PEMBERDAYAAN, PENGENDALIAN, DAN PENGAWASAN
BAB VII PEMBERDAYAAN, PENGENDALIAN, DAN PENGAWASAN
Bagian Kesat u Pemberdayaan
Pasal 86
(1) Ment eri, gubernur, at au bupat i / wal ikot a sesuai
dengan
menyel enggarakan pemberdayaan kepada para pemil ik kepent ingan unt uk meni ngkat kan ki ner j a dal am pengel ol aan ai r t anah.
kewenangannya
(2) Pemberdayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disel enggarakan
dal am
bent uk penyul uhan,
pendidikan,
pel at i han,
pembimbingan, dan
pendampingan. (3) Kel ompok masyarakat at as prakarsa sendi ri dapat
mel aksanakan
upaya
pemberdayaan unt uk
kepent ingan masi ng-masi ng. (4) Pemberdayaan dapat disel enggar akan dal am bent uk
kerj asama yang t erkoordinasi ant ar a Pemerint ah, pemerint ah
provinsi,
dan pemerint ah
kabupat en/ kot a.
Bagian Kedua Pengendal i an
Pasal 87
(1) Ment eri, gubernur, at au bupat i / wal ikot a sesuai dengan kewenangannya mel akukan pengendal ian penggunaan air t anah. (2) Bupat i/ wal i kot a
menyampaikan l aporan penyel enggaraan pengendal ian penggunaan air t anah kepada gubernur dengan t embusan kepada Ment eri secara berkal a. (3) Gubernur menyampaikan l apor an penyel enggaraan pengendal ian penggunaan ai r t anah kepada Ment er i secara berkal a.
Bagian Ket iga Pengawasan
Pasal 88
(1) Pengawasan pengel ol aan air t anah dit uj ukan unt uk menj amin
penyel enggaraan pengel ol aan ai r t anah dengan per at uran per undang- undangan
kesesuai an ant ara
menyangkut ket ent uan administ rat i f dan t eknis pengel ol aan air t anah. (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dil aksanakan
t erut ama
ol eh
Ment er i,
guber nur , dan
bupat i/ wal ikot a
dengan
mengikut sert akan
masyarakat .
Pasal 89
(1) Ment eri mel akukan pembinaan dan pengawasan penyel enggaraan pengel ol aan ai r t anah dit ingkat nasional .
(2) Gubernur mel akukan pembinaan dan pengawasan
penyel enggaraan
pengel ol aan
ai r t anah di
wil ayahnya. (3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dil akukan t erhadap pel aksanaan:
a. konser vasi ai r t anah,
b. pendayagunaan air t anah,
c. pengendal ian daya r usak air t anah, dan
d. sist em inf ormasi air t anah. (4) Ment eri at au gubernur mel akukan pembinaan dan pengawasan pemakai an dan pengusahaan air t anah berdasarkan ket ent uan yang t ert uang dal am rekomendasi t ekni s bagi penerbit an izin pemakaian air t anah dan izin pengusahaan ai r t anah ol eh bupat i/ wal ikot a.
Pasal 90
(1) Bupat i/ wal i kot a
pembinaan dan pengawasan at as penyel enggar aan pengel ol aan ai r t anah, t erut ama berkait an dengan ket ent uan dal am izin pemakai an air t anah at au izi n pengusahaan ai r t anah. (2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dil akukan t er hadap:
mel akukan
a. pel aksanaan pengeboran at au penggal ian ai r t anah, pemakaian dan/ at au pengusahaan ai r t anah;
b. kegiat an yang dapat menyebabkan kerusakan l ingkungan air t anah; at au
c. pel aksanaan
pengel ol aan
l ingkungan,
pemant auan
l ingkungan
dan/ at au anal isi s
mengenai dampak l i ngkungan.
Pasal 91
Ket ent uan l ebi h l anj ut mengenai t eknis pembinaan dan pengawasan penyel enggar aan pengel ol aan air t anah diat ur dengan perat uran Ment eri.