karena tidak nyaman berjualan di dalam Pasar Bulu dan penghasilan mereka berkurang.
Pasar Bulu mempunyai faktor penyebab terjadinya perubahan pemanfaatan ruang luar di Jl.Suyudono Semarang, terutama pada jalur
pejalan kaki dan badan jalan yang digunakan oleh para pedagang untuk berjualan. Hal ini menyebabkan terjadinya kekumuhan di lokasi tersebut serta
mengganggu pengguna jalan yang lain pengendara mobil, pejalan kaki, dan lain-lain.
Dari faktor kedekatan proximity, kemudahan accessibility, ketersediaan availability,
hasil analisa berdasarkan arus pergerakan penduduk di wilayah permukiman disekitar Pasar Bulu dan koridor jalan Suyudono, sebagian besar
menggunakan alat transportasi kendaraan roda dua dan becak dan kendaraan roda 4 digunakan oleh pengunjung yang membeli barang dagangan sebagian
berada dari luar daerah yang berada di toko di koridor jalan Suyudono Semarang.
Sedangkan dari faktor kenyamanan amenity, bagi pengguna jalan maupun jalur pedestrian, sangat dipengaruhi oleh pemanfaatan jalur tersebut
yang digunakan untuk fungsi yang lain parkir dan pangkalan becak.
b. Pengaruh arus transportasi dan lalu lintas terhadap perubahan
fungsi koridor jalan Suyudono Semarang.
Kepadatan arus lalu lintas di jalan Suyudono, baik yang diakibatkan oleh pejalan kaki yang menuju ke Pasar Bulu, maupun para pembeli di luar
daerah, cenderung dimanfaatkan bagi penghuni di jalan Suyudono untuk membuka usaha di ruamahnya baik untuk toko, rumah makan, perkantoran,
maupun jasa yang lain. Sedangkan bagi penduduk yang tidak mempunyai modal cenderung
menjual rumahnya dan pindah ke daerah lain, namun bagi penduduk yang masih memanfaatkan rumah tersebut untuk investasi, akan dibiarkan kosong
atau dikontrakkan untuk usaha. Dari hasil analisa diperoleh bahwa, fungsi koridor jalan Suyudono,
berdasarkan Perda Kota Semarang, nomor 6 tahun 2004, diperuntukan sebagai kawasan permukiman, namun pada kenyataannya telah berubah fungsi
sebagai kawasan campuran permukiman, perdagangan, jasa dan perkantoran.
6.2. REKOMENDASI
Dari hasil pengamatan dan analisis, peneliti merekomendasikan hal-hal sebagai berikut :
a. Penelitian ini masih jauh dari sempurna, dari disiplin ilmu perencanaan
kota peneliti mencoba merekomendasikan, bahwa : keberadaan fasilitas perdagangan yang berkembang, akan mempengaruhi pemanfaatan ruang
kawasan yang berada di areal fasilitas perdagangan tersebut. Kecenderungan terjadi adanya perubahan fungsi rumah tinggal yang
dijadikan pertokoan atau usaha jasa dan perkantoran. b.
Untuk Pemerintah Kota Semarang, perlunya regulasi atau kepranataan yang mengatur koridor jalan Suyudono Semarang sebagai ruang publik,
supaya dapat mewadahi fungsi yang seimbang antara sektor formal dan informal pada kawasan tersebut. Disamping agar dapat
mengakomodasikan pula kepentingan para pemakai jalan baik pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor.