PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM
DASAR HUKUM
1. Pasal 28 H ayat 4 UUD 1945 Perubahan Kedua menyatakan
bahwa :
“setiap orang
yang berhak
mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih
secara sewenang-wenang
oleh siapapun”.
2. Pasal 28 J ayat 2 UUD 1945 Perubahan Kedua berbunyi sebagai
berikut :
“Dalam menjalankan
hak dan
sebagai berikut
: “Dalam
menjalankan hak
dan kebebasannya,
setiap orang
wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang
dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain
dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan
ketertiban hukum dalam suatu masyarakat demokratis”.
62
3. Pasal 8 UU No. 102004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan berbunyi : Materi muatan yang harus diatur dengan Undang- undang berisi hal-hal yang :
a Mengatur lebih lanjut ketentuan Undang-undang Dasar Negara RI
Tahun 1945 yang meliputi :
1. Hak-hak asasi manusia 2. Hak dan kewajiban warga negara;
3. Pelaksanaan dan penegakan kedaulatan negara serta pembagian
Dasar Hukum
3. Pelaksanaan dan penegakan kedaulatan negara serta pembagian kekuasaan negara;
4. Wilayah negara dan pembagian daerah; 5. Kewenangan dan kependudukan;
6. Keuangan negara b
Diperintahkan oleh suatu Undang-undang untuk diatur dengan Undang-undang.
63
Sumber : Maria S.W Sumardjono, Makalah pada Naional Workshop LMPDP Komponen 5 “Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah di Bidang Manajemen Pertanahan, Jakarta pada 26-28 Juni 2007
4. Perpres 362005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk
Kepentingan Umum
5. Perpres 652006 tentang Perubahan Atas Perpres 362005
Dasar Hukum
Perpres 362005
64
PRINSIP-PRINSIP PENGADAAN TANAH YANG DAPAT DIJADIKAN PEDOMAN DALAM PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN:
Menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, pihak yang melepaskan hak atas tanahnya karena digunakan untuk
kegiatan pembangunan, hanya dibatasi pada orang atau badan hukum yang mempunyai hubungan hukum yang konkrit dengan
tanah haknya. Batasan ini dinilai kurang memberikan perlndungan kepada
warga masyarakat bukan pemegang hak atas tanah, tetapi menggunakan tanah tersebut seperti penyewa, penggarap,
65
menggunakan tanah tersebut seperti penyewa, penggarap, pihak yang menguasai dan menempati tanah serta pemilik
bangunan, tanaman dan benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah.
Peran serta masyarakat, hendaknya dilakukan tidak hanya pada saat akan menetepkan besarnya ganti rugi, tetapi juga pada
tahap-tahap sebelumnya, seperti inventarisasi, penyuluhan dan konsultasi, dan lain-lain.
PRINSIP-PRINSIP PENGADAAN TANAH YANG DAPAT DIJADIKAN PEDOMAN DALAM PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN:
Musyawarah harus
sungguh-sungguh dijadikan
sarana untuk
mempertemukan perbedaan kepentingan dan keinginan dari pihak yang memerlukan tanah dengan pihak yang tanahnya diperlukan untuk
kepentingan umum. Oleh karena itu musyawarah dalam pengertian sebagai kegiatan yang
mengandung proses saling mendengar, saling memberi, menerima pendapat, serta keinginan atas dasar kesukarelaan dan kesetaraan
antara pihak yang mempunyai tanah, bangunan, tanaman dan benda- benda lain yang berkaitan dengan tanah, dengan pihak yang
memerlukan tanah, dilaksanakan dengan sukarela dan menjauhkan
66
memerlukan tanah, dilaksanakan dengan sukarela dan menjauhkan kondisi psikologis yang menghalangi terjadinya proses tersebut.
+
,
+ ,-
+ ,-
. .
PASAL 33 AYAT 3 UUD 1945
+
. .
1 22 3
21 1 22
3 21
, ,
Untuk kepentingan umum, termasuk kepentingan bangsa dan Negara serta kepentingan bersama dari rakyat, hak-hak atas
tanah dapat dicabut, dengan memberi ganti kerugian yang layak dan menurut cara yang diatur dengan undang-undang.
