25
Dalam penelitian ini hanya dibahas pada Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio
1. Debt to Asset Ratio
Rasio total hutang terhadap total aset = total kewajiban total aktiva. Digunakan untuk menghitung seberapa besar porsi dana yang disediakan
kreditur untuk investasi asset Husnan, 1998 : 561. Rumus menghitungnya adalah :
2. Debt to Equity Ratio
Adalah rasio yang menunjukkan perbandingan antara hutang dengan modal sendiri Husnan, 1998 : 561. Digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk menutup sebagian atau seluruh hutang –
hutangnya dengan dana yang berasal dari modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini maka semakin kecil kemampuan membayar hutang dari modal
sendiri. Rumusnya adalah :
2.4 Economic Value Added
2.4.1 Pengertian Economic Value Added Young dan O’Byrne 2001:17 , menyatakan pengertian EVA adalah
didasarkan pada gagasan keuntungan ekonomis, yang menyatakan bahwa kekayaan hanya diciptakan ketika sebuah perusahaan meliputi biaya
Universitas Sumatera Utara
26
operasional dan modal. Dalam arti sempit ini, EVA benar-benar hanya merupakan cara alternatif untuk menilai kinerja perusahaan.
Ide dasar dari EVA adalah pengemasan ulang dari manajemen perusahaan yang dapat dipercaya dan prinsip keuangan yang pernah ada.
Namun EVA merupakan inovasi terpenting karena ia membuat teori keuntungan moderen. Implikasi manajerial dari teori ini adalah mudah
diakses oleh manejer perusahaan yang tidak terlatih dengan baik dalam keuangan atau tidak pernah memikirkannya. EVA membantu para manejer
untuk lebih memahami tujuan keuangan, dan dengan demikian membantu mereka untuk mencapai tujuan.
EVA tidak memerlukan adanya sesuatu perbandingan dengan perusahaan sejenis dalam industri dan tidak pula membuat suatu analisa
kecenderungan dengan tahun-tahun sebelumnya. Konsep ini lebih menekankan pada penentuan besarnya cost of capital. Diperhitungkannya
biaya modal atas ekuitas merupakan keunggulan pendekatan EVA dibandingkan pendekatan akuntansi tradisional dalam mengukur kinerja
perusahaan. Economic value added EVA atau disebut juga dengan nilai tambah
ekonomis NITAMI diartikan sebagai suatu konsep yang dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam pengukuran laba operasi perusahaan
harus dengan adil mempertimbangkan harapan-harapan setiap penyedia dana kreditur dan pemegang saham. Derajat keadilannya
dinyatakan dengan ukuran tertimbang dan struktur modal yang ada Wijantini, 2003 : 51.
Economic value added adalah keuntungan operasi setelah pajak dikurangi dengan biaya modal dari seluruh modal untuk menghasilkan laba.
Universitas Sumatera Utara
27
Laba operasional setelah pajak menggambarkan hasil penciptaan nilai value didalam perusahaan, sedangkan biaya modal dapat diartikan sebagai
pengorbanan yang dikeluarkan dalam penciptaan nilai tersebut. Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
pengertian Economic Value Added adalah keuntungan operasi setelah pajak, dikurangi biaya modal yang yang di gunakan untuk menilai kinerja
perusahaan dengan memperhatikan secara adil harapan-harapan para pemegang saham dan kreditur. Economic Value Added merupakan
perangkat finansial untuk mengukur keuntungan nyata perusahaan. Hal ini membuat perhitungan Economic Value Added lain dengan perhitungan
analisis rasio keuangan lainya. Perbedaan tersebut dikarenakan pada perhitungan dengan menggunakan pendekatan Economic Value Added
dilibatkannya biaya modal operasi setelah laba bersih, dimana hal tersebut tidak dilakukan dalam perhitungan konvensional.
Setiap perusahaan tentunya menginginkan nilai Economic Value Added akan naik terus menerus, karena Economic Value Added adalah
tolak ukur fundamental dari tingkat pengembalian modal return of capital. Young 2001 : 30 menyatakan bahwa ada beberapa cara untuk
meningkatkan nilai Economic Value Added perusahaan yaitu : 1. Meningkatkan keuntungan profit tanpa menambah modal
2. Mengurangi pemakaian modal. 3.
Melakukan investasi pada proyek-proyek dengan tingkat pengembalian tinggi.
