TA : Perancangan Corporate Identity dan Media Promosi PT. Reksa Abadi Bersama Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness.

(1)

PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY DAN MEDIA

PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY DAN MEDIA

PROMOSI PT. REKSA ABADI BERSAMA SEBAGAI UPAYA

MENINGKATKAN BRAND AWARENESS

PROMOSI PT. REKSA ABADI BERSAMA SEBAGAI UPAYA

MENINGKATKAN BRAND AWARENESS

TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR Program Studi Program Studi

S1 Desain Komunikasi Visual S1 Desain Komunikasi Visual Oleh: Oleh:

FIRDHA RAMADHANI NUZULA FIRDHA RAMADHANI NUZULA 09420100023 09420100023 FAKULTAS TEKNOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKADAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016


(2)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... xi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Identitas ... 7

2.2 Logo ... 7

2.2.1 Nama ... 9

2.2.2 Warna (CMYK) ... 9

2.2.3 Karakteristik Warna ... 10

2.2.4 Tipografi ... 15

2.2.5 Elemen Gambar ... 17

2.3 Brand ... 18


(3)

x

2.5 Mempromosikan Merk ... 20

2.6 Media Promosi ... 21

2.6.1 Above The Line (ATL) ... 22

2.6.2 Below The Line (BTL) ... 22

2.7 Desain ... 22

2.8 Brand Awareness ... 24

2.9 Segmentation Targeting, Positioning ... 28

2.9.1 Segmentation ... 28

2.9.2 Targeting ... 29

2.9.3 Positioning ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

3.1 Prosedur Perancangan ... 31

3.2 Metodologi Penelitian ... 32

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.3.1 Datan dan Sumber Data ... 33

3.3.2 Teknik Pemngambilan Data ... 34

3.4 Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV PEMBAHASAN ... 38

4.1 Hasil dan Analisa Data ... 38

4.1.1 Hasil Observasi ... 38

4.1.2 Hasil Wawancara ... 39

4.1.3 Dokumentasi ... 41


(4)

xi

4.2.1 Segmentasi, Targeting dan Positioning (STP) Produk . 43

4.2.2 Asumsi data Wawancara dan Studi Eksisting ... 45

4.3 Hasil Studi Kompetitor ... 46

4.4 Konsep/Keyword ... 48

4.5 Konsep Perancangan ... 50

4.6 Gagasan Perancangan Karya ... 51

4.6.1 Tema dan Rumusan Desain ... 51

4.6.2 Konsep Kreatif ... 52

4.6.3 Strategi Komunikasi ... 58

4.7 Perancangan Media... 60

4.7.1 Tujuan Media ... 60

4.7.2 Strategi Media ... 61

4.8 Implementasi Karya ... 74

BAB V PENUTUP ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 96

LAMPIRAN ... 99


(5)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Piramida Brand Awareness ... 25

Gambar 2.2 Bagan Brand Awarenes Model Aaker ... 25

Gambar 4.1 Penyimpanan Raw Material Kapur yang Sudah dihaluskan ... 42

Gambar 4.2 Alat Berat Untuk Menguruk Batu Kapur ... 42

Gambar 4.3 Pengurukan dan Distribusi Raw Material Batu Kapur ... 42

Gambar 4.4 Website MUM ... 47

Gambar 4.5 Website MUM ... 47

Gambar 4.6 Perancangan Keyword ... 49

Gambar 4.7 Konsep Perancangan Media Promosi ... 50

Gambar 4.8 Warna Terpilih ... 55

Gambar 4.9 Model Pemilihan Tipografi ... 56

Gambar 4.10 Sketsa Logo ... 57

Gambar 4.11 Logo Terpilih ... 58

Gambar 4.12 Sketsa Koran ... 62

Gambar 4.13 Sketsa Media Berjalan ... 63

Gambar 4.14 Sketsa Website ... 64

Gambar 4.15 Sketsa Notes ... 66

Gambar 4.16 Sketsa Kalender ... 67

Gambar 4.17 Sketsa Mug ... 68


(6)

xiii

Gambar 4.19 Sketsa Kop Surat ... 70

Gambar 4.20 Sketsa Surat ... 71

Gambar 4.21 Sketsa Faktur Pajak ... 71

Gambar 4.22 Sketsa Surat Jalan ... 72

Gambar 4.23 Sketsa Amplop ... 73

Gambar 4.24 Sketsa Amplop Besar ... 73

Gambar 4.25 Sketsa Map ... 74

Gambar 4.26 Logo RAB Group ... 75

Gambar 4.27 Deskripsi Logo ... 76

Gambar 4.28 Review Company Profile ... 77

Gambar 4.29 Desain Iklan Koran ... 79

Gambar 4.30 Implementasi Desain Stiker Truk ... 80

Gambar 4.31 ReviewWebsite ... 81

Gambar 4.32 Implementasi Notes ... 82

Gambar 4.33 Review Implementasi Kalender ... 84

Gambar 4.34 Implementasi Mug... 85

Gambar 4.35 Implementasi Kartu Nama ... 85

Gambar 4.36 Implementasi Kop surat ... 86

Gambar 4.37 Implementasi faktur penjualan ... 88

Gambar 4.38 Implementasi faktur Pajak ... 89

Gambar 4.39 Implementasi surat jalan... 90

Gambar 4.40 Implementasi Amplop ... 91


(7)

xiv


(8)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Form Kolokium ... 99

Lampiran 2 Bimbingan Revisi dan Tata Tulis Tugas Akhir ...100

Lampiran 3 Form Kelayakan Pameran Tugas Akhir ...101


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT. Reksa Abadi Bersama atau dikenal dengan RAB Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang suplai material khususnya di batu kapur, spesialis menangani distribusi keseluruh Indonesia. Bisnis pengadaan suplai material merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan, didukung oleh peluang bisnis properti yang baik dan stabil untuk Indonesia beberapa tahun kedepan (Kompas, 2015). Perkembangan lingkungan bisnis yang semakin cepat dan persaingannya semakin ketat membuat setiap organisasi perusahaan harus mampu memanfaatkan semua potensi dan peluang yang dimiliki. Namun, RAB Group belum memiliki sistem identitas sehingga peluang untuk dikenal oleh masyarakat luas tidak ada. Padahal identitas dalam sebuah perusahaan mempunyai peran penting, identitas ibarat sebagai tanda pengenal yang diperlukan untuk mengenali seseorang, bisa dilihat dari penampilan, ciri khas, watak, bentuk dan lain-lain. Airey (2010:73) mengatakan bahwa Perusahan tanpa identitas/ logo ibarat manusia yang tidak memiliki wajah/rupa. Pernyataan ini menjadi penyebab mengapa perusahaan membutuhkan logo atau brand sebagai identitas mereka.

Terdapat banyak cara untuk mempromosikan kepada masyarakat. Salah satunya dengan cara membuat logo yang berbeda, unik dan implementasinya pada media promosi yang inovatif. Logo memiliki makna yang divisualkan secara tersirat baik dari historis, corporate culture, dan positioning perusahaan. Logo


(10)

2

menjadi penting bagi perusahaan. Setiap perusahaan memiliki identitas, ada yang terkonsep dengan baik dan ada yang sekedar membuat ala kadarnya. Menjaga konsistensi dan kualitas brand image dalam benak masyarakat sangat penting agar masyarakat mudah mengenali perusahaan dalam setiap komunikasinya. Logo yang muncul memberikan identitas atas kualitas produk itu sendiri. Produk dan jasa yang berhasil memuaskan pelanggan akan diingat oleh konsumen, begitu juga dengan brand/merk perusahaanya. Logo menjadi identitas utama untuk peluncuran organisasi baru, atau perusahaan yang baru didirikan. Tanpa adanya identitas visual berupa logo, publik akan sulit mengidentifikasi dan mengenal perusahaan tersebut. Penerapan identitas yang konsiten akan memunculkan awareness dipikiran mereka yang melihatnya. Oleh karena itu, RAB Group memerlukan perancangan identitas yang terkonsep sehingga identitas perusahaan dikenal pelanggan, terutama dalam promosi ke seluruh pelanggan.

Dalam hal ini sistem identitas dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah standar implementasi logo, yang outputnya menjadi Corporate Identity atau dikenal dengan identitas perusahaan, perancangan logo yang akan di implementasikan melalui media promosi untuk memperkenalkan kepada masyarakat secara luas sehingga masyarakat aware terhadap logo RAB. Mengapa RAB memerlukan perancangan Corporate Identity. Penciptaan sistem identitas RAB yang terkonsep dan terencana, sekaligus diterapkan dalam media promosi

dan Company Profile diharapkan dapat menggambarkan citra perusahaan yang

sesuai visi dan misi RAB. Dalam mendesain logo, identitas yang ditampilkan secara konsisten akan memberikan gambaran pada publik, bahwa identitas tersebut


(11)

3

konsekuen dan professional dari situ diharapkan menciptakan brand awareness dan

brand image yang positif di benak publik dan masyarakat Khususnya Stakeholder

yang membutuhkan suplai produk material.

Pengusaha bisnis properti tentu mencari barang yang relatif murah dengan pelayanan jasa yang cepat dan professional untuk mendukung citra dan kelancaran bisnisnya. Selain suplai barang material kapur, biasanya berkembang ke material pendukung yang lainnya seperti Pasir dan Kerikil. Material bahan bangunan merupakan salah satu produk lokal indonesia yang pergerakannya tidak di pengaruhi oleh kondisi ekonomi global. Sehingga meskipun dollar naik harga material tetap, walaupun bisnis sedang sepi. Dengan kepadatan penduduk menjadi salah satu peluang besar untuk memajukan ekonomi Indonesia dengan ber investasi di bidang property. Oleh karena ketatnya perkembangan bisnis, tentu saja setiap perusahaan harus menyusun suatu strategi bisnis serta memerlukan perancangan identitas dan media promosi untuk pengenalan kepada masyarakat yang luas yang dapat menjadikan mereka sebagai sebuah merk supply yang tidak terkalahkan di masyarakat.

RAB Group berusaha mencari peluang baru dengan mendirikan usaha sekaligus memperkenalkan dirinya sebagai perusahaan penyedia bahan material dan menyediakan jasa distribusi. Jadi perusahaan ini mengedepankan misinya sebagai pengadaan bahan material dengan pelayanan inovatif dam profesional secara langsung terpercaya bahkan dengan kendaraan transport ekpedisi sendiri sehingga prosesnya menjadi lebih mudah. Perusahaan ini mempunyai harga yang kompetitif di bandingkan kompetitor lainya, branding perusahaan ini masih belum


(12)

4

kompetitif dan promosi visualnya belum dibuat karena belum adanya identitas untuk di terapkan pada media promosinya, selama ini perusahaan RAB masih menawarkan layanan ini melalui jaringan relasi personal ke klien secara langsung. Tidak banyak perusahaan yang berpotensi dipromosikan dengan konsep yang inovatif dan kreatif. Promosi media komunikasi visual sangat penting untuk membranding perusahaan RAB dan membantu untuk memunculkan dan memberikan kesadaran kepada masyarakat atas kesadaran adanya keberadaan produk RAB yang belum ter-ekspose.

