LKP : Perancangan Media Promosi CV. Deli’s Studio Photo & Printing Sebagai Upaya Menciptakan Brand Awareness.

(1)

Perancangan Media Promosi CV. Deli’s Studio Photo &

Printing sebagai Upaya Menciptakan Brand Awareness

KERJA PRAKTEK

Nama : RIZKY JULIAN PRATAMA

NIM : 10.42010.0044 Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Desain Komunikasi Visual

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2013

STIKOM


(2)

Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Studio Foto dan

Printing harus memiliki berbagai media yang mampu digunakan untuk menjual

jasa yang mereka tawarkan. Permasalahan yang timbul dalam CV. Deli’s Studio Photo & Printing adalah perusahaan jasa studio foto dan printing ini belum memiliki media promosi yang kurang cocok untuk menjual jasa kepada calon konsumen. Media yang selama ini digunakan hanya bersifat sementara dan kurang dapat mewakili image perusahaan.

Untuk menanggulangi hal tersebut maka solusinya adalah merancang beberapa media promosi berupa spanduk, x-banner, flayer, kartu nama dan seragam untuk digunakan untuk menjual jasa yang mereka tawarkan. Dengan adanya media promosi yang sesuai karakter perusahaan tersebut akan memberikan kemudahan bagi klien dan perusahaan, serta diharapkan mampu menarik lebih banyak konsumen untuk menggunakkan jasa studio foto dan printing CV. Deli’s Studio Photo & Printing.

Untuk merancang media promosi ini penulis menggunakan beberapa metode, diawali dengan pengumpulan data dario hasil observasi, diskusi dan pengambilan data – data yang dibutuhkan, dan dilanjutkan dengan proses desain (penentuan konsep, software, warna, tipografi, dan lain sebagainya). Dari proses tersebut menghasilkan satu desain baru yang tidak meninggalkan karakter CV.

Deli’s Studio Photo & Printing.

Media presentasi yang dibutuhkan disini berupa spanduk, x-banner, flayer,

kartu nama dan seragam berbentuk PDF. Format ini dipilih agar dapat memudahkan pengiriman file ke klien melalui email serta dapat pula di cetak secara langsung dan mudah.

Kata kunci : Media presentasi, Studio foto dan printing, Media Promosi i

STIKOM


(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Manfaat ... 5

1.6 Pelaksanaan ... 5

1.7 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

2.1 Media Promosi ... 10

2.2 Brand ... 14

2.3 Desain ... 19

BAB III METODE PERANCANGAN ... 31

3.1 Metodologi ... 31

3.2 Proses Desain ... 34 iv

STIKOM


(4)

CV. Deli’s ST

4.2 Visi dan Misi CV. Deli’s STUDIO PHOTO & PRINTING ... 39

4.3 Struktur Organisasi ... 39

4.4 Content Jasa yang ditawarkan ... 40

BAB V IMPLEMENTASI KARYA ... 41

BAB VI Penutup ... 46

6.1 Kesimpulan ... 46

6.2 Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN ... 49

v

STIKOM


(5)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di Era modern ini, perkembangan foto dan printing mengalami peningkatan, telah banyak inovasi-inovasi foto dan printing yang beredar di jasa – jasa pelayanan yang sudah ada, misalnya, telah banyak jasa studio foto dan desain serta printing yg banyak ditekuni masyarakat. Tetapi perkembangan pesat ini tidak diimbangi dengan kualitas dari segi foto maupun desain yang ada di dalam jasa tersebut, dengan adanya masyarakat yang membuka jasa tentang foto dan desain, tidak sedikit kompetitor - kompetitor yang juga melakukan untuk mengembangkan usahanya untuk menarik konsumen yang membutuhkan jasanya. Dengan terjadi seperti itu penulis mampu bertujuan untuk merancang sebuah desain yang sesuai teori – teori yang sudah diajarkan dan sudah diterapkan oleh dosen sehingga dapat membuat sebuah desain yang baik dan benar.

Dunia desain saat ini merupakan gabungan antara seni, teknologi, dan sains yang dikolaborasikan dengan landasan teori, ide, kreativitas, talent, dan skill para pelakunya, dalam menciptakan sebuah karya yang mengandung pesan untuk mempengaruhi pola pikir manusia terhadap satu hal. desain yang menyatu dengan teknologi yang akan memunculkan sebuah nilai keindahan dalam seni dan teknologi.

Sebagai mahasiswa yang berkecimpung di dunia desain komunikasi visual, sangat perlu meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta perlu dikembangkan

STIKOM


(6)

peranannya dalam perkembangan seni dan realisasinya. Salah satu jalan keluar masalah ini adalah membuat kita sebagai masyarakat desain komunikasi visual yang di tuntut lebih kreatif dan inovatif serta mengedukasi masyarakat yang belum mengerti tentang dunia desain.

CV. Deli’s Studio Photo & Printing merupakan Jasa yang bergerak dibidang

fotografi, desain dan printing. Tahun 2010 Deli’s Studio Photo & Printing didirikan oleh Muhammad Abdul Khadir dan Sulistya. Pada awal tahun tersebut Deli’s Studio Photo & Printing hanya memfokuskan ke arah printing, setelah satu tahun Deli’s Studio Photo & Printing mengorganisir manajemen menjadi lebih tertata rapi dan lebih baik dengan melebarkan sayap dan berkembang dalam pelayanan jasa fotografi studio indoor maupun outdoor. Saat ini Deli’s Studio Photo & Printing bertempat di Jl. Griya kebraon blok B no. 12c.

Namun dibalik semua itu kurangnya pencitraan konsep pada perusahaan

Deli”s Studio Photo & Printing yang disertai media - media visual yang mendukung

untuk menumbuhkan brand awareness yang dipikiran masyarakat. Dengan kurangnya media visual yang tersebar, masyarakat kurang tahu adanya jasa desain dan sehingga

dapat mengakibatkan perusahaan deli’s Studio Photo & Printing kurang dikenal di

kalangan masyarakat. Dengan masalah seperti itu dapat mempengaruhi stabilitas pencitraan perusahaan sehingga dapat menurunkan omset yang seharusnya bisa sesuai dengan apa yang diinginkan serta dengan kekukrangan media – media promosi perusahaan tersebut, akan tidak mudah diingat oleh konsumen atau masyarakat yang

STIKOM


(7)

3 membutuhkan jasanya. Meskipun banyak masyarakat yang tidak tahu adanya perusahaan jasa Studio Photo dan Printing, jasa tersebut dicari – cari untuk digunakan membuat desain, foto maupun printing.

Permasalahan yang dilihat dari perusahaan Deli’s Studio & Printing dapat

diatasi apabila media media promosi telah ada dan menggunakan konsep visual yang sesuai karakter perusahaan dapat menambah value perusahaan sehingga akan menambah nilai jual dan akan bercitra professional di mata kompetitor dan mata konsumen, Dengan seperti itu perusahaan Deli’s Studio Photo & Printing semakin dikenal kepada calon konsumen yang membutuhkan jasanya. Dengan ini yang menjadi tujuan kami dalam bereksplorasi dalam peningkatan nilai daya tambah perusahaan agar dikenal calon konsumen dan perusahaan akan semakin berkembang dalam bidangnya.