Universitas Sumatera Utara
28
Konsep ini tidak memerlukan adanya suatu perbandingan dengan perusahaan sejenis dalam industri dan tidak perlu membuat analisis
kecenderungan dengan tahun-tahun sebelumnya. Konsep ini lebih menekankan pada seberapa besar laba yang
dihasilkan setelah dikurangi dengan biaya modal rata-rata tertimbang. Metode Economic Value Added sebagai alat ukur kinerja perusahaan
konsep Economic Value Added ini tidaklah dimaksudkan untuk mengganti laporan rugi laba yang telah ada. Namun pendekatan ini hanyalah alat
analisis yang digunakan sebagai tambahan informasi keuangan yang sangat berguna bagi pihak kreditur dan penyediaan dana dalam menentukan
hubungannya dengan perusahaan. Bagi eksekutif hasil pengukuran kinerja dengan dengan metode Economic Value Added seringkali digunakan untuk
pengendalian serta sebagai alat yang sangat berguna didalam pengambilan keputusan-keputusan strategi.
EVA dilandasi pada konsep bahwa dalam pengukuran laba suatu perusahaan harus adil dengan mempertimbangkan harapan-harapan setiap
penyandang dana kreditur dan pemegang saham. Young dan O’Bryne 2001 : 32 memformulasikan EVA sebagai berikut:
EVA = Laba operasi bersih setelah pajak NOPAT
– Biaya modal NOPAT = Laba operasi + Penghasilan bunga
– Pajak penghasilan Pembebasan pajak atas bunga
Biaya Modal = Modal yang diinvestasikan x Biaya modal rata-rata tertimbang
Universitas Sumatera Utara
29
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa EVA merupakan sisa laba setelah penyedia modal memberikan kompensasi sesuai tingkat
pengembalian yang dibutuhkan atau setelah semua biaya modal yang digunakan untuk menghasilkan laba. Laba yang dimaksud disini adalah Net
Operating Profit After Tax NOPAT. Biaya modal adalah biaya bunga pinjaman dari biaya ekuitas yang digunakan untuk menghasilkan NOPAT
yang dihitung secara rata-rata tertimbang Weighted Average Cost of Capital = WACC.
EVA yang positif menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai create value bagi pemilik modal, konsisten dengan
tujuan memaksimumkan nilai perusahaan. Sebaliknya EVA yang negatif menandakan nilai perusahaan berkurang sebagai akibat penurunan dari
tingkat pengembalian investasi. 2.4.2 Manfaat Economic Value Added
Manfaat dari penerapan EVA menurut Young 2001 : 33 antara lain : 1.
Dapat digunakan sebagai penilai kinerja perusahaan yang berfokus pada penciptaan nilai value creation
2. Dapat meningkatkan kesadaran manajer bahwa tugas mereka adalah
untuk memaksimumkan nilai perusahaan serta nilai pemegang saham. 3.
Dapat membuat para manajer berfikir dan juga bertindak seperti halnya
pemegang saham
yaitu memilih
investasi yang
memaksimumkan tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimumkan.
4 EVA membuat para manajer agar memfokuskan perhatian pada
kegiatan yang menciptakan nilai dan memungkinkan mereka untuk mengevaluasi kinerja berdasarkan kriteria maksimum nilai perusahaan.
5. EVA menyebabkan perusahan untuk lebih memperhatikan struktur modalnya.
6. Dapat digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan atau proyek yang
memberikan pengembalian lebih tinggi, daripada biaya modalnya.
Universitas Sumatera Utara
30
2.4.3 Kelebihan dan Kelemahan Economic Value Added Kegunaan model EVA membuat perusahaan lebih memfokuskan
perhatian ke upaya penciptaan nilai perusahaan, sebab inilah salah satu fungsi penggunaan EVA. Kelebihan lain dari EVA yang diungkapkan oleh
Warsono 2003 : 134 : 1.
EVA memfokuskan
penilaian pada
nilai tambah
dengan memperhitungkan beban biaya modal sebagai risiko investasi.
2. EVA dapat diterapkan secara mandiri tanpa memerlukan data
pembanding dari perusahaan lain maupun standar industri sebagaimana konsep analisis rasio keuangan.
3. Konsep EVA sebagai pengukur kinerja perusahaan memperhatikan
harapan penyedia dana secara adil dimana derajat keadilannya dinyatakan dengan ukuran tertimbang weighted struktur modal yang
ada dan berpedoman pada nilai pasar bukan pada nilai buku.
4. Penerapan konsep EVA yang praktis merupakan salah satu bahan
pertimbangan bagi pebisnis untuk mengambil keputusan dan kebijaksanaan permodalan.
5. EVA dapat digunakan sebagai tolak ukur pemberian bonus pada
karyawan 6.
Konsep EVA mempengaruhi keputusan organisasi untuk keluar dari unit usaha yang mempunyai negatif value added.
Sehingga dapat dikatakan bahwa EVA merupakan suatu metode penilaian yang akurat dan komperhensif mampu memberikan penilaian
secara wajar atas kondisi suatu perusahaan. Melihat berbagai kelebihan EVA, ternyata juga mempunyai kelemahan-kelemahan yang diungkapkan
Mulia 2002: 134 sebagai berikut: 1.
EVA hanya mengukur hasil akhir result, konsep ini tidak megukur aktivitas penentu seperti loyalitas dan referensi konsumen tidak
diperhatikan.
2. EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor mengandalkan
pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham tertentu.
3. Konsep ini sangat tergantung pada transnparansi internal dalam
perhitungan EVA secara akurat.
Universitas Sumatera Utara
31
Walaupun terdapat kelemahan, EVA tetap berguna untuk dijadikan acuan. Mengingat EVA memberikan pertimbangan atas harapan investor
terhadap investasi mereka. Pengambilan dari suatu investasi baru akan berarti apabila besarnya pengembalian tersebut melebihi biaya modal yang
dikeluarkan untuk mewujudkan investasi tersebut. 2.4.4
Strategi meningkatkan Economic Value Added Sofiarini 2004 : 14 menyatakan ada beberapa strategi untuk
meningkatkan EVA : 1.
Strategi penciptaan nilai dengan mencapai pertumbuhan keuntungan Profitable Growth. Hal ini bisa dicapai dengan menambah modal
yang diinvestasikan pada proyek dengan tingkat pengembalian tinggi. 2.
Strategi penciptaan nilai dengan meningkatkan efisiensi operasi dalam hal ini menaikkan keuntungan tanpa menggunakan tambahan modal
3. Strategi penciptaan nilai dengan rasionalisasi dan keluar dari bisnis
yang tidak menjanjikan rationalize and exit unrewarding businessi Hal ini berarti menarik modal yang tidak produktif dan menarik modal
dari aktivitas yang menghasilkan tingkat pengembalian yang rendah dan menghapus unit bisnis yang tidak menjanjikan hasil.
2.4.5 Langkah menentukan Economic Value Added Langkah
– langkah yang dilakukan menentukan EVA menurut Sofiarini 2004: 17 :
a. Menghitung biaya hutang cost of debt
b. Menghitung biaya laba ditahan cost of equity
c. Menghitung struktur permodalan dari neraca tertimbang Weighted
Average Cost of Capital Struktur modal biasanya terdiri dari utang dan ekuitas sehingga dicari :
Komposisi utang : rasio utang terhadap jumlah modal
Komposisi ekuitas : rasio modal saham terhadap jumlah modal
d. Menghitung biaya modal rata - rata
e. Menghitung EVA
EVA = Laba operasi bersih sesudah pajak – biaya modal
Universitas Sumatera Utara
32
Dalam EVA, penilaian kinerja keuangan diukur dengan ketentuan : 1.
Jika EVA 0 maka kinerja keuangan perusahaan dapat dikatakan baik, sehingga terjadi proses penambahan nilai ekonomisnya.
2. Jika EVA = 0 maka kinerja keuangan perusahaan secara ekonomis
dalam keadaan impas 3.
Jika EVA 0 maka kinerja keuangan perusahaan tersebut dikatakan kurang bagus karena laba yang diperoleh tidak memenuhi penyandang
dana, sehingga tidak terjadi penambahan nilai ekonomis pada perusahaan.
2.5 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1