengan


(11)

penelitian Barnes dan Vidgen (2001) dengan menggunakan konsep metode pengukuran suatu website menggunakan metode webqual dengan indikator Usability, Information Quality, serta Service Interaction pada e-library menghasilkan bahwa Usability, Information Quality, serta Service Interaction mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna. Penelitian Tarigan (2008) mengenai e-library dengan metode webqual juga menyatakan bahwa suatu website dalam lingkungan akademis akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan pengguna apabila faktor–faktor yang terdapat pada webqual atau kualitas website utamanya kualitas penggunaan memiliki kualitas yang baik.

Selama ini, setelah layanan website tersebut diimplementasikan belum pernah dilakukan evaluasi mengenai kualitas dari website SCC berdasarkan persepsi pengguna akhir atau pengunjung situs sebagai umpan balik ke pihak pengelola website (manajemen). Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dalam Tugas Akhir ini dilakukan penelitian pendahuluan dengan mengukur kualitas website dari sisi kepuasan pengguna akhir dan pengunjung situs menggunakan metode webqual, dengan cara memberikan kuesioner kepada pengguna baik secara online yang akan diberikan melalui e-mail Alumni lulusan April dan Oktober 2015 dengan bantuan pihak SCC, yang kemudian oleh pihak SCC hasil penelitian ini nantinya akan digunakan sebagai bahan rekomendasi untuk evaluasi pada layanan websitescc.stikom.edu.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang ada dalam pengerjaan Tugas Akhir ini adalah:


(12)

1. Bagaimana pengaruh Usability terhadap User Satisfaction pada website scc.stikom.edu.

2. Bagaimana pengaruh Information Quality terhadap User Satisfaction pada websitescc.stikom.edu.

3. Bagaimana pengaruh Service Interaction terhadap User Satisfaction pada websitescc.stikom.edu.

1.3 Batasan Masalah

Dalam Tugas Akhir ini, agar tidak menyimpang dari topik bahasan yang ada, maka diberikan batasan – batasan yaitu:

1. Daftar pertanyaan untuk variable independen Usability, Information Quality dan Service Interaction berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Barnes dan Vidgen (2003), Sukmajati (2004) dan Ayub (2015).

2. Pengguna adalah Alumni Stikom Surabaya lulusan bulan April dan Oktober tahun 2015.

3. Metode Statistika yang digunakan untuk mengukur pengaruh kualitas website terhadap kepuasan pengguna adalah metode regresi linear berganda.

1.4 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dijelaskan, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengukur pengaruh Usability terhadap User Satisfaction pada website scc.stikom.edu.

2. Mengukur pengaruh Information Quality terhadap User Satisfaction pada websitescc.stikom.edu.


(13)

3. Mengukur pengaruh Service Interaction terhadap User Satisfaction pada websitescc.stikom.edu.

1.5 Manfaat Analisis

Beberapa manfaat yang diharapkan dari hasil analisis ini antara lain sebagai berikut:

1. Bagi pihak SCC

Hasil analisis ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan untuk evaluasi dan pengembangan website kearah lebih baik sehingga kepuasan pengguna terhadap website scc.stikom.edu lebih meningkat dan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

2. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil analisis ini dapat digunakan sebagai bahan studi dan pembendaharaan ilmu pengetahuan. Selain itu, juga sebagai salah satu bahan informasi yang berguna dan dapat memberikan gambaran peneliti lain.

1.6 Sistematika Penulisan

Di dalam penyusunan laporan ini secara sistematis diatur dan disusun dalam lima bab, yang masing-masing terdiri dari beberapa sub. Adapun urutan dari bab pertama sampai bab terakhir adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang masalah yang dihadapi oleh Pihak Stikom Career Center yaitu ingin mengetahui apakah website yang sudah ada sekarang telah memenuhi kepuasan Pengguna. Oleh karena itu akan dilakukan Analisis Pengaruh Kualitas website


(14)

terhadap kepuasan pengguna dengan metode Webqual 4.0 pada website Stikom Career Center yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada pada Stikom Career Center.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang teori-teori mendukung dan menunjang dalam Analisis Pengaruh Kualitas website terhadap kepuasan pengguna dengan metode Webqual 4.0 pada website Stikom Career Center seperti Website, SPSS, Analisis, Google Form sampai pada pengertian berbagai uji dan regresi berganda.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang tahap analisis kualitas website terhadap kepuasan Pengguna dengan metode Webqual 4.0 mulai dari Menentukan indikator sampai pada tahap pembuatan kuesioner online untuk diberikan kepada responden melalui Google form. BAB IV : DESKRIPSI PEKERJAAN

Bab ini menuliskan hasil dari Analisis Kualitas pengaruh website terhadap kepuasan pengguna berdasarkan metode Webqual 4.0 pada Stikom Career Center, mulai dari analisis deskriptif, tahap uji instrumen yang meliputi uji validitas dan reliabilitas, tahap uji asumsi yang meliputi normalitas, multikolerasi, heteroskedastisitas, autokorelasi, dan linearitas dan tahap analisis regresi berganda yaitu uji F dan uji T.


(15)

BAB V : PENUTUP

Bab ini membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari Hasil analisis yang telah dilakukan serta saran yang bertujuan untuk pengembangan dimasa yang akan datang.


(16)

8 2.1 Analisis

Menurut Salim dan Salim (2002) pengertian analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan, karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal usul, sebab, penyebab sebenarnya, dan sebagainya). Sedangkan analisis data menurut Priyatno (2010) adalah kegiatan menghitung data agar dapat disajikan secara sistematis. Analisis data untuk analisis kuantitatif bisa dilakukan secara manual dengan menghitung menggunakan rumus statistik atau menggunakan program bantu statistik.

2.2 Website

Saat ini setiap orang dapat mempublikasikan sebuah website, baik milik perorangan, maupun milik organisasi. Menurut Huizingh (2000), sebuah website dapat mendukung fungsi penjualan dengan menyediakan informasi produk, seperti harga, spesifikasi, cara pengiriman, dan deskripsinya. Definisi website sendiri menurutnya adalah sebuah situs yang menyediakan penggunanya dengan informasi online dan pelayanan-pelayanan yang berkaitan dengan informasi, seperti fungsi pencarian, fitur untuk membangun komunitas, penawaran komersial, aplikasi-aplikasi produktivitas pribadi, serta kanal komunikasi dengan pemilik situs dan sesama pengguna. Secara umum, karakteristik website menurut Huizingh (2000) dibagi menjadi dua, yaitu Content dan Design (Gambar 2.1).


(17)

Gambar 2.1 Karakteristik Website 2.3 Website Tipe Informasional.

Website Tipe Informasional Adalah sebuah tipe website, di mana website tersebut dipakai untuk memberikan informasi dan tidak ada transaksi yang terjadi di dalamnya, jadi di web ini menampilkan berbagai informasi seputar perusahaan pemilik website. Mulai dari sejarah perusahaannya, layanan yang disediakan, bagaimana cara mengakses layanan perusahaan tersebut, dan banyak lagi (Jefferly, 2012). Intinya website tipe ini lebih ditujukan untuk menginformasikan perusahaan/ pemilik web tersebut. Tipe website seperti ini biasanya banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan jasa, seperti penyedia jasa desain, penyedia jasa pelatihan, dan berbagai jasa lainnya.

2.4 Kualitas Website

Kualitas merupakan hal penting dalam perusahaan barang dan atau jasa. Menurut Gasperz (2002), ada dua definisi kualitas, yaitu konvensional dan


(18)

strategic. Definisi konvensional menggambarkan kualitas sebagai karateristik langsung suatu produk, seperti performance, realibility, ease of use, esthetics, dan sebagainya. Sedangkan definisi strategik dari kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pengguna.

2.5 Kepuasan Pengguna Website

Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin “satis” (artinya cukup baik, memadai) dan “facio” (melakukan atau membuat). Kepuasan bisa diartikan sebagai “upaya pemenuhan kebutuhan” atau “membuat sesuatu memadai”. Oxford Advance Learner’s Dictionary dalam Tjiptono & Chandra (2005) mendeskripsikan kepuasan sebagai “the good feeling that you have when you achieved something or when something that you wanted to happen does happen”, artinya sebuah perasaan bahagia ketika mendapatkan sesuatu atau ketika sesuatu yang diinginkan terjadi. Cadotte, Woodruff & Jenkins dalam Tjiptono & Chandra (2005) kepuasan dikonseptualisasikan sebagai perasaan yang timbul setelah mengevaluasi pengalaman. Oliver dalam Tjiptono & Chandra (2005) kepuasan adalah fenomena rangkuman atribut bersama – sama dengan emosi konsumsi lainnya.

Otto, Najdawi, & Caron (2000) berpendapat bahwa toleransi yang diberikan pengguna website terhadap kecepatan download time (waktu website dibuka pertama kali) adalah 15 detik. Kepuasan pengguna website juga dapat dilihat dari ketersediaan pengguna untuk kembali mengunjungi sebuah website dan merekomendasikannya ke orang lain (Lian, Shian, dan Ting, 2005).