Setelah mengetahui bagaimana kelemahan dari perusahaan jasa CV. Deli’s Studio Photo & Printing diatas, maka penulis mempunyai sebuah gambaran atau konsep tentang apa yang akan dikerjakan dalam Kerja Praktik. Sehingga dalam

penulisan laporan Kerja Praktik ini penulis mengambil judul “Perancangan Media

Promosi CV Deli’s Studio Photo & Printing sebagai upaya menciptakan brand awareness”.

STIKOM


(8)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang di atas yang berjudul “Perancangan Media Promosi CV. Deli’s Studio Photo & Printing sebagai upaya menciptakan Brand awareness”, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut, Bagaimana merancang Media Promosi CV. Deli’s Studio Photo & Printing sebagai upaya menciptakan brand awareness kepada masyarakat Surabaya?.

1.3Batasan Masalah

Dari rumusan masalah di atas, maka batasan masalah yang akan dikerjakan dalam kerja praktik ini adalah:

1. Bagaimana merancang desain media promosi dari CV. Deli’s Studio Photo & Printing guna meningkatkan brand awareness?

2. Hanya terbatas pada pembuatan media promosi berupa x-banner, spanduk, kartu nama, flayer dan seragam.

3. Laporan yang dihasilkan nantinya adalah laporan yang berisi file hasil desain yang sudah siap dicetak.

1.4Tujuan

Tujuan dari kerja praktek yang dilakukan adalah sebagai berikut:

“Merancang media promosi CV. Deli’s Studio Photo & Printing sebagai

upaya menciptakan brand awareness.”

STIKOM


(9)

5

1.5Manfaat

a. Manfaat secara teoritis

Manfaat yang diperoleh dalam bidang keilmuan khususnya dalam Desain Komunikasi Visual dari kerja praktek adalah untuk memberikan keilmuan tentang bagaimana merancang media promosi yang baik untuk sebuah perusahaan studio foto dan printing untuk meningkatkan brand awareness.

b. Manfaat secara praktis

Manfaat dari kerja praktek ini dapat diaplikasikan oleh Deli’s Studio Photo & Printing sebagai upaya mengenalkan brand kepada masyarakat Surabaya dan diharapkan dapat berpengaruh dalam jumlah penghasilan.

1.6Pelaksanaan

Kerja Praktik ini dilaksanakan di CV. Deli’s Studio Photo & Printing yang beralamat di Jl. Griya Kebraon Blok B No. 12C, Surabaya. Waktu pelaksanaannya dari tanggal 1 Juli sampai dengan 31 Juli Tahun 2013. Dari mulai pukul 16:00 WIB – 22:00 WIB, tetapi dengan menyesuaikan keadaan dan kebutuhan.

STIKOM


(10)

1.7Sistematika Penulisan

Penulisan laporan ini secara sistematis dapat dibagi menjadi 5 bab, yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada Bab I ini ada beberapa materi yang akan dijelaskan, yaitu: 1.1Latar Belakang Masalah

1.2Rumusan Masalah 1.3Batasan Masalah 1.4Tujuan

1.5Manfaat 1.6Pelaksanaan

1.7Sistematika Penulisan

STIKOM


(11)

7

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada Bab II ini akan dijabarkan tentang berbagai macam teori yang menjadi dasar dalam perancangan karya pada Kerja Praktik ini.

BAB III : METODE PERANCANGAN

Pada Bab III ini akan dijabarkan metode penelitian yang sesuai untuk mendukung metode perancangan karya yang akan dikerjakan pada Kerja Praktik ini.

BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab IV ini berisi penjelasan umum tentang gambaran perusahaan tempat Kerja Praktik ini, yaitu gambaran umum tentang CV. Deli’s Studio Photo & Printing.

BAB V : IMPLEMENTASI KARYA

Bab V ini merupakan hasil implementasi hasil karya dari metode perancangan pada Bab III.

STIKOM


(12)

BAB VI : PENUTUP

Pada bab VI ini akan dijelaskan beberapa hal, meliputi: 6.1 Simpulan

Bagian ini akan menjelaskan inti sari dari seluruh kegiatan selama Kerja Praktik, khususnya akan dijabarkan secara singkat dari masalah yang diangkat atau yang dikerjakan.

6.2 Saran

Bagian ini akan dijelaskan tentang kelebihan dan kekurangan selama kegiatan Kerja Praktik berlangsung.

STIKOM


(13)

9

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka berisi tentang daftar referensi yang digunakan sebagai dasar dalam pelaksaaan Kerja Praktik, bisa berupa buku, koran, majalah, e-book dan lain-lain.

STIKOM


(14)

10

LANDASAN TEORI

2.1 Media promosi 2.1.1 Definisi Media

Media memiliki asal kata dari bahasa Latin medius, yang secara harfiah memiliki arti tengah, perantara, atau pengantar. Didalam sebuah website

dijelaskan, menurut Gerlach dan Ely (1971): “apabila dapat memahami media

secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang dapat membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap (repository.upi.edu)”.

Pengertian media sangatlah luas, demikian juga fungsi dan penerapannya. Didalam jurnal yang ditulis oleh Matinal Qahtani, menurut Gagne (1970) menyebutkan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan.Didalam kamus media memiliki pengertian sebagai sebuah alat, sarana komunikasi, penghubung, atau yang terletak diantara dua pihak. Media juga memiliki beragam pengertian, karena memiliki perbedaan sudut pandang, maksud, dan tujuan.

STIKOM


(15)

11

2.1.2 Definisi Promosi

Definisi promosi menurut beberapa ahli didalam buku karangan Freddy Rangkuti (2009: 49-50) adalah:

1. Menurut Kotler: “Promosi melingkupi semua alat-alat bauran pemasaran (marketing mix) yang memiliki peran utama untuk mengadakan komunikasi yang memiliki sifat membujuk”.

2. Menurut Swastha: “Promosi adalah suatu arus informasi satu arah yang berfungsi untuk mengarahkan seseorang atau organisasi

kepada tindakan untuk menciptakan pertukaran dalam pemasaran”.

3. Menurut Zimmener: “Promosi adalah segala macam bentuk komunikasi persuasi yang dibuat untuk memberikan informasi kepada pelanggan tentang produ atau jasa dan untuk membuat mereka terpengaruh agar mau membeli barang atau jasa tersebut yang mencangkup publisitas, penjualan, perorangan dan

periklanan”.

Dari teori-teori yang telah dikemukakan diatas, penulis berpendapat bahwa promosi merupakan suatu bentuk komunikasi persuasi yang dibuat untuk memberikan informasi kepada seluruh masyarakat untuk menciptakan pertukaran dalam pemasaran sehingga memperngaruhi para pembeli agar mau membeli barang atau jasa yang dipasarkan.

STIKOM


(16)

2.1.3 Definisi Media Promosi

Media promosi disini memiliki arti umum sebagai suatu sarana untuk mengkomunikasikan suatu produk, jasa, image, perusahaan atau yang lain untuk dapat lebih dikenal masyarakat lebih luas. Media promosi juga sebagai sarana untuk komunikasi seperti teks atau gambar foto (Pujiryanto, 2005:15).