Dengan keunggulan yang ditawarkan perusahaan ini, kemudahan pembayaran kredit, dan mampu mensuplai material sampai 30,000 ton perbulan dengan ukuran potongan yang bisa disesuaikan keinginan beserta pengiriman ke segala penjuru nusantara. Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara ,perusahaan ini mempunyai potensi untuk memperluas jaringan dan memperbanyak pelanggan melalui kesadaran masyarakat. Promosi yang dilakukan harus mencerminkan kualitas dan keunggulan jasa itu sendiri yaitu layanan yang inovatif dan professional. Perancangan ini dibuat dengan harapan untuk memberikan informasi pada banyak orang bahwa terdapat sebuah produk dengan jasa pelayanan penyediaan barang material yang baru dengan harga yang relatif murah. Oleh karena itu dibutuhkan perancangan identitas dan media promosi untuk meningkatkan kesadaran merk (Brand Awareness) RAB Group dan memperkenalkan kepada masyarakat dan pelanggan khususnya, agar produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan RAB dikenal secara luas oleh masyarakat dan


(13)

5

perusahaan - perusahaan industri bangunan dan yang membutuhkan produknya baik nasional maupun ekspor dunia internasional nantinya.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang masalah pada sub bab 1.1, maka dapat dirumuskan permasalahanya sebagai berikut:

Bagaimana merancang media promosi yang mencerminkan keunggulan produk dan layanan RAB Group?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah, peneliti mengangkat perancangan corporate identity dan media promosi dengan harapan dapat meningkatkan awareness perusahaan kepada masyarakat, khususnya pelanggan. Berupa perancangan visual mulai dari logo, slogan, Graphic Standart Manual, media promosi berupa website.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari perancangan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Menghasilkan Corporate Identity dan Media promosi RAB Group sebagai upaya Meningkatkan Brand Awareness.

b. Menghasilkan media promosi yang mencerminkan keunggulan produk dan layanan RAB Group.


(14)

6

1.5 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang diharapkan manfaat dari perancangan ini adalah:

1.5.1 Manfaat Teoritis

a. Perancangan Corporate Identity dan Media Promosi bermanfaat sebagai rujukan keilmuan bagi kalangan akademis khususnya DKV

b. Dapat menjadi referensi bagi pengembangan lebih lanjut 1.5.2 Manfaat Praktis

a. Memberikan logo yang baru untuk RAB dengan pendekatan komunikasi visual serta mampu menggambarkan citra perusahaan RAB sebagai perusahaan suplai bahan material .

b. Memberikan kontribusi kepada pihak perusahaan RAB berupa media promosi yang diharapkan akan memperoleh lebih banyak pelanggan atau


(15)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang konsep dan teori yang memperkuat dan mendukung perancangan, dengan adanya referensi dan teori diharapkan mendapat hasil yang maksimal.

2.1 Identitas

Identitas dalam konteks perusahaan memiliki tahap dalam penilaianya, tahap pertama yaitu mengenal dari Visual, dimana dalam tahap ini perusahaan dikenal dari rupa atau bentuk logo, warna, tipografi dsb. Tahap kedua yaitu komunikasi, contohnya seperti media iklan, promosi, berita, public relation. Tahap ketiga yaitu Perilaku (behavior), kebijakan perusahaan, corporate culture, corporate value. Ketiga tahap ini akan membentuk gambaran secara keseluruhan sebuah brand awareness kepada publik dengan cara identitas yang ditampilkan secara professional dan konsisten.

2.2 Logo

Logo merupakan suatu objek yang mewakili sebuah entitas, entitas sendiri berupa wujud bisa berupa barang dan jasa, negara, organisasi, partai, manusia maupun kelompok, gagasan/ide, dan konsep ide. informasi yang akhirnya digunakan sebagai alat pemasaran (Safanayong,2006;78). Asal kata logo dari bahasa Yunani Logos, yang berarti kata, pikiran, pembicaraan, akal budi. Istilah logo baru muncul tahun 1937 dan kini istilah logo lebih popular daripada logotype. Logo bisa menggunakan elemen apa saja: tulisan, logogram, gambar,


(16)

8

ilustrasi, dan lain-lain. Logogram berupa elemen gambar dari logo, sebuah elemen simbol yang bisa mewakili atau memberi makna pada sebuah kata. Logo merupakan Signature dari sebuah entitas yang berarti tanda, karakteristik yg di terapkan pada suatu objek (Rustan,2010;13).

Menurut Rustan (2010;13) beberapa fungsi dari logo adalah :

a. Identitas diri, untuk membedakannya dengan identitas milik orang lain. b. Tanda kepemilikan Untuk membedakan miliknya dengan milik orang lain. c. Tanda jaminan kualitas.

d. Mencegah peniruan / pembajakan.

Menurut Airey (2010:22) “Semua orang bisa membuat logo, tetapi tidak semua orang dapat membuat logo yang benar” dari pernyataan ini maka disimpulkan tujuh bahan dasar membuat logo yang iconic.

a. Simple, logo yang sederhana memberikan solusi paling efektif dan mudah di ingat audiens. Logo sederhana membuat logo menjadi ikonik

b. Relevan, membuat logo yang relevan sesuai dengan bidang identitasnya.contohnya anda akan membuat desain logo yang lucu, tapi logo ini di gunakan untuk perusahaan bergerak di bidang jasa rumah sakit. c. Berbeda, agar logo mudah dikenali. Membuat logo yang unik berbeda dari

yg sudah ada akan membantu audiens lebih mudah mengingat identitas tersebut.

Pengetahuan mengenai tahapan kinerja logo, kriteria yang baik dan sejumlah pengetahuan lain dibutuhkan dalam menciptakan logo yang efektif untuk


(17)

9

perusahaan. Dibagian ini akan di bahas elemen elemen yang termasuk dalam identitas visual logo.

2.2.1 Nama

Menurut Rustan (2009;60) Semua atribut identitas seperti logo, tipografi, warna, images, dan lain-lain dibangun dengan berpijak pada nama. Nama menjadi atribut identitas yang membentuk brand image awal di benak publik. Penamaan sangat penting karena dapat menentukan hasil penjualan. Oleh karenanya, sebelum menentukan nama, terlebih dahulu perlu ditentukan skenario brand architecture-nya, karena hal itu mempengaruhi konstruksi penanaman dan identitas visual lainnya. Beberapa kriteria untuk pembentukan sebuah nama yaitu : a. Bahasa Indonesia atau bahasa asing.

b. Unik. Orisinil tidak mudah disamakan c. Singkat. Mudah ditulis dan diucap

d. Tidak mirip kata lain baik ditulis maupun diucapkan. e. Tidak mengandung konotasi negatif.

f. Fleksibel. Di masa mendatang tetap sesuai trend

g. Tetap jelas dan menarik ketika divisualisasikan dalam bentuk logo atau digabungkan dengan bentuk visual lainnya.

2.2.2 Warna (CMYK)

Warna memainkan peran sangat besar dalam pengambilan keputusan saat membeli barang keputusan terhadap memilih produk 90%nya didasari oleh warna. Warna juga meningkatkan brand recognition sebanyak 80% menurut penelitian


(18)

10

yang dilakukan oleh University of Loyola, Cicago, Amerika. Karena itu pemilihan warna yang tepat merupakan proses sangat penting dalam mendesain identitas. Untuk itu pemilihan warna membutuhkan riset dalam bidang psikologi, budaya, dan komunikasi (Rustan,2009;72).

2.2.3. Karakteristik Warna

Pemilihan warna untuk suatu perusahaan tidak ditentukan pada selera pribadi suatu individu melainkan berdasarkan riset mendalam yang menyangkut beberapa bidang, antara lain riset terhadap kepribadian entitas, produk, media, pelanggan dan market/pasar (Rustan,2009;74).

Shigenobu Kobayashi merupakan seorang ahli yang memiliki fokus dan riset tentang kombinasi warna. Shigenobu Kobayashi melakukan riset pada kombinasi warna untuk menyesuaikan penggunaan warna terhadap beberapa skenario, segmen, dan target berdasarkan dari sebuah kata kunci. Berdasarkan pada sebuah kata kunci dan diagram kombinasi warna, maka kombinasi warna berbeda akan tercipta dan bisa mendapatkan kategori warna apakah warna tersebut merupakan warna sejuk atau panas, lembut atau keras, jelas atau cenderung keabu-abuan. Kombinasi warna cenderung mirip dengan satu sama lain dan dikumpulkan menjadi satu kategori seperti pretty dan casual, sehingga setiap perbedaan karakteristik pada kombinasi warna membuatnya mudah dibedakan dan dilihat.

Dalam menentukan warna pada logo maupun suatu produk harus dipertimbangkan dengan baik karena warna dapat mempengaruhi persepsi


(19)

11

sedangkan warna-warna lembut menggambarkan suasana yang tenang (lihat tabel 2.1)

Tabel 2.1 Warna dan Makna

Warna

Makna Keterangan

M erah

Perayaan, kekayaan, nasib baik (Cina), suci, tulus, perkawinan (India), perkabungan (Afrika Selatan), setan (tradisi modern Barat), gairah, kuat, perjuangan, persaingan, keberanian, energi, api, cinta, roman, gembira, cepat, panas, sombong, ambisi, pemimpin, maskulin, tenaga, bahaya, menonjol, darah, perang, marah, revolusi, radikal, sosialisme, agresi, penghormatan, martir, roh kudus.

Warna merah kadang berubah arti jika dikombinasikan dengan warna lain. Merah dikombinasikan dengan Hijau, maka akan menjadi simbol natal. Merah jika dikombinasikan dengan putih, akan mempunyai arti 'bahagia' di budaya Oriental)

Ungu

Bangsawan, iri, sensual, spiritual, kreatifitas, kaya, kerajaan, upacara, misteri, bijaksana, pencerahan, sombong, flamboyan, meonjol, perkabungan, berlebihan, tidak senonoh, biseksual, kebingungan, harga diri, zodiak Scorpio, bulan Mei-November,

Warna Ungu sangat jarang ditemui di alam.


(20)

12

romantis, kehalus- an, penebusan dosa.

