46
i ɿ Co [ ], ], [s], ş], ş ], ş], a au ŗ]_____
+conti i
ɿ Co -sonoran _______ +const
.
4.1.2. Bentuk-Bentuk Kesalahan Pengucapan Bunyi Konsonan pada Bahasa Mandarin
Bentuk-bentuk kesalahan pengucapan bunyi konsonan pada BM oleh responden dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu kesalahan pengucapan bunyi
konsonan aspirasi dan kesalahan pengucapan bunyi konsonan dengan ciri minus anterior.
Bentuk kesalahan pengucapan bunyi konsonan ], ], ], ], ş], ş ], ş],
dan [ ʨ ] dikelompokan berdasarkan ciri-ciri pembeda dari pengucapan bunyi standar
oleh native speaker dengan pengucapan bunyi oleh responden. Ciri-ciri pembeda yang digunakan sesuai dengan standar fitur-fitur distingtif yang dijelaskan oleh Schane
1973 dan ciri-ciri pembeda standar bunyi konsonan BM yang dijelaskan oleh Xun 2010, Zhou 2006, dan Duanmu 2000.
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
47
Kesalahan pengucapan bunyi aspirasi terjadi pada enam pengucapan bunyi konsonan, yaitu bunyi konsonan
], ], ], ], ş ], dan [ʨ ]. Kesalahan pengucapan bunyi minus anterior terjadi pada tiga pengucapan bunyi konsonan, yaitu
bunyi ş], ş ], dan ş]. Kesalahan pengucapan bunyi konsonan pada BM oleh
responden dibuktikan dengan bentuk fisik bunyi berdasarkan spektogram dari program SA yang dijelaskan Cahil 2008 dan Ogden 2009.
4.1.2.1. Kesalahan Pengucapan Bunyi Konsonan Aspirasi Bunyi aspirasi adalah pengucapan suatu bunyi yang disertai dengan hembusan
keluarnya udara dengan kuat sehingga terdengar bunyi [ ʰ] Pastika, 2005; Ogden,
2009; Marsono, 1999; Xun, 2010; dan Duanmu, 2000. Pada penelitian ini bunyi-bunyi konsonana BM, yaitu bunyi [
], ], ], ], [
ş ], dan [ʨ ] merupakan kelompok konsonan yang memiliki ciri aspirasi. Responden mengalami kesulitan dalam mengucapakan bunyi konsonan aspirasi sehingga mereka
mengucapkan bunyi tersebut menjadi bunyi konsonan tidak beraspirasi. Dalam BM bunyi konsonan beraspirasi dengan bunyi konsonan tidak beraspirasi akan
membedakan arti. 4.1.2.1.1. Bunyi konsonan [
p
ʰ] Bunyi konsonan [p
ʰ] dalam BM memiliki ciri plossive, bilabial, voiceless yang bersifat aspirasi Duanmu, 2000; Xun, 2010; dan Zhou, 2006. Hasil dari penelitian ini
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
48
adalah responden mengalami kesulitan dalam mengucapkan bunyi konsonan [p ʰ] yang
beraspirasi, terutama responden penutur BI. Dalam BM pengucapan bunyi konsonan [p
ʰ] yang beraspirasi dan [p] tidak berasprasi akan membedakan makna,sehingga kesalahan pengucapan bunyi konsonan
[
p
ʰ] yang diucapkan menjadi bunyi [p] akan menghasilkan makna atau arti yang berbeda.
Jumlah responden yang melakukan kesalahan pengucapan bunyi konsonan [
p
ʰ] menjadi bunyi [p] adalah sebanyak lima belas reponden. Berikut ini adalah data
kesalahan pengucapan bunyi konsonan [
p
ʰ] yang diucapkan [p] oleh responden.
Tabel 4 .1 engu a an unyi onsonan ]
Data Pengucapan Standar
Peng. Resp. Yang salah
[t ʰUŋ kuo tʂǝ kǝ miɛn ʂ
ɿ
, wo ɕi waŋ
n
ǝŋ kʰuai tʂaotau wopʰan waŋ tǝ
kU ŋ cUo]
[p ʰan]
[ pan]
Hasil penelitian kesalahan pengucapan bunyi konsonan [p ʰ] pada kata [pʰan],
yaitu padakosa kata [p ʰan waŋ] 盼望 yang memili i ar i ’hara an atau berharap,
cita- i a’ dalam bahasa Indonesia, diucapkan menjadi [pan waŋ] 搬 往 yang
memili i ar i ’ er in ah, menuju ke arah’ dalam bahasa Indonesia. [p
ʰan]
[pan]
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
49
Selain itu, kesalahan pengucapan bunyi konsonan [
p
ʰ] menjadi bunyi [
p
] juga ditemukan pada data berikut:
Tabel 4 . engu a an unyi ]
Pengucapan Standar oleh native speaker Pengucapan oleh Responden
A] aŋ]
ei ] ou]
ǝŋ] iao]
u]
[pA] [pa
ŋ] [pei ]
[pou] [p
ǝŋ] [piao]
[pu]
Bunyi [p ʰaŋ] 胖 yang memili i ar i ’gemu atau lema ’ alam BI, diucapkan
menjadi [pa ŋ] 棒 yang memili i ar i ’he a , agus, atau ahli’ alam BI.
[p ʰaŋ]
[pa
ŋ]
Bunyi dari kata [ p ʰɛi] 陪 yang memiliki arti ’menemani’ alam BI, diucapkan
menjadi [
p ɛi
] 被 yang memili i ar i ’di, terkena akibat’ alam BI.