Media promosi dibagi menjadi 2 jenis dalam periklanan yaitu: 1) Above The Line (ATL) atau Media Lini Atas.

Pemasaran atau marketing Above The Line (ATL) merupakan pemasaran produk atau jasa yang menggunakan media massa. Media yang digunakan biasanya adalah media televise, radio, media cetak, internet, dan sebagainya. ATL merupakan media tidak langsung yang mengenai audience karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan audience.

Ciri-ciri Above The Line (ATL): a. Target audience yang luas.

b. Lebih untuk menjelaskan sebuah konsep atau ide dan tidak ada interaksi langsung dengan audience.

c. Media yang digunakan merupakan media massa berupa TV, radio, majalah, Koran, billboard, dan sebagainya.

2) Below The Line (BTL) atau Media Lini Bawah.

Below The Line (BTL) merupakan aktifitas marketing atau promosi yang dilakukan ditingkat retail atau konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen agar tertarik dengan suatu produk.

STIKOM


(17)

13 BTL merupakan media langsung yang mengenai audience, contohnya: program bonus atau haidah, event, pembinan konsumen, dan sebagainya.

Ciri-ciri Below The Line (BTL): a. Target audience terbatas.

b. Media atau kegiatannya memberikan audience kesempatan untuk merasakan, menyentuh atau berinteraksi, bahkan langsung membeli.

c. Media yang digunakan adalah event, sponsorship, sampling, point of sale (POS) materials, consumer promotion, dan sebagainya.

(belajarpemasaran.wordpress.com: 2009)

2.1.4 Tujuan Media Promosi

Tujuan media promosi sebagai efek dari komunikasi adalah sebagai berikut:

1. Menumbukan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category need).

2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen (brand awareness).

3. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude). 4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand

purchase intention).

STIKOM


(18)

5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase

facilitation).

6. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning).

2.2Brand

Brand atau dalam bahasa Indonesia adalah merek, berasal dari kata brandr yang memiliki arti “to burn”. Bangsa Viking memakai kata ini sebagai tanda

bakar pada hewan peliharaan untuk menandakan pemilik hewan peliharaan tersebut. Menurut Keller (2008:5), brand tidak hanya sekedar produk, karena brand memiliki dimensi khusus yang menjadi pembeda dengan produk lain yang sejenis. Pembeda tersebut haruslah rasional dan terlihat secara nyata dengan performa suatu produk dari sebuah merek atau dapat dikatakan lebih simbolis, emosional dan tidak kasat mata dalam mewakili sebuah merek.

Dalam bukunya yang berjudul Mendesain Logo(Surianto Rustan,2009;-6) menyebutkan bahwa brand pada dasarnya adalah perpaduan antara seni dan sains untuk menyampaikan sebuah janji, yang dibuat oleh perusahaan kepada audience-nya, sebagai perwujudan nilai dan emosi dari perusahaan tersebut. Melalui janji ini, perusahaan berusaha menjalin ikatan menjalin ikatan dengan pelanggannya secara emosional, baik dari segi pemenuhan kebutuhan, loyalitas dan dukungan yang terus menerus. Dengan kata lain, perusahaan berusaha untuk memenuhi keinginan dan mengadopsi sifat-sifat pelanggannya. Hal ini didasarkan pada upaya perusahaan untuk menjadi cerminan pelanggannya. Dalam konsep sosiologi, orang akan merasa lebih nyaman untuk berteman dan bergaul dengan orang-orang yang sifatnya sama. Melalui konsep inilah, dapat disimpulkan bahwa

STIKOM


(19)

15 sebuah brand akan sukses jika memenuhi ekspektasi sifat dan kriteria yang diinginkan oleh pelanggan, karena brand harus mengikuti audience-nya.

Nilai kesuksesan sebuah brand dapat ditentukan melalui brand equity-nya.

Brand equity atau dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai kekuatan

merek, adalah kekuatan sebuah brand yang dapat menambah atau mengurangi nilai dari brand itu sendiri, yang dapat diketahui dari respon konsumen terhadap produk yang dijual. Brand equity sangat berhubungan erat dengan kesetiaan konsumen dan munculnya pengguna baru yang berubah menjadi konsumen setia terhadap sebuah brand. Hal ini terjadi karena brand equity menjadi landasan konsumen untuk menentukan penggunaan sebuah brand. Soehadi (2005) menyebutkan bahwa kekuatan sebuah merek (brand equity) dapat diukur berdasarkan 7 indikator yaitu:

1. Leadership, kemampuan untuk memengaruhi pasar, baik harga maupun atribut non-harga.

2. Stability, kemampuan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.

3. Market, kekuatan merek untuk meningkatkan kinerja toko atau distributor. 4. Internationality, kemampuan merek untuk keluar dari area geografisnya atau

masuk ke negara lain atau daerah lain.

5. Trend, merek menjadi semakin penting dalam industri.

6. Support, besarnya dana yang dikeluarkan untuk mengkomunikasikan merek. 7. Protection, legalitas dari sebuah merek.

STIKOM


(20)

Banyak pakar branding mengemukakan konsep dan model mengenai apa sesungguhnya komponen dari brand equity tersebut. Menurut Aaker (1991),

brand equity dapat dikelompokkan ke dalam 5 kategori, yaitu:

1. Brand Awareness (kesadaran merek), kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali sebuah merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu.

2. Brand association (asosiasi merek), segala kesan yang muncul dalam benak seseorang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek atau brand. 3. Perceived quality (persepsi kualitas), persepsi pelanggan terhadap

keseluruhan kualitas dan keunggulan sebuah merek yang berkaitan dengan harapan dari konsumen terhadap merek pesaingnya.

4. Brand loyalty (loyalitas merek), loyalitas yang diberikan pelanggan terhadap sebuah merek.

5. Other propierty brand asstes (aset-aset merek lainnya). Terdapat 3 jenis aset dari sebuah merek yang dapat mendukung peningkatan dari brand equity. 3 aset tersebut dapat berupa:

a. Trademark, akan melindungi merek dari pesaing yang mencoba mengelabui pelanggan dengan nama yang sama atau mirip dengan nama merek.

b. Paten, akan menghindarkan merek dari pesaing langsung karena pesaing tidak dapat menggunakan paten tersebut tanpa izin.

c. Relationship, atau hubungan dengan komponen saluran distribusi bisa dijalin dengan baik jika reputasi dan kinerja merek baik.

STIKOM


(21)

17

2.2.1 Brand Awareness

Menurut East (1997), brand awareness adalah pengakuan dan pengingatan dari sebuah merek dan pembedaan dari merek lain yang ada di lapangan. Brand

awareness juga dapat diartikan sebagai kesanggupan calon konsumen untuk

mengenali dan mengingat kembali sebuah merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Terdapat 4 tingkat yang dapat dipakai untuk menentukan nilai brand awareness dari sebuah produk.

1. Unaware brand (tidak sadar/kenal merek), merupakan tingkat yang paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek.

2. Brand recognition (pengenalan merek), merupakan tingkat minimal dari

brand awareness. Hal ini penting pada saat seorang konsumen memilih suatu

merek pada saat melakukan pembelian.