(19)

2.6 Konsep WebQual

WebQual merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi pengguna akhir. Metode ini merupakan pengembangan dari SERVQUAL (Zeithaml, Parasuraman, & Berry, 1990) yang banyak digunakan sebelumnya pada pengukuran kualitas jasa. Instrumen penelitian pada WebQual tersebut dikembangkan dengan metode Quality Function Development (QFD).

WebQual sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1998 dan telah mengalami beberapa iterasi dalam penyusunan dimensi dan butir – butir pertanyaannya. WebQual disusun berdasarkan penelitian pada tiga area yaitu, (1) kualitas informasi dari penelitian sistem informasi, (2) interaksi dan kualitas layanan dari penelitian kualitas sistem informasi, e-commerce, dan pemasaran, serta (3) usability dari human computer interaction.

Dimensi – dimensi pada WebQual terdiri dari tiga yaitu: 1. Kualitas Informasi (Information Quality)

Menurut Barnes & Vidgen (2003), Kualitas Informasi meliputi hal – hal seperti informasi yang akurat, informasi yang bisa dipercaya, informasi yang up to date terbaru, informasi yang sesuai dengan topik bahasan, informasi yang mudah di mengerti, informasi yang sangat detail, dan informasi yang disajikan dalam format desain yang sesuai.

2. Servis Interaksi (Service Interaction)

Meliputi kemampuan memberi rasa aman saat transaksi, memiliki reputasi yang bagus, memudahkan komunikasi, menciptakan perasaan emosional yang lebih personal, memiliki kepercayaan dalam menyimpan informasi pribadi pengguna,


(20)

mampu menciptakan komunitas yang lebih spesifik, mampu memberi keyakinan bahwa janji yang disampaikan akan ditepati.

3. Kualitas Penggunaan (Usability Quality)

Meliputi kemudahan untuk dipelajari, kemudahan untuk dimengerti, kemudahan untuk ditelusuri, kemudahan untuk digunakan, menampilkan bentuk visual yang menyenangkan, memiliki kompetensi yang baik..

Adapun instrumen – instrumen penelitian yang digunakan dalam WebQual 4.0 mengacu pada gambar berikut:

Tabel 2.1 Instrumen penelitian yang digunakan dalam WebQual 4.0

No Category Webqual 4.0 Questions

1 Usability I find the site easy to learn to Operate

My Interaction with the site is clear and understandable

I find the site easy to navigate

The site has an attractive appearance

The design is appropriate to the type of site

The site conveys a sense of competency

The ite creates a positice experience for me

2 Information Quality Provides accurate information

Provides believableinformation

Provdes timely information

Provides relevan information

Provides easy to understand information

Provides information at the right level of detail

Presents the information in appropriate format

3 Service Interaction Has a good reputation

It feels safe to complete transaction

My personal information feels secure

Create a sense of personalization

Convey a sense of community

Makes it easy to communicate with the organization

Sumber : Barnes and Vidgen, 2003

2.7Google Form

Salah satu fasilitas dari google doc adalah Google Form , Google Form ini memiliki banyak fungsi antara lain untuk membuat formulir pendaftaran, kemudian


(21)

untuk membuat daftar cek list, membuat daftar daftar lain yang caranya dengan meminta seseorang untuk mengisi daftar pertanyaan yang telah dituliskan (Jayanti, 2013).

Form yang telah ditulis nantinya dapat dibagi, sehingga akan ada beberapa orang yang setuju dan mengisi beberapa pertanyaan yang diajukan, selain dishare formulir ini juga dapat langsung dikirimkan melalui email, ketika telah ada yang mengisi form yang telah dibuat maka data harus dikirim kembali sehingga akan mendapatkan data jawaban dari pertanyaan yang telah diajukan dan kemudian dapat digunakan sebagai acuan untuk kegiatan yang diselenggarakan. Jadi, formulir lewat internet ini adalah hal yang sangat mendukung sekali untuk mempermudah pengumpulan data.

2.8 Hubungan Antara Kualitas Website dan Kepuasan Pengguna

Kualitas Website menurut WebQual4.0 dapat diukur melaui tiga variabel, yaitu Usability, Information Quality dan Service Interaction. Hubungan antara WebQual 4.0 dan kepuasan pengguna dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Usability Quality

(WEB-U)

Information Quality

(WEB-IQ)

Service Interaction

(WEB-SQ)

User Satisfaction

(SUM-US) H1 (+)

H2 (+)

H3 (+)

Sumber: Tarigan, 2008


(22)

Menurut Penelitian Tarigan (2008), Kepuasan pengguna situs Stock Exchange of Thailand dipengaruhi oleh semua variabel WebQual 4.0, yaitu Usability, Information Quality, dan Service Interaction.

2.9 Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2009). Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar – benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur.

Penggaris dinyatakan valid jika digunakan untuk mengukur panjang, namun tidak valid jika digunakan untuk mengukur berat, artinya, penggaris memang tepat digunakan untuk mengukur panjang, namun menjadi tidak valid jika penggaris digunakan untuk mengukur berat.

Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataan – pernyataan pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Teknik untuk mengukur validitas kuesioner adalah sebagai berikut dengan menggunakan metode Corrected Item Total Correlation yaitu dengan mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi. Hal ini agar tidak terjadi koefisien item total yang overestimasi (estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya).

Metode pengambilan keputusan pada uji validitas ini menggunakan batasan r tabel dengan signifikansi 0,05 dan uji 2 sisi, atau menggunakan batasan 0,3 (Azwar,1999), artinya jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka


(23)

item dianggap valid, sedangkan jika kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid.

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Instrumen kuesioner yang tidak reliabel maka tidak dapat konsisten untuk pengukuran sehingga hasil pengukuran tidak dapat dipercaya. Uji reliabilitas yang banyak digunakan pada penelitian yaitu menggunakan metode Cronbach Alpha.

Metode pengambilan keputusan pada uji reliabilitas biasanya menggunakan batasan 0,6. Menurut Sekaran (1992), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik. Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika instrumen yang digunakan sudah tidak valid dan reliabel maka dipastikan hasil penelitiannya pun tidak akan valid dan reliabel. Sugiyono (2009) menjelaskan perbedaan antara penelitian yang valid dan reliabel dengan instrumen yang valid dan reliabel sebagai berikut :

Penelitian yang valid artinya bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Dapat diambil contoh, jika objek berwarna merah, sedangkan data yang terkumpul berwarna putih maka hasil penelitian tidak valid. Penelitian yang reliabel bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Kalau dalam objek kemarin berwarna merah, maka sekarang dan besok tetap berwarna merah.


(24)

2.10 Uji Asumsi

Di dalam uji statistika regresi dilakukan pula uji asumsi klasik sebagai syarat terlaksananya analisis regresi linear berganda, yaitu:

1. Normalitas Data

Menurut Sugiyono (2009) penggunaan statistik parametris, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis membentuk distribusi normal. Bila data tidak normal maka teknik statistik parametrik tidak dapat digunakan untuk alat analisis. Suatu data yang membentuk distribusi normal bila jumlah data di atas dan di bawah rata – rata adalah sama, demikian juga simpangan bakunya sehingga dapat membentuk suatu kurve normal. Selain kurve normal umum, juga terdapat kurve normal standar. Dikatakan standar, karena nilai rata – ratanya adalah 0 dan simpangan bakunya adalah 1,2,3,4, dst. Nilai simpangan baku selanjutnya dinyatakan dalam simbol z. Kurve normal umum dapat diubah ke dalam kurve normal standart, dengan menggunakan rumus,

z = (��−�̅)

� ... 2.1 dengan : z = Simpangan baku untuk kurve normal

xi = Data ke i dari suatu kelompok data

�̅ = Rata – rata kelompok S = Simpangan baku

Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Normal Probabilitas Plots. Normal Probabilitas Plots berbentuk grafik yang digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, nilai regresi residual terdistribusi dengan


(25)

normal atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya distribusi regresi residual normal atau mendekati normal.

2. Multikolinearitas

Menurut Gujarati dan Zain (1988) multikolinearitas pada dasarnya merupakan fenomena (regresi) sampel. Ketika mengendalikan fungsi regresi populasi atau teoritis, semua model mempunyai pengaruh terpisah atau independen atas variabel tak bebas Y. Tetapi mungkin terjadi dalam suatu sampel tertentu yang manapun yang digunakan untuk menguji beberapa atau semua variabel X sangat kolinier sehingga tidak bisa mengisolasi pengaruhnya terhadap variabel Y. Secara ringkas sampel yang digunakan tidak cukup kaya untuk mengakomodasikan semua variabel X dalam analisis. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas digunakan persamaan 2.2.

�= ����1�2�3…��

2 /(�−2)

�1−����1�2�32 …���/ (�−�+1)

... 2.2 3. Heteroskedastisitas

Menurut Priyatno (2010) heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas ada beberapa metode, antara lain dengan cara uji Spearman’s rho, uji Park, uji Glejser, dan dengan melihat pola titik – titik pada scatterplots regresi. Pada tugas akhir ini akan dibahas metode uji Spearman’s rho.