Perlu ada UU tentang Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum, tanpa harus mencabut Undang-Undang Nomor 20
Tahun 1961 Tentang Pencabutan Hak.
PASAL UPPA YANG BERKAITAN DENGAN PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM PASAL 18
Tahun 1961 Tentang Pencabutan Hak. UU 201961 ini merupakan amanat Pasal 18 UUPA.
Jika diperlukan, UU ini dapat diganti atau diubah, dengan judul yang sama yaitu UU Tentang Pencabutan Hak dengan
mengingat prinsip-prinsip dasar pencabutan hak itu sendiri, sesuai dengan Hukum Tanah Nasional.
UU Pencabutan Hak merupakan “rem daruratUltimum Remidium”
bagi pelaksanaan
perolehan tanah
untuk kepentingan umum.
PENGADAAN TANAH STATUS SAAT INI
+ ,
-. . 1
+ +
+ 2 ,
+ 2
Bahan Presentasi National Summit 2009
Terhadap 21 ruas jalan tol, yang lahannya bebas 100 baru 1 ruas
Terhadap total kebutuhan tanah 6.734 Ha, selama 3 tahun baru bebas 939 Ha atau setara 14
KEMAJUAN PENGADAAN TANAH
tahun baru bebas 939 Ha atau setara 14
Tidak ada Pihak yang bisa dimintakan tanggung jawabnya dalam pembebasan lahan dari unsur biaya
dan waktu
Bahan Presentasi National Summit 2009
PROGRAM PEMBANGUNAN JALAN TOL 2004-2009
- -
+
Bahan Presentasi National Summit 2009
3 +
4
+
REKOMENDASI
2
+ +
Bahan Presentasi National Summit 2009
PERMASALAHAN
PENGADAAN TANAH
YANG BERJALAN SAAT INI
73
YANG BERJALAN SAAT INI
KASUS PENGADAAN TANAH JALAN TOL
Bandung DKI Jakarta
Serang
Semarang Banten
Pejagan Pemalang
Batang Palimanan
Kanci Sukabumi
Ciranjang Demak
Bogor
653,85 KM 397,20 KM
178,65 KM 78,00 KM
1
4 5
2 3
1
4 2
3
Cikampek
PETA JALAN TOL TRANS JAWA
74
Jawa Barat Surabaya
Yogyakarta DIY
Jawa Tengah
Jawa Timur Kertosono
Mojokerto Solo
Ngawi Pasuruan
Probolinggo Banyuwangi
Malang Pandaan
Gempol
6 7
8 9
10 9
10
PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH 2004 - 2009
Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2005
Mei 2005 Peraturan Ka. BPN
No 3 Tahun 2007 Mei 2007
Lembaga Penilai Tanah Berlisensi BPN
Desember 2007
2004 2005
2006 2007
2008 2009
I. Peraturan Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum
Peraturan Presiden No. 65 Tahun 2006
Juni 2006
II.
Pendanaan Pengadaan Tanah
75
BU
Tanah
2004 2005
2006 2007
2008 2009
BLU APBN
2004 2005
2006 2007
2008 2009
III. Progress Pembebasan Lahan Jalan Tol Trans Jawa
7 12
27,41
- .
- 012
. + .
- 3
012 4
2 +
7
,
5
BOTTLENECK MEKANISME PENGADAAN TANAH
1 2
4
76
PU= Pekerjaan Umum; P2T = Panitia Pengadaan Tanah TPT= Tim Pengadaan Tanah; BPN= Badan Pertanahan Nasional
6
7 80
. 8
4 48
- 9
: 7
; -
48 42
4 ,
? 2 ? 9
?
Bottleneck
3
5
6
7 =
8 ;
- 3
. +
8 4
42
. ,
8 4
42 ,
,
;1 5
BOTTLENECK MEKANISME BAGI YANG MENOLAK
6 8
77
PU= Pekerjaan Umum; P2T = Panitia Pengadaan Tanah TPT= Tim Pengadaan Tanah; BPN= Badan Pertanahan Nasional
6
6 ;
+ 8
4 42
80
,
? ? 9
Bottleneck
7