Kinerja Keuangan Laporan Keuangan

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kinerja Keuangan

Dalam Ikatan Akuntan Indonesia 2000 : 332 istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Selain itu tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi para karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diharapkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran keuangan. Tolak ukur yang digunakan dalam kinerja keuangan tergantung pada posisi perusahaan. Penilaian kinerja keuangan perusahaan harus diketahui outputnya maupun inputnya. Output adalah hasil dari suatu kinerja karyawan sedangkan input adalah hasil dari suatu ketrampilan yang digunakan untuk mendapatkan hasil tersebut.

2.2 Laporan Keuangan

2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan Keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk komunikasi antara data keuangan Universitas Sumatera Utara 9 atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Munawir 1995 : 2 Laporan keuangan merupakan informasi yang dapat dipakai untuk pengambilan keputusan, mulai dari investor atau calon investor sampai dengan manajemen perusahaan itu sendiri. Laporan keuangan akan memberikan informasi mengenai profitabilitas, risiko, timing aliran kas, yang kesemuanya akan mempengaruhi harapan pihak – pihak yang berkepentingan. Hanafi 2003 : 69 Laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan laba – rugi serta laporan perubahan modal. Munawir 1995 : 5. Dimana Neraca menunjukkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan laporan laba – rugi memperlihatkan hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan modal menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan – alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan. Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang penting bagi perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan data – data yang terdiri dari Neraca dan perhitungan laba rugi serta keterangan yang dimuat dalam lampiran – lampirannya. 2.2.2 Tujuan Laporan Keuangan Universitas Sumatera Utara 10 Ikatan Akuntansi Indonesia 2004 : 34 menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yang telah dilakukan manajemen stewardship, atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber – sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi : a. Aktiva. b. Kewajiban. c. Ekuitas. d. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan. e. Arus kas Informasi tersebut di atas beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan, khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas. 2.2.3 Manfaat Laporan Keuangan Laporan Keuangan merupakan alat yang sangat penting utnuk mendapatkan informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil – hasil yang dicapai oleh perusahaan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti jika diperbandingkan dan dianalisis lebih lanjut sehingga dapat Universitas Sumatera Utara 11 diperoleh data yang dapat mendukung keputusan yang diambil. Dalam Statement of Financial Accounting Concept No. 1 1998 : 76 , manfaat laporan keuangan adalah : a. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat membantu investor, kreditor dan pengguna lainnya yang potensial dalam membuat keputusan lain yang sejenis secara rasional. b. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat membantu investor, kreditor dan pengguna lain yang potensial dalam memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di masa yang akan datang yang berasal dari pembagian deviden ataupun pembayaran bunga dan pendapatan dari penjualan. c. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang sumber daya ekonomi perusahaan. Klaim atas sumber daya kepada perusahaan atau pemilik modal. d. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang prestasi perusahaan selama satu periode. Investor dan kreditor sering menggunakan informasi masa lalu untuk membantu menaksir prospek perusahaan. 2.2.4 Analisis Laporan Keuangan Untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan perlu adanya analisis terhadap laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Hanafi 2003 : 75 , suatu analisis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas keuntungan dan tingkat resiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Sedangkan Munawir 1995 : 8 menyatakan bahwa analisis laporan keuangan merupakan alat untuk memperoleh informasi tentang posisi keuangan dan hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan, sehingga data yang telah diperoleh dapat diperbandingkan atau dianalisa lebih lanjut agar memperoleh data untuk mendukung keputusan yang diambil. Universitas Sumatera Utara 12 Menurut pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan merupakan perhitungan dan kemungkinan di masa depan untuk dijadikan dasar pertimbangan keputusan oleh pihak – pihak yang berkepentingan. 2.2.5 Sifat dan keterbatasan Laporan Keuangan Riyanto 2007 : 6 menyatakan adapun yang menjadi sifat dan keterbatasan Laporan Keuangan yaitu : 1. Laporan keuangan bersifat historis yang merupakan laporan kejadian yang telah lewat. 2. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tertentu 3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan pertimbangan 4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material, demikian pula penerapan prinsip akuntansi terdapat pos tertentu yang mungkin tidak dilaksanakan jika tidak menimbulkan pengaruh material terhadap kelayakan laporan keuangan. 5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, bila terdapat kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, yang lazim dipilih adalah alternatif yang menghasilkan laba atau nilai aktiva yang kecil. 6. Laporan keuangan lebih menekankan makna ekonomi suatu peristiwa atau transaksi daripada bentuk hukumnya. 7. Laporan keuangan diasumsikan dengan menggunakan istilah – istilah teknis dan pemakainya diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat informasi yang dilaporkan. 8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan perusahaan. 9. Informasi yang bersifat kumulatif dan faktual yang tidak dapat diidentifikasikan umumnya diabaikan. 2.2.6 Komponen Laporan Keuangan Ada 3 macam komponen Laporan Keuangan : 1. Neraca Universitas Sumatera Utara 13 Munawir 1995 : 13 menyatakan neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Tujuannya adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku – buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kelender sehingga Neraca sering disebut Balance Sheet. Neraca adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu. Neraca menampilkan sumber daya ekonomis assets, kewajiban ekonomis hutang, moda saham dan hubungan antar item tersebut. Dengan demikian Neraca dapat meringkaskan posisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca dimaksudkan membantu pihak eksternal untuk menganalisis likuiditas perusahaan, fleksibilitas keuangan, kemampuan operasional dan kemampuan menghasilkan pendapatan selama periode tertentu. Hanafi 2003 : 80 2. Laporan LR Munawir 1995 : 26 menyatakan laporan laba rugi merupakan laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Kegiatan perusahaan selama periode tertentu mencakup aktivitas rutin atau operasional, dan aktivitas – aktivitas ini perlu dilaporkan dengan Universitas Sumatera Utara 14 semestinya agar pembaca laporan keuangan memperoleh informasi yang relevan. Hanafi 2003 : 82 menyatakan ada beberapa elemen pokok dalam laporan laba rugi antara lain : pendapatan operasional, beban operasional dan untung atau rugi gain or loss. Pendapatan ini didefenisikan sebagai asset masuk selama periode dimana perusahaan memproduksi dan menyerahkan barang yang merupakan operasi pokok perusahaan. Beban operasional didefenisikan sebagai asset keluar selama periode dimana perusahaan memproduksi dan menyerahkan barang. Untung gain didefenisikan sebagai kenaikan modal saham dari transaksi yang bersifat insidental. Rugi loss didefenisikan sebagai penurunan modal saham dari transaksi yang bersifat insidental. 3. Laporan arus kas Hanafi 2003 : 83 menyatakan bahwa laporan arus kas digunakan untuk menganalisa dan memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu. Laporan arus kas bertujuan untuk memberikan informasi mengenai efek kas dari kegiatan investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Tujuan utama dari analisis laporan arus kas adalah menaksir kemampuan perusahaan menghasilkan kas. 2.2.7 Pihak yang berkepentingan terhadap Laporan Keuangan Menurut Harahap 2006 : 308 pihak – pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan : Universitas Sumatera Utara 15 1. Pemilik perusahaan Laporan keuangan diperlukan oleh pemilik perusahaan untuk menilai hasil-hasil yang telah dicapai dan untuk menilai kemungkinan hasil – hasil yang akan dicapai di masa yang akan datang dan perkembangan harga saham. 2. Manajer atau pimpinan perusahaan 3. Para investor