4. Autokorelasi

Menurut Priyatno (2009) istilah autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antar anggota observasi yang diurutkan menurut waktu atau tempat. Untuk


(26)

mengetahui adanya autokorelasi atau tidak dapat dilakukan melalui percobaan d dari Durbin-Watson persamaan 2.3.

� = ∑�=��=2(�−��−1)2 �2 �=�

�=2 ... 2.3 5. Linearitas

Menurut Priyatno (2010) istilah linearitas didefinisikan sebagai bentuk hubungan antara variabel independen dan variabel dependen adalah linear. Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel tersebut menunjukkan hubungan yang linear atau tidak.

2.11 Regresi Linier Berganda

Menurut Mason dan Lind (1996) Persamaan regresi adalah suatu persamaan matematika yang mendifinisikan hubungan antara dua variabel. Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk

mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn ... 2.4

Keterangan:

Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X1 dan X2 = Variabel independen


(27)

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

2.12 Statistical Produk and Service Solution (SPSS)

Menurut Trihendardi (2012), SPSS merupakan software aplikasi statistik yang sangat popular, baik bagi praktiswi yang sedang melakukan riset ataupun bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan tugas akhir.

Menurut Priyatno (2010), Awalnya SPSS merupakan singkatan dari Statistical Package for the Social Scientes karena program ini mula-mula dipakai untuk meneliti ilmu-ilmu sosial. Namun seiring dengan perkembangan waktu penggunaan semakin luas untuk berbagai bidang ilmu seperti bisnis, pertanian, perindustrian, ekonomi, psikologi, dan lain-lain sehingga kepanjangan SPSS menjadi Statistical Produk and Service Solution. SPSS merupakan program untuk mengolah data statistic yang paling popular dan paling banyak pemakaiannya di seluruh dunia dna banyak digunakan oleh peneliti untuk berbagai keperluan seperti riset pasar, untuk menyelesaikan tugas analisis seperti skripsi, tesis, disertasi dan sebagainya. SPSS dibuat pertama kali pada 1968 oleh tiga orang mahasiswa Stanford University (Priyanto, 2009).

2.13 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama (Uji F)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1,X2….Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependen (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang


(28)

terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan), Langkah-langkah atau urutan menguji hipotesa dengan distribusi f adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan Hipotesis

a. Ho : β1= β2= β3= β4 = 0, berarti secara bersama-sama tidak ada pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat.

b. Ha : β1 ≠ β2≠ β3 ≠ β4≠ 0, berarti secara bersama-sama ada pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat. 2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam analisis).

3. Menentukan F hitung 4. Menentukan F tabel

Setelah menentukan taraf nyata atau derajat keyakinan yang digunakan, maka bisa menentukan nilai t tabel. Dengan derajat bebas (df) dalam distribusi F ada dua, yaitu:

1) df numerator = dfn = df1 = k – 1

2) df denumerator = dfd = df2 = n – k

Keterangan:

df = degree of freedom/ derajad kebebasan n = Jumlah sampel

k = banyaknya koefisien regresi 5. Kriteria pengujian

a. Ho diterima bila F hitung < F tabel b. Ho ditolak bila F hitung > F tabel


(29)

6. Membandingkan F hitung dengan F tabel 7. Kesimpulan

Keputusan bisa menolak Ho atau menerima Ho. Nilai F tabel yang diperoleh dibanding dengan nilai F hitung apabila F hitung lebih besar dari F tabel, maka ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.

2.14 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen (X1, X2,…..Xn) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen (Y). Tujuan dari uji t adalah untuk menguji koefisien regresi secara individual. Langkah-langkah atau urutan menguji hipotesa dengan distribusi t adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesa

Ho : βi = 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel terikat. Ha : βi ≠ 0, artinya variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.

a. Hipotesa nol = Ho

Ho adalah suatu pernyataan mengenai nilai parameter populasi. Ho merupakan hipotesis statistik yang akan diuji hipotesis nihil.

b. Hipotesa alternatif = Ha

Ha adalah suatu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan cukup bukti bahwa hipotesa nol adalah salah.


(30)

2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam analisis).

3. Menentukan T hitung 4. Menentukan T tabel

Setelah menentukan taraf nyata atau derajat keyakinan yang digunakan sebesar α = 1% atau 5% atau 10%, maka bisa menentukan nilai t tabel.

Dengan:

df = n – k ……… 2.5

Keterangan:

df : Degree of freedom atau derajat kebebasan n : Jumlah sampel

k : Banyaknya koefisien regresi + konstanta 5. Kriteria Pengujian

a. Ho diterima jika -T tabel < T hitung < T tabel

b. Ho ditolak jika -T hitung < -T tabel atau T hitung > T tabel 6. Membandingkan T hitung dengan T tabel

7. Kesimpulan

Keputusan bisa menolak Ho atau menolak Ho menerima Ha. Nilai t tabel yang diperoleh dibandingkan nilai t hitung, bila t hitung lebih besar dari t tabel, maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa independent variabel berpengaruh pada dependent variabel. Apabila t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa independent variabel tidak berpengaruh terhadap dependent variabel.


(31)

2.15 Kerangka Konspetual

Model Konseptual yang mendasari kerangaka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

WEBQUAL STIKOM CAREER CENTER

Gambar 2.3 Kerangka konseptual

Kepuasan Pengguna

(Y) Usability

(X1)

Interaction Quality

(X3) Information

Quality (X2)


(32)

(33)

24 3.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemodelan Website Quality (WebQual), terdapat tiga dimensi kualitas website yang selanjutnya akan dipakai sebagai Variabel Bebas. Tiga dimensi kualitas website, yaitu:

1. Variabel X1 adalah dimensi Kualitas Penggunaan (Usability Quality) 2. Variabel X2 adalah dimensi Kualitas Informasi (Information Quality) 3. Variabel X3 adalah dimensi Interaksi Servis (Service Interaction)

Sementara Variabel Terikat (Y) adalah kepuasan pengguna (User Satisfaction).

3.2 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Agar kuesioner yang digunakan layak untuk dihitung maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner. Untuk menjelaskan langkah mendesain kuesioner akan dibahas pada sub bab berikut.

Kuesioner ini akan dirancang untuk digunakan dalam pengaruh kualitas website terhadap kepuasan pengguna dengan beberapa tahapan, yaitu:

A. Perancangan Konstruk

Konstruk adalah elemen dari kuesioner yang digunakan untuk mendefinisikan tujuan penilaian sebuah kuesioner terhadap objek kuesioner. Konstruk untuk penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 3.1.


(34)

Gambar 3.1 Konstruk kuesioner Pengaruh Kualitas Website terhadap kepuasan pengguna.

B. Konsep Konstruk

Konstruk yang telah dibuat harus didefinisikan ke dalam sebuah konsep yang akan menjelaskan fungsi dari masing – masing konstruk tersebut. Berikut ini adalah dari konstruk untuk kuesioner pengaruh kualitas website terhadap kepuasan pengguna menggunakan metode WebQual berdasarkan pada gambar 3.1

1. Konstruk 1 : Kualitas Penggunaan (Usability)

Konstruk ini dibuat untuk mengukur tingkat kemudahan dan kemenarikan website untuk digunakan.

2. Konstruk 2 : Kualitas Informasi (Informaton Quality)

Konstuk ini dibuat untuk mengukur tingkat kualitas informasi yang ditampilkan di website.

3. Konstruk 3 : Interaksi Pelayanan (Service Interaction)

Konstruk ini dibuat untuk mengukur tingkat kualitas interaksi antara pengguna dengan website dilihat dari kepercayaan pengguna dan empati.

4. Konstruk 4 : Kepuasan pengguna (User Satisfaction)

Konstruk ini dibuat untuk mengukur kepuasan pengguna terhadap layanan website.

Kuesioner

Konstruk 1 Usability

Konstruk 2 Information

Quality

Konstruk 3 Service Interaction

Konstruk 4 User Satisfaction


(35)

3.3 Model Konseptual Penelitian

Berdasarkan hasil observasi terhadap scc.stikom.edu, website tersebut bersifat informasional. Untuk mengukur kualitas website informasional, WebQual 4.0 merupakan metode yang paling sesuai. Oleh karena itu, model konseptual penelitian Tugas Akhir ini dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Model Konseptual

Berdasarkan Gambar 3.2, ada hipotesis yang akan diteliti pada penelitian Tugas Akhir ini, yaitu:

H1: Terdapat hubungan antara Usability dan Web User Satisfaction

H2: Terdapat hubungan antara Information Quality dan Web User Satisfaction H3: Terdapat hubungan antara Service Interaction dan Web User Satisfaction

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi Operasional Variabel penelitian yang telah ditentukan akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan kuesioner yang akan dijawab oleh


(36)

responden. Variabel – variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : Kualitas Penggunaan (Usability Quality), Kualitas Informasi (Information Quality), Interaksi (ServiceInteraction), dan Kepuasan Pengguna (User Satisfaction).