3. Brand recall (pengingatan kembali terhadap merek), tingkat brand awareness ini didasarkan pada permintaan seseorang untuk menyebutkan merek tertenu dalam suatu produk kelas tertenu.

4. Top of mind (puncak pikiran), apabila seorang ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan pengingatan dan orang tersebut dapat menyebutkan satu nama merek, maka merek yang paling banyak disebutkan pertama kali merupkan

brand yang top of mind. Dengan kata lain, brand tersebut merupakan brand

utama dari berbagai brand yang ada di dalam benak konsumen. Gambar 3.1 Piramida Tingkatan Brand Awareness

STIKOM


(22)

Untuk menentukan tingkatan brand awareness dari sebuah merek, terdapat 4 indikator yang dapat digunakan.

1. Recall, seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika ditanya brand apa saja yang diingat.

2. Recognition, seberapa jauh konsumen dapat mengenali merek tersebut termasuk dalam kategori tertentu.

3. Purchase, seberapa jauh konsumen akan memasukkan sebuah merek ke dalam alternatif pilihan ketika menentukan produk.

4. Consumption, seberapa jauh konsumen masih mengingat sebuah brand saat sedang menggunakan produk pesaing.

Top of mind Brand Recall

Brand Recognition

Unaware Brand

STIKOM


(23)

19

2.3 Desain

2.3.1 Elemen – Elemen Dasar Desain

Didalam suatu karya desain, elemen atau unsur merupakan bagian yang sangat penting. Elemen-elemen tersebut sangat berkaitan satu sama lain dan masing-masing memiliki sikap tertentu terhadap yang lainnya. Elemen-elemen visual yang tersusun membentuk suatu bentuk organisasi dasar prinsip-prinsip desain.

Unsur atau elemen yang terdapat dalam sebuah desain adalah sebagai berikut:

1. Titik

Titik adalah suatu unsur visual yang dimensi memanjang dan melebarnya dianggap tiada berarti. Titik adalah sebuah bagian kecil dari garis yang pada dasarnya suatu garis dibentuk oleh adanya hubungan titik-titik yang sangat dekat.

2. Garis

Garis sering dikenal sebagai sebuah goresan atau coretan dan batas limit suatu bidang atau warna. Garis memiliki ciri khas yaitu terdapat arah serta dimensi memanjang. Fungsi dari garis ini adalah digunakan untuk mengarahkan gerakan mata. Garis terdiri dari empat macam, yakni garis vertical, horizontal, diagonal, dan garis yang membentuk gelombang.

3. Bidang

Bidang adalah unsur visual yang terdiri dari dimensi panjang dan lebar. Bidang bisa dihadirkan dengan menyusun titik-titik maupun garis

STIKOM


(24)

dalam kepadatan tertentu, serta dengan mempertemukan potongan hasil goresan serta garis.

4. Ruang

Ruang lebih mengarahkan pada perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dapat dibagi menjadi dua, yaitu ruang nyata dan semu.

5. Warna

Warna merupakan elemen desain yang sangat berpengaruh terhadap desain, karena akan membuat suatu komposisi desain tampak lebih menarik.

6. Tekstur

Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan. Dalam arti lain disebutkan bahwa tekstur merupakan gambaran dari suatu permukaan benda. Dalam penerapannya tekstur dapat berpengaruh terhadap unsur visual lainnya yaitu kejelasan titik, kualitas garis, keluasan bidang dan ruang, serta intensitas warna.

2.3.2 Prinsip – Prinsip Desain

Prinsip-prinsip desain ini nantinya digunakan sebagai patokan dalam memberikan penilaian alternative desain yang dibuat sehingga dapat menentukan desain yg terbaik. Didalam website idesainesia.com dijelaskan prinsip-prinsip desain komunikasi visual adalah sebagai berikut:

STIKOM


(25)

21 a. Keseimbangan

Dalam keseimbangan terdapat dua pendekatan dasar untuk menyeimbangkan. Yang pertama adalah keseimbangan simetris yang teridir dari susunan elemen agar dapat merata ke kiri dan ke kanan dari tengah/pusat. Yang kedua adalah keseimbangan asimetris. Keseimbangan ini merupakan pengaturan yang berbeda supaya dua sisi memiliki bobot visual yang sama. Unsur-unsur yang dapat digunakan sebagai unsur penyeimbang antara lain adalah warna, nilai, ukuran, bentuk, dan tekstur.

Keseimbangan yang simetris dapat dikomunikasikan dalam sebuah kekuatan dan stabilitas dan ini dapat diterapkan pada publikasi tradisional dan konservatif, presentasi, dan situs web. Keseimbangan yang asimetris dapat menyiratkan kontras, gerakan dinamis, mengejutkan dan informalitas.

b. Irama

Irama adalah sebuah pola yang dibuat oleh elemen-elemen secara berulang dan bervariasi. Kunci utama dalam ritme visual adalah pengulangan (mengulangi unsur serupa secara yang konsisten) dan variasi (perubahan dalam bentuk, ukuran, posisi atau elemen). Penempatan elemen dalam sebuah layout juga harus ditata secara teratur sehingga dapat membuat nuansa yang lembut, tenang dan santai.

STIKOM


(26)

c. Penekanan

Penekanan dapat dilakukan pada hal-hal yang menonjol atau yang akan terlihat pertama kali. Dalam sebuah layout dibutuhkan titik focus untuk menarik mata pembaca kepada bagian yang dianggap penting. Titik focus yang terlalu banyak dapat mengalahkan apa yang ingin diungkapkan. Sehingga, pada umumnya titik focus akan muncul ketika sebuah elemen Nampak berbbeda dari yang lain.

d. Kesatuan

Kesatuan atau unity adalah salah satu prinsip yang menekankan pada keselarasan dari unsur-unsur yang disusun baik dalam wujudnya maupun hanya sebatas ide yang menjadi landasannya. Dengan adanya kesatuan ini, elemen-elemen yang ada dapat saling mendukung sehingga diperlukan focus yang dituju.

2.3.3 Typografi

Tipografi (Typography), menurut Hendratman dalam bukunya mengatakan tipigrafi adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf. Tipografi adalah menata huruf yang menjadi unsur penting dalam sebuah karya desain komunikasi visual untuk mendukung terjadinya kesesuaian antara konsep dan komposisi karya serta maksud dan tujuan (Santosa, 2008:108).

STIKOM


(27)

23 Didalam dunia desain tipografi sangatlah penting. Tipografi berfungsi sebagai pelengkap dalam desain agar dapat menjelaskan konsep dan ilustrasi dalam sebuah desain. Tipografi memiliki peran sebagai alat untuk mengkomunikasikan informasi dari halaman kepada pengamat atau pembaca. Kurangnya perhatian dan pengetahuan mengenai tipografi dapat berdampak pada minimnya daya komunikasi suatu desain. Karena itu, untuk menghasilkan sebuah desain yang mampu mengkomunikasikan informasi atau pesan dengan baik tidak lepas dari ilmu tipografi (Thomas dan Poppy Evans, 2004:116). Berikut adalah jenis-jenis huruf:

1. Huruf Tak Berkait (Sans Serif).

Tidak memiliki kait (hook) hanya batang dan tangkainya saja, ujungnya tajam dan tumpul, sifatnya kurang formal, sederhana, modern dan akrab. Huruf jenis ini memiliki keuntungan yaitu mudah dibaca dan cocok untuk desain di layar computer web, e-book, cd, profile, dan media lainnya. Contoh: Arial, Avan Grade, Trebhucet MC, dan Vaground.