[p ʰɛi]
[p
ɛi]
Bunyi dari kata [p
ʰ
e ŋ] 碰 yang memili i ar i ’ er emu, berjumpa, menyentuh,
menyenggol’ dalam BI, diucapkan menjadi [ peŋ] 甭 yang memili i ar i ’jangan, i a erlu’ alam BI.
[p ʰ
e ŋ
]
[p
e ŋ
]
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
50
Bunyi dari kata [ p ʰiao ] 漂 yang memili i ar i ’ an i , anggun’ alam BI, iu a an
menjadi [ piao] 表 yang memili i ar i ’ af ar, jam tangan’ alam BI.
[p ʰiao]
[piao]
Bunyi dari kata [ p ʰu ] 普 yang memili i ar i ’umum, iasa’ alam BI, iu a an
menjadi [ pu] 补 yang memili i ar i ’menam al, mengulang’ alam BI.
[p ʰu]
[pu]
4.1.2.1.2. Bunyi konsonan [t ʰ]
Bunyi konsonan [t
ʰ
] dalam BM memiliki ciri alveolar, plossive, voiceless, dan aspirasi Xun, 2010; Duanmu, 2000; dan Zhou, 2006. Hasil dari penelitian ini adalah
responden mengalami kesulitan dalam mengucapkan bunyi konsonan [
t
ʰ
]. Mereka mengucapkan bunyi [
t
ʰ
] beraspirasi menjadi bunyi [t] tidak beraspirasi, hal tersebut terjadi terutama pada responden penutur BI.
Dalam BM pengucapan bunyi konsonan [t ʰ] yang beraspirasi dengan [t] tidak
berasprasi akan membedakan makna, sehingga kesalahan pengucapan bunyi konsonan [t
ʰ] yang diucapkan menjadi bunyi [t] akan menghasilkan makna atau arti yang berbeda.
Jumlah responden yang mengalami kesalahan pengucapan bunyi [t ʰ] yang
diucapkan menjadi bunyi [t] adalah sebanyak empat belas reponden. Berikut ini adalah contoh data kesalahan pengucapan bunyi:
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
51
Tabel 4.3 Pengucapan bunyi konsonan [t
ʰ
]
Data Pengucapan Standar oleh
native speaker Pengucapan Resp.Yang salah
[t ʰUŋ kuo tʂǝ kǝ miɛn ʂ
ɿ
, wo ɕi
wa ŋ nǝŋ kʰuai tʂaotau wo
p ʰanwaŋ tǝ kUŋ cUo]
[t ʰUŋ]
[tU ŋ]
Hasil penelitian kesalahan pengucapan bunyi konsonan [t ʰ] pada kata [tʰUŋ]
kosa kata [t ʰUŋ kuo] 通过 yang memiliki arti ’melewa i’, diucapkan menjadi [tUŋ
kuo
]
动过 yang memili i ar i ’bergerak’.
[t ʰUŋ]
[tU
ŋ]
Selain itu kesalahan pengucapan bunyi konsonan [t ʰ] menjadi bunyi [t] juga
ditemukan pada data berikut:
Tabel 4.4 Pengucapan bunyi [t
ʰ
]
Pengucapan Standar Pengucapan Responden yang salah
[t ʰai]
[t ʰou]
[t ʰǝŋ]
[t ʰUŋ]
[t ʰiaO]
[t ʰu]
[tai] [tou]
[t ǝŋ]
[tU ŋ]
[tiaO] [tu]
Bunyi dari kata [t ʰai] 太 yang memili i ar i ’sangat, terlalu’ dalam BI, diucapkan
menjadi [tai] 带 yang memiliki arti ’mem awa’ alam BI.
[t ʰai]
[tai]
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
52
Bunyi dari kata [t ʰou] 头 yang memiliki arti ’ e ala, im inan’ dalam BI, diucapkan
menjadi [ tou] 斗 yang memiliki ar i ’ukuran, jumlah satuan’ alam BI.
[t ʰou]
[tou]
Bunyi dari kata [t ʰeŋ] 疼 yang memili i ar i ’sa i ’ alam BI, diucapkan [teŋ] 等
yang memili i ar i ’menunggu’ alam BI.
[t ʰeŋ]
[te
ŋ]
Bunyi dari kata [t ʰUŋ] 同 yang memili i ar i ’sa u, sama’ alam BI, diucapkan
menjadi [tU ŋ] 动 yang memili i ar i ’ erja, mela u an’ alam BI.
[t ʰUŋ]
[tU
ŋ]
Bunyi dari kata [t ʰiao] 跳 yang memili i ar i ’menari, melom a ’ dalam BI,
diucapkan menjadi [ tiao] 掉 yang memili i ar i ’ja uh, er elese ’ alam BI.
[t ʰiao]
[tiao]
Bunyi dari kata [t ʰu] 土 yang memili i ar i ’ anah’ dalam BI, diucapkan menjadi [ tu]
读 yang memili i ar i ’ elajar, mem a a’ dalam BI.
[t ʰu]
[tu]
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
53
4.1.2.1.3. Bunyi konsonan [k ʰ]
Bunyi konsonan [k ʰ] dalam BM memiliki ciri plossive, voiceless, velar yang
bersifat aspirasi Duanmu, 2000; Xun, 2010; dan Zhou, 2006. Hasil dari penelitian ini adalah responden mengalami kesulitan dalam mengucapkan bunyi konsonan
[k ʰ].Mereka mengucapkan bunyi [kʰ] beraspirasi menjadi bunyi [k] tidak beraspirasi.