3.4.1 Definisi Operasional Variabel

Menurut Umi Narimawati (2007:61) menyatakan bahwa “Operasionalisasi variabel adalah proses penguraian variabel penelitian kedalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran”. Sesuai dengan kerangka pemikiran dan hipotesis yang telah disajikan sebelumnya, maka penulis membedakan obyek penelitian ke dalam dua variabel.

1. Variabel Bebas (Independent Variable) : Kualitas Penggunaan (X1), Kualitas Informasi (X2), dan Interaksi Pelayanan(X3).

Menurut Umi Narimawati (2007:27), Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang pengaruhnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang di observasi dalam kaitannya dengan variabel lain.

A. Variabel Usability (X1)

Usability berfokus pada persepsi dan interaksi pengguna website, seperti kemudahan navigasi dan kesesuaian tampilan website dengan tipenya. Indikator dan pernyataan yang akan disusun dalam kuesioner dapat dilihat pada Tabel 3.1.


(37)

Tabel 3.1 Variabel Usability

Indikator Referensi Pernyataan

1. Situs Mudah dipelajari

2. Interaksi dengan situs jelas dan dapat dipahami 3. Menu mudah

digunakan 4. Situs Mudah

digunakan 5. Tampilan sesuai

dengan tipikal situs

6. Situs mengandung kompetensi 7. Situs

memberi kesan positif (bersedia mengunjungi situs kembali)

1. Barnes & Vidgen (2003) 2. Barnes &

Vidgen (2003) 3. Barnes &

Vidgen (2003) 4. Barnes &

Vidgen (2003) 5. Barnes &

Vidgen (2003) 6. Barnes &

Vidgen (2003) 7. Barnes &

Vidgen (2003)

1. Saya dapat mempelajari penggunaan scc.stikom.edu sesuai dengan kemampuan yang saya miliki.

2. Saya dapat berinteraksi dengan Scc.stikom.edu dengan mudah dan jelas.

3. Saya merasakan

kemudahan saat mencari informasi dan menelusuri bagian-bagian

scc.stikom.edu

4. Saya tidak mengalami kesulitan saat menggunakan scc.stikom.edu

5. Scc.stikom.edu memiliki tampilan yang menarik 6. Scc.stikom.edu berisi banyak

hal yang berhubungan dengan keahlian dalam bidang lapangan pekerjaan. 7. Scc.stikom.edu memberi

kesan yang baik bagi saya

B. Variabel Information Quality (X2)

Information Quality berhubungan dengan kualitas isi website, seperti informasi yang berguna bagi pengguna website, berhubungan dengan relevancy, accuracy, dan format.


(38)

Tabel 3.2 Variabel Information Quality

Indikator Referensi Pernyataan

1. Informasi akurat 2. Informasi dapat

dipercaya 3. Informasi

up-to-date

4. Informasi relevan 5. Informasi mudah

dipahami 6. Informasi

lengkap/rinci

1. Barnes & Vidgen (2003) 2. Barnes &

Vidgen (2003) 3. Barnes &

Vidgen (2003) 4. Barnes &

Vidgen (2003) 5. Barnes &

Vidgen (2003) 6. Barnes &

Vidgen (2003)

1. Scc.stikom.edu menyediakan informasi yang akurat/teliti, tidak ada kesalahan dalam penyampaiannya

2. Scc.stikom.edu menyediakan informasi sesuai dengan fakta. 3. Informasi yang ada di

scc.stikom.edu selalu diperbaharui setiap ada lowongan kerja terbaru sesuai dengan permintaan

perusahaan.

4. Scc.stikom.edu menyediakan informasi yang relevan, yaitu informasi tentang lapangan pekerjaan untuk Alumni yang membutuhkan lapangan pekerjaan.

5. Scc.stikom.edu menyediakan informasi yang mudah dipahami

6. Scc.stikom.edu menyediakan informasi yang saya butuhkan dengan lengkap

C. Variabel Service Interaction (X3)

Service Interaction berhubungan dengan kualitas interaksi yang diperoleh pengguna website, seperti personalisasi dan komunikasi dengan pengelola website.


(39)

Tabel 3.3 Variabel Service Interaction

Indikator Referensi Pernyataan

1. Memiliki reputasi yang baik

2. Komponen website tidak error

3. Personalisasi sesuai kebutuhan

4. Memberi ruang berkomunikasi sesama pengguna 5. Memberi ruang

berkomunikasi dengan organisasi 6. Kemudahan

berinteraksi

1. Barnes & Vidgen (2003) 2. Barnes &

Vidgen (2003) 3. Barnes &

Vidgen (2003) 4. Barnes &

Vidgen (2003) 5. Barnes &

Vidgen (2003) 6. Barnes &

Vidgen (2003)

1. Saya mengenal

scc.stikom.edu sebagai penyedia informasi lapangan pekerjaan untuk Alumni Stikom Surabaya. 2. Komponen yang ada pada

websitescc.stikom.edu tidak mengalami gangguan/error. 3. Saya dapat

memfilter/memilih informasi yang sesuai dengan kebutuhan 4. Scc.stikom.edu

menyediakan ruang bagi saya untuk

berkomunikasi dengan pengunjung

scc.stikom.edu lainnya. 5. Scc.stikom.edu

menyediakan ruang bagi saya untuk bertanya kepada pengelola website mengenai layanan Stikom Career Center atau ketika saya menemukan masalah saat menggunakan website. 6. Interaksi dengan website

scc.stikom.edu dapat dilakukan dengan mudah

2. Variabel Terikat (Dependent Variable) : Kepuasan pengguna (Y)

Merupakan variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain (independent variable). Variabel terikat (Y) disini adalah kepuasan pengguna.


(40)

D. Variabel User Satisfaction (Y)

User Satisfaction berhubungan dengan kepuasan pengguna website terhadap kinerja website. Kepuasan pengguna website dapat diukur dari apakah mereka tidak banyak membuang waktu saat membuka website dan bersedia mengunjungi website kembali jika membutuhkan.

Tabel 3.4 Variabel User Satisfaction

Indikator Referensi Pernyataan

1. Download Time 2. Revisit

3. Rekomendasikan ke orang lain

4. Dapat diakses 24 jam 5. Kebermanfaatan

informasi

1. Otto, Najdawi, dan Caron (2000) 2. Lian, Shiang,

dan Ting (2005) 3. Lian, Shiang,

dan Ting (2005)

4. Catana, Catana, dan Constantinescu (2007)

5. Barnes & Vidgen (2003)

1. Scc.stikom.edu dapat muncul dengan cepat saat pertama kali dibuka (tidak lebih dari 15 detik) 2. Saya akan mengunjungi

scc.stikom.edu lagi jika membutuhkan

informasi lapangan pekerjaan

3. Saya akan

merekomendasikan scc.stikom.edu kepada rekan-rekan Alumni yang membutuhkan informasi lapangan pekerjaan.

4. Scc.stikom.edu dapat dibuka setiap waktu

5. Informasi Lapangan kerja yang ada pada

scc.stikom.edu dapat bermanfaat.

3.4.2 Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Prosedur pengukuran sebagai berikut:

1. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan umum yang akan dipergunakan sebagai dasar apakah responden masuk kriteria atau tidak.


(41)

2. Responden diminta untuk menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan yang diajukan peneliti atas dasar persepsi masing – masing responden. Jawaban terdiri dari lima pilihan, yakni: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Cukup Setuju (CS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). 3. Pemberian nilai (scoring). Untuk jawaban Sangat Setuju (SS) diberikan nilai 5,

dan seterusnya menurun sampai pada jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) yang diberikan nilai 1.

Tabel 3.5 Bobot Nilai Jawaban Responden

Jawaban Nilai

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Cukup Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

3.5 Penyebaran Kuesioner

Kuesioner yang dibuat sendiri adalah kuesioner online menggunakan Google Form dan menyebarkannya ke para responden. Penyebaran kuesioner dan pengumpulan jawaban responden dilakukan selama tiga puluh hari, yaitu sejak tanggal 1 November 2015 hingga 2 Desember 2015.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah data primer yang dikumpulkan langsung dari responden menggunakan instrumen kuesioner. Kuesioner dibuat menggunakan Google Form sehingga dapat diisi responden dengan cepat. Kuesioner terdiri dari lima halaman yang dibagi menjadi empat halaman tentang kualitas scc.stikom.edu (kemudahan penggunaan, kualitas


(42)

informasi, dan interaksi pelayanan), kepuasan pengguna scc.stikom.edu, dan satu halaman identitas responden.

