Evaluasi Raperda: Masalah lainnya

5. Upaya sinkronisasi yang telah dilakukan melalui forum BKPRN adalah mengubah pasal 31 pada RPP Penyelenggaraan Penataan Ruang sebagai berikut: Upaya Yang Perlu Dilakukan Dalam Percepatan Penyelesaian RTRWP Pasal 31 RPP Penyelenggaraan Penataan Ruang Pasal 31 RPP Penyelenggaraan Penataan Ruang setelah perubahan Perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan, serta penggunaan kawasan hutan diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan Ayat 1 Perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan, serta penggunaan kawasan hutan berlaku ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kehutanan. Ayat 2 Perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan serta penggunaan kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 selanjutnya diintegrasikan dalam perubahan rencana tata ruang 6. Meningkatkan koordinasi antar anggota BKPRN dalam rangka penyelesaian permasalahan bidang penataan ruang. 7. Melanjutkan sosialisasi peraturan perundangan dan NSPM bidang penataan ruang yang baru kepada seluruh pemangku kepentingan baik di Pusat maupun Daerah 8. Mempercepat penyelesaian revisi RTRW Provinsi melalui upaya bimbingan teknis dan bantuan teknis kepada Pemerintah Provinsi dalam hal penyusunan RTRWP selanjutnya diintegrasikan dalam perubahan rencana tata ruang wilayah. Ayat 3 Perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan serta penggunaan kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dilaksanakan sebelum ditetapkan perubahan rencana tata ruang wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat 2. 49 Beberapa Isu Strategis Terkait Rencana Tata Ruang 1. Tingkat Nasional: Percepatan penyelesaian RTR Pulau 2. Tingkat Provinsi: Konsistensi antara RTRWN, RTR Pulau, dan RTRW Provinsi 3. Tingkat Kabupaten: Konsistensi dengan RTRW Provinsi 4. Integrasi arah pemanfaatan ruang dalam RTRW 4. Integrasi arah pemanfaatan ruang dalam RTRW kedalam dokumen perencanaan di semua tingkatan Isu kelembagaan di tingkat daerah 50

4. Peraturan Pemerintah Tentang Tata Cara, Persyaratan dan Kriteria Perlindungan Lahan Pertanian

Pangan Berkelanjutan Pangan Berkelanjutan PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN UU No. 412009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Merupakan amanat UU No. 262007 tentang Penataan Ruang, pasal 48 2 Latar belakang: Permintaan bahan pangan semakin meningkat, akibat pertambahan penduduk dan tingkat kesejahteraan pertambahan penduduk dan tingkat kesejahteraan masyarakat; Daya dukung sumberdaya alam untuk menjamin kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan semakin menurun; Negara harus menjamin pemenuhan hak atas pangan; Negara perlu menjamin penyediaan lahan pertanian pangan berkelanjutan. PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN Beberapa substansi: Penetapan rencana lahan dan kawasan pertanian pangan berkelanjutan dimuat dalam RPJMND dan RKPD. Kawasan pertanian pangan berkelanjutan dapat ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional. Penetapan lahan pertanian pangan berkelanjutan merupakan bagian dari penetapan rencana tata ruang wilayah; Lahan yang sudah ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan dilindungi dan dilarang untuk dialihfungsikan. berkelanjutan dilindungi dan dilarang untuk dialihfungsikan. Metode pengembangan kawasan pertanian pangan berkelanjutan Intensifikasi Ekstensifikasi: Tanah terlantar Tanah bekas kawasan hutan yang belum diberikan hak atas tanah.