18
dalam aktivitas yang mengekspresikan personal seseorang, individu akan mengalami:
a keterlibatan secara mendalam, b kesesuaian dan kecocokan terhadap aktivitas,
c perasaan benar-benar hidup intensely being alive, d perasaan sempurna dan dipenuhkan fulfillment,
e kesan bahwa sesuatu itu memang dimaksudkan untuk dilakukan, dan
f perasaan menjadi diri yang sesungguhnya.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Well-Being
Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi well- being, baik hedonic well-being maupun eudaimonic well-being.
a. Jenis Kelamin
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada laki-laki dan perempuan. Memang terdapat frekuensi emosi sangat senang dan
sangat tidak senang yang muncul lebih sering pada perempuan, namun bukti menunjukkan bahwa representasi berlebihan ini
mengarah pada fakta bahwa wanita mengalami perasaan emosi positif dan negatif yang lebih sering dan intens dibanding pria.
Universitas Sumatera Utara
19
Walaupun secara matematis perbedaan tersebut kurang dari 1, namun perbedaan dalam hal intensitas emosional mencapai 13.
Itu sebabnya, lebih banyak wanita yang berada pada tingkat ekstrem skala Diener, Such, Lucas, Smith, dalam Diener,
2008. Namun dalam penelitian yang dilakukan oleh Ryff 1989, terdapat perbedaan well-being yang signifikan, di mana wanita
cenderung akan memiliki well-being yang lebih tinggi.
b. Usia
Penelitian yang dilakukan oleh Ryff 1989, menemukan adanya perbedaan tingkat well-being pada orang dari berbagai kelompok
usia, sesuai dengan dimensi-dimensinya well-being yang dikemukakan oleh Ryff 1989.
c. Pernikahan, perceraian, dan hubungan Sosial
Jumlah atau kualitas hubungan sosial yang dimiliki seseorang berkorelasi secara signifikan terhadap well-being yang dimiliki
seseorang. Pada umumnya, individu cenderung lebih bahagia saat mereka berada di antara teman dekat dan keluarga yang
mendukung mereka, sedangkan orang-orang yang tidak memiliki teman dekat dan keluarga lebih cenderung tidak puas.
Well-being juga meningkat melalui adanya ikatan sosial seperti pernikahan, dan hubungan sosial kuat lainnya juga dapat sangat
bermakna Helliwell, Barrington-Leigh, Harris, Huang, dalam Diener 2009. Tentu saja kehilangan seorang teman atau anggota
keluarga dekat dapat menyebabkan ketidakpuasan dengan
Universitas Sumatera Utara
20
kehidupan, dan mungkin diperlukan waktu yang cukup bagi orang untuk bangkit kembali dari dampak negatif yang dialaminya,
seperti perceraian Lucas, dalam Diener 2008.
d. Pendidikan