Latar Belakang LPSE Kabupaten Bantaeng TOR IMB Bantaeng

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kabupaten Bantaeng adalah salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan dan berjarak 120 km dari Kota Makassar. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 395,83 km 2 yang terdiri dari 8 kecamatan dengan 67 kelurahandesa. Kabupaten Bantaeng memiliki Visi dan Misi yang berlandaskan pada Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Tahun 2008 – 2013. Visi Kabupaten Bantaeng adalah Wilayah Terkemuka dengan Desa Mandiri. Visi ini akan direalisasikan dengan misi yang terbagi menjadi 3 inti pokok yaitu:  Memfasilitasi pengembangan kapasitas setiap penduduk Bantaeng agar mampu meningkatkan produktivitasnya secara berkesinambungan serta mampu menyalurkan pendapat dan aspirasinya pada semua bidang kehidupan secara bebas dan mandiri.  Mendorong serta memfasilitasi tumbuh kembangnya kelembagaan masyarakat pada semua bidang kehidupan agar mampu meningkatkan choice dan voice- nya dengan memberikan perhatian utama kepada pembangunan perekonomian daerah yang memicu pertumbuhan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja.  Mengembangkan daerah melalui pemanfaatan potensi dan sumberdaya kabupaten sedemikian rupa, sehingga secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi terhadap pencapaian sasaran pembangunan propinsi Sulsel, serta berdampak positif terhadap pengembangan kawasan sekitar. Kota Bantaeng terdiri dari 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Bisappu, Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Paju’kukang. Ketiga kecamatan ini berada di sepanjang pesisir pantai Kabupaten Bantaeng dan merupakan 3 kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di Kabupaten Bantaeng. Selain itu, ketiga kecamatan ini masuk dalam wilayah pusat kota sehingga perkembangan pembangunannya mengalami perkembangan yang cukup pesat. 1 Berdasarkan Undang-Undang No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang maka dalam penataan ruang dalam suatu wilayah harus memperhatikan perencanaan tata ruang, pemanfaatan tata ruang serta pengendalian tata ruang. Hal ini kemudian jika diterapkan pada kondisi Kota Bantaeng pada saat ini, maka diperlukan sebuah system pengendalian pembangunan. pembangunan yang terjadi di Kabupaten Bantaeng terkhusus selama 5 tahun terakhir di mana pertumbuhan yang terjadi sangat pesat. Pertumbuhan ini perlu dikendalikan agar tercipta lingkungan yang tertib, serasi dan berkeadilan. System Informasi Management IMB merupakan suatu paket program berbasis computer yang akan menjadi salah satu bagian dari Sistem Informasi Data Kota Bantaeng SIDAKOT-Bantaeng. System ini menjadi salah satu sarana infrastruktur terpenting, khususnya bagi Dinas PU dan Kimpraswil Kabupaten Bantaeng dalam upaya memudahkan dan mengefisienkan system layanan informasi basis data dalam pemanfaatan ruang kota. System ini dibangun dengan memanfaatkan aplikasi Software Geographic Information System SIG yang telah di integrasikan dengan beberapa aplikasi software pendukung lainnya seperti Visual Basic Programming dan Microsoft Acces. Dalam mengendalikan dan mengantisipasi perubahan atau perkembangan data pembangunan di Kota Bantaeng yang sangat pesat, maka diperlukan suatu sistem pengembangan dan pemeliharaan basis data yang telah terbangun. Idealnya system pengembangan dan pemeliharaan basis data ini harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan, sehingga semua bentuk informasi basis data yang terbangun dalam system SIMIMB tersebut adalah data terkini yang akurat.

I.2 Maksud dan Tujuan