Pengaruh Pasar Bulu Terhadap Pemanfaatan Ruang Di Koridor Jalan Suyudono

pedagang berpendapat bahwa hal ini dilakukan dalam upaya menarik konsumen untuk membeli dagangannya.

e. Hasil Analisa Korelasi Tempat Dagang di luar Pasar Bulu dengan Hasil Penjualan Pedagang.

Hasil analisis di atas, dapat diambil kesimpulan yang sama yaitu ada hubungan antara tempat dagang di luar Pasar Bulu dengan upaya pedagang meningkatkan hasil penjualan. Hal ini berarti bahwa para pedagang tidak berjualan di dalam Pasar Bulu, mereka memilih tempat di luar Pasar Bulu yaitu di jalur pedestrian, halaman parkir, sebagian badan jalan. Walaupun tempat-tempat tersebut mengganggu para pengguna jalan, para pedagang berpendapat bahwa hal ini dilakukan dalam upaya mendekati konsumen untuk membeli dagangannya. Dengan demikian penghasilan mereka akan meningkat, dibanding bila berjualan di dalam Pasar Bulu.

5.5.3. Perubahan Pemanfaatan Ruang Di Koridor Jalan Suyudono

Hasil analisis perubahan pemanfaatan ruang di Koridor Jl. Suyudono merupakan analisis antara fungsi ruang luar sesuai ketentuan dengan pemanfatan ruang luar untuk fungsi yang lain. Adapun hasi analisis tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pemanfaatan Jalur Pedestrian

Wujud fisik jalur pedestrian yang berada di koridor Jl. Suyudono tidak mempunyai batas fisik yang jelas. Material yang digunakan berupa jalan tanah ataupun pasangan beton yang berada di depan toko atau kantor. Pemanfaatan lain dari jalur pedestrian tersebut digunakan untuk fungsi lain, yaitu : untuk PKL, tempat parkir dan perluasan toko. Pada saat jam sibuk, yaitu pada siang hari, para pejalan kaki menggunakan badan jalan untuk berjalan. Hasil selengkapnya dari pemanfaatan jalur pedestrian tersebut, adalah sebagai berikut : Tabel 5.4. FUNGSI LAIN JALUR PEDESTRIAN DI KORIDOR JALAN SUYUDONO BAGIAN PENGGAL JALAN PEMANFAATAN JALUR PEDESTRIAN JALUR PEDES- TRIAN PEJALAN KAKI PERLU- ASAN TOKO PKL PENGGAL A 142 M2 40 M2 28 72 M2 30 M2 72 PENGGAL B 530 M2 380 M2 71 25 M2 25 M2 29 PENGGAL C 280 M2 120 M2 43 80 M2 80 M2 57 Sumber Data : Hasil Analisa Pemanfaatan jalur pedestrian untuk fungsi lain, prosentase terbesar berada pada Penggal A Koridor Jalan Suyudono sebesar 72. Pada Penggal B dan Penggal C sebesar 29 dan 57.

b. Pemanfaatan Badan Jalan

Badan jalan di koridor Jl. Suyudono mempunyai batas fisik yang jelas, yaitu berupa perkerasan jalan aspal, kemudian dibatasi dengan jalur pejalan kaki di kiri kanan jalan. Material yang digunakan berupa jalan tanah ataupun pasangan beton yang berada di depan toko atau kantor. Adapun pemanfaatan badan jalan untuk fungsi lain, yaitu : untuk PKL, tempat parkir dan bongkar muat. Pada saat jam sibuk, jalur jalan tersebut hanya satu jalur yang dapat dimanfaatkan untuk kendaraan bermotor dan mobil. Hasil analisa selengkapnya dari pemanfaatan badan jalan tersebut, adalah sebagai berikut : Tabel 5.5. FUNGSI LAIN PEMANFATAN BADAN JALAN DI KORIDOR JALAN SUYUDONO BAGIAN PENGGAL JALAN PEMANFAATAN JALUR PEDESTRIAN LUAS BADAN PARKIR BONG- KAR PKL JUMLAH JALAN MUAT PENGGAL A 1870 M2 480 M2 42 M2 95 M2 617 M2 33 PENGGAL B 8860 M2 350 M2 18 M2 12 M2 380 M2 4,3 PENGGAL C 9720 M2 280 M2 50 M2 60 M2 390 M2 5,5 Sumber Data : Hasil Analisa

5.5.4. Perubahan Fungsi Bangunan Di Koridor Jalan Suyudono

Dari hasil analisis sesuai Diagram 5.14. dapat diketahui hal-hal sebagai berikut : a. Bangunan rumah tinggal yang dipergunakan untuk berdagang toko, masing-masing penggal terdapat perbedaan jumlahnya. Pada Penggal A bangunan yang berubah fungsi untuk berdagang sangat besar prosentasenya 49, kemudian pada Penggal B 37,5 dan Penggal C 36. b. Bangunan rumah tinggal yang dipergunakan untuk usaha jasa kantor, kondisinya sama, masing-masing penggal terdapat perbedaan jumlahnya. Pada Penggal A bangunan yang berubah fungsi untuk usaha jasa kantor sangat besar prosentasenya 23, diikuti Penggal B 19 dan Penggal C paling kecil 18 c. Namun untuk bangunan rumah tinggal, baik yang masih berfungsi maupun yang dibiarkan kosong, mempunyai perbedaan prosentase yang terbesar