2. Huruf Berkait (Serif).

Jenis huruf ini memiliki kait, sifatnya yang elegan danmewah dengan ketebalan yang kontras membuat huruf ini menjadi formal, sangat anggun dan konservatif. Huruf ini sangat cocok digunakan untuk desain di media cetak seperti Koran, skripsi, brosur dan media lainnya. Contoh:

Times New Roman.

STIKOM


(28)

3. Huruf Tulis atau Latin (Script).

Huruf ini memiliki jenis yang saling berkaitan seperti tulisan tangan, sifatnya anggun, tradisional, dan informal, kurang mudah dibaca sehingga jangan terlalu banyak digunakan. Didalam desain undangan pernikahan, ulang tahun, dan upacara tradisional, huruf ini sangat cocok digunakan. Contoh: Brush Script, Shelley, Mystral, Comic Sans, dan Rage.

4. Decoratif (Graphic).

Bentuk huruf ini sangat rumit dalam desainnya. Setiap huruf sengaja dibuat sangat detail sehingga menjadikan sifat dari huruf ini sangat mewah, anggun, bebas dan tradisional. Jenis huruf ini sangat sulit dibaca namun cocok untuk aksen, hiasan, huruf pada awal alinea artikel dan logo perusahaan. Contoh: Augsburg intial, Aquarium, dan English.

5. Monospace.

Jenis font ini adalah jenis font yang biasa digunakan untuk bahasa pemrograman dikarenakan huruf ini mudah dibaca namun kurang cocok untuk tampilan. Bentuknya sangat sederhana tapi jarak dan ruang hurufnya sama. Sifat dari huruf ini adalah formal, sederhana, futuristic, dan kaku.

2.3.4 Warna

Dalam komunikasi visual, warna adalah factor yang sangat penting. Warna dapat memberikan dampak psikologis, sugesti, suasana bagi yang melihatnya (Hendratman, 2008: 43). Warna sangat memainkan peran yang sangat besar dalam

STIKOM


(29)

25 pengambil keputusan saat membeli atau menyewa sesuatu. Warna juga dapat meningkatkan brand recognition sebanyak 80%, menurut penelitian yang dilakukan oleh universitas of Loyola, Chicago, Amerika.

Jika melihat dilayar monitor komputer mungkin warna terlihat menarik, saat dicetak/print mungkin warna tersebut tidak sesuai dengan yang tampil dilayar dikarenakan daam kebutuhan printing, warna yang digunakan adalah CMYK, sedangkan warna yang tampil pada layar monitor adalah RGB.

Secara garis besar warna dikelompokkan menjadi tiga yaitu: a) Warna Primer

Warna primer adalah warna-warna pokok yang terdiri dari tiga warna, yaitu: merah, biru, kuning.

b) Warna Sekunder

Warna sekunder adalah warna hasil pencampuran dari dua warna primer. Contoh: Merah + Biru = Ungu, Kuning + Biru = Hijau, Merah + Kuning = Orange.

c) Warna Tersier

Warna tersier adalah campuran satu warna primer dengan sekunder di sebelahnya, warna tersier terdiri dari enam warna. Contoh: orange kemerahan, hijau kekuningan, merah keunguan dan lainnya.

d) Warna Khusus

STIKOM


(30)

Warna khusus adalah warna yang tergolong warna primer atau warna sekunder tapi hanya bisa didapat dari pigmen tertentu. Contoh: Emas dan Perak.

Setelah mengetahui warna secara mendasar, warna juga dibedakan berdasarkan psikologi atau karakter warna itu sendiri. Berikut adalah arti warna menurut psikologi warna serta efek yang akan dimunculkan:

- Merah, merupakan warna yang memiliki karakter penuh dengan kekuatan dan antusias. Warna merah juga identik dengan keberanian dan tegas. Kesan yang uncul pada warna merah adalah keseriusan, martabat, amarah, gairah, dan cinta, kegembiraan, tindakan dan merah juga dikerahui untuk meningkatkan metabolisme tubuh. Merah merupakan tanda berani yang menandakan bahaya yang digunakan pada tanda-tanda lalu lintas seperti berhenti.

- Biru, mewakili suhu, langit, air, dan es. Warna biru merupakan warna terkuat kedua setelah warna merah. Warna ini melambangkan kesejukan, kabut, bayangan, kedamaian, ketenangan, kecerdasa, kekuatan. Warna adalah warna yang positif simbol kepercayaan.

- Hijau, merupakan warna yang paling lembut untuk penglihatan. Hijau merupakan warna universal yang mengartikan kesuburan, kelahiran kembali dan kebebasan. Warna hijau dapat

STIKOM


(31)

27 membangkitkan semangat dan membangkitkan mental dari hutan pinus.

- Coklat, warna coklat diindentikan dengan alam , pohon dan kayu. Ini merupakan pemeliharaan dan kerendahan hati.coklat merupakan salah satu warna netral dari semua warna. Hal ini berguna dalam menyeimbangkan warna kuat,dan karena itu adalah salah satu warna yang paling dominan di alam, memberikan rasa keakraban.

- Abu-abu,diidentikkan dengan cap ekslutif, yang digambarkan sebagai warna orang kreatif diantara orang kreatif, warna abu-abu adalah warna netral yang dapat meningkatkan atau mempertegas warna lain, hal ini dapatmeningkatkan respon psikologi jika didukung warna lain.

- Hitam, dikaitkan dengan keanggunan, berkelas,warna hitam adalah warna tradisional yang menggambarkan rasa takut,kematian dan berkabung. Jika warna hitam digunakandengan baik dan benar maka dapat mempromosikan perbedaan dan kejelasan dari maksut dan tujuan yang ingin disampaikan.

- Putih, warna putih melambangkan kepolosan, kelahiran, sikap yang baik, menyerah, kebenaran, putih terkait dengan suhu seperti dingin. Dalam spektrum warna, putoh adalah gabungan dari semua warna. Netralitas dan sifat konservatif diterima secara luas.

STIKOM


(32)

Kesederhanaan dan kualitas halus membuatnya menjadi warna ideal.

2.3.5 Layout

Layout menurut Danang Sukmana dalam tulisannya diwebsite dgi-indonesia.com mengatakan bahwa layout bukan hanya sebatas menata letak material-material (content) suatau halaman media melainkan layout itu adalah bagaimana mengorganisasikan ruang. Ruang-ruang itu memiliki perbedaan sifat dan jenisnya untuk tiap media. Terbagi menjadi dua yaitu ruang formal dan informal. Ada ruang static dan ada pula ruang dinamik.

Proses layout adalah mengatur penempatan dalam berbagai unsur komposisi seperti text, garis, gambar, bidang, dan sebagainya. Beberapa hal yang harus ada didalam sebuah layout adalah:

a. Huruf dan ukurannya

b. Bentuk, ukuran dan komposisi c. Warna

d. Ukuran kertas cetak (bila dicetak)

Didalam website faculty.petra.ac.id menjelaskan, terdapat tiga kriteria dalam sebuah layout yang dikatakan baik, yaitu: It Works (mencapai tujuannya),

It Organizes (ditata dengan baik) dan It Attracts (menarik bagi pengguna). Layout

dapat bekerja dengan baik dan sempurna bila pesan-pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh pengguna dengan cara-cara tertentu.

STIKOM


(33)

29 Prinsip-prinsp sebah layout sebuah layout:

a. Balance (seimbang)

Merupakan keseimbangan yang dapat menentukan ukuran dan perauran setiap bagian dalam layout.

b. Rhytm (irama)

Hasil yang diciptakan dari sebuah bentuk dengan melakukan pengulangan elemen secara bervariasi.

c. Emphasis (tidak berat)

Dalam upaya menarik perhatian pambaca, setiap pesan pada layout harus memiliki daya tarik yang tinggi, agar khalayak yang melihatnya tidak cepat berpaling.

d. Unity (kesatuan)

Didalam layout harus memiliki kesatuan satu sama lainnya agar elemen-elemennya dapat menyatu.

Frank F. Jefkin (1997) dalam http://library.binus.ac.id, menyebutkab bahwa prinsip-prinsip desain diantaranya adalah:

a. The Law of Variety : sebuah layout harus dibuat bervariasi untuk

menghindai kesan monoton.

b. The Law of Balance : dalam sebuah layut mata pembaca sebaiknya

bergerak secara wajar, jadi sebaiknya dimulai dengan urutan yang ada.

STIKOM


(34)

c. The Law of Harmony : bagian dari layot sebaiknya dirancang

secara harmonis dan tidak meninggalkan kesan monoton.

d. The Law of Scale : paduan warna terang dan gelap akan

menghasilkan sesuatu yang kontras, hal ini dapat dipakai untuk memberikan tekanan pada bagian-bagian tertentu pada layout.

STIKOM


(35)

31

BAB III

METODE PERANCANGAN

3.1 Metodologi

Pada kerja praktek ini penulis berusaha menemukan dan memecahkan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada pada CV. Deli’s Studio Photo & Printing. Permasalahan Deli’s Studio Photo & Printing merupakan kurangnya media promosi untuk memperkenalkan brand

kepada calon konsumen dan untuk mengembangkan jasa CV. Deli’s Studio Photo

& Printing agar lebih dikenal kepada calon konsumen. Media promosi yang digunakan hanya kartu nama dan leafet yang sangat monoton dan kurang menarik, sehingga calon konsumen kurang berminat terhadap jasanya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Skema Pengerjaan

STIKOM


(36)

1.1.1 Pengumpulan Data 3.1.1.1 Observasi

Observasi adalah cara awal untuk mencari informasi dan mengetahui permasalahan serta bagaimana membuat desain media promosi yang cocok dan sesuai untuk CV. Deli’s Studio Photo & Printing. Hal ini penulis melakukan beberapa analisis terhadap kompetitor dari perusahaan studio foto dan printing. Dengan hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kompetitor melakukan promosi melalui media – media promosi yang sudah digunakan dan mengetahui media promosi apa saja yang telah digunakan untuk perusahaannya.

Berdasarkan analisis yang didapat melalui data-data perusahaan, visi misi dan filosofi CV. Deli’s Studio Photo & Printing, maka dapat ditentukan image atau citra visual desain seperti apa yang bisa ditonjolkan dalam pembuatan media promosi. Sehingga visi misi perusahaan CV. Deli’s Studio Photo & Printing dapat tercapai target secara maksimal.

3.1.1.2 Wawancara

Wawancara ini merupakan bagian dari observasi yang digunakan untuk menentukan apa yang diinginkan dan ketahui oleh pemilik perusahaan. Untuk mengetahui karakter desain apa yang harus ditonjolkan dalam media promosi dan menampilakan apa yang dinginkan agar calon konsumen mengetahui atau mengenal dari karakter perusahaan serta untuk mengetahui apa yang harus di visualkan atau tidak dan lain – lain.

STIKOM


(37)

33

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data secara langsung terhadap responden utama dan pendukung. Wawancara secara tanya jawab langsung kepada pemilik perusahaan dan beberapa karyawan yang tahu dan paham atas aktivitas perusahaan dan kompetitor mereka.

Wawancara dibutuhkan untuk mendapatkan suatu data yang lengkap dengan cara bertatap muka langsung. Dengan inilah akan memperoleh data tentang perusahaan yang penting untuk membuat media promosi perusahaan.

Dari hasil wawancara, diketahui bahwa CV. Deli’s Studio & Printing membutuhkan beberapa media promosi yang akan digunakan untuk menjual jasa yang mereka tawarkan dan agar calon konsumen atau masyarakat pada khususnya Di Surabaya mengetahui adanya perusahaan CV. Deli’s Studio Photo & Printing. Adapun media promosi yang akan dibuat antara lain: x-banner, spanduk, kartu nama, flayer dan seragam.

3.1.1.3Pengambilan Data

Setalah melakukan observasi dan wawancara, penulis mengambil beberapa data perusahaan yang dibutuhkan untuk perancangan desain media promosi CV.

Deli’s Studio Photo & Printing. Data – data tersebut diantaranya: 1. Sejarah perusahaan

2. Visi dan misi perusahaan

3. Foto – foto studio photo dan Printing 4. Fasilitas yang dimiliki

5. Contact person perusahaan

STIKOM


(38)

3.2 Proses Desain atau Perancanganan 3.2.1 Penentuan Software

Awal untuk menentukan software yang digunakan untuk pembuatan desain adalah memilih software apa saja yang mendukung untuk mendesain. Pada media promosi pembuatannya sangat membutuhkan software yang cocok sehingga mendapatkan hasil yang sesuai diinginkan untuk merancang pembuatan media promosi.

Dalam hal ini penulis menggunakan software Adobe Photoshop dan Corel Draw. Adobe Photoshop adalah sebuah software atau perangkat lunak yang digunakan untuk mengedit sebuah gambar atau foto yang terdiri dari beberapa tools yang dapat digunakan untuk memanipulasi sebuah gambar atau foto sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.

Sedangkan Corel Draw adalah sebuah software atau perangkat lunak yang befungsi untuk mengedit atau membuat suatu grafis. Dengan menggunakan Aplikasi ini biasa untuk pembuatan desain seperti logo, vector desain, kartu nama, kalender, poster, dan lain sebagainya. Dalam percangan ini penulis menggunakan Corel Draw untuk membuat desain kartu nama.

Output desain yang telah jadi disimpan dengan format PDF. Penyimpanan dengan menggunakan format PDF dilakukan untuk agar ketika melakukan proses cetak, desain yang telah jadi tidak dapat dirubah oleh percetakan. Dengan penyimpanan seperti ini akan mempermudah client untuk melihat hasil yang telah dibuat.

STIKOM


(39)

35

3.2.2 Konsep

Dalam menentukan sebuah konsep membuat desain media promosi, dilihat dari pengumpulan hasil observasi, wawancara dan data – data yang sudah dikumpulkan agar mendapatkan konsep yang cocok dengan apa yang diinginkan perusahaan.