Dalam BM pengucapan bunyi konsonan [k ʰ] yang beraspirasi dan [k] tidak
berasprasi akan membedakan makna, sehingga kesalahan pengucapan bunyi konsonan [
k
ʰ] yang diucapkan menjadi bunyi [k] akan menghasilkan makna atau arti yang berbeda. Jumlah temuan kesalahan pengucapan bunyi [k
ʰ] beraspirasi menjadi bunyi [k] tidak beraspirasi adalah sebanyak 13 reponden. Berikut ini adalah contoh data
pengucapan bunyi [k ʰ] menjadi [k] oleh responden.
Tabel 4.5 Pengucapan bunyi konsonan [k
ʰ
]
Data Peng.Standar
Peng.Resp.Salah [
şɿ yUŋ tşǝ tşUŋ faŋ fa, wo ɕiaŋ ɕin womǝn gUŋ sɿ tǝ wǝn tʰi ciaŋ
h
ǝn kʰuai nǝŋ tǝ tao ciɛ cüɛ]
[k ʰuai]
[kuai]
Hasil penelitian kesalahan pengucapan bunyi konsonan [
k ʰ]
pada kata [
k ʰuai]
快 yang memiliki arti ’ e a , segera’, diucapkan menjadi [kuai
]
怪 yang memiliki ar i ’aneh, menyalahkan’.
[k ʰuai]
[kuai]
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
54
Selain itu, kesalahan pengucapan bunyi konsonan [k ʰ] menjadi bunyi [k] juga
ditemukan pada data berikut ini:
Tabel 4.6 Pengucapan bunyi [k
ʰ
]
Pengucapan Standar oleh native speaker Pengucapan Responden yang salah
[k ʰuai]
[k ʰai]
[k ʰUŋ]
[k ʰǝn]
[k ʰei]
[kuai] [kai]
[kU ŋ]
[k ǝn]
[kei]
Bunyi dari kata [k ʰai] 开 yang memili i ar i ’membuka’ dalam BI, diucapkan
menjadi [ kai] 改 yang memiliki arti ’ eru ah’ alam BI.
[k ʰai]
[kai]
Bunyi dari kata [k ʰUŋ] 空 yang memili i ar i ’ osong, luang’ alam BI, diucapkan
menjadi [ku ŋ] 工 yang memili i ar i ’ e erja’ alam BI.
[k ʰUŋ]
[kU
ŋ]
Bunyi dari kata [k ʰen ] 肯 yang memili i ar i ’ as i’ dalam BI, diucapkan menjadi
bunyi [ken] 跟 yang memili i ar i ’ engan’ alam BI.
[k ʰen]
[ken]
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
55
Bunyi dari kata [k ʰɛi] diucapkan menjadi bunyi kata [kɛi] 给 yang memiliki
ar i ’mem eri an’ alam BI.
[k ʰɛi]
[k
ɛi]
4.1.2.1.4. Bunyi konsonan [c ʰ]
Bunyi konsonan [c ʰ] dalam BM memiliki ciri plossive, voiceless, anterior
yang bersifat aspirasi Xun, 2010; Duanmu, 2000; dan Zhou, 2006. Hasil dari penelitian ini adalah responden mengalami kesulitan dalam mengucapkan bunyi
konsonan [
c
ʰ
]. Mereka mengucapkan bunyi [
c
ʰ
] beraspirasi menjadi bunyi [c] tidak beraspirasi, hal tersebut terjadi terutama pada responden penutur BI.
Dalam BM pengucapan bunyi konsonan [c ʰ] yang beraspirasi dan [c] tidak
berasprasi akan membedakan makna, sehingga kesalahan pengucapan bunyi konsonan [c
ʰ] yang diucapkan menjadi bunyi [c] akan menghasilkan makna atau arti yang berbeda.
Jumlah temuan kesalahan pengucapan bunyi [c ʰ] yang diucapkan menjadi
bunyi [c] adalah sebanyak 16 reponden. Berikut ini adalah contoh data kesalahan pengucapan bunyi oleh responden:
Tabel 4.7 Pengucapan bunyi [c
ʰ
]
Pengucapan Standar oleh native speaker
Pengucapan Responden yang salah [c
ʰai] [c
ʰou]
[cai] [cou]
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
56
[c ʰǝn]
[c ʰUŋ]
[c ʰuo]
[c ǝn]
[cU ŋ]
[cuo]
Bunyi kata [c ʰai] 菜 yang memiliki ar i ’sayuran, masakan’, diucapkan
menjadi bunyi [cai] 在 yang memiliki arti ’a a, di, sedang’.
[c ʰai]
[cai]
Bunyi dari kata [c ʰou] 凑 yang memiliki arti ’mengum ul an, mengoleksi’ alam BI,
diucapkan menjadi bunyi kata [cou] 走 yang memili i ar i ’jalan kaki, pergi’ alam
BI.
[c ʰou]
[cou]
Bunyi dari kata [c ʰen] 岑 yang memili i ar i ’ u i ’ alam BI, diucapkan menjadi
bunyi kata [cen] 怎 yang memili i ar i ’bagaimana’ alam BI.
[c ʰen]
[cen]
Bunyi dari kata [
c
ʰ
U ŋ
] 从 yang memiliki arti ’ ari, sejak’ alam BI, diucapkan
menjadi bunyi kata [
cU ŋ]
总 yang memili i ar i ’selalu’ alam BI.
[c ʰUŋ]
[cU
ŋ]
Bunyi dari kata [c ʰuo] 错 yang memiliki arti ’salah’ alam BI, diucapkan menjadi
bunyi kata [cuo] 做 yang memili i ar i ’membuat, melakukan’ alam BI.