A. Kuesioner Usability

Usability adalah variabel bebas pertama. Indikator penilaian Usability adalah: 1) kemudahan mempelajari situs, 2) kemudahan dan kejelasan interaksi dengan situs, 3) kemudahan navigasi, 4) kemudahan penggunaan situs, 5) tampilan situs, 6 ) situs mengandung kompetensi, dan 7) kesan positif situs. Desain kuesioner online variabel Usability dapat dilihat pada Gambar 3.3


(43)

B. Kuesioner Information Quality

Information Quality adalah variabel bebas yang terdiri dari tujuh indikator penilaian. Indikator penilaian Information Quality adalah: 1) keakuratan informasi, 2) kebenaran informasi, 3) pembaruan informasi, 4) relevansi informasi, 5) kemudahan informasi dipahami, 6) kelengkapan informasi. Desain kuesioner online variabel Information Quality dapat dilihat pada Gambar 3.4


(44)

C. Kuesioner Service Interaction

Service Interaction adalah variabel bebas yang terdiri dari dua sub kategori, yaitu trust dan empathy. Indikator penilaian Service Interaction adalah 1) reputasi situs, 2) Komponen website tidak error, 3) personalisasi situs, 4) interaksi antar pengguna situs, dan 5) interaksi antara pengguna dan pengelola situs, 6) Kemudahan Berinteraksi. Desain kuesioner online variabel Service Interaction dapat dilihat pada Gambar 3.5.


(45)

D. Kuesioner User Satisfaction

User Satisfaction adalah variabel bebas yang terdiri dari empat indikator penilaian. Indikator penilaian User Satisfaction adalah: 1) kecepatan membuka situs, 2) kesediaan kembali mengunjungi situs, 3) merekomendasikan situs ke orang lain, dan 4) situs dapat diakses 24 jam, 5) Kebermanfaatan Informasi. Desain kuesioner online variabel User Satisfaction dapat dilihat pada Gambar 3.6.


(46)

E. Identitas Responden

Selain berisi tentang indikator penilaian kualitas scc.stikom.edu terhadap kepuasan Pengguna, kuesioner juga berisi tentang pertanyaan-pertanyaan tentang identitas responden. Desain Kuesioner identitas responden dapat dilihat pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7 Desain Kuesioner Identitas Responden

3.6 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Merupakan kumpulan dari keseluruhan obyek yang akan diukur dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Alumni Stikom Surabaya Lulusan bulan April dan Oktober tahun 2015.


(47)

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan metode purposive sampling hal ini dikarenakan jumlah populasi yang sangat besar dan tidak diketahui dengan pasti. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008). Pertimbangan peneliti, bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitian.

3.7 Metode Pengumpulan data

Dalam tugas Akhir ini data dikumpulkan melalui dua cara, yaitu : 1. Riset Kepustakaan

Riset kepustakaan dipergunakan untuk mengumpulkan data mengenai penelitian terdahulu, teori – teori yang mendukung penelitian, dan data pendukung lainnya.

2. Riset Lapangan

Riset lapangan dipergunakan untuk mengumpulkan data dari responden.

Pengumpulan data di lapangan dilakukan dengan survei menggunakan kuesioner. Kuesioner sebarkan kepada Alumni Stikom Surabaya Lulusan April dan Oktober tahun 2015 melalui Google form. Pertama desain dan template Google form yang telah dibuat akan di berikan kepada Pengelola SCC yang kemudian alamat form yang telah diberikan akan di kirimkan melalui email oleh Bagian SCC kepada para Alumni Stikom Surabaya. Banyak penelitian yang telah menggunakan cara ini untuk mengumpulkan data, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Ayub (2015). Setelah responden mengisi kuesioner tersebut, maka hasil kuesioner akan diolah.


(48)

3.8 Analisis Data 3.8.1 Tabulasi Data

Data yang telah diperoleh dari bagian dokumentasi data, selanjutnya diberi kode sesuai dengan variabel dan klasifikasi variabel, dan selanjutnya ditabulasi menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel.

3.8.2 Tahapan Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Sebelum itu perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu yang selanjutnya di lakukan proses uji normalitas data dan asumsi klasik sebagai syarat sebelum melakukan Regresi linear berganda.

Kuisioner

Uji validitas dan reliabilitas

Uji asumsi :

1. Uji Normalitas Data 2. Uji Multikolinearitas 3. Uji Heteroskedatisitas 4. Uji autokorelasi 5. Uji Linearitas

Analisis Regresi Linier Berganda 1. Uji F

2. Uji T

Hasil Analisis dan Kesimpulan


(49)

40

Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dan pembahasan dari analisis yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari uji validitas dan reliabilitas, gambaran umum responden, analisis Deskriptif variabel, uji asumsi, analisis regresi linear berganda, dan pengaruh website terhadap user satisfaction.

4.1 Tampilan Awal Website Stikom Career Center

SCC merupakan salah satu bagian yang ada di Stikom Surabaya yang berfungsi untuk pengembangan karir, yang berada di bawah Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan & Alumni. Melalui SCC, diharapkan dapat menjembatani atau menjadi mediator antara perusahaan/ instansi/ industri pencari kerja dan para pencari kerja, khususnya Alumni yang berasal dari Stikom Surabaya.


(50)

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.2.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur validitas item atau pernyataan dalam kuesioner yang telah disusun. Uji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Pearson, yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Kemudian, pengujian signifikansi dilakukan menggunakan r tabel. Jika r hitung positif dan lebih besar atau sama dengan rtabel, maka item dapat dinyatakan valid.

A. Uji Validitas Instrumen Usability

Ada tujuh item atau instrumen pada variabel Usability. Masing-masing item diuji validitasnya. Hasil uji validitas instrumen Usability dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Usability

Item R Hitung R Tabel Status

Mudah dipelajari 0,532 0,224 Valid

Interaksi dapat dipahami 0,659 0,224 Valid

Mudah dinavigasikan 0,604 0,224 Valid

Mudah digunakan 0,464 0,224 Valid

Tampilan sesuai tipe 0,719 0,224 Valid

Mengandung kompetensi 0,772 0,224 Valid

Memberi kesan positif 0,674 0,224 Valid

Sumber: Data primer (diolah)

Untuk mengetahui rtabel, diperlukan data jumlah sampel dan tingkat kepercayaan yang diinginkan. Pada penelitian Tugas Akhir ini digunakan 75 sampel dan tingkat kepercayaan 0,05 sehingga r tabel yang didapatkan adalah 0,224. Tabel 4.1 menunjukkan bahwa r hitung masing-masing instrumen bernilai


(51)

positif dan lebih besar dari 0,224. Oleh karena itu, semua pernyataan Usability dalam kuesioner dapat dijadikan alat untuk mengukur kualitas Usability.

B. Uji Validitas Instrumen Information Quality

Ada enam item atau instrumen pada variabel Information Quality. Masing-masing item diuji validitasnya. Hasil uji validitas instrumen Information Quality dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Information Quality

Item R Hitung R Tabel Status

Informasi akurat 0,632 0,224 Valid

Informasi dapat dipercaya 0,645 0,224 Valid

Informasi up-to-date 0,638 0,224 Valid

Informasi relevan 0,523 0,224 Valid

Informasi mudah dipahami 0,550 0,224 Valid

Informasi lengkap 0,702 0,224 Valid

Sumber: Data primer (diolah)

Untuk mengetahui rtabel, diperlukan data jumlah sampel dan tingkat kepercayaan yang diinginkan. Pada penelitian Tugas Akhir ini digunakan 75 sampel dan tingkat kepercayaan 0,05 sehingga r tabel yang didapatkan adalah 0,224. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa r hitung masing-masing instrumen bernilai positif dan lebih besar dari 0,224. Oleh karena itu, semua pernyataan Information Quality dalam kuesioner dapat dijadikan alat untuk mengukur kualitas Information Quality.

C. Uji Validitas Instrumen Service Interaction

Ada enam item atau instrumen pada variabel Service Interaction. Masing-masing item diuji validitasnya. Hasil uji validitas instrumen Service Interaction dapat dilihat pada Tabel 4.3.


(52)

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Service Interaction

Item R Hitung R Tabel Status

Reputasi baik 0,725 0,224 Valid

Komponen Web tidak eror 0,683 0,224 Valid

Personalisasi 0,596 0,224 Valid

Interaksi antar pengguna 0,405 0,224 Valid

Interaksi dengan pengelola 0,415 0,224 Valid

Kemudahan Interaksi 0,449 0,224 Valid

Sumber: Data primer (diolah)

Untuk mengetahui rtabel, diperlukan data jumlah sampel dan tingkat kepercayaan yang diinginkan. Pada penelitian Tugas Akhir ini digunakan 75 sampel dan tingkat kepercayaan 0,05 sehingga r tabel yang didapatkan adalah 0,224. Tabel 4.3 menunjukkan bahwa r hitung masing-masing instrumen bernilai positif dan lebih besar dari 0,224. Oleh karena itu, semua pernyataan Service Interaction dalam kuesioner dapat dijadikan alat untuk mengukur kualitas Service Interaction.