Dari data – data yang telah terkumpul perusahaan studio foto dan printing ingin menampilkan sebuah kreatif, nyaman, dan berkualitas. Maka dari itu konsep yang ingin penulis usung adalah kreatifitas yang berkualitas.

Tabel 3.2 Bagan atau skema penentuan konsep desain

Dari bagan diatas dapat kita lihat bahwa konsep Kreatifitas yang

berkualitas diperoleh berdasarkan analisis dari data yang telah dikumpulkan dan

dipelajari kemudian disimpulkan menjadi satu konsep desain. Dengan konsep ini yang akan dijadikan patokan untuk seluruh perancangan desain media promosi.

STIKOM


(40)

1.2.3 Layout

Berdasarkan konsep yang sudah ditentukan, maka layout yang akan digunakan harus sesuai dengan konsep. Desain layout yang akan ditampilkan bermain pada tata letak teks, headline, dan peletakan semua unsur elemen grafis yang simple agar calon konsumen yang melihat langsung akan menjadi paham

dan mengerti ketika menggunakan jasa dari CV. Deli’s Studio Photo & Printing. Untuk desain layout media promosi akan dibuat simple dari sebelumnya. Disini perancang hanya bermain warna agar calon konsumen benar – benar mengenal CV. Deli’s Studio Photo & Printing secara visual. Terdiri dari beberapa alamat perusahaan, dan contact person perusahaan serta CV. Deli’s Studio Photo & Printing.

1.2.4 Warna

Warna akan disesuai dengan image yang akan ditampilkan dan konsep desain, maka media promosi sebagian besar desain akan menggunakan warna dominan kuning, orange, biru, serta menggunakan warna putih dan hitam untuk text.

Penulis menggunakan warna perpaduan kuning dan orange sebagai warna dasar dalam desain layout karena menggambarkan perusahaan tersebut selalu ceria dengan keadaan dan berani bersaing. Dengan menggunakan ciri khas warna dari CV. Deli’s Studio Photo & Printing. Untuk mejadikan karakter dari CV.

Deli’s Studio Photo & Printing sebagai perusahaan jasa studio foto dan printing yang selalu mengutakan kreatifitas, nyaman dan berkualitas.

STIKOM


(41)

37

1.2.5 Tipografi

Untuk memudahkan keterbacaan, seluruh tipografi dalam perancangan desain ini menggunakan jenis font sans serif atau font yang tidak memiliki kait. Font yang digunakan adalah Arial Unicode MS. Jenis font ini memiliki karakter

yang sangat kuat yaitu tegas dan kaku sehingga cocok untuk digunakan dalam desain media promosi CV. Deli’s Studio Photo & Printing.

STIKOM


(42)

38

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Profile CV. STUDIO PHOTO & PRINTING

CV. Deli’s Studio Photo & Printing merupakan Jasa yang bergerak dibidang fotografi, desain dan printing. Tahun 2010 Deli’s Studio Photo & Printing didirikan oleh Muhammad Abdul Khadir dan Sulistya. Pada awal tahun tersebut

Deli’s Studio Photo & Printing hanya memfokuskan ke arah printing, setelah satu tahun Deli’s Studio Photo & Printing mengorganisir manajemen menjadi lebih tertata rapi dan lebih baik dengan melebarkan sayap dan berkembang dalam pelayanan jasa fotografi studio indoor maupun outdoor. Saat ini Deli’s Studio Photo & Printing bertempat di Jl. Griya kebraon blok B no. 12c

CV. DELI’S STUDIO PHOTO & PRINTING

Jl. Griya kebraon blok B no. 12c Surabaya 60223 – East Java, Indonesia Phone : (031) – 7211 9915 HP : 0857 30121 967 Fax : (031) – 8684667

E-mail : delisstudioprinting@gmail.com

STIKOM


(43)

39

4.2 Visi dan Misi CV. STUDIO PHOTO & PRINTING Visi CV. STUDIO PHOTO & PRINTING

Menjadi perusahaan jasa terdepan dibidang studio foto dan printing yang bisa memberikan pelayanan yang nyaman dan produk berkualitas untuk kepuasan konsumen

Misi CV. STUDIO PHOTO & PRINTING

Menjadikan studio foto dan printing yang berbeda dengan lainnya dengan mengutamakan pelayanan dan kenyamanan serta hasil produk yang berkualitas.

4.3 Struktur Organisasi

Presiden Directur : Muhammad Abdul Khadir Manager : Sulistya

Operasional :

- Gayuh Permana

- Dhewi Anggraeni Marketing : Deby Rahayu Acounting : Dedik Purnawan Administrasi : Muhammad Ridwan

STIKOM


(44)

4.4 Content Jasa yang Ditawarkan : - Foto Indor Outdoor

- Cetak foto

- Pre wedding

- Pass foto

- Vinyl

- Kanvas

- Repro

- Desain

- Print data

- Banner

- Sticker

- Pigora

- Undangan

- Gantungan kunci

- ID card

- Mug / Gelas

- Aneka souvenir

STIKOM


(45)

41

BAB V

IMPLEMENTASI KARYA

5.1 Hasil Karya

Selama proses kerja praktek dengan kurun waktu satu bulan, memperoleh hasil sebagai berikut:

1. Desain Banner

Gambar 5.1 : Desain Banner

Pada gambar 5.1 merupakan tampilan untuk desain Banner CV. Deli’s

Studio Photo & Printing dengan ukuran 1mx2,5m. Konsep desain layout memberi kesan siluet gambar foto pada background yang dirubah warna orange untuk

karakter yg menonjol dari CV. Deli’s studio & Photo. Menunjukan perusahaan tersebut lebih berkembang di bidang studio foto.

STIKOM


(46)

2. Desain X-Banner

Gambar 5.2 : Desain X-Banner

Pada gambar 5.2 merupakan desain X-Banner. X-Banner ini akan

diletakkan didepan toko CV. Deli’s Studio Photo & Printig dan akan digunakan

ketikan CV. Deli’s Studio Photo & Printing melakukan promosi lewat event.

Konsep dari X-Banner sama dengan media promosi yang akan dipergunakan perusahaan, hanya merubah komposisi dan menata lebih baik agar terlihat menarik bagi calon konsumen.

STIKOM


(47)

43

3. Desain Kartu Nama

Gambar 5.3 : Desain Kartu Nama

Pada desain gambar 5.3 merupakan desain kartu nama. Berkonsep layout belakang tetap menggunakan siluet foto yang dirubah warnanya. Pada kartu nama

CV. Deli’s Studio Photo & Printring hanya bermain warna dan tata letak yang cocok untuk dilihat mata dan menarik bagi klien ataun konsumen.

STIKOM


(48)

4. Desain Flayer

Gambar 5.4 : Desain Flayer

Pada Gambar 5.4 merupakan desain flayer yang bertujuan untuk mempromosikan CV. Deli’s Studio Photo & Printing agar masyarakat lebih tau akan jasa studio foto dan printing. Pada konsep tetap sama pada media promosi yang lain hanya merubah warna dan menata tata letak isi supaya lebih menarik.