Abu-abu

Dapat diandalkan, keamanan, elegan, rendah hati, rasa hormat, stabil, kehalusan, bijaksana, masa lalu, bosan, kebusukan, renta, polusi, urban, emosi yang kuat, seimbang, netral, perkabungan, formal, bulan Maret.

Warna Abu-abu adalah warna yang paling gampang atau mudah dilihat oleh mata.

Biru

Laut, manusia, produktif, isi dalam, langit, damai, kesatuan, harmoni, tenang, percaya, sejuk, kolot, air, es, setia, bersih, teknologi, musim dingin, depresi, dingin, tenang, professional, idealisme, udara, bijaksana, kerajaan, bangsawan, bumi, zodiak Virgo, Pisces, Aquarius, kuat, tabah, cahaya, ramah, perkabungan (Iran), kebenaran, cinta, keagamaan, mencegah roh jahat, kebodohan dan kesialan

Banyak digunakan sebagai warna pada logo Bank di Amerika Serikat untuk memberikan kesan „kepercayaan‟.

Orange

Hinduisme, kebahagiaan, energi, keseimbangan, panas, api, antusiasme, flamboyan, kesenangan, agresi, sombong, menonjol, emosi berlebih,

Menekankan sebuah produk yang tidak mahal.


(21)

13

peringatan bahaya, musim gugur, hasrat, zodiak Sagitarius, bulan September, Kerajaan (Belanda), protestanisme (Irlandia).

Putih

Rendah hati, suci, netral, tidak kreatif, masa muda, bersih, netral, cahaya, penghormatan, kebenaran, salju, damai, innocence, simple, aman, dingin, penyerahan, takut, tanpa imajinasi, udara, kematian (Tradisi Timur), kehidupan, perkawinan (tradisi Timur), harapan, lemah lembut, kosong, bulan Januari.

Di Amerika, warna putih melambangkan

perkawinan, dimana gaun pengantin yang serba putih. Tetapi di banyak budaya timur terutama di India dan China warna putih melambangkan kematian.

Hijau

Kecerdasan tinggi, alam, segar, menenangkan, santai, musim semi, kesuburan, masa muda, lingkungan hidup, kekayaan, uang (Amerika), nasib baik, giat, murah hati, agresi, militer, dingin, cemburu, malu (Cina), sakit, rakus, narkoba, korupsi (Afrika Utara), abadi, udara, tanah, tulus, zodiak Cancer, pembaruan, pertumbuhan,

Warna Hijau tidak terlalu 'sukses' untuk ukuran

Global. Di Cina dan Perancis, kemasan dengan warna hijau tidak begitu mendapat sambutan. Tetapi di Timur Tengah, warna hijau sangat disukai.


(22)

14

kesehatan, bulan Agustus, Keseimbang-an, harmoni, stabil, tenang, kreatif, Islam.

Coklat

Tenang, berani, kedalaman, makhluk hidup, alam, kesuburan, desa, stabil, tradisi, ketidakstabilan, fasisme, tidak sopan, bosan, cemar, berat, miskin, kasar, tanah, bulan Oktober, zodiak Capricorn, selera makan, menyehatkan, tabah, simpel, persahabatan, ketergantungan

Kemasan makanan di Amerika sering memakai warna coklat dan sangat sukses, tetapi di Kolumbia, warna Coklat untuk kemasan kurang membawa hasil.

Hitam

Klasik, baru, ketakutan, depresi, kemarahan, kematian (Tradisi barat), kecerdasan, pemberontaan, misteri, ketiadaan, modern, kekuatan, hal-hal duniawi, formal, elegan, kaya, gaya, kejahatan, serius, mengikuti ke-cenderungan sosial, anarki, kesatuan, dukacita, profesional.

Pada budaya barat, Warna hitam melambangkan kematian dan kesulitan. Sebagai warna kemasan, hitam melambangkan keanggunan (Elegance), kemakmuran (Wealth) dan kecanggihan (Sopiscated).

Kuning

Sinar matahari, gembira, bahagia, tanah, optimis, cerdas, idealisme, kaya (emas),

Kuning adalah warna cerah yang dapat menarik


(23)

15

musim panas, harapan, udara, liberalisme, pengecut, sakit (karantina), takut, bahaya, tidak jujur, serakah, lemah, feminin, bergaul, persahabatan, zodiak Gemini, Taurus, Leo, April, bulan September, kematian (Abad pertengahan), perkabungan (Mesir), berani (Jepang), Tuhan (kunng emas).

perhatian.

Namun kuning juga warna keramat dalam agama Hindu.

Pink

Musim semi, rasa syukur/terima kasih, penghargaan, kagum, simpati, feminin, kesehatan, cinta, roman, bulan Juni, perkawinan, sukacita, innocence, kekanakan.

Sumber: Felisitas, Johan. Pengertian Arti Warna. 14 juni 2014. <http://www.ilmugrafis.com/artikel.php?page=pengertian-arti-warna>

2.2.4 Tipografi

Pemilihan jenis huruf perusahaan tidak berdasarkan selera atau kesukaan semata. Jenis huruf yang dipakai akan mewakili sifat dan kepribadian perusahaan itu sendiri. Tipografi dalam corporate identity dibagi menjadi dua macam, yaitu : tipografi dalam logo (lettermarks) dan tipografi yang digunakan dalam media -media aplikasi logo (corporate typeface / corporate typography). Rustan juga menambahkan bahwa untuk letter marks keunikan menjadi hal yang paling utama dalam logo. Sedangkan pada corporate typeface lebih bertujuan untuk menjaga


(24)

16

kesatuan desain (unity) antar media-media atau aplikasi desain perusahaan. Tidak lupa juga harus sesuai dengan fungsi-fungsi tipografi pada umumnya, yaitu penyampai informasi harus nyaman dibaca dengan segala kriterianya seperti legible, readable, dan lain-lain (Rustan,2009:78).

Tujuan utama tipografi adalah untuk memudahkan pembaca berkomunikasi dengan penulisnya melalui penentuan jenis dan pengolahan susun huruf (Bambang 109).

Berikut merupakan jenis-jenis tipografi:

a. Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa

ditemui di pilar seperti biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku. Ciri-ciri dari huruf roman adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.

b. Serif, dengan ciri memiliki sirip/kaki/serif di ujungnya yang berbentuk

lancip. Huruf Serif memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Selain membantu keterbacaan, serif juga memudahkan saat huruf diukir ke batu. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminim. Contoh huruf serif adalah Times New Roman, Garamond, Book Old Style, dan lain-lain.


(25)

17

c. Egyptian, atau populer dengan sebutan slab serif. Ciri-cirinya adalah

kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama dengan basic stroke-nya. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar, dan stabil. Contoh huruf Egyptian

adalah Serifa, Bookman, dan lainnya.

d. Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf

yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah kesederhanaan, lugas, “masa kini”, modern, kontemporer, efisien dan futuristis. Contoh huruf Sans Serif adalah Franklin Gothic, Arial, Avant Garde, dan lainnya.

e. Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau

pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkan adalah sifat pribadi dan akrab.Contoh huruf Script adalah FZ Hand 2 Italic, English 111 Vivace, Staccato ATT, Kuenstb, dan lainnya.

f. Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah

ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

2.2.5 Elemen Gambar

Elemen gambar berguna untuk memperkuat kesan terhadap kepribadian brand. Yang termasuk dalam elemen gambar di sini adalah foto, artworks, infographics, dan lain-lain. Kadangkala dalam identitas visual penciptaan elemen visual lain seperti background atau cropping image. Berfungsi untuk memperkuat identitas dengan menambah keunikannya, sehingga secara visual brand lebih


(26)

18

mudah dikenali. Selain itu background juga menciptakan unity/kesatuan (Rustan 2009;82).

2.3 Brand

Makna brand dapat berubah sesuai konteksnya. Kadang brand sebagai kata benda, kadang sebagai kata kerja. Kadang menjadi sama dengan nama perusahaan, pengalaman perusahaan dan harapan konsumen (Wheleer,2006:5). Brand secara umum dianggap sama dengan logo, padahal brand memiliki makna yang lebih luas dan tidak sekedar logo fisiknya saja. Hubungan antara logo dan brand yaitu “ brand memiliki makna yang jauh lebih dalam dan luas daripada logo. Logo berbentuk benda fisik yang bisa dilihat ibaratnya seperti wajah manusia, sedangkan brand mencakup keseluruhannya, baik yang fisik, non fisik, pengalaman dan asosiasi. Ibaratnya seseorang memiliki personalitas dan kepribadian karakter, watak kebiasaan dan hobby. Jadi brand merupakan sebuah rangkuman nilai –nilai essential dari entitas. Sedangkan Branding merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan untuk membangun sebuah brand, membuat identitas termasuk logo (Rustan,2009:16).

2.4 Penerapan Sistem Identitas

Identitas atau logo yang di tampilkan dengan konsisten akan menciptakan gambaran publik yang konsekuen dan professional. Karena itu diperlukan memegang suatu prinsip unity / kesatuan dalam menerapkan identitas pada media promosi maupun ke seluruh media aplikasinya. Penerapan identitas sendiri didasarkan pada faktor besar kecilnya perusahaan, budget, dan lain lain.media


(27)

19

media yang diterapkan juga tergantung dari jenis bidang usahanya (Rustan,2009:86). Penerapan identitas dapat diaplikasikan ke berbagai media. mulai dari buku pedoman identitas, stationary administrative, media iklan, website, sign, kemasan produk, kendaraan transport, seragam hingga hadiah soubenir. Semua media tersebut memiliki standar untuk menerapakannya pada berbagai macam media sehingga tertata rapi, jelas, dan konsisten.

Menurut Rustan penerapan identitas diperlukan sebuah pedoman sebagai pegangan perusaaan untuk memudahkan penerapan logo dalam media aplikasinya. Pedoman tersebut berisi antara lain:

a. Pembukaan, berisi kata pengantar dari pemimpin perusahaan, menerangkan tujuan pedoman tersebut dan bagaimana memanfaatkanya. b. Logo, sebagai kontruksi utama identitas di terangkan disini termasuk

hubungan dengan elemen - elemen lainya.

c. Warna, sistem warna di gunakan perusahaan , alternative warna dalam kondisi tertentu dan informasi kode warna untuk percetakan, screen dan media online.

d. Tipografi, Tipe family (kesatuan keluarga huruf) yang digunakan, alternative huruf untuk berbagai media

e. Elemen lainya, Fotografi, Ilustrasi, yang memberikan nuansa Brand.

f. Layout, Ketentuan mengenai penyunsunan dan penataan elemen dalam satu komposisi layout.

g. Penerapan Identitas, penerapan pada berbagai media aplikasi yang di gunakan baik jenis media promosi yang digunakan perusahaan.