[c ʰuo]
[cuo]
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
57
4.1.2.1.5. Bunyi Konsonan [ ʨʰ]
Bunyi konsonan [ ʨʰ] dalam BM memiliki ciri plossive, voiceless, palatal
yang bersifat aspirasi Xun, 2010; Duanmu, 2000; dan Zhou 2006. Hasil dari penelitian ini adalah responden mengalami kesulitan dalam mengucapkan bunyi
konsonan [ ʨ
ʰ
]. Mereka mengucapkan bunyi [ ʨ
ʰ
] beraspirasi menjadi bunyi [ ʨ] tidak
beraspirasi, hal tersebut terjadi terutama pada responden penutur BI. Dalam BM pengucapan bunyi konsonan [
ʨʰ] yang beraspirasi dan [ʨ] tidak berasprasi akan membedakan makna, sehingga kesalahan pengucapan bunyi konsonan
[ ʨʰ] yang diucapkan menjadi bunyi [ʨ] akan menghasilkan makna atau arti yang
berbeda. Jumlah temuan kesalahan pengucapan bunyi [ ʨ
ʰ
] beraspirasi menjadi bunyi [
ʨ] adalah sebanyak 13reponden. Berikut ini adalah contoh data kesalahan pengucapan bunyi oleh responden:
Tabel 4.8 Pengucapan bunyi konsonan [ ʨ ]
Pengucapan Standar Pengucapan Responden yang salah
[ ʨʰi]
[ ʨʰiŋ]
[ ʨʰü]
[ ʨi]
[ ʨiŋ]
[
ʨü]
Bunyi dari kata [ ʨʰi] 七 yang memiliki arti ’tujuh’ dalam BI, diucapkan
menjadi bunyi kata [ ʨi] 机 yang memiliki ar i ’mesin’ alam BI.
[ ʨʰi]
[
ʨi]
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
58
Bunyi dari kata [ ʨʰiŋ] 轻 yang memili i ar i ’muda, ringan’ alam BI, diucapkan
menjadi bunyi kata [ ʨiŋ] 精 yang memili i ar i ’semangat’ alam BI.
[ ʨʰiŋ]
[
ʨiŋ]
Bunyi dari kata [ ʨʰü] 去 yang memili i ar i ’pergi’ alam BI, diucapkan menjadi
bunyi kata [ ʨü] 句 yang memili i ar i ’kalimat’ alam BI.
[ ʨ ü]
[
ʨü]
Bentuk fisik bunyi konsonan beraspirasi merupakan pengucapan oleh native speaker
, sedangkan pengucapan yang tidak beraspirasi merupakan pengucapan bunyi dari responden. Bentuk fisik bunyi dibuktikan dari spektogram program SA di bawah
ini.
Tabel 4.9 Bentuk fisik bunyi pengucapan [p ] oleh native speaker
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
59
Tabel 4.10 Bentuk fisik bunyi pengucapan bunyi [p] oleh responden
Durasi bunyi [p ʰ] adalah sekitar 120 milidetik. Pengukuran panjang bunyi dilakukan
dengan cara meletakkan kursor pada batas awal bunyi [p ʰ] yang dimulai dengan 1,920
dan kemudian digeser sampai batas akhir [p ʰ], yaitu 2,040 2,040 - 1,920 = 0,120.
Durasi bunyi [p] sekitar 45 milidetik. Pengukuran panjang bunyi dilakukan dengan meletakkan kursor pada batas awal bunyi [p] yang dimulai dengan 0,635 dan
kemudian digeser sampai batas akhir [p], yaitu 0,680 0,680 – 0,635 = 0,045.
Ber asar an hasil e ua s e ogram rogram S i a as, urasi unyi onsonan ] beraspirasi sekitar 120 milidetik, sedangkan bunyi konsonan [p] tidak
beraspirasi sekitar 45 milidetik, sehingga durasi bunyi konsonan beraspirasi cenderung lebih panjang sekitar 75 milidetik.
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
60
Tabel 4.11Bentuk fisik bunyi p engu a an unyi ] oleh native speaker
Tabel 4.12Bentuk fisik bunyi pengucapan bunyi [t] oleh responden
Durasi bunyi [t ʰ] adalah sekitar 114 milidetik. Pengukuran panjang bunyi dilakukan
dengan cara meletakkan kursor pada batas awal bunyi [t ʰ] yang dimulai dengan
0,7262 dan kemudian digeser sampai batas akhir [t ʰ], yaitu 0,8405 0,8405 - 0,7262 =
0,1143.
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
61
Durasi bunyi [t] sekitar 55 milidetik. Pengukuran panjang bunyi dilakukan dengan meletakkan kursor pada batas awal bunyi [t] yang dimulai dengan 0,9547 dan
kemudian digeser sampai batas akhir [t], yaitu 1,0125 1,0125 – 0,9547 = 0,750.
Berdasarkan hasil kedua spektogram program SA di atas, durasi bunyi konsonan [t
ʰ] beraspirasi sekitar 114 milidetik, sedangkan bunyi konsonan [t] tidak beraspirasi sekitar 55 milidetik, sehingga durasi bunyi konsonan beraspirasi cenderung
lebih panjang sekitar 60 milidetik.
Tabel 4.13Bentuk fisik bunyi pengucapan bunyi [k ] oleh native speaker
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
62
Tabel 4.14Bentuk fisik bunyi pengucapan bunyi [k] oleh responden
Durasi bunyi [k ʰ] adalah sekitar 130 milidetik. Pengukuran panjang bunyi dilakukan
dengan cara meletakkan kursor pada batas awal bunyi [k ʰ] yang dimulai dengan 2,320
dan kemudian digeser sampai batas akhir [k ʰ], yaitu 2,450 2,450 - 2,320 = 0,130.