STIKOM


(49)

45

5. Desain Seragam Crew

Gambar 5.5 : Desain Seragam Crew

Pada gambar 5.5 merupakan desain seragam untuk crew CV. Deli’s Studio

Photo Printing. Menggunakan warna yang terang supaya calon konsumen cepat mengenal jasa dari studio dan printing.Konsep dari seragam ini sama dengan desain – desain yang sudah digunakan agar terlihat senada.

STIKOM


(50)

46

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan Perancangan Media Promosi CV. Deli’s Studio Photo & Printing supaya meningkatkan Brand Awareness adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan pada hasil diskusi dengan pihak perusahaan, CV. Deli’s Studio Photo & Printing membutuhkan desain untuk media promosi perusahaan supaya meningkatkan brand awareness. Media promosi yang dibuat harus mampu memberikan pengenalan kepada konsumen tentang keberadaan studio foto dan printing dan memberikan pengetahuan kepada konsumen tentang apa saja jasa yang dimiliki oleh CV. Deli’s Studio Photo & Printing dan mampu menarik konsumen untuk menggunakan jasa studio foto dan printing.

2. Desain harus kreatif, unik, dan menarik perhatian agar konsumen tertarik dan percaya untuk menggunakan jasa CV. Deli’s Studio Photo & Printing pada setiap desain yang mereka inginkan dan butuhkan.

3. Harus benar-benar membuat konsep yang sangat kreatif dan lain dari pada lain. Selain itu juga harus membuat banyak inovasi sehingga selalu membuat konsumen penasaran.

4. Menggunakan warna-warna, teks, layout, tipografi dan gambar-gambar yang sesuai dengan konsep yang telah ditentukan mulai dari awal.

5. Desain dibuat senada dengan seluruh media promosi yang dibuat.

STIKOM


(51)

47

6.2 Saran

Berdasarkan penjelasan perancangan diatas maka dapat diberikan saran untuk pengembangan system ini adalah sebagai berikut:

1. Perancangan media promosi ini masih sangat mungkin untuk dikembangkan kembali dengan menggunakan media promosi lain seperti pemberian souvenir setiap siapapun yang pernah menggunakan jasa studio foto dan printing diantaranya dengan memberikan payung, kaos, mug, sticker, bullpen, notes dan lain-lain.

2. Selalu berinovasi dalam desainnya, disesuaikan dengan keadaan dan situasi yang sedang berkembang namun tetap mempertahankan karakter desain dari CV. Deli’s Studio Photo & Printing dengan tidak meninggalkan konsep dasar dari perusahaan.

3. Lebih disempurnakan lagi dalam penulisan laporan dan desain media promosi yang telah dibuat.

STIKOM


(52)

48

Rustan Surianto, 2009

Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: C.V Andi Offset

Sihombing, Danton. 2001. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Sumber Website :

http://www.tatawarna.com/2011/11/definisi-corporate-identity.html http://idcard-blueprinting.blogspot.com/2013/01/definisi-id-card.html http://masbadar.com/kop-surat-definisi-dan-jasa-percetakan-kop-surat/ http://arsipcontohsurat.blogspot.com/2012/11/mengenal-kop-surat-dan-fungsinya.html

http://id.wikipedia.org/

STIKOM


(1)

43

3. Desain Kartu Nama

Gambar 5.3 : Desain Kartu Nama

Pada desain gambar 5.3 merupakan desain kartu nama. Berkonsep layout belakang tetap menggunakan siluet foto yang dirubah warnanya. Pada kartu nama CV. Deli’s Studio Photo & Printring hanya bermain warna dan tata letak yang cocok untuk dilihat mata dan menarik bagi klien ataun konsumen.

STIKOM


(2)

4. Desain Flayer

Gambar 5.4 : Desain Flayer

Pada Gambar 5.4 merupakan desain flayer yang bertujuan untuk mempromosikan CV. Deli’s Studio Photo & Printing agar masyarakat lebih tau akan jasa studio foto dan printing. Pada konsep tetap sama pada media promosi yang lain hanya merubah warna dan menata tata letak isi supaya lebih menarik.

STIKOM


(3)

45

5. Desain Seragam Crew

Gambar 5.5 : Desain Seragam Crew

Pada gambar 5.5 merupakan desain seragam untuk crew CV. Deli’s Studio Photo Printing. Menggunakan warna yang terang supaya calon konsumen cepat mengenal jasa dari studio dan printing.Konsep dari seragam ini sama dengan desain – desain yang sudah digunakan agar terlihat senada.

STIKOM


(4)

46 6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan Perancangan Media Promosi CV. Deli’s Studio Photo & Printing supaya meningkatkan Brand Awareness adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan pada hasil diskusi dengan pihak perusahaan, CV. Deli’s Studio Photo & Printing membutuhkan desain untuk media promosi perusahaan supaya meningkatkan brand awareness. Media promosi yang dibuat harus mampu memberikan pengenalan kepada konsumen tentang keberadaan studio foto dan printing dan memberikan pengetahuan kepada konsumen tentang apa saja jasa yang dimiliki oleh CV. Deli’s Studio Photo & Printing dan mampu menarik konsumen untuk menggunakan jasa studio foto dan printing.

2. Desain harus kreatif, unik, dan menarik perhatian agar konsumen tertarik dan percaya untuk menggunakan jasa CV. Deli’s Studio Photo & Printing pada setiap desain yang mereka inginkan dan butuhkan.

3. Harus benar-benar membuat konsep yang sangat kreatif dan lain dari pada lain. Selain itu juga harus membuat banyak inovasi sehingga selalu membuat konsumen penasaran.

4. Menggunakan warna-warna, teks, layout, tipografi dan gambar-gambar yang sesuai dengan konsep yang telah ditentukan mulai dari awal.

5. Desain dibuat senada dengan seluruh media promosi yang dibuat.

STIKOM


(5)

47

6.2 Saran

Berdasarkan penjelasan perancangan diatas maka dapat diberikan saran untuk pengembangan system ini adalah sebagai berikut:

1. Perancangan media promosi ini masih sangat mungkin untuk dikembangkan kembali dengan menggunakan media promosi lain seperti pemberian souvenir setiap siapapun yang pernah menggunakan jasa studio foto dan printing diantaranya dengan memberikan payung, kaos, mug, sticker, bullpen, notes dan lain-lain.

2. Selalu berinovasi dalam desainnya, disesuaikan dengan keadaan dan situasi yang sedang berkembang namun tetap mempertahankan karakter desain dari CV. Deli’s Studio Photo & Printing dengan tidak meninggalkan konsep dasar dari perusahaan.

3. Lebih disempurnakan lagi dalam penulisan laporan dan desain media promosi yang telah dibuat.

STIKOM


(6)

48 Rustan Surianto, 2009

Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: C.V Andi Offset

Sihombing, Danton. 2001. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi

Sumber Website :

http://www.tatawarna.com/2011/11/definisi-corporate-identity.html

http://idcard-blueprinting.blogspot.com/2013/01/definisi-id-card.html

http://masbadar.com/kop-surat-definisi-dan-jasa-percetakan-kop-surat/

http://arsipcontohsurat.blogspot.com/2012/11/mengenal-kop-surat-dan-fungsinya.html

http://id.wikipedia.org/

STIKOM