(28)

20

h. Incorrect Use, Penerapan yang salah dari seluruh poin di atas di sertai dengan contoh kasusnya.

Menurut desainer berpengalaman Jerry Kuyper, memberikan 9 tips untuk membuat pedoman identitas yang baik.

a. Strategis, Fokus pada mengapa harus diberikan pedoman dan apa yang diinginkan perusahaan melalui buku pedoman itu.

b. Visual, contoh dengan gambar lebih efektif daripada penjelasan yang panjang lebar.

c. Mudah dimengerti, hindari bahasa dan istilah yang tidak umum. d. Singkat, usahakan 20 halaman ringkas padat agar lebih efektif.

e. Template, lebih efektif membuat template daripada harus menjelaskan panjang lebar.

f. Menghargai, menggunakan bahasa yang professional sesuai penggunaanya.

g. Seimbang, secara struktural maupun fleksibilitas harus seimbang. h. Digital, dibuat manual book digital agar bisa di share lewat email dsb. i. Scalable, identitas dibuat dengan ukuran file yang kedepanya dapat di edit

sendiri dengan batasan tertentu. 2.5 Mempromosikan Merk

Kegiatan promosi membantu konsumen mengingat merk. Utamanya dalam persaingan yang ketat, agar dapat keluar dari kerumunan pesaing yang juga menawarkan produk sejenis. Bahkan bisa digunakan untuk mengalahkan produk yang berkualitas lebih tinggi (Harjanto, 2009:262).


(29)

21

Promosi merupakan proses mengkomunikasikan variabel bauran pemasaran yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produk. Mulai dari perencanaan, implementasi, pengendalian produk, komunikasi, untuk menjangkau target audiens atau calon pelanggan (Hasan,2008:56)

2.6 Media Promosi

Untuk mencapai kesadaran merk (Brand Awareness) diperlukan media promosi. Media promosi merupakan salah satu bagian dari Bauran promosi periklanan. Bauran promosi ini terdiri dari 6 elemen yaitu iklan (advertising),

promosi penjualan (sales promotion), publikasi/hubungan masyarakat, personal selling, direct marketing dan interaktif media. Masing-masing elemen dari bauran promosi tersebut dipandang sebagai suatu instrumen komunikasi pemasaran terpadu yang memainkan peran penting. Terutama pada Periklanan (advertising).

Iklan telah berkembang menjadi sistem komunikasi yang sangat penting tidak saja bagi produsen produk atau jasa, namun juga bagi konsumen (Maulana,2010:98).

Media promosi umumnya dibagi menjadi 2 dari jenis yaitu media promosi pada umumnya dapat dibagi menjadi Above The Line (ATL) dan Below The Line

(BTL). Sebenarnya istilah ‘line’ (garis) dalam ATL dan BTL itu berawal dari kategorisasi dalam neraca keuangan. Kategori pertama berlaku bagi kegiatan pemasaran yang kena komisi biro iklan, ini dimasukkan dalam „cost of sales‟ dan dikurangi sebelum gross profit. Kategori kedua untuk kegiatan pemasaran non iklan yang tidak kena komisi, biayanya dimasukkan dalam biaya operasional dan dikurangi sebelum ditentukan net profit. Kedua jenis budget tersebut dipisahkan dengan sebuah garis (line), yang mengandung unsur komisi. Ditulis di bagian atas


(30)

22

neraca, disebut sebagai above the line (ATL). Sisanya dijadikan satu dibawah garis tadi, yang disebut kelompok below the line (BTL).

2.6.1 Above The Line (ATL)

Periklanan media above the line adalah jenis iklan yang mengharuskan pembayaran komisi kepada biro iklan, misalnya tayangan iklan di media cetak, TV, radio dan sebagainya. Iklan ini biasanya ini sebagai media utama dalam periklanan, yang terdiri dari media TV, radio, surat kabar, majalah dan iklan outdoor pada papan reklame (billboard) dimana sebagian besar pengeluaran periklanan dibelanjakan untuk kelima media ini.

2.6.2 Below The Line (BTL)

Below The Line (BTL) atau yang biasa disebut juga sebagai media lini bawah merupakan bentuk dari promosi selain Above The Line (ATL). Menurut Jefkins (1995:86) BTL adalah aktifitas promosi diluar media konvensional serta tidak mengharuskan adanya komisi. Pada dasarnya BTL merupakan media promosi yang tidak disiarkan melalui media massa, dan biro iklan tidak memungut komisi atas penyiarannya. Beberapa jenis media promosi yang termasuk dalam BTL adalah brosur, flyer, pamplet, sample produk, event, dan lain sebagainya. Kegiatan BTL sendiri biasanya dilakukan untuk menunjang kegiatan ATL yang telah dilakukan sebelumnya.

2.7 Desain

Desain yeng tidak menekankan pada fungsi keindahan/estetika, akan tidak menarik sehingga hasilnya tidak komunikatif. Menarik atau indah bisa di ukur


(31)

23

melalui mata (lahir), atau dengan hati (batin). Ibaratnya anda jika tertarik pada seorang wanita bisa karena pandangan pertama (mata) atau dsari kepribadianya (hati). Desain bisa menarik karena indah atau dipandang konsepnya yang kreatif (Hendratman, 2008:13)

Keindahan yang di bahas lebih menekankan pada kemampuan mata sebagai pengukur dan penilai. Agar desain dapat menarik mata (eye catching)

diperlukan pengetahuan tentang unsur / komponen desain grafis, antara lain :

1. Garis

2. Bentuk (Shape)

3. Warna, Tekstur dan cahaya 4. Ilustrasi / Gambar

5. Huruf / Tipografi

Jika dianalogikan dalam sebuah makanan komponen ini bisa di anggap sebagai resep bahan & bumbu masak. Namun tidak semua komponen harus ada dan di prioritaskan agar desain menarik, komponen tersebut harus di edit dan di komposisikan di layout dengan Prinsip Desain antara lain :

1. Keseimbangan

2. Keserasian / harmoni 3. Proporsi & skala

4. Irama

5. Kesatuan dll


(32)

24

Dengan mempelajari Komponen desain dan Prinsip desain, maka akan diketahui lebih jauh tentang faktor yang membuat desain menjadi menarik secara visual. Pemilihan warna dapat di tentukan dari konsep dan analisa strategi yang sudah di tentukan.

2.8 Brand Awareness

Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu (Durianto, 2001:54). Kesadaran konsumen terhadap merk memiliki tingkatan, mulai dari tidak tahu sama sekali (unaware), sampai dengan tingkat sangat mengenal merk tersebut (top of mind). Brand awareness

membutuhkan jangkauan berlanjutan dari perasaan yang tidak pasti bahwa merek tertentu telah dikenal sebelumnya, sehingga konsumen yakin bahwa produk merupakan satu-satunya merek dalam satu kelompok produk.

Definisi lain mengenai brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu (Aaker A., 1991:9). Brand awareness memiliki beberapa tingkatan yang dapat digambarkan sebagai suatu piramida seperti pada gambar 2.1.


(33)

25

Gambar 2.1 : Piramida Brand Awareness (A.Aaker; 1991:62)

a. Top of Mind (Puncak Pikiran) menjadi brand yang menjadi pusat perhatian dan perbincangan publik. Merek yang berada di tingkatan ini memiliki posisi istimewa dalam benak konsumen, merek tersebut dapat di kategorikan menjadi pimpinan dari merek lainnya. (Aaker, 1991: 62). b. Brand Recall, Pengingatan kembali merek brand yang sudah ada di

ingatkan kembali untuk mempertahankan persaingan pasar.

c. Brand Recognition (Pengenalan merk), Tingkatan kedua adalah Brand Recognation yang dimana konsumen baru sadar atau mengingat suatu merek (brand) tertentu saat orang lain menyebutnya terlebih dahulu. d. Brand Unware, (tidak menyadari merek) brand yang tidak di kenal dan

belum melakukan promosi.


(34)

26

1. Anchor to which other can be attached atau brand awareness dapat menjadi sumber asosiasi lain. Agar daya jelejah merek menjadi sangat tinggi dalam benak konsumen, merek harus memiliki tingkat awareness yang tinggi pula untuk membantu asosiasi-asosiasi melekat pada merek tersebut. Merek yang memiliki tingkat awareness tinggi mempunyai kemampuan untuk menimbulkan asosiasi positif pada produk-produk lainnya.

2. Familiarity/liking atau Familiar/rasa suka

Pada umumnya seseorang atau konsumen lebih menyukai sesuatu yang dianggap lebih familiar. Merek yang memiliki tingkat awareness tinggi akan mudah akrab dengan konsumen yang kemudian menimbulkan rasa suka terhadap merek tersebut.

3. Subtance/comitment atau substasi/komitmen

Semakin tinggi tingkat awareness suatu merek menunjukkan semakin tinggi pula comitment merek (brand) tersebut. Apabila tingkat awareness suatu merek tinggi, maka kehadiran merek tersebut selalu dapat dirasakan oleh konsumen.

4. Brand to consider atau mempertimbangkan merek

Saat proses pembelian dilakukan oleh konsumen, konsumen selalu mempunyai pilihan alternatif. Salah satu sumber dari pilihan alternatif yang konsumen buat adalah ketersediaan informasi tentang produk yang akan dipilih. Nama merek (brand) yang pertama kali muncul dalam benak konsumen merupakan tingkatan top of mind yaitu memiliki tingkatan


(35)

27

brand awareness tertinggi, memiliki kemungkinan lebih besar untuk dipilih dari pada brand-brand yang berada pada tingkatan dibawahnya. Menurut Durianto (2001: 57), merek-merek yang di ingat oleh konsumen yaitu merek yang disukai atau merek yang dibenci. Selanjutnya Durianto menyatakan bahwa brand awareness dapat dibangun dan diperbaiki melalui cara-cara berikut:

a. Pesan yang disampaikan oleh suatu merek harus mudah diingat oleh konsumen.

b. Pesan yang disampaikan harus berbeda dengan produk lainnya serta harus ada hubungan antara merek dengan kategori produknya.

c. Memakai tagline atau slogan maupun jingle lagu yang menarik sehingga membantu konsumen mengingat merek.

d. Jika suatu merek memiliki simbol, hendaknya simbol tersebut dapat dihubungkan dengan merek tersebut.

e. Perluasan nama merek dapat dipakai agar merek semakin diingat konsumen.

f. Brand awareness dapat diperkuat dengan memakai suatu isyarat yang sesuai dengan kategori produk, merek, maupun keduanya.

g. Melakukan pengulangan untuk meningkatkan pengingatan, karena membentuk ingatan adalah lebih sulit dibanding membentuk pengenalan.