Durasi bunyi [k] sekitar 50 milidetik. Pengukuran panjang bunyi dilakukan dengan meletakkan kursor pada batas awal bunyi [k] yang dimulai dengan 1,350 dan
kemudian digeser sampai batas akhir [k], yaitu 1,400 1,400 – 1,350 = 0,050.
Berdasarkan hasil kedua spektogram program SA di atas, durasi bunyi onsonan ] beraspirasi sekitar 130 milidetik, sedangkan bunyi konsonan [k] tidak
beraspirasi sekitar 50 milidetik, sehingga durasi bunyi konsonan beraspirasi cenderung lebih panjang sekitar 80 milidetik.
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
63
Tabel 4.15 Bentuk fisik bunyi pengucapan bunyi [c ] oleh native speaker
Tabel 4.16 Bentuk fisik bunyi pengucapan bunyi [c] oleh responden
Durasi bunyi [c ʰ] adalah sekitar 135 milidetik. Pengukuran panjang bunyi dilakukan
dengan cara meletakkan kursor pada batas awal bunyi [c ʰ] yang dimulai dengan 1,175
dan kemudian digeser sampai batas akhir [c ʰ], yaitu 1,310 1,310 - 1,175 = 0,135.
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
64
Durasi bunyi [c] sekitar 46 milidetik. Pengukuran panjang bunyi dilakukan dengan meletakkan kursor pada batas awal bunyi [c] yang dimulai dengan 0,4040 dan
kemudian digeser sampai batas akhir [c], yaitu 0,4500 0,4500 – 0,4040 = 0,0460.
Berdasarkan hasil kedua spektogram program SA di atas, durasi bunyi konsonan [c
] beraspirasi sekitar 135 milidetik, sedangkan bunyi konsonan [k] tidak beraspirasi sekitar 46 milidetik, sehingga durasi bunyi konsonan beraspirasi cenderung
lebih panjang sekitar 89 milidetik.
Tabel 4.17 Bentuk fisik bunyi pengucapan bunyi [ ʨ ] oleh native speaker
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
65
Tabel 4.18 Bentuk fisik bunyi pengucapan bunyi [ ʨ] oleh responden
Durasi bunyi [ ʨ ] adalah sekitar 109 milidetik. Pengukuran panjang bunyi dilakukan
dengan cara meletakkan kursor pada batas awal bunyi [ ʨ ]yang dimulai dengan 1,142
dan kemudian digeser sampai batas akhir [ ʨ ], yaitu 1,152 1,151 - 1,142 = 0,1090.
Durasi bunyi [ ʨ] sekitar 67 milidetik. Pengukuran panjang bunyi dilakukan
dengan meletakkan kursor pada batas awal bunyi [ ʨ]yang dimulai dengan 0,841 dan
kemudian digeser sampai batas akhir [ ʨ], yaitu 0,908 0,908 – 0,841 = 0,0670.
Berdasarkan hasil kedua spektogram program SA di atas, durasi bunyi konsonan [
ʨ ] beraspirasi sekitar 109 milidetik, sedangkan bunyi konsonan [ʨ] tidak beraspirasi sekitar 67 milidetik, sehingga durasi bunyi konsonan beraspirasi cenderung
lebih panjang sekitar 42 milidetik.
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
66
4.1.2.2. Kesalahan Pengucapan Bunyi Konsonan Minus Anterior Bunyi anterior adalah bunyi yang dibuat pada bagian depan mulut, dengan
letak artikulasi bunyi konsonan minus anterior adalah pada post alveolar
Duanmu ,2000; Xun, 2010; dan Zhou, 2006.
Pada penelitian ini ditemukan 3 bunyi konsonan yang seharusnya diucapkan minus anterior dengan letak artikulasi pada post alveolar, tetapi diucapkan menjadi
bunyi plus anterior dengan letak atikulasi pada frontal alveolar oleh responden. Bunyi tersebut adalah bunyi konsonan [
ş], [ şʰ], dan [ş] . 4.1.2.2.1. Bunyi Konsonan [
ş] Bunyi konsonan [
ş] merupakan bunyi konsonan dengan ciri minus anterior, voiceless, unaspirated
Duanmu ,2000; Xun, 2010;dan Zhou, 2006. Hasil dari penelitian ini responden mengucapkan bunyi konsonan [
ş] menjadi bunyi [c]. Pada BM pengucapan bunyi konsonan [
ş] minus anterior dengan bunyi [c] plus anterior akan membedakan makna, sehingga kesalahan pengucapan bunyi konsonan [
ş] yang diucapkan menjadi bunyi [c] akan menghasilkan makna atau arti yang berbeda.
Jumlah temuan kesalahan pengucapan bunyi konsonan [ ş] minus anterior menjadi
bunyi [c] plus anterior adalah sebanyak 13 reponden. Berikut ini adalah data kesalahan pengucapan bunyi oleh responden.
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
67
Tabel 4.19 Pengucapan bunyi konsonan [ ş]
Data Peng.Standar
Peng.Salah [t
ʰUŋ kuotʂǝ ke miɛn ʂɿ, woɕi
wa
ŋ nǝŋ kʰuai tʂao tau wo pʰan
wa ŋ tǝ kUŋ cuo]
[t ʂǝ]
[t ʂao]
[ c ǝ]
[cao]
Hasil penelitian kesalahan pengucapan bunyi konsonan [t ʂ] pada kata [tʂ
ǝ
] 这 yang memili i ar i ’ini, kata penunjuk’, diucapkan menjadi bunyi [c
ǝ
] 责 yang memili i ar i ’tanggung jawab’.