D. Uji Validitas Instrumen User Satisfaction

Ada lima item atau instrumen pada variabel User Satisfaction. Masing-masing item diuji validitasnya. Hasil uji validitas instrumen User Satisfaction dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Instrumen User Satisfaction

Item R Hitung R Tabel Status

Download time 0,646 0,224 Valid

Mengunjungi website lagi 0,762 0,224 Valid

Merekomendasikan website 0,768 0,224 Valid

Dapat diakses 24 jam 0,722 0,224 Valid

Kebermanfaatan Informasi 0,617 0,224 Valid


(53)

Untuk mengetahui r tabel, diperlukan data jumlah sampel dan tingkat kepercayaan yang diinginkan. Pada penelitian Tugas Akhir ini digunakan 75 sampel dan tingkat kepercayaan 0,05 sehingga r tabel yang didapatkan adalah 0,224. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa r hitung masing-masing instrumen bernilai positif dan lebih besar dari 0,224. Oleh karena itu, semua pernyataan User Satisfaction dalam kuesioner dapat dijadikan alat untuk mengukur kualitas User satisfaction.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur yang menggunakan skala, angket, atau kuesioner. Jadi, uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur (item, instrumen, atau pernyataan) akan mendapatkan hasil pengukuran yang konsisten jika pengukuran diulang kembali. Teknik yang digunakan untuk melakukan uji reliabilitas dalam Tugas Akhir ini adalah Cronbach’s Alpha.

A. Uji Reliabilitas Instrumen Usability

Ada delapan item atau instrumen pada variabel Usability. Masing-masing item diuji reliabilitasnya. Hasil uji reliabilitas instrumen Usability dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Usability

Cronbach's Alpha N of Items

.741 7


(54)

Menurut Sekaran (1992) dalam Priyanto (2009), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik. Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada Tabel 4.5 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan yang ada dalam variabel Usability adalah reliabel.

B. Uji Reliabilitas Instrumen Information Quality

Ada tujuh item atau instrumen pada variabel Information Quality. Masing-masing item diuji reliabilitasnya. Hasil uji reliabilitas instrumen Information Quality dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Information Quality

Cronbach's Alpha N of Items

.665 6

Sumber : Data primer (diolah)

Menurut Sekaran (1992) dalam Priyanto (2009), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik. Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada Tabel 4.6 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan yang ada dalam variabel Information Quality adalah reliabel.

C. Uji Reliabilitas Instrumen Service Interaction

Ada enam item atau instrumen pada variabel Service Interaction. Masing-masing item diuji reliabilitasnya. Hasil uji reliabilitas instrumen Service Interaction dapat dilihat pada Tabel 4.7.


(55)

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Service Interaction

Cronbach's Alpha N of Items

.534 6

Sumber : Hasil data diolah.

Menurut Sekaran (1992) dalam Priyanto (2009), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik. Selain itu ada hipotesis lain bahwa jika Alpha > RTabel maka hasilnya adalah reliabel. Maka berdasarkan hasil uji reliabilitas pada Tabel 4.7 di atas, dapat disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan yang ada dalam variabel Service Interaction adalah reliabel.

D. Uji Reliabilitas Instrumen User Satisfaction

Ada lima item atau instrumen pada variabel User Satisfaction. Masing-masing item diuji reliabilitasnya. Hasil uji reliabilitas instrumen User Satisfaction dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen User Satisfaction

Cronbach's Alpha N of Items

.770 5

Sumber : Hasil data diolah.

Menurut Sekaran (1992) dalam Priyanto (2009), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik. Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada Tabel 4.8 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan yang ada dalam variabel User Satisfactionadalah Reliabel.


(56)

4.3 Analisis Deskriptif

4.3.1 Gambaran Umum Responden

Kuesioner Online dibagikan sejak tanggal 1 November 2015 hingga 2 Desember 2015 diisi oleh 75 Responden. Responden tugas akhir ini di dominasi oleh laki-laki. Responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki-Laki 41 54,7

Perempuan 34 45,3

Total 75 100,0

Sumber : Data Primer (diolah)

Mayoritas Responden berusia antara 22- 28 tahun. Dengan usia termuda adalah 22 tahun dan tertua adalah 28 tahun. Jumlah responden berdasarkan rentang usia dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Usia Responden

Usia Jumlah Persentase (%)

<24 18 20

24-25 15 26.3

26-27 34 39.6

28 8 14,1

Total 75 100,0

Sumber : Data Primer (diolah)

Responden berasal dari berbagai latar belakang profesi. Mayoritas responden memilih lain-lain yang di asumsikan antara bekerja di perusahaan swasta atau belum bekerja atau lainnya serta mahasiswa, dapat dilihat di Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Pekerjaan Responden

Usia Jumlah Persentase (%)

Mahasiswa 20 26,7

PNS 11 17,3

Wiraswasta 13 14,7

Lain Lain 31 41,3

Total 75 100,0


(57)

4.3.2 Analisis Deskriptif Variabel

Analitis deskriptif digunakan untuk melihat karateristik data, seperti rata-rata (mean) dari suatu kelompok data. Untuk melakukan analisis deskriptif, dapat menggunakan aplikasi IBM SPSS 22 Statistik.

A. Analisis Deskriptif Variabel Usability (X1)

Variabel Usability memiliki rata rata penilaian sebesar 3,7 yang menunjukkan responden setuju dengan pernyataan dalam kuesioner yang berhubungan dengan usability (penggunaan). Rata-rata untuk masing masing pernyataan dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12 Deskripsi Usability

Item Skala (%) Mean

1 2 3 4 5

Website Mudah dipelajari 0 1,3 21,3 48 29,3 4,1 Website Mudah dan Jelas 0 0 38,7 38,7 22,7 3,8 Website mudah di navigasikan 0 6,7 50,7 32 10,7 3,5 Website Mudah digunakan 0 2,7 37,3 45,3 14,7 3,7

Website Sesuai tipe 1,3 12 44 38,7 4 3,3

Website Mengandung Kompetensi 0 1,3 34,7 42,7 21,3 3,8 Website Memberi kesan positif 0 4 38,7 48 9,3 3,6 Sumber : Data primer (diolah).

Berdasarkan Tabel 4.12 di atas, item Usability memiliki rata-rata tertinggi sebesar 4,1 adalah kemudahan mempelajari websitescc.stikom.edu, sedangkan rata-rata terendah sebesar 3,3 adalah tampilan website scc.stikom.edu. Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas usability, Pengelola website dapat memperbaiki kualitas tampilan atau design scc.stikom.edu untuk membuat para Pengguna lebih tertarik.


(58)

B. Analisis Deskriptif Variabel Information Quality (X2)

Variabel Information Quality memiliki rata-rata penilaian sebesar 3,6 yang menunjukkan Responden setuju dengan pernyataan dalam kuesioner yang berhubungan dengan Information quality (kualitas Informasi). Rata-rata untuk masing masing pernyataan dapat dilihat pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13 Deskripsi Information Quality

Item Skala (%) Mean

1 2 3 4 5

Informasi yang akurat 0 1,3 32 49,3 17,3 3,8

Informasi dapat dipercaya 0 4 40 42,7 13,3 3,7

Informasi update 0 2,7 34,7 44 18,7 3,8

Informasi relevan 0 9,3 38,7 44 8 3,5

Informasi mudah dipahami 0 8 45,3 40 6,7 3,5

Informasi lengkap 0 9,3 52 37,3 1,3 3,3

Sumber : Data primer (diolah).

Berdasarkan Tabel 4.13 di atas, item Information Quality memiliki rata-rata tertinggi sebesar 3,8 adalah informasi yang akurat dan informasi yang update, sedangkan rata-rata terendah sebesar 3,3 adalah informasi yang lengkap. Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas Information quality, Pengelola website dapat memperbaiki kualitas informasi agar lebih lengkap untuk membuat para pengguna lebih tertarik.

C. Analisis Deskriptif Variabel Service Interaction (X3)

Variabel Service Interaction memiliki rata-rata penilaian sebesar 3,1 yang menunjukkan responden cukup setuju dengan pernyataan dalam kuesioner yang berhubungan dengan Service Interaction (Interaksi pelayanan). Rata-rata untuk masing masing pernyataan dapat dilihat pada Tabel 4.14.


(59)

Tabel 4.14 Deskripsi Service Interaction

Item Skala (%) Mean

1 2 3 4 5

Reputasi baik 0 2,7 13,3 58,7 25,3 4,1

Komponen tidak eror 0 5,3 17,3 54,7 22,7 3,9

Personalisasi 0 4 29,3 49,3 17,3 3,8

Interaksi antar pengguna 4 52 41,3 2,7 0 2,4

Interaksi dengan pengelola 12 70,7 14,7 2,7 0 2,1 Kemudahan berinteraksi 22,7 50,7 20 6,7 0 2,1 Sumber : Data primer (diolah).

Berdasarkan Tabel 4.14 di atas, item Service Interaction memiliki rata-rata tertinggi sebesar 4,1 adalah Reputasi yang baik, sedangkan rata-rata terendah sebesar 2,1 adalah interaksi dengan pengelola dan kemudahan berinteraksi.

D. Analisis Deskriptif Variabel User Satisfaction (Y)

Variabel User Satisfaction memiliki rata-rata penilaian sebesar 3,6 yang menunjukkan responden setuju dengan pernyataan dalam kuesioner yang berhubungan dengan User Satisfaction (Kepuasan Pengguna). Rata-rata untuk masing masing pernyataan dapat dilihat pada Tabel 4.15.

Tabel 4.15 Deskripsi User Satisfaction

Item Skala (%) Mean

1 2 3 4 5

Download Time 0 2,7 22,7 57,3 17,3 3,9

Mengunjungi website lagi 0 6,7 28 52 13,3 3,7

Merekomendasikan website 0 12 36 40 12 3,5

Dapat diakses 24 jam 0 14,7 52 29,3 4 3,2

Kebermanfaatan informasi 0 9,3 38,7 44 8 3,5

Sumber : Data primer (diolah).

Berdasarkan Tabel 4.15 di atas, item User Satisfaction memiliki rata-rata tertinggi sebesar 3,9 adalah download time, artinya waktu yang di butuhkan responden untuk mengakses scc.stikom.edu tidak lebih dari 15 detik jadi responden tidak merasa membuang waktu terlalu lama saat mengunjungi website tersebut,


(60)

sedangkan rata-rata terendah sebesar 3,2 adalah dapat di akses 24 jam, artinya terkadang website scc.stikom.edu terhambat jika ingin di akses pada jam jam tertentu entah terjadi error atau server yang sedang down.

4.4 Uji Asumsi

Sebuah model regresi digunakan untuk melakukan peramalan. Sebuah model yang baik adalah model dengan kesalahan peramalan yang seminimal mungkin. Oleh karena itu sebelum digunakan, model seharusnya memenuhi beberapa asumsi. Asumsi untuk model regresi linear berganda adalah normalitas, linearitas, multikolinearitas, heterokedasitisitas, dan autokorelasi.

4.4.1 Uji Normalitas

Penggunaan model regresi untuk peramalan akan menghasilkan kesalahan atau residu, yaitu selisih antara data aktual dan data hasil peramalan. Residu yang ada seharusnya berdistribusi normal. Untuk melihat apakah data residu berdistribusi normal dapat dilakukan menggunakan diagram Normal Probability Plot (P-Plot) seperti Gambar 4.2.


(61)

Pada Gambar 4.2 terlihat bahwa data tersebar di dekat garis diagonal dan tidak ada data pencilan atau data yang jauh dari garis diagonal. Berdasarkan diagram P- Plot tersebut, maka data yang ada dapat dinyatakan berdistribusi normal dan model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.

4.4.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat nilai Tolerance dan VIF pada model regresi. Metode pengambilan keputusan yaitu jika semakin kecil nilai Tolerance dan semakin besar nilai VIF maka semakin mendekati terjadinya masalah multikolinearitas. Dalam kebanyakan penelitian menyebutkan bahwa jika Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Output dari uji multikolinearitas dengan menggunakan aplikasi SPSS terdapat pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinearitas

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .271 .501 .540 .591

Usability .404 .125 .347 3.220 .002 .739 1.353

Information

Quality .377 .148 .304 2.547 .013 .604 1.655

Service

Interaction .146 .162 .104 .899 .372 .645 1.550

a. Dependent Variable: User Satisfaction

Dari tabel 4.16 di atas dapat diketahui bahwa nilai Tolerance dari ketiga variabel independen lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10, jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas pada model regresi.


(62)

4.4.3 Uji Heterokedastisitas

Model regresi yang baik adalah model yang tidak mengalami heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan grafik Scatterplot. Jika didalam grafik terlihat tanda titik tersebar tidak beraturan dan tidak menunjukkan pola tertentu, maka terjadi homoskadastisitas dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Output dari uji heteroskedastisitas dengan menggunakan aplikasi SPSS dapat dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa sebaran data tidak membentuk pola tertentu. Oleh karena itu, model regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini bebas dari unsur heterokedasitisitas.


(63)

4.4.4 Uji Autokorelasi

Autokorelasi biasa terjadi pada regresi yang memiliki data time series atau runtut waktu. Model regresi yang baik seharusnya tdak memiliki data (t) yang berhubungan dengan data pada waktu lainnya (t-1). Untuk memeriksa ada tidaknya autokorelasi, dapat digunakan uji Durbin-Watson.

Tabel 4.17 Hasil Uji Autokorelasi

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .625a .390 .365 .4479 2.184

a. Predictors: (Constant), Service Interaction, Usability, Information Quality b. Dependent Variable: User Satisfaction

Uji Durbin-Watson yaitu dengan membandingkan nilai Durbin-Watson dari hasil regresi dengan nilai Durbin-Watson tabel. Prosedur pengujiannya sebagai berikut:

1. Menentukan Hipotesis

H0 : tidak terjadi autokorelasi

H1 : terjadi autokorelasi

2. Menentukan taraf signifikansi

Taraf signifikansi menggunakan 0,05 3. Menentukan nilai d (Durbin-Watson)

Nilai Durbin-Watson yang didapat dari hasil regresi adalah 2,184 4. Menentukan nilai dL dan dU

Nilai dL dan dU dapat dilihat pada tabel Durbin-Watson pada signifikansi 0,05, n=75 dan k=3 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen). Di dapat dL = 1,540 dan dU = 1,710. Jadi dapat dihitung nilai 4-dU = 2,290 dan 4-dL = 2,460


(64)

5. Pengambilan keputusan

- dU < DW < 4-dU maka H0 diterima (tidak terjadi autokorelasi)

- DW < dL atau DW > 4-dL maka H0 ditolak (terjadi autokorelasi)

- dL < DW < dU atau 4-dU < DW < 4-dL maka tidak ada keputusan yang pasti.

6. Gambar

1 2 3 2 1

dL dU 4-dU 4-dL 1,540 1,710 2,290 2,460

2,184 (DW)

Gambar 4.4 Daerah penentuan H0 dalam uji Durbin-Watson

Keterangan:

1 = Daerah H0 ditolak (ada autokorelasi)

2 = Daerah keragu – raguan (tidak ada keputusan yang pasti) 3 = Daerah H0 diterima (tidak ada autokorelasi)

7. Kesimpulan

Dapat diketahui bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2,184 terletak pada daerah dU < DW < 4-dU (1,710 < 2,184 < 2,290) maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada model regresi.

4.4.5 Uji Linearitas

Metode pengambilan keputusan untuk uji linearitas yaitu jika signifikansi pada Linearity > 0,05 maka hubungan antara dua variabel tidak linear, dan jika


(65)

signifikansi pada Linearity < 0,05 maka hubungan antara dua variabel dinyatakan linear. Berikut ini adalah output dari uji linearitas item dengan menggunakan aplikasi SPSS:

1. User Satisfaction * Usability

Tabel 4.18 Hasil Linearitas User Satisfaction * Usability Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

User Satisfaction * Usability

Between Groups

(Combined) 10.561 15 .704 3.245 .001

Linearity 6.708 1 6.708 30.914 .000

Deviation from

Linearity 3.853 14 .275 1.268 .254

Within Groups 12.802 59 .217

Total 23.363 74

Pada tabel 4.18 di atas dapat diketahui Signifikansi pada Sig linearity sebesar 0,001. Dikarenakan Signifikansi lebih kecil dari 0,05 jadi hubungan antara Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) dengan Kualitas Penggunaan (Usability) dinyatakan linear.

2. User Satisfaction * Information Quality

Tabel 4.19 Hasil Linearitas User Satisfaction * Information Quality Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

User Satisfaction * Information Quality

Between Groups

(Combined) 14.159 12 1.180 7.947 .000

Linearity 6.536 1 6.536 44.028 .000

Deviation from

Linearity 7.622 11 .693 4.667 .000

Within Groups 9.205 62 .148

Total 23.363 74

Pada tabel 4.19 di atas dapat diketahui Signifikansi pada Sig linearity sebesar 0,000. Dikarenakan Signifikansi lebih kecil dari 0,05 jadi hubungan antara


(1)

4.9 Pembahasan

Berdasarkan hasil regresi linear berganda dan melihat hubungan antara variabel di atas, maka selanjutnya akan dibahas variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen User Satisfaction, yaitu variabel Usability dan variabel Information Quality.

4.9.1 Pembahasan Variabel Usability

Berdasarkan rata-rata dari setiap indikator variabel Usability, maka dapat dilihat mana indikator yang perlu ditingkatkan serta mana indikator yang hanya perlu dipertahankan. Perlu ditingkatkan jika nilai indikator masih kurang atau cukup, sedangkan perlu dipertahankan jika nilai sudah baik atau cenderung baik. Untuk rata-rata tiap indikator dapat dilihat pada tabel 4.24.

Tabel 4.24 Rata-rata indikator Variabel Usability

Indikator Skala (%) Mean

1 2 3 4 5

Website Mudah dipelajari 0 1,3 21,3 48 29,3 4,1 Website Mudah dan Jelas 0 0 38,7 38,7 22,7 3,8 Website mudah di navigasikan 0 6,7 50,7 32 10,7 3,5 Website Mudah digunakan 0 2,7 37,3 45,3 14,7 3,7 Website Sesuai tipe 1,3 12 44 38,7 4 3,3 Website Mengandung Kompetensi 0 1,3 34,7 42,7 21,3 3,8 Website Memberi kesan positif 0 4 38,7 48 9,3 3,6 Sumber : Data primer (diolah).

Berdasarkan Tabel 4.24 di atas, dapat diketahui indikator pada variabel Usability terdapat nilai 3,3 yaitu item website sesuai tipe yang merupakan rata-rata terendah diantara indikator lainnya. Indikator dapat dikatakan jika mempunyai rata-rata diatas 3,5. Apabila rata-rata-rata-rata kurang dari 3,5 berarti indikator tersebut perlu dilakukan peningkatan sehingga kepuasan Pengguna dapat tercapai. Oleh karena itu Pengelola website scc.stikom.edu disarankan agar memperbaiki tampilan


(2)

66

website agar sesuai dengan tipe yaitu website informasional, dan untuk indikator yang sudah baik, Pengelola tidak perlu melakukan peningkatan, hanya perlu mempertahankan saja yang sudah ada sekarang.

4.9.2 Pembahasan Variabel Information Quality

Berdasarkan rata-rata dari setiap indikator variabel Information Quality, maka dapat dilihat mana indikator yang perlu ditingkatkan serta mana indikator yang hanya perlu dipertahankan. Perlu ditingkatkan jika nilai indikator masih kurang atau cukup, sedangkan perlu dipertahankan jika nilai sudah baik atau cenderung baik. Untuk melihat rata-rata tiap indikator dapat dilihat pada tabel 4.25.

Tabel 4.25 Rata-rata indikator Variabel Information Quality

Indikator Skala (%) Mean

1 2 3 4 5

Informasi yang akurat 0 1,3 32 49,3 17,3 3,8 Informasi dapat dipercaya 0 4 40 42,7 13,3 3,7 Informasi update 0 2,7 34,7 44 18,7 3,8

Informasi relevan 0 9,3 38,7 44 8 3,5

Informasi mudah dipahami 0 8 45,3 40 6,7 3,5 Informasi lengkap 0 9,3 52 37,3 1,3 3,3 Sumber : Data primer (diolah).

Berdasarkan Tabel 4.25 di atas, dapat diketahui indikator pada variabel Usability terdapat nilai 3,3 yaitu informasi yang lengkap yang merupakan rata-rata terendah diantara indikator lainnya. Oleh karena itu Pengelola website scc.stikom.edu disarankan agar meningkatkan kelengkapan informasi pada website, sehingga Pengguna (Alumni) lebih mudah dalam menemukan informasi pekerjaan yang lengkap. Untuk rata-rata indikator yang sudah baik, Pengelola tidak perlu melakukan peningkatan, hanya perlu mempertahankan saja yang sudah ada sekarang.


(3)

67 5.1 Kesimpulan

Penelitian pengaruh kualitas website terhadap kepuasan pengguna berdasarkan metode WebQual 4.0 pada website Stikom Career Center menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Kualitas penggunaan (Usability) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna (User Satisfaction) website scc.stikom.edu, artinya setiap peningkatan penggunaan akan meningkatkan kepuasan pengguna. Dalam hal ini Pengelola website harus meningkatkan indikator tampilan website sesuai dengan tipe website informasional.

2. Kualitas informasi (Information Quality) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna (User Satisfaction) website scc.stikom.edu, artinya setiap peningkatan kualitas informasi akan meningkatkan kepuasan pengguna. Dalam hal ini pengelola website harus meningkatkan indikator informasi yang lengkap sehingga pengguna menjadi lebih puas pada website. 3. Interaksi pelayanan (Service interaction) tidak berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan Pengguna scc.stikom.edu (User Satisfaction).

5.2 Saran

1. Pengelola scc.stikom.edu dapat memberikan perhatian lebih banyak terhadap Penggunaan (Usability) dan Kualitas Informasi (Information Quality) yang ada di scc.stikom.edu karena berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan


(4)

68

peningkatan pada tampilan website agar lebih menarik dan sesuai dengan tipe website informasional sehingga dapat membuat pengguna lebih puas saat melakukan kunjungan pada website, sedangkan untuk Information Quality, Pengelola harus lebih fokus pada peningkatan informasi yang lengkap pada website scc.stikom.edu. Informasi lapangan kerja yang lengkap dapat membantu pengguna scc.stikom.edu dapat menemukan jenis pekerjaan seperti apa yang cocok dengan kemampuannya, sehingga kepuasan pengguna terhadap website dapat tercapai.

2. Peneliti yang ingin melanjutkan penelitian Tugas Akhir ini dapat memilih Responden yang lebih luas seperti pihak Perusahaan yang juga merupakan Pengguna lain dari scc.stikom.edu jadi tidak hanya sebatas Alumni Stikom.


(5)

69

Ayub, Muhammad. 2015. Pengaruh Kualitas Website terhadap Kepuasan pengguna berdasarkan Metode WebQual 4.0 (Studi Kasus pada Rumah Sakit Islam Jemur Sari). Tugas Akhir.Surabaya: STIKOM Surabaya.

Azwar, Syaifuddin. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Barnes, Stuart. J and Vidgen, Richard. T. 2001. WebQual: An Exploration of Web Site Quality. School of Management, University of Bath, Bath.

Barnes, S., & Vidgen, R. 2003. Measuring Web Site Quality Improvements: A Case Study of the Forum on Strategic Management Knowledge Exchange.Industrial Management & Data Systems.

Budi, Risyad Fauziansyah. 2013. Pengaruh Kualitas Web Terhadap Tingkat Kepuasan Pengguna Google Scholar (Studi pada Mahasiswa Unair Sebagai Penunjang Kegiatan Akademis). Jurnal Universitas Airlangga 2, 1: 1-20.

Catana, Alexandru, Doina Catana, dan Constantinescu, Anca Dobra. 2007. Assesment of Romanian Hospital’s E-image: A Marketing Perspective.1st International Conference on Advancements of Medicine and Health Care through Technology, 145-150.

Elangovan, N. 2013. Evaluating Perceived Quality of B-School Websites. IOSR Journal of Business and Management 12, 1: 92-102.

Gasperz, Vincent. 2002. Total Quality Management. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Gujarati, Damodar dan Zain, Sumarmo. 1988. Ekonometrika. Dasar. Jakarta: Erlangga.

Huizingh, Eelko K.R.E. 2000. The Content and Design of Web Sites: An Empirical Study. Information and Management 37, 123-134.

Jayanti, Anis Dwi. (2013, Mei 9) Membuat Form Melalui Google Docs. Retrieved from ilmukomputer.org: http://ilmukomputer.org/2013/05/19/membuat-form-melalui-google-docs/.

Jefferly. (2012,November 8). 4 Tipe website. Retrieved from Jefferlysuperclub.com: http://http://jefferlysuperclub.com/4-tipe-website/ Lian, Allen J.W., Shian, Liao Min., and Ting, Kuo Jiun. 2005. Relationship between

Web service quality and user satisfaction with hospital online register system. Healthcare Management, 1-7


(6)

70

Mason, Robert D. and Lind, Douglas A, 1996, Statistical Techniques in Business and Economic 9th Ed., Richard D. Irwin. Inc.

Otto, James. R., Najdawi, Mohammad. K., & Caron, Karen. M. 2000. Web-user Satisfaction: An Exploratory Study. Journal of end user computing 12, 4: 3-10.

Priyatno, Duwi. 2009. 5 Jam Belajar olah data dengan SPSS 17. Yogyakarta : Andi.

Priyatno, Duwi. 2010. SPSS Untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate.

Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Salim, Peter & Salim, Yenni. 2002. Kamus Bahasa Indonesia kontemporer.Jakarta:Modern English Press.

Sanjaya, Iman. 2012. Pengukuran Kualitas Layanan Website Kementerian Kominfo dengan Menggunakan Metode WebQual 4.0. Jurnal Penelitian IPTEK-KOM 14, 1: 1-14.

Sekaran, Uma. 1992. Research Methods For Business: A Skill Building Approach, Second Edition, New York: John Willey & Sons, Inc.

Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV.Alfabeta.

Statshow. (2015, Agustus 3) Statshow. Retrieved from Statshow.com: www.statshow.com/scc.stikom.edu.

Sukmajati, Gilar Kurnia. 2005. Pengukuran Kualitas Website Dengan Menggunakan Metode WebQual (Studi Kasus pada Website PT Rodex Travel). Tugas Akhir.Surabaya: STIKOM Surabaya.

Tarigan, J. 2008. User Satisfaction using WebQual Instrument: A Research on Stock Exchange of Thailand (SET). Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.10.

Tjiptono, Fandy & Chandra, Gregorius. 2005. Service, Quality & Satisfaction. Yogyakarta: Andi Offset.

Trihendradi,C. 2012.Step by Step SPSS 20 Analisis Data Statistik.Yogyakarta: Andi.

Zeithaml,V., Parasuraman, A., & Berry, L. 1990. Delivery Quality Service: Balancing Customer Perceptions and Expextations. New York : The Free Press.