Metode dan Teknik Analisis Data

38

3.5 Metode dan Teknik Analisis Data

Metode anlisis data yang digunakan adalah metode distribusional atau metode agih. Sudaryanto 1993:15 menjelaskan metode agih itu alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Selain metode agih peneliti juga mengunakan metode padan untuk menganalisis data. Menurut Sudaryanto 1993:13 dua metode analisis data dalam penelitian linguistik yaitu 1 metode padan dan 2 metode agih. Metode padan alat penentu di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bagian bahasa yang bersangkutan, sedangkan metode agih memiliki alat penentunya yaitu bagian dari bahasa itu sendiri atau berupa unsur dari bahasa objek sasaran penelitian itu sendiri. Pada metode padan alat penentu yang dimaksud menurut Sudaryanto 1993:15 dikelompokkan menjadi lima sub jenis, yaitu a alat penentunya referensial metodenya disebut referensial, b alat penentunya berupa organ wicara nama metodenya fonetis artikulatoris, c alat penentunya langue lain metodenya bernama translasional, d alat penentunya tulisan nama metodenya ortografis, dan e alat penentunya mitra wicara metodenya bernama pragmatis. Metode padan yang digunakan dalam penelitian ini adalah referensial, yaitu pengucapan bunyi strandar BM oleh native speaker dengan pengucapan bunyi oleh responden yang menghasilkan arti yang berbeda, contohnya bunyi [h ǝn k ʰ uai] yang memiliki arti ’sangat cepat’ diucapkan [hǝn kuai] yang memiliki arti ’sangat www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University 39 aneh’. Selain itu digunakan metode padan fonetis artikulatoris untuk membedakan bunyi aspirasi dan tidak aspirasi yang dihasilkan dari artikulatoris yang berbeda, contohnya bunyi [k ʰ ai] dan [gai] dihasilkan dari organ wicara yang berbeda. Kemudian metode padan translasional digunakan karena adanya perbedaan sistem fonologi antara BM dengan BI dan BJ. Pada metode agih alat penentunya dari bahasa itu sendiri. Menurut Sudaryanto 1993:15-16 alat penentu dari bahasa meliputi kata preposisi, adverbia, dan seterusnya, klausa, fungsi sintaksis S,P,O,K dan seterusnya, silabe kata, titi nada, dan yang lainnya. Teknik dasar pada metode ini adalah teknik bagi unsur penentu BUL yang membagi satuan lingua menjadi beberapa unsur dimana unsur tersebut dipandang sebagai bagian langsung yang membentuk satuan lingua yang dimaksud. Pada penelitian ini metode agih digunakan untuk menunjukan bunyi aspirasi dan bunyi minus anterior dalam tuturan. Cara yang digunakan adalah subtitusi antara bunyi yang beraspirasi dengan bunyi tidak beraspirasi dalam kalimat BM, maka pada saat disubtitusi antara bunyi aspirasi dan tidak aspirasi, bunyi minus anterior dan bunyi plus anterior akan mengubah arti. Langkah pertama pada data yang telah dikumpukan adalah dianalisis dengan menggunakan error coding, yaitu menandai kesalahan fonologi BM mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto dengan memberikan kode www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University 40 untuk diklasisfikasikan: contoh kode 1, 1a1b, 2, 2a2b dst. Langkah kedua adalah error classification yaitu mengkalisifikasikan kesalahan fonologi yang telah ditemukan kemudian dikelompokan berdasarkan kesalahan fonologi yang terjadi. Langkah ketiga adalah analisis, yaitu menganalisis kesalahan fonologi pengucapan bunyi terutama pada kosa kata dengan konsonan p[p ʰ ], t[t ʰ ], k[k ʰ ], c[c ʰ ], q[t ҫ ʰ ], zh [tş],ch [tş ʰ ], dan sh [ş] yang telah ditemukan berdasarkan analisis jenis kesalahan tersebut masuk kedalam kesalahan jenis apa berdasarkan ciri-ciri pembeda dari bunyi tersebut. Setelah analisis data kemudian dilanjutkan dengan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kesalahan pengucapan bunyi tersebut. Apakah kesalahan tersebut dipastikan merupakan faktor penyebab munculnya kesalahan bunyi atau bukan. Kemudian analisis finding culture value dalam hal ini perbedaan sistem fonologi antara BM dengan BI dan BJ merupakan analisis yang menjawab permasalahan dalam penelitian ini karena akan membandingkan apakan hasil analisis sesuai dengan teori yang mendasari penelitian ini. Hal ini sesuai dengan Spradley dalam Riyadi 2010 bahwa analisis terdiri dari : domain, taksonomy , componential, dan finding culture value. Analisis faktor penyebab terjadinya kesalahan pengucapan bunyi BM oleh responden dilakukan dengan cara membandingkan sistem fonologi BM dengan BI dan BJ, kemudian www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University 41 menganalisis bunyi-bunyi konsonan pada BM yang merupakan bunyi paduan bunyi aspirasi dan glide.

3.6 Metode Penyajian Hasil Analisis Data