2.3 Rasio Keuangan

Dokumen yang terkait

Analisis Economic Value Added (EVA) Dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Indosat, Tbk

6 60 100

Analisis Economic Value Added (EVA) dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Unilever Indonesia, Tbk.

15 102 104

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added Dan Market Value Added (Studi pada PT Telkom Tbk dan PT BRI Tbk)

3 42 74

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Dan Economic Value Added (EVA) Pada PT. Metrodata Electronics Tbk Dan PT. Centrin Online Tbk

3 84 126

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Rasio Keuangan dan Economic Value Added (EVA) pada PT. Adhi Karya (Persero), Tbk dan PT. Total Bangun Persada, Tbk

16 191 104

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Rasio Keuangan dan Economic Value Added (EVA) pada PT. Adhi Karya (Persero), Tbk dan PT. Total Bangun Persada, Tbk

0 0 11

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Rasio Keuangan dan Economic Value Added (EVA) pada PT. Adhi Karya (Persero), Tbk dan PT. Total Bangun Persada, Tbk

0 0 2

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Rasio Keuangan dan Economic Value Added (EVA) pada PT. Adhi Karya (Persero), Tbk dan PT. Total Bangun Persada, Tbk

0 0 7

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Rasio Keuangan dan Economic Value Added (EVA) pada PT. Adhi Karya (Persero), Tbk dan PT. Total Bangun Persada, Tbk

0 0 4

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Rasio Keuangan dan Economic Value Added (EVA) pada PT. Adhi Karya (Persero), Tbk dan PT. Total Bangun Persada, Tbk

0 0 10