Untuk mencapai Brand Awareness dan menjadi Top of Mind di benak konsumen, maka empat peranan utama dalam periklanan harus


(36)

28

dikomunikasikan dengan baik yaitu menjadi sumber asosiasi lain, menimbulkan rasa suka atau familiar, menjadi sumber komitmen terhadap merek (brand) dan menjadi bahan pertimbangan untuk menggunakan merek (brand).

Pada saat melakukan pembelian, konsumen akan menyeleksi berbagai merek yang dikenal dala suatu kelompok sebagai bahan pertimbangan. Merek (brand) dalam tingkatan top of mind akan menjadi pertimbangan utama konsumen dalam menentukan pilihan. Jika konsumen tidak dapat mengingat suatu merek (brand), merek (brand) tersebut akan tidak akan masuk dalam pertimbangan di benak konsumen. Dapat dikatakan bahwa salah satu faktor terbesar yang dapat mempengaruhi tingkat penjualan perusahan adalah brand awareness.

2.9 Segmentation Targetting, Positioning

2.9.1 Segmentation

Pengelompokan pasar atau lebih sering disebut dengan Segmentasi adalah proses dalam pemasaran yang memilah-milah suatu pasar ke dalam kelompok-kelompok yang memiliki kebutuhan yang serupa. (Harjanto, 2009:324).

Variabel-variabel yang digunakan untuk menyusun segmentasi pasar mencakup:

1. Geografis

a. Wilayah; timur, barat, selatan, pusat, pantai, pegunungan. b. Ukuran wilayah; metropolitan, kota, kotamadya, kecamatan.


(37)

29

c. Kepadatan penduduk; perkotaan (urban), semi-perkotaan, pedesaan (rural).

d. Cuaca; panas, dingin, lembab, hujan. 2. Demografis

a. Usia

b. Jenis Kelamin c. Ukuran keluarga d. Status pernikahan e. Pendidikan

f. Pendapatan atau pengeluaran g. Pekerjaan

h. Status sosial ekonomi i. Agama

j. Suku bangsa k. Bahasa 3. Psikografis

a. Kepribadian b. Gaya hidup c. Nilai

2.9.2 Targeting

Tahap selanjutnya dari anilisis segmentasi adalah targetting. Targetting yang di maksud disini adalah target market (pasar sasaran), yakni segmen pasar yang akan menjadi fokus pemasaran (Kasali, 2000). Targetting dapat dikatakan


(38)

30

upaya untuk memilih sasaran pasar agar kegiatan pemasaran atau promosi dapat terfokuskan pada beberapa segmen saja dan menghapus segmen pasar yang kurang potensial. Pemasar dapat memilih satu atau dua segmen sekaligus sesuai dengan kebutuhan pemasar. Targetting memiliki dua fungsi yakni:

1. Menyeleksi sasaran pasar sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu (selecting). 2. Menjangkau sasaran pasar tersebut (reaching) untuk mengkomunikasikan

nilai.

2.9.3 Positioning

Definisi positioning menurut Philip Kotler (dalam Kasali, 2000) adalah Tindakan yang dilakukan marketer untuk membuat citra produk dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasarnya berhasil memperoleh posisi yang jelas dan mengandung arti dalam benak sasaran.

Peran positioning sangat penting agar promosi yang dilakukan, menrciptakan kesan tersendiri oleh target pasar terhadap produk yang ditawarkan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam postioning adalah:

1. Positioning harus memberikan arti penting bagi konsumen.

2. Apa yang ingin ditonjolkan harus unik dan berbeda dari pesaingnya

3. Positioning harus diungkapkan dalam bentuk pernyataan. Pernyataan tersebut harus dinyatakan dengan mudah, enak didengar dan dapat dipercaya.


(39)

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang prosedur perancangan untuk penelitian serta metode apa yang digunakan dalam perancangan karya, mulai dari pengolahan data sampai proses perancangan dalam pembuatan sistem identitas dan media promosi RAB Group. Dan terakhir penentuan keyword untuk perancangan karya agar menghasilkan konsep yang matang.

3.1 Prosedur Perancangan

Perencanaan yang disusun secara logis dan sistematis sangat penting dilakukan dalam sebuah penelitan. Hal ini bertujuan agar hasil dari perancangan dapat menghasilkan apa yang sebenarnya dibutuhkan perusahaan. Sehingga memberikan kemudahan dalam memecahkan masalah dan memperkecil kemungkinan kekurangan, resiko yang besar atau kesalahan dalam perancangan. Prosedur perencanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Riset & FGD

Tahap ini merupakan tahap awal dalam mengupas dan menganalisis segala fenomena dan masalah RAB Group. Meliputi: analisis peluang RAB Group, kelemahan dan keunggulan, serta gambaran media promosi yang potensial agar berhubungan dan sesuai dengan yang diharapkan oleh RAB Group melalui wawancara dengan narasumber Bapak Misbah Al Fahmi selaku Owner RAB Group.


(40)

32

2. Analisis

Proses ini melakukan analisis data dari hasil pengumpulan data dan identifikasi masalah berdasarkan data yang telah diproses, dengan tujuan untuk menemukan solusi permasalahan. Sehingga dapat memperoleh gagasan atau ide untuk menyusun elemen perancangan media promosi RAB Group.

3. Gagasan Desain

Setelah menganalisa masalah dibuatlah konsep rancangan secara verbal maupun visual untuk RAB Group. Gagasan desain dibuat berdasar pada nilai filosofi, fungsi, dan estetika yang kemudian diwujudkan dengan beberapa alternatif desain.

4. Alternatif Desain

Setelah mendapatkan keyword, konsep dan gagasan desain, kemudian membuat beberapa alternatif sketsa desain sebagai referensi gambaran desain.

5. Konsultasi

Dari beberapa alternatif desain yang telah dibuat, dikonsultasikan kepada pihak-pihak terkait, untuk mendapatkan satu desain untuk RAB Group. Selanjutnya diproses melalui eksekusi digital sehingga menghasilkan

Final Design.

3.2 Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Seperti dikatakan oleh Noor (2011:32) Kata kualitatif menyiratkan penekanan pada proses dan makna


(41)

33

yang belum diukur dari sisi kuantitas, jumlah, intensitas, atau frekuensinya. Walaupun demikian, penelitian kualitatif dapat menyediakan informasi yang penting. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang menyelidiki fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini peneliti menekankan sifat realitas hubungan erat antara peneliti dan subyek yang akan diteliti (owner). Sehingga dengan pendekatan ini diharapkan dapat membantu peneliti dalam perancangan sistem identitas dan media promosi Reksa Abadi Bersama. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mendapatkan sumber data tersebut dengan melakukan dua cara yaitu data intern dan data ekstern. Data intern didapatkan dari data yang telah dikumpulkan oleh RAB Group mengenai kegiatan perusahaan tersebut dan hasilnya digunakan untuk keperluan PT RAB Group. Sedangkan data ekstern adalah dengan mendapatkan data dari sumber-sumber di luar Perusahaan RAB Group tersebut.

3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Data dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan mempunyai peran yang sangat penting untuk mengetahui garis besar dan detail permasalahan perusahaan. Data mengenai RAB Group merupakan data yang diperoleh dengan pengamatan langsung pada lingkungan perusahaan RAB Group. Data ini berguna untuk mengetahui konsep awal yang akan digunakan dalam perancangan media.

Sumber data terdiri atas data primer merupakan data utama dalam penelitian dan data sekunder sebagai data pendukung.


(42)

34

1. Data Primer

Sumber data primer diperoleh dari informan. Informan adalah orang (sumber) yang mengetahui secara pasti kondisi atau latar belakang objek yang akan diteliti. Berdasarkan kriteria tersebut, maka subyek atau informan untuk Tugas Akhir adalah pemilik perusahaan atau owner perusahaan RAB Group untuk mengetahui detail yang akan dikupas dalam perusahaan. Mulai dari permasalahan utama, pasar yang dituju, sampai menentukan perancangan yang sesuai dengan yang diharapkan.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh peneliti melalui buku-buku yang berkaitan dengan Tugas Akhir ini, literatur, artikel yang didapat dari majalah maupun website. Data sekunder dalam Tugas Akhir meliputi gambaran umum perusahaan, landasan teori yang diperlukan.

3.3.2 Teknik Pengambilan Data

Metodologi dalam perancangan ini menggambarkan tentang tata cara pengumpulan data yang diperlukan guna menjawab permasalahan yang ada. maka teknik pengumpulan data dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:

1.) Diskusi dan Wawancara

Pengumpulan data melalui tanya jawab dengan narasumber yang diyakini dapat memberikan informasi yang dibutuhkan tentang apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan sistem identitas dan media promosi PT. Reksa Abadi Bersama. Wawancara dilakukan secara mendalam dengan Bapak Misbah Al Fahmi sebagai Owner RAB Group yang dalam posisinya merupakan pengelola


(43)

35

perusahaan. Wawancara dilakukan dengan diskusi langsung dan mencatat poin poin penting. Wawancara bersifat lentur dan terbuka, dalam suasana informal. Pertanyaan yang diajukan dapat terfokus sehingga informasi yang bisa dikumpulkan semakin rinci dan mendalam. Kelonggaran cara ini akan mampu menggali kejujuran informan detail dalam memberikan informasi.

Diskusi dilakukan dengan Kepala perusahaan, karyawan dan salah satu pelanggan loyal untuk memberikan informasi yang sebenarnya, terutama yang berkaitan dengan sikap terhadap perusahaan RAB Group. Dalam diskusi atau wawancara tersebut penulis menggali informasi tentang detail perusahaan Reksa Abadi Bersama mulai dari analisis sejarah perusahaan sampai profil perusahaan makna nama perusahaan RAB Group. Penulis juga mencari informasi tentang perusahaan yang bergerak di bidang yang sama dan perkembangan perusahaan.

2.) Observasi

Observasi yang dilakukan dengan cara berpartisipasi langung untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan pengindraan dimana peneliti benar benar terlibat dalam kegiatan, pelaku, tempat, peristiwa, waktu dan keseharian objek yang di teliti. Observasi dilakukan dengan cara bermain peran (roleplay) sebagai customer sekaligus relasi kerja RAB Group.

3.) Dokumentasi

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan seluruh bukti yang berkaitan dengan RAB Group yang berupa foto, arsip, serta bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan pokok pembahasan dalam perancangan media promosi RAB Group.


(44)

36

4.) Studi Eksisting (content Analysis)

Data dokumen diambil berupa journal pengiriman, laporan, surat dan dokumen RAB Group dan juga beberapa data lain yang mendukung baik dari keunggulan perusahaan sejarah dan aspirasi perusahaan yang di peroleh dari wawancara serta dianalisis dan dijadikan sebagai pedoman untuk perancangan sistem identitas dan media promosi. Studi Eksisting dilakukan dengan cara mengumpulkan data tentang logo dan perusahaan material Limestone yang bersumber dari buku dan internet.

3.4 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan pengaturan wawancara, catatan lapangan atau survey, dan materi-materi lain yang telah didapatkan untuk meningkatkan pemahaman mengenai materi-materi tersebut dan memungkinkan penyajian data yang sudah ditemukan. Menurut Miles dan Hubermen, setelah data-data yang dibutuhkan telah terkumpul, dilakukan pengolehan atau analisis data yang mencakup reduksi data, model data dan penariakan/verifikasi kesimpulan (Emzir, 1984:23).

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan bagian dari analisis data yang mengacu pada bentuk analisis pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan dan pentransformasian data mentah yang tertulis dari data di lapangan. Dalam reduksi data terdapat berbagai tahap, seperti membuat rangkuman, membuat tema, membuat pemisah-pemisah, pemberian kode, analisis memo-memo dan pengembangan.


(45)

37

2. Model Data/Penyajian Data

Dalam penyajian kualitatif meliputi teks naratif yang berbentuk catatan dilapangan. Penyajian data tersebut mencakup berbagai jaringan kerja, grafik, jenis matrik dan bagan. Semua hasil disusun sebagai kumpulan dari berbagai informasi untuk mendeskripsikan kesimpulan dan pengambilan tindakan, serta agar penyajian data dari hasil reduksi data lebih tertata dan semakin mudah dipahami.

3. Verifikasi Kesimpulan

Penarikan kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data. Pada dasarnya kesimpulan awal yang sudah diperoleh masih bersifat sementara dan kesimpulan tersebut akan berubah jika ditemukannya bukti-bukti yang mendukung tahap pengumpulan data berikutnya, Proses untuk memperoleh bukti-bukti inilah yang dimaksud dengan verifikasi data. Setelah melalui proses di atas akan didapatkan keyword yang dibutuhkan oleh peneliti, yang selanjutnya akan dikembangkan lagi untuk menjadi sebuah konsep pada perancangan penelitian.


(46)

38

BAB IV

PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang perancangan karya, observasi data serta teknik pengolahannya dalam pembuatan sistem identitas dan media promosi RAB Group sebagai upaya meningkatkan brand awareness.

4.1 Hasil dan Analisis Data

Setelah mendapatkan kumpulan data yang akan dibuat untuk penelitian, maka dari data tersebut dilakukan analisa untuk menemukan konsep dan hasil perancangan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan bapak Misbah Al Fahmi selaku pemilik dari RAB Group

4.1.1 Hasil Observasi

RAB Group merupakan perusahaan tergolong baru berdiri, bergerak dibidang suplai bahan material khususnya kapur. Perusahaan yang baru berdiri ditahun 2014 ini mengutamakan service professional mendekati semua kebutuhan dan kesulitan pelanggan. Mayoritas pelanggan RAB Group adalah Perusahaan yang bergerak dibidang pembangunan, developer, dan agen penjualan maupun toko bangunan. Perusahaan mempunyai misi untuk mengembangkan dan memajukan perusahaan dengan cara meningkatkan jumlah pelanggan melalui promosi kepada masyarakat luas dengan upaya agar seluruh masyarakat mengenal RAB Group.


(47)

39

4.1.2 Hasil Wawancara

Metode ini berisi tentang proses Tanya jawab peneliti dengan pemilik RAB Group demi menggali informasi lebih mendalam mengenai permasalahan yang ada pada RAB Group. Wawancara dengan bapak Misbah Al Fahmi yang bertempat di Perumahan Sidokare Asri blok JJ no. 20 Sidoarjo. Wawancara dilakukan pada tanggal 20 november 2015 jam 13.00 - 15.00

RAB Group adalah singkatan dari Reksa Abadi Bersama, Reksa berarti menjaga, Abadi yang berarti “kekal atau Kuat” dan Bersama yang diartikan sebagai “Kebersamaan atau kekompakan” sehingga Reksa Abadi Bersama berarti “Menjaga Kekekalan bersama -sama ”. Reksa Abadi Bersama disingkat menjadi RAB Group agar lebih mudah dikenali publik.

Oleh karena pembangunan dilaksanakan secara terus menerus, pak Misbah melihat sebuah peluang pasar yang menjanjikan dan berpotensial bagus untuk ke depannya. Bisnis pengadaan suplai material merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan. Lalu pada tahun 2010 pak Misbah mendirikan RAB Group dengan modal kemampuannya semasa bekerja pada salah satu perusahaan jasa bangungan waktu itu. RAB Group terus mengembangkan produknya dan berinovasi demi mencari peluang baru dengan mendirikan usaha sekaligus memperkenalkan dirinya sebagai perusahaan penyedia bahan material dan menyediakan jasa distribusi. Keunikan dan keunggulan RAB Group terletak pada pelayanannya yang berbeda. Keunggulan utamanya terletak pada kemampuan RAB Group yang mampu mensuplai material kapur sampai 30.000 per ton dalam sebulan. RAB Group menyediakan ukuran batu kapur dapat dipotong sesuai permintaan dari


(48)

40

pelanggan. Menjamin kualitas terbaik dengan inovasi yang ramah lingkungan. Memiliki jasa logistik secara pribadi memudahkan RAB Group dalam pengiriman bahan bangunan dimanapun yang customer tuju. Pelaku konsumen RAB Group pada umumnya adalah para pengusaha properti, developer, toko bangunan, dan agent bahan material lainya yang memerlukan suplai barang secara massive.

Walaupun sudah berdiri sejak tahun 2013, namun hingga kini promosi yang dilakukan oleh RAB Group masih menggunakan secara personal selling dengan mengkomunikasikan produk RAB Group melalui hubungan relasi saja sehingga kurang efektif. Perancangan Media promosi dan sistem identitas dirancang dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produk yang lebih baik dan penerapannya pada media promosi, brosur, majalah, koran, stiker truck logistik, website dan aplikasinya pada stationary berupa kartu nama, amplop surat dan Buku Sistem identitas / Manual Standart Grafis.

Kompetitor RAB Group yang paling mendekati persis seperti RAB Group adalah CV. Mitra Usaha Mandiri, perusahaan ini juga melayani paket pengiriman. Perusahaan ini sudah berdiri sejak 2009. Menjual dengan cara eceran maupun besar.

Peluncuran brand RAB Group kepada publik membuat RAB Group semakin maju dan berkembang luas dikenal masyarakat, membuka cabang produksi dan menciptakan anak perusahaan untuk mensupport visi misi perusahaan hingga dunia internasional nantinya.


(49)

41

Dari hasil data wawancara dengan bapak Misbah sebagai Owner/ Director maka dapat diperoleh hasil analisisnya sebagai berikut.

1. Layanan dan produk yang dimiliki oleh RAB Group sangat unggul dan kompetitif, disamping kualitas yang baik, suplai material maupun pengiriman sesuai kehendak pelanggan, membuat pelanggan menjadi merasa nyaman dan professional.

2. Pelayanan yang profesional dengan selalu berinovasi adalah senjata utama untuk meningkatkan brand Image RAB Group.

3. Kendala yang dihadapi RAB Group yaitu Promosi yang masih dilakukan dengan relasi antar internal atau mulut ke mulut . Kesadaran masyarakat tentang merek masih belum dirancang.

4. Kompetitor paling utama RAB Group yaitu CV. MUM (Mitra Usaha Mandiri) karena perusahaan ini memiliki produk penjualan yang sama. 4.1.3 Dokumentasi

Metode ini merupakan proses dokumentasi visual yang berfungsi untuk menggali informasi yang lebih mendalam mengenai permasalah yang dihadapi. Dari hasil dokumentasi nantinya akan digunakan ke berbagai media desain.


(50)

42

Berikut ini dokumentasi data dari RAB Group yang pernah dilakukan.

Gambar 4.1 Penyimpanan Raw Material Kapur yang Sudah dihaluskan. (Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Gambar 4.2 Alat Berat Untuk Menguruk Batu Kapur (Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016)


(51)

43

(Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016) 4.2 Hasil Studi Eksisting

Analisis studi eksisting dalam perancangan Tugas Akhir ini mengacu pada observasi yang telah dilakukan terhadap objek yang diteliti dan kompetitornya. Profil RAB Group

Nama perusahaan : PT. Reksa Abadi Bersama Pemilik : Misbah Al Fahmi

Alamat: : Sidokare Asri blok JJ no. 20 Sidoarjo 4.2.1 Segmentasi, Targeting dan positioning (STP) Produk

Setelah melakukan observasi & data wawancara maka dapat dipaparkan sebagai berikut.

a. Segmentasi dan Targeting

Dalam Promosi yang akan dilakukan RAB Group ini sasaran dan khalayak yang di tuju adalah:

1) Psikografis

Gaya hidup :Aktifitas padat dan sibuk, mengikuti perkembangan global, modern.

Kepribadian : Mapan, Mandiri, Efisiensi, mudah dan praktis. 2) Behavioral

Manfaat: Untuk Kelancaran bisnis dan kemudahan layanan dan profesional dan suplai yang akurat sesuai kebutuhan pelanggan. Sikap terhadap produk : tertarik, respon positif.


(52)

44

Dari data diatas segmentasi yang dibidik RAB Group adalah kalangan masyarakat yang berumur antara 30 keatas dengan pekerjaan pengelola properti, pemilik perusahaan developer, terutama pengusaha yang membutuhkan suplai bahan material. Sedangkan untuk targeting-nya membidik konsumen pada masyarakat homogen tidak mengenal umur karena produk material bahan dasar, tidak menengah bawah maupun atas, namun semua konsumen yang membutuhkan suplai kapur.

b. Positioning

Positioning yang ingin dituju oleh RAB Group yaitu menempatkan diri sebagai pemimpin suplai bahan material dengan kualitas terbaik dengan service professional yang mengedepankan inovasi yang mengutamakan pelanggan. c. Kelebihan RAB Group

Perusahaan ini memiliki 2 basis keunggulan yang cukup kompetitif dengan harapan harapan pelanggan yang dapat di penuhi oleh RAB Group. yaitu, Layanan Professional dan Akurat hal ini dibuktikan dengan suplai yang mampu mencapai 30.000 ton perbulan, pengiriman barang sesuai keingingan pelanggan, serta material kapur yang dapat dipotong sesuai request.

d. Kekurangan dan Keterbatasan RAB Group

RAB Group belum mempunyai identitas perusahaan. sehingga masyarakat belum begitu mengenal lebih jauh tentang perusahaan RAB Group sehingga dibutuhkan media promosi untuk diperkenalkan kepada masyarakat secara luas. Hal ini dibuktikan dengan belum adanya perancangan sistem identitas dan media promosi yang diciptakan.


(53)

45

4.2.2 Asumsi data Wawancara dan Studi Eksisting.

Dari hasil wawancara dan studi eksisting maka dapat di tarik kesimpulan atau asumsi sebagai berikut:

1.) Data Pemasaran

i. Konsumen hanya mengetahui RAB melalui komunikasi internal. komunikasi personal relasi bisnis.

ii. Media Promosi sangat diperlukan demi kesadaran masyarakat terhadap RAB Group, dengan tujuan menyentuh masyarakat yang lebih luas.

iii. Media Promosi Kreatif pada alat media transportasi logistik pengiriman RAB Group dan proposal company profile yang dirancang modern untuk masyarakat di era modern ini memiliki peluang besar untuk mengkomunikasikan perusahaan RAB Group 2.) Data Target Market

Target Market sebagian besar adalah pengusaha developer dan pengelola bahan material. Target market berasal dari data pelanggan perusahaan yang paling sering ditangani perusahaan. Umumnya mereka mencari keuntungan bisnis yang lebih besar dengan suplai yang leih banyak sehingga lebih murah. Karakteristik target marketnya adalah yang ingin mencari solusi mudah, dengan layanan yang memuaskan

3.) Unique Selling Proposition (USP)

USP merupakan keunikan jasa/produk yang menjadi nilai lebih dari pesaing lainya. Keunikan yang dimiliki oleh RAB Group yaitu mampu melayani


(54)

46

pelanggan sesuai dengan keinginan pelanggan, serta suplai yang massive dengan memastikan melayani dengan professional. Sehingga professionalitas dan inovasi dalam pelayanan sangat diutamakan perusahaan. Sehingga dengan layanan yang memuaskan akan membentuk citra dan hubungan bisnis yang baik. Sehingga terjadilah repeat order/ customer loyalty.

4.3 Hasil Studi Kompetitor

Analisis kompetitor yang paling mendekati yaitu CV. Mitra Usaha Mandiri (MUM). MUM merupakan perusahaan yang menyediakan produk batu kapur yang berlokasi di Jl. Mawar 43 surabaya. Segmentasi Targeting positioning

yang dimiliki kurang lebih sama dengan RAB Group, namun MUM melayani pembelian skala kecil atau retail seperti toko bangunan. MUM melayani pelanggan untuk Surabaya dan sekitarnya. MUM sudah berdiri sejak tahun 2009 sampai saat ini. Mereka menjual ke beberapa agen untuk sebagai penadah produknya. MUM juga sudah meluncurkan identitas perusahaanya melakukan promosi sejak tahun 2009 hal ini dibuktikan dengan adanya website MUM www.jual kapur.com yang sudah menggunakan media promosi berupa media elektronik website. Sehingga masyarakat terutama daerah Surabaya sudah banyak yang mengenal produk ini.


(55)

47

Gambar 4.4 Website MUM (Sumber: jualkapur.com, 2016)

Gambar 4.5 Website MUM (Sumber: jualkapur.com, 2016)


(56)

48

4.4 Konsep/ Keyword

RAB Group merupakan perusahaan suplai material kapur yang memiliki beberapa keunggulan diantaranya mengedepankan layanan professional dan akurat hal ini dibuktikan dengan suplai yang mampu mencapai 30.000 ton perbulan dengan kualitas terbaik, metode pengiriman barang sesuai keingingan pelanggan, serta material kapur yang dapat dipotong sesuai permintaan customer. RAB Group memiliki USP yang jelas yaitu mampu melayani pelanggan dengan permintaan sesuai request.

Professional Service merupakan hal pelayanan jasa yang selalu diinginkan oleh semua pelanggan. Dimana pelayanan profesional sesuai dengan kebutuhan pelangggan. bisnis menjadi lancar dan akurat. Dengan pelayanan yang terbaik dapat memperoleh keuntungan yang lebih sehingga dapat memuaskan pelanggan. Sehingga membuat citra baru di benak masayarakat terhadap produk RAB Group.

RAB Group memiliki kekurangan karena professional servicenya perusahaan tidak diketahui oleh pelanggan secara luas. Berdasarkan mindmaping dari hasil Diskusi yang sudah dilakukan, bisa ditarik premis kesimpulan berdasarkan keunggulan utama RAB Group yaitu Professional & Quality. Dimana konsep professional dan kualitas ini akan mewakli semua harapan pelanggan terutama untuk terus berinovasi dalam menyajikan kualitas dan pelayanan profesional sebagai citra perusahaan yang harus ditampilkan pada semua media promosi RAB Group. Sehingga ditemukan keyword Modern Bold


(57)

49

dengan KBBI yaitu keahlian dan mutu yang dapat diandalkan yang mewakili visual yang “Modern, dengan karakter Tegas / Bold” & Tepat / Precise.

Kata Modern Bold jika dikupas menurut kamus KBBI memiliki arti Pembaruan, inovasi, tegas, kuat, teliti dan ketepatan. Semua arti kata Modern sesuai dengan semua harapan pelanggan yang akan dicapai pelanggan RAB Group yaitu Bold & Precise.

Arti kata Modern dan Bold akan menyangkupi semua hal yang berhubungan Modern yang tampilkan dalam mindmaping perancangan keyword

sebagai berikut.

Gambar 4.6 Perancangan Keyword

(Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Pemetaan konsep keyword ditemukan dengan cara pengambilan premis utama dari keunggulan keunggulan perusahaan yang dimiliki oleh RAB Group yaitu profesionalitas dan kualitas. Selanjutnya segala hal yang berhubungan dengan profesional akan mewakili harapan yang akan dicapai perusahaan yaitu, inovasi, ahli, bekerja keras, bertanggung jawab. Semua kata ini disimpulkan


(58)

50

menjadi satu kata sederhana yaitu “Bold Modern”. Begitu juga dengan kata

“Precise” dari dua kata ini maka ditemukan kata Modern sebagai kata kunci utama untuk konsep perancangan desain sistem indentitas dan media promosi 4.5 Konsep Perancangan

Gambar 4.7 Konsep Perancangan Media Promosi (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Unsur Visual Desain

Bentuk: simple Modern Gambar/Ilustrasi Symbolic Typografi Sans serif Warna-warna ,Modern, Deep. Komposisi Unsur Visual Desain

Bentuk: simple Modern Gambar/Ilustrasi Symbolic Typografi Sans serif Warna-warna ,Modern, Deep. Komposisi

Desain & Layout

Strategi desain dasar

1. Layout simple, clean.

2. Draft yang mudah diikuti mata

3. Point of interest

4. Kontras

5. Keseimbangan asimetris

6. Draft yg konsisten

Strategi desain warna 1. White Space

2. Kontras/ Tajam 3. Harmony warna Dandy

Strategi headline & body copy

1. Penekanan (bold,color, size)

2. Alur

3. Legibility

4. Konsistensi huruf Desain & Layout

Strategi desain dasar

1. Layout simple, clean.

2. Draft yang mudah diikuti mata

3. Point of interest

4. Kontras

5. Keseimbangan asimetris

6. Draft yg konsisten

Strategi desain warna 1. White Space

2. Kontras/ Tajam 3. Harmony warna Dandy

Strategi headline & body copy

1. Penekanan (bold,color, size)

2. Alur

3. Legibility

4. Konsistensi huruf

Implementasi Media

Logo

Stationary set

Media Berjalan, Stiker transportasi.

Iklan Majalah

 Website

Graphic Standart Manual

Implementasi Media

Logo

Stationary set

Media Berjalan, Stiker transportasi.

Iklan Majalah

 Website

Graphic Standart Manual

Final Desain Final Desain Perancangan Perancangan Konsep: Modern, Bold Konsep: Modern, Bold Visualisasi Desain Visualisasi Desain


(59)

51

4.6 Gagasan Perancangan Karya

Gagasan awal dalam perancangan ini adalah membuat sistem identitas yang diterapkan dalam media promosi yang mampu meningkatkan brand awareness dari RAB Group. Salah satu goal yang ingin dicapai adalah menguatkan dalam pelayanannya dengan konsep Bold, Precise & Modern pada konsumennya. Perusahaan ingin menyampaikan kepada konsumennya konsep dan

unique selling proposition dalam pelayanan mereka. Penyampaian informasi ini memiliki batasan-batasan aturan yang harus diperhatikan agar hasil gagasan yang dituangkan pada media dapat memberikan efek “aware” pada perusahaan RAB Group.

4.6.1 Tema dan Rumusan Desain

Dari keyword yang telah diolah berdasarkan keunggulan perusahaan maka ditemukan tema pokok yang mengacu pada target audiens perusaaan RAB.

“Masyarakat yang modern memiliki karakter yang

terbuka dalam kemudahan dan inovasi”

Material merupakan bahan atau zat tertentu yang digunakan untuk membuat atau memproduksi menjadikan produk jadi, industri adalah bidang yang menggunakan keterampilan atau alat alat pengolahan bahan atau hasil bumi.

Professional adalah keahlian atau kepandaian yang dapat diandalkan dalam suatu bidang. Kualitas merupakan standar atau mutu, menghasilkan yang terbaik. Layanan yang professional dengan kualitas terbaik akan menciptakan citra atau image di benak konsumen. Untuk menciptakan pelayanan profesional


(60)

52

dan kualitas terbaik diperlukan cara yang inovatif dan mengikuti perkembangan global. Sehingga akan memudahkan pelanggan.

Harapan yang ingin di capai pelanggan adalah pelayanan yang mudah, professional, tepat dan sesuai, dengan kualitas terbaik.

Menurut Alex Inkeles, guru besar universitas Harvard menjelaskan tentang psikologi kepribadian manusia modern, Kepribadian Modern berkaitan dengan semangat, cara berpikir dan bertindak modern. Kemampuan mudah menerima hal baru, pengalaman baru dan teknologi baru. Suatu keadaan dimana manusia menghasilkan produk untuk memenuhi kebutuhan dengan cara yang menjadi lebih mudah. Tipe Tegas, Presisi dan Modern menjadi konsep dalam perancangan dalam penelitian ini dimana sebuah suplier material diharapkan dapat memenuhi apa yang diinginkan pelanggan, memberikan solusi cepat dalam berbisnis terutama dalam hal distribusi produk, dan juga layanan yang diberikan professional dan inovatif dapat memudahkan dan menguntungkan pelanggan. Sehingga RAB Group menjadi perusahaan yang modern dan professional, memberikan kemudahan demi melayani pelanggan.

4.6.2 Konsep Kreatif

Seperti yang dikatakan Alstiel & Grow dalam buku Advertising creative. Konsep adalah jembatan antara strategi dan taktik, dari fakta yang diolah lalu menemukan “Big Idea” untuk menciptakan kata dan gambar. Tentang Bagaimana kita mengucapkanya? Dan bagaimana menunjukanya?


(61)

53

1. Tema pokok/Big Idea

Dalam menyampaikan informasi pola hidup target masyarakat yang Modern, maka tema pokok perancangan ini adalah Precise & Bold. Tema yang dimaksud adalah mengedepankan layanan professional modern dengan kualitas pelanggan sesuai dengan harapan pelanggan. Yaitu layanan kemudahan dan sesuai dengan keinginan pelanggan sifat Modern yang dimiliki oleh target audiens, seperti terbuka, berpikir praktis. Audiens akan disajikan tampilan visual yang bergaya modern, mudah dipahami, tegas. Masyarakat diajak untuk berpikir praktis tentang bagaimana kemudahan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan

2. Pendukung Tema Perancangan

Sebagai pendukung perancangan ini maka digunakan gaya desain late modern. Menurut id.wikipedia.co.id Late Modern didominasi oleh inovasi-inovasi dari Amerika. Gaya ilustrasi ini terinspirasi dari European Avant Garde yang modernist. Munculah karya-karya yang menjunjung simplicity

dan non-decorative. Teknik-teknik fotografi, typesetting dan printing yang jauh lebih modern. Ciri Desainnya yaitu, berprinsip Simplicity, Komunikasi Terkonsep, Cerdas dan Kreatif. Dominasi warna tajam, kontras akan mewakili perusahaan yang modern, professional, tegas, percaya diri, mandiri, kepercayaan, dan bisa dapat diandalkan.

3. Pemilihan Bentuk Pesan Visual

Bentuk pesan visual merupakan salah satu hal yang terpenting dalam membuat identitas perusahaan dan media iklan dalam promosi. Bentuk visual


(62)

54

dapat menampilkan karakter, ciri khas dari produk dan jasa yang hendak dipromosikan. Untuk perancangan sistem identitas dan media promosi RAB Group, bentuk visual yang dipakai adalah :

a. Bentuk visual yang digunakan dengan gaya late modern disertai framing

yang diposisikan miring tajam Modern dengan sedikit sentuhan yang

Bold atau Tebal. Ini sebagai bentuk perubahan atau hal yang baru dengan konsep Modern.

b. Warna

Untuk menentukan warna yang cocok dan sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan diatas, ditentukan dengan menggunakan teori psikologi warna. Warna untuk konsep visualnya disediakan beberapa alternatif yaitu : Hijau kebiruan, merah kecoklatan, warna ini mewakili sifat perusahaan yaitu keteraturan, keamanan, kompeten, maskulin, modern, kepercayaan, dan kemudahan. Merah kecoklatan melambangkan semangat, bertanggung jawab, dapat diandalkan dan kesan eklusif. Hijau kebiruan melambangkan kenyamanan, professional, kepuasan dan kepercayaan. Berdasarkan karakter yang dimiliki RAB Group dan konsep yang telah ditentukan sebelumnya maka warna yang dipilih adalah warna merah kecoklatan dan hijau kebiruan, komposisi yang terpilih adalah sebagai berikut :

 Warna Hijau kebiruan sebagai warna primer yang digunakan disini memiliki komposisi C100, M0, Y9, K47. R0, G114, B114


(63)

55

 Warna Merah kecoklatan dengan komposisi C52, M100, Y89, K28. R117, G52, B59

 Warna abu-abu dengan komposisi C0, M0, Y0, K60. R115, G116, B118

Gambar 4.8 Warna Terpilih (Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Menurut buku yang dirangkum dalam Color Harmony Logos (2006), Hijau kebiruan adalah warna yang bagus untuk produk yang menjual jasa, tindakan, produk yang menjual kecepatan, dan integritas. warna yang telah menjadi identitas perusahaan dan dikenal sebagai warna corporate. Sedangkan Merah kecoklatan secara psikologisnya mewakili karakter semangat, profesionnal, bertanggung jawab, dapat diandalkan dan memberikan kesan ekslusif. hal ini sesuai dengan karakter watak yang Modern.


(1)

93

Gambar 4.42 Implementasi Map (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)


(2)

94 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana merancang corporate identity dan promosi RAB Group sebagai upaya meningkatkan brand awareness, dari rumusan masalah perancangan yang diajukan, analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, ditarik beberapa kesimpulan sementara sebelum pengujian dilakukan. Adapun kesimpulan yang dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Tujuan perancangan media promosi ini adalah untuk meningkatkan brand awareness (Brand recognition) masyarakat luas terhadap RAB Group. Dengan kata lain, tujuan perancangan ini adalah untuk memperkenalkan RAB Group kepada masyarakat luas.

2. Yang menjadi tema dalam perancangan ini adalah Modern bold, tema ini bertujuan untuk menciptakan image pelanggan yang dinamis dan modern, gaya hidup serba efektif, efisien, dan handal

3. Implementasi perancangan mengacu pada media promosi RAB Group, dimana hasil perancangan diharapkan mampu mengangkat kesadaran merk (Brand Awareness) yang keberadaannya belum banyak diketahui oleh masyarakat luas, dan diharapkan mampu menimbulkan rasa tertarik dan antusias terhadap produk yang ditawarkan.


(3)

95

4. Media promosi yang digunakan dalam perancangan kali ini adalah media yang umum digunakan oleh target konsumen kelas pengusaha muda 30 tahun keatas seperti iklan koran, internet, dan media pendukung stationary set.

5. Media promosi dirancang sesuai dengan tema rumusan desain, yakni Dinamis. Menggunakan warna-warna yang sesuai dengan karakter objek dan sesuai konsep. Pilihan warna dominan Hijau kebiruan sebagai refleksi dari karakteristik RAB Group yang elegan, modern, professional, dan terpecaya. Dan warna merah yang semangat, bertanggungjawab, dapat diandalkan serta eksklusif, untuk mewakili konsep Dinamis dengan penataan desain yang mempunyai kesatuan menggambarkan pergerakan dan arah.

5.2 Saran

Perancangan media promosi ini bertujuan untuk mengenalkan RAB Group kepada masyarakat luas. Sehingga diharapkan dengan adanya perancangan ini, masyarakat dapat aware dengan RAB Group.


(4)

96

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku:

A.Aaker, David. 1991. Managing Brand Equity. The Free Press: New York. Aaker, David A. 1997. Manajemen Ekuitas Merek. Jakarta: Spektrum

Mitra Utama

Airey, David. 2010. Logo Design Love. New Riders: California. Altstiel, Grow. 2010. Advertising Creative. New York.

Belch, George E, Michael. 1993. Advertising Promotion and IMC Perspective. New York.

Durianto, d. (2001). Strategi Menaklukan Pasar : Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hasan, Ali. 2008. Marketing. Yogyakarta: MedPress

Hendratman, Hendi. 2008. Tips n Trix Computer Graphics Design!. Bandung: Informatika.

Kasali, Rhenald. 2000. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi Targeting Positioning. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.

Oliver, Richard. 2010. Satisfaction : Behaviorial Perspective of the Consumer. Newyork.

Pambudi, Teguh. 2010. Advertising that Sells: Strategi Membawa Merk Menjadi Pemimpin Pasar. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Rustan, Surianto. 2009. Mendesain Logo, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

Rosner, Marianne. 2006. Packaging Design : Successful Product Branding from

concept to Sherif, California: John wiley & Sons.

Safanayong, Yongki, Prof., Drs. 2006. Desain Komunikasi Visual Terpadu,

Jakarta: Arte Inti Media.


(5)

97

Suhadang, Kustadi. 2010. Periklanan: Manajemen Kiat dan Strategi. Bandung: Nuansa.

Swistun, Jeff. 2013. The Brand Glossary. Interbrand.

Wheeler, Alina. 2006. Designing Brand Identity, New York: John Wiley & Sons,

Inc.

Angipora, Marius P. 1999. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Argenti, Paul A. 2010. Komunikasi Korporat (Corporate Communication). Jakarta: Salemba Humanika

Guiltinan, Joseph P. dan Paul Gordon, Alih Bahasa Agus Maulanan. 1992. Manajemen Pemasaran : Strategi dan Program. Jakarta : Erlangga

Harjanto, Rudi. 2009. Prinsip-Prinsip Periklanan. Jakarta: Gramedia

H.B. Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif : Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta Universitas Sebelas Maret.

Keller, K. L. & Kotler, P. 2006. Branding and Brand Equity. In B. A. Weitz and R. Wensley (Eds.), Handbook of Marketing. London: Sage.

Kotler, P & G. Armstrong. 2008. Prinsi-prinsip Pemasaran. Jilid 1. Edisi Keduabelas. Terjemahan. Jakarta: Erlangga

Kotler, Phillip, J. Bowen, & J. Makens. 2002. Pemasaran Perhotelan dan Kepariwisataan Edisi Kedua. Jakarta: PT. Prenhallindo

Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian) Jilid II Cetakan Kelima. Jakarta: Erlangga

Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta. Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Penerbit

Andi

Lamb, Charles W., Joseph F. Hair, Carl McDaniel. 2001. Pemasaran. Penerjemah David Octarevia. Edisi I. Jakarta: Salemba Empat

Moleong, L. J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.


(6)

98

Nugroho, L. 2008. Pengenalan Teori Warna. Yogyakarta : Penerbit Andi

Rangkuti, Freddy. 2002. The Power of Brands.Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Riduwan. 2004. Metode Riset. Jakarta: Rineka Cipta

Ruslan, R. 2004. Metode Penelitian Public Relation. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Rustan, Surianto. 2009. Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Stanton, William J. 2001. Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga

Straus dan Corbin. 2003. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Daftar Pustaka

Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual. Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit Andi

Sumber Internet

Gema. 2012. Beberapa Jenis Media Promosi. Dari Blogspot:

http://gemapariwana.blogspot.com/2012/07/beberapa-jenis-media-promosi.html (diakses pada 12 Oktober 2014)

Akarapi, Arti Warna pada Logo Perusahaan dan arti Emosional terhadap

Konsumen. (http://www.desainlogodesign.com/arti-warna-pada-logo

-perusahaan) Diakses 13 Mei 2013

Ipersonic, Ensiklopedia Kepribadian (http://www.ipersonic.net/id/3.html). Diakses 13 Mei 2013

Mulana, Amalia. Media Promosi, (http://www.amaliamaulana.com/branding).