[t ʂ
ǝ
]
[c
ǝ
]
Selain itu, kesalahan pengucapan bunyi konsonan [ ş] minus anterior menjadi bunyi [c]
plus anterior juga terjadi pada data berikut.
Tabel 4.20 Pengucapan bunyi konsonan [ ş]
Pengucapan Standar Pengucapan Resp.yang salah
[t ş
ǝ
] [t
şao] [t
ş
ǝ
n] [t
şUŋ] [t
şu]
[c
ǝ
] [cao]
[c
ǝ
n] [cU
ŋ] [cu]
Bunyi dari kata [ t ʂao] 找 yang memili i ar i ’mencari, melihat’ dalam BI,
diucapkan menjadi bunyi kata [cao] 早 yang memiliki ar i ’pagi hari’ alam BI.
[t ʂao]
[cao]
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
68
Bunyi dari kata [t ʂen] 真 yang memili i ar i ’benar-benar, pasti’ dalam BI,
diucapkan menjadi bunyi kata [cen] 怎 yang memiliki ar i ’bagaimana’ alam BI.
[t ʂen]
[cen]
Bunyi dari kata [ t ʂUŋ] 中 yang memili i ar i ’tengah,pusat’dalam BI, diucapkan
menjadi bunyi kata [cU ŋ] 总 yang memiliki ar i ’selalu’ alam BI.
[t ʂUŋ]
[cU
ŋ]
Bunyi dari kata [ t ʂu] 住 yang memili i ar i ’tinggal’ dalam BI, diucapkan menjadi
bunyi kata [cu] 租 yang memiliki ar i ’menyewa’ alam BI.
[t ʂu]
[cu]
4.1.2.2.2. Bunyi Konsonan[ ş]
Bunyi konsonan [ ş] merupakan bunyi konsonan dengan ciri minus anterior,
voiceless, unaspirated Duanmu, 2000; Xun, 2010;dan Zhou, 2006. Hasil dari
penelitian ini responden mengucapkan bunyi konsonan [ ş] menjadi bunyi [s]. Dalam
BM pengucapan bunyi konsonan [ ş] minus anterior dengan bunyi [s] plus anterior
akan membedakan makna, sehingga kesalahan pengucapan bunyi konsonan [ ş] yang
diucapkan menjadi bunyi [s] akan menghasilkan makna atau arti yang berbeda. Jumlah temuan kesalahan pengucapan bunyi konsonan [
ş] minus anterior menjadi
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
69
bunyi [s] plus anterior adalah sebanyak 8 reponden. Berikut ini adalah data kesalahan pengucapan bunyi oleh responden.
Tabel 4.21 Pengucapan bunyi konsonan [ ş]
Data Peng.Standar
Peng.salah [t
ʰUŋ kuo tʂ
ǝ
k
ǝ
mi
ɛn ʂɿ, wo
ɕ
i wa
ŋ n
ǝ
ŋ kʰuai tʂaotau wo p
ʰanwaŋ t
ǝ
kU ŋ cuo]
[ ʂɿ]
[ s ɿ]
Hasil penelitian pengucapan bunyi konsonan [ ş] pada kata [şɿ] 试)kosa kata
[mi
ɛn ʂɿ] 面试 yang memili i ar i ’ er emu, wawancara’, diucapkan menjadi bunyi
[s ɿ] 思 yang memili i ar i ’berarti’.
[ ʂe]
[se]
Kesalahan pengucapan bunyi konsonan [ ʂ] menjadi bunyi [s] juga ditemukan
pada data berikut:
Tabel 4.22 Pengucapan bunyi konsonan [ ş]
Pengucapan Standar Peng.Resp.yang salah
[ şɿ]
[ şao]
[ ş
ǝ
n] [
şu] [s
ɿ] [sao]
[s
ǝ
n]
[su]
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
70
Bunyi dari kata [ şe] 是 yang memili i ar i ’a alah, enar’ dalam BI, diucapkan
menjadi bunyi kata [ se] 四 yang memiliki ar i ’em a ’ alam BI.
[ şe]
[se]
Bunyi dari kata [ şao] 少 yang memili i ar i ’sedikit, kurang’ dalam BI, diucapkan
menjadi bunyi kata [sao] 扫 dalam BM yang memiliki ar i ’menyapu’ alam BI.
[ şao]
[sao]
Bunyi dari kata [ şen] 身 yang memili i ar i ’tubuh, kesehatan’ dalam BI, diucapkan
menjadi bunyi kata [sen] 森 yang memiliki ar i ’hutan’ dalam BI.
[ şen]
[sen]
Bunyi dari kata [ şu] 书 yang memili i ar i ’buku’ dalam BI, diucapkan menjadi
bunyi kata [su] 苏 yang memiliki ar i ’nama kota’.
[ şu]
[su]
4.1.2.2.3. Bunyi Konsonan [ şʰ]
Bunyi konsonan [ şʰ] merupakan bunyi konsonan dengan ciri minus anterior,
voiceless, aspirated Duanmu, 2000; Xun, 2010; dan Zhou, 2006. Hasil dari
penelitian ini responden mengucapkan bunyi konsonan [ şʰ] menjadi bunyi [
ş
], [c ʰ],
atau [
c
].
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
71
1) [t
şʰ]
[t ş]
2) [t
şʰ]
[c ʰ]
3) [t
şʰ]
[c] Pada kesalahan pengucapan yang pertama, sebanyak empat responden
mengucapan bunyi [ şʰ] menjadi bunyi [ ş]. Pada kesalahan pengucapan bunyi yang
kedua, sebanyak lima responden mengucapan bunyi konsonan [ şʰ] menjadi bunyi [cʰ].
Pada kesalahan pengucapan yang ketiga, sebanyak sembilan responden mengucapan bunyi konsonan [
şʰ] menjadi bunyi [c]. Jumlah seluruh responden yang melakukan kesalahan pengucapan bunyi [
şʰ] adalah sebanyak delapan belas responden atau sebesar 75. Berikut ini adalah data kesalahan pengucapan bunyi konsonan
[ ş
ʰ
]
.
Tabel 4.23 Pengucapan bunyi konsonan [ ş
ʰ
] menjadi
[ ş]
Pengucapan Standar Peng.Responden yang salah
[t
şʰ
ǝ
] [t
şʰu]
[t
şʰao]
[t
şʰ
ǝ
n] [t
şʰUŋ] [t
ş
ǝ
] [t
şu] [t
şao] [t
ş
ǝ
n] [t
şUŋ]
Bunyi dari kata [t ş
ʰ
e] 吃 yang memili i ar i ’makan’ dalam BI, diucapkan
menjadi bunyi kata [t şe] 直 yang memiliki ar i ’terus, selalu’ alam BI.
[t ʂ e]
[t
ʂe]
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
72
Bunyi dari kata [ t ş
ʰ
u] 出 yang memili i ar i ’ eluar’dalam BI,diucapkan menjadi
bunyi kata [t şu] 住 yang memiliki ar i ’tinggal’ alam BI.
[t ʂ u]
[t
ʂu]
Bunyi dari kata [ t ş
ʰ
ao] 超 yang memili i ar i ’melewati, lebih’ dalam BI, diucapkan
menjadi bunyi kata [t şao] 照 yang memiliki ar i ’foto’ alam BI.
[t ʂ ao]
[t
ʂao]
Bunyi dari kata [ t ş
ʰe
n] 沉 yang memili i ar i ’tenggelam’ dalam BI, diucapkan
menjadi bunyi kata [t şen] 真 yang memiliki ar i ’sangat, sungguh-sungguh’ alam
BI.
[t ʂ en]
[t
ʂen]
Bunyi dari kata [t
şʰUŋ] 重 yang memili i ar i ’ era , erha ian’ dalam BI,
diucapkan menjadi bunyi kata [t şUŋ] 种 yang memiliki arti ’menanam’ alam BI.
[t ʂʰUŋ]
[t
ʂUŋ]
Berikut ini adalah data temuan kesalahan pengucapan bunyi yang kedua, yaitu bunyi konsonan [
şʰ] yang diucapkan menjadi bunyi [cʰ].
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
73
Tabel 4.24 Pengucapan bunyi konsonan [ ş
ʰ
] menjadi [c
ʰ
]
Pengucapan Standar Pengucapan Responden yang salah
[t
şʰ
ǝ
] [t
şʰu]
[t
şʰao]
[t
şʰ
ǝ
n] [t
şʰUŋ]
[
c
ʰǝ] [
c
ʰ
u
] [
c
ʰa
o
] [
c
ʰǝ
n
] [
c
ʰ
U ŋ
]
Bunyi dari kata [t şʰe] 吃 yang memili i ar i ’ma an’ dalam BI, diucapkan
menjadi bunyi kata [c ʰe] 词 yang memiliki ar i ’ a a’ dalam BI.
[t şʰe]
e]
Bunyi dari kata [ t şʰu] 出 yang memili i ar i ’ eluar’ dalam BI, diucapkan menjadi
bunyi kata [c ʰu]粗 yang memiliki ar i ’ asar, erus erang’ alam BI.
[t
şʰ u]
[c
ʰu]
Bunyi dari kata [t şʰao] 超 yang memili i ar i ’melewa i, le ih’ dalam BI, diucapkan
menjadi bunyi kata [c ʰao] 草 yang memiliki ar i ’rum u ’ alam BI.
[t
şʰ ao]
[c
ʰao]
Bunyi dari kata [ t şʰen] 沉 yang memili i ar i ’ enggelam’ dalam BI, diucapkan
menjadi bunyi kata [c ʰen] 岑 yang memiliki ar i ’ egunungan’ alam BI.
[t
şʰen]
[c
ʰen]
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
74
Bunyi dari kata [t
şʰUŋ] 重 yang memili i ar i ’ era , erha ian’ dalam BI,
diucapkan menjadi bunyi kata [c ʰUŋ] 从 yang memiliki ar i ’ ari, seja ’ alam BI.
[t
şʰ Uŋ]
[c
ʰUŋ]
Temuan kesalahan pengucapan bunyi yang ketiga adalah bunyi konsonan [ şʰ]
yang diucapkan menjadi bunyi [c].
Tabel 4.25 Pengucapan bunyi konsonan [ şʰ] menjadi [c]
Pengucapan Standar Pengucapan Responden yang salah
[t
şʰ
ǝ
] [t
şʰu]
[t
şʰao]
[t
şʰ
ǝ
n] [t
şʰUŋ] [c
ǝ
] [cu]
[cao] [c
ǝ
n] [cU
ŋ]
Bunyi dari kata [t ş
ʰ
e] 吃 yang memili i ar i ’makan’ dalam BI, diucapkan menjadi
bunyi kata [ce] 字 yang memiliki ar i ’huruf’ alam BI.
[t ş
ʰ
e]
[ce]
Bunyi dari kata [ t ş
ʰ
u] 出 yang memili i ar i ’keluar’dalam BI, diucapkan menjadi
bunyi kata [cu] 租 yang memiliki ar i ’sewa’ alam BI.
[t ş
ʰ
u]
[cu]
Bunyi dari kata [t ş
ʰ
ao] 超 y ang memili i ar i ’melewati,lebih’ alam BI, diucapkan
menjadi bunyi kata [cao] 早 yang memiliki ar i ’pagi hari, lebih awal’ alam BI.
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
75
[t ş
ʰ
ao]
[cao]
Bunyi dari kata [ t şʰen] 沉 yang memili i ar i ’tenggelam’ dalam BI, diucapkan
menjadi bunyi kata [cen] 怎 yang memiliki ar i ’bagaimana’ alam BI.
[t ş
ʰ
en]
[cen]
Bunyi dari kata [t ş
ʰ
U ŋ] 重 yang memili i ar i ’berat, perhatian’ dalam BI, diucapkan
menjadi bunyi kata [cU ŋ] 总 yang memiliki ar i ’selalu’ alam BI.
[t ş
ʰ
U ŋ]
[cU
ŋ]
Bentuk fisik bunyi konsonan minus anterior yang diucapkan native speaker dan bunyi plus anterior yang diucapkan oleh responden dibuktikan dengan gambar
spektogram program SA di bawah ini.
Tabel 4.26 Bentuk fisik pengucapan bunyi [
t ş
] oleh Native Speaker
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
76
Tabel 4.27 Bentuk fisik pengucapan bunyi [c] oleh responden
Durasi bunyi [t ş] sekitar 120 milidetik. Pengukuran panjang bunyi dilakukan
dengan meletakkan kursor pada batas awal bunyi [t ş] yang dimulai dengan 0,985 dan
kemudian digeser sampai batas akhir [t ş], yaitu 1,105 1,105 - 0,985 = 0,120.
Durasi bunyi [c] sekitar 46 milidetik. Pengukuran panjang bunyi dilakukan dengan meletakkan kursor pada batas awal bunyi [c] yang dimulai dengan 0,4040 dan
kemudian digeser sampai batas akhir [c], yaitu 0,4500 0,4500 – 0,4040 = 0,460.
Berdasarkan hasil spektogram SA durasi bunyi konsonan minus anterior yang diucapkan oleh native speaker sekitar 120 milidetik dengan konsonan plus anterior
yang diucapkan oleh responden sekitar 46 milidetik, sehingga durasi bunyi konsonan minus anterior cenderung lebih panjang sekitar 74 milidetik.
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
77
Tabel 4.28 Bentuk fisik pengucapan bunyi [
ş
] oleh Native Speaker
Tabel 4.29 Bentuk fisik pengucapan bunyi [s] oleh responden
Durasi bunyi [ ş] sekitar 125 milidetik. Pengukuran panjang bunyi dilakukan dengan
meletakkan kursor pada batas awal bunyi [ ş] yang dimulai dengan 1,065 dan
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
78
kemudian digeser sampai batas akhir [ ş], yaitu 1,190 1,190 - 1,065 = 0,125. Durasi
bunyi [s] sekitar 65 milidetik. Pengukuran panjang bunyi dilakukan dengan meletakkan kursor pada batas awal bunyi [s] yang dimulai dengan 0,845 dan
kemudian digeser sampai batas akhir [s], yaitu 0,910 0,910 – 0,845 = 0,065.
Berdasarkan hasil spektogram SA durasi bunyi konsonan minus anterior yang diucapkan oleh native speaker sekitar 125 milidetik dengan konsonan plus anterior
yang diucapkan oleh responden sekitar 65 milidetik, sehingga durasi bunyi konsonan minus anterior cenderung lebih panjang sekitar 60 milidetik.
Tabel 4.30 Bentuk fisik pengucapan bunyi [
t ş
] oleh Native Speaker
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
79
Tabel 4.31 Bentuk fisik pengucapan bunyi [
t ş
] oleh Native Speaker
Tabel 4.32 Bentuk fisik bunyi pengucapan bunyi [c ] oleh native speaker
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
80
Tabel 4.33 Bentuk fisik pengucapan bunyi [c] oleh responden
Durasi bunyi [t şʰ] sekitar 140 milidetik. Pengukuran panjang bunyi dilakukan
dengan meletakkan kursor pada batas awal bunyi [t şʰ] yang dimulai dengan 1,240
kemudian digeser sampai batas akhir [t şʰ], yaitu 1,370 1,370 - 1,240 = 0,140.
Durasi bunyi [t ş] sekitar 120 milidetik. Pengukuran panjang bunyi dilakukan
dengan meletakkan kursor pada batas awal bunyi [t ş] yang dimulai dengan 0,985 dan
kemudian digeser sampai batas akhir [t ş], yaitu 1,105 1,105 - 0,985 = 0,120. Durasi
bunyi [c ʰ] adalah sekitar 135 milidetik. Pengukuran panjang bunyi dilakukan dengan
cara meletakkan kursor pada batas awal bunyi [c ʰ] yang dimulai dengan 1,175
kemudian digeser sampai batas akhir [c ʰ], yaitu 1,310 1,310 - 1,175 = 0,135.
Durasi bunyi [c] sekitar 46 milidetik. Pengukuran panjang bunyi dilakukan dengan meletakkan kursor pada batas awal bunyi [c] yang dimulai dengan 0,4040
kemudian digeser sampai batas akhir [c], yaitu 0,4500 0,4500 – 0,4040 = 0,0460.
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
81
Jadi berdasarkan hasil spektogram program SA durasi bentuk fisik bunyi konsonan dalam BM paling panjang adalah bunyi konsonan [t
ş ] yaitu sekitar 140 milidetik.
4.2. Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Kesalahan Pelafalan Bunyi