PENJELASAN PASAL DEMI PASAL
II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL
Pasal 1 Cukup j el as.
Pasal 2 Cukup j el as.
Pasal 3
Ayat (1) Prinsip ket erpaduan ant ara air t anah dan air permukaan dal am ket ent uan ini mel iput i penyel enggaraan konser vasi , pendayagunaan dan pengendal ian daya rusak air t anah yang dil aksanakan dengan memperhat ikan wewenang dan t anggung j awab i nst ansi sesuai dengan t ugas pokok dan
f ungsinya. Ayat (2) Cukup j el as.
Pasal 4 Cukup j el as.
Pasal 5 Ayat (1) Kebij akan pengel ol aan air t anah mer upakan keput usan yang bersi f at mendasar unt uk mencapai t uj uan, mel akukan kegiat an at au mengat asi masal ah t ert ent u dal am rangka penyel enggaraan pengel ol aan air t anah.
Ayat (2) Cukup j el as. Ayat (3) Cukup j el as. Ayat (4) Termasuk yang diat ur dal am perat uran pemerint ah mengenai pengel ol aan sumber daya air , ant ara l ain, proses penyusunan dan penet apan kebij akan, pol a, dan rencana pengel ol aan sumber daya air sebagai acuan dal am proses penyusunan dan penet apan kebi j akan, st rat egi, dan r encana pengel ol aan air t anah
Pasal 6 Cukup j el as.
Pasal 7 Cukup j el as.
Pasal 8 Huruf a Yang dimaksud dengan “ bat as hidrogeol ogi s” adal ah bat as
f isik wil ayah pengel ol aan air t anah. Bat as hidrogeol ogis dapat berupa bat as ant ara bat uan l ul us dan t idak l ul us air, bat as pemisah air t anah, dan bat as yang t erbent uk ol eh st rukt ur geol ogi yang mel iput i, ant ara l ai n, kemiringan l apisan bat uan, l ipat an, dan pat ahan.
Huruf b Daerah “ imbuhan air t anah” merupakan kawasan l indung ai r t anah,
air t anah t idak unt uk didayagunakan, sedangkan daerah l epasan air t anah yang secara umum dapat didayagunakan.
di daer ah t ersebut
Huruf c
Yang dimaksud dengan “ sist em akuif er” adal ah kesat uan susunan akuif er , t ermasuk l apisan bat uan kedap air yang berada di dal amnya. Akuif er dapat berada pada kondisi t idak t ert ekan ( unconf i ned) dan/ at au t ert ekan (conf i ned).
Pasal 9 Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Huruf a Ident if ikasi cekungan air t anah, ant ara l ai n, mel iput i kegiat an survei dan eval uasi dat a hidrogeol ogi.
Huruf b Penent uan bat as cekungan air t anah, ant ara l ain, mel iput i kegiat an del iniasi bat as cekungan air t anah, pembuat an l egenda cekungan ai r t anah, penamaan cekungan ai r t anah, dan penent uan geomet ri .
Huruf c
Cukup j el as.
Ayat (3) Cukup j el as.
Pasal 10 Cukup j el as.
Pasal 11 Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Cukup j el as. Ayat (3) Yang dimaksud dengan “ kewenangannya” adal ah unt uk:
a. cekungan air t anah l int as provi nsi at au l int as negara sebagai kewenangan Ment er i;
b. cekungan air t anah l int as kabupat en/ kot a sebagai kewenangan gubernur; dan
c. cekungan ai r t anah dal am sat u kabupat en/ kot a sebagai kewenangan bupat i/ wal ikot a.
Ayat (4) Cukup j el as.
Pasal 12 Perubahan f i sik cekungan air t anah, ant ar a l ain, dapat ber upa perubahan bat as cekungan air t anah dan perubahan bat as administ rasi pemeri nt ahan.
Pasal 13 Ayat (1) St rat egi pengel ol aan ai r t anah merupakan pemiki ran- pemikiran yang konsept ual t ent ang skenar io dan l angkah- l angkah unt uk mencapai at au mempercepat pencapaian Pasal 13 Ayat (1) St rat egi pengel ol aan ai r t anah merupakan pemiki ran- pemikiran yang konsept ual t ent ang skenar io dan l angkah- l angkah unt uk mencapai at au mempercepat pencapaian
Ayat (2) Cukup j el as. Ayat (3) Cukup j el as. Ayat (4) Cukup j el as.
Pasal 14 Cukup j el as.
Pasal 15 Cukup j el as.
Pasal 16 Ayat (1) Yang dimaksud dengan “ wil ayah sungai yang bersangkut an” adal ah merupakan t empat cekungan air t anