BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Umum
Pada penelitian ini dilakukan re-desain marka kerucut, oleh karena itu perlu diketahui tentang dasar-dasar desain suatu produk. Desain produk
merupakan proses pengembangan konsep awal untuk mencapai permintaan dan kebutuhan dari konsumen. Suatu desain produk yang baik dapat mendorong
pengembangan yang sukses. Suatu desain didasarkan kepada kelebihan produk, kepraktisan dari perakitan, ongkos pabrikasi, pemasaran dan faktor kombinasi
apakah desain produk tersebut memenuhi persyaratan yang dibutuhkan pelanggan. Ada beberapa pendekatan dasar dari proses desain : untuk memperkecil
pemakaian material; untuk mendaur ulang; karena tidak sesuai; karena re- manufacturing; alasan memperkecil bahan dengan resiko tinggi; efisiensi yang
tinggi; dan untuk mencapai regulasi standar. Proses generasi konsep dimulai dengan spesifikasi target dan kebutuhan
pelanggan sehingga konsep produk tersebut menghasilkan suatu pemilihan akhir yang baik.
2.2. Polimer
Istilah polimer pertama kali digunakan oleh kimiawan dari Swedia, Berzelius 1833. Berkembangnya industri polimer ini diawali ketika Charles
Goodyear dari Amerika Serikat berhasil menemukan vulkanisasi pada tahun 1839. Polimer adalah salah satu bahan rekayasa bukan logam non-metallic material
yang penting. Saat ini bahan polimer telah banyak digunakan sebagai bahan
Universitas Sumatera Utara
substitusi untuk logam terutama karena sifat-sifatnya yang ringan, tahan korosi, dan murah, khususnya untuk aplikasi-aplikasi pada temperatur rendah.
Polimer tersusun atas perulangan monomer menggunakan ikatan kimia tertentu. Ukuran polimer dinyatakan dalam massa massa rata-rata ukuran
molekul dan jumlah rata-rata ukuran molekul dan tingkat polimerisasi, sangat mempengaruhi sifatnya, seperti suhu cair dan viskositasnya terhadap ukuran
molekul misal seri hidrokarbon. Karakteristik umum polimer :
1. Densitas yang rendah, dibandingkan dengan logam dan keramik.
2. Rasio kekuatan terhadap berat strength to weight yang baik untuk
beberapa jenis polimer. 3.
Ketahanan korosi yang tinggi. 4.
Konduktivitas listrik dan panas yang rendah. Keterbatasan polimer sebagai material rekayasa :
1. Kekuatan yang relatif lebih rendah daripada logam dan keramik.
2. Kekakuan yang rendah.
3. Temperatur penggunaan terbatasi hanya beberapa ratus derajat celcius
saja. 4.
Perilaku viskolastis, merupakan keterbatasan khusus dalam aplikasi struktur penanggung beban.
Berdasarkan kriteria material rekayasa, polimer dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Termoplastik
Termoplastik yaitu polimer yang bisa mencair dan melunak. Hal ini disebabkan karena polimer - polimer tersebut tidak berikatan silang linier atau
bercabang biasanya bisa larut dalam beberapa pelarut. Karakteristik ini menyebabkan termoplastik mudah dan ekonomis difabrikasi menjadi beragam
bentuk. Contoh polimer termoplastik adalah : Polyethylene PE, polyvinylchloride PVC, polypropylene PP, polystyrene PS, dan nylon.
2. Termoset
Termoset yaitu polimer yang tidak mau mencair atau meleleh jika dipanaskan. Polimer - polimer termoset tidak bisa dibentuk dan tidak dapat larut
karena pengikatan silang, menyebabkan kenaikan berat molekul yang besar. Contoh polimer termoset adalah : Fenol-formaldehida, Urea-formaldehida,
Poliester tak jenuh, Epoksi, Melamin-formaldehida. 3.
Elastomer Elastomer yaitu material yang mampu memanjang secara elastis ketika dikenakan
tegangan mekanis yang lebih rendah. Contoh polimer elastomer adalah : vulcanized natural rubber, Styrene-Butadiene SBR, Nitrile butadiene rubber
NBR, Silicone rubber.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Teori Ayunan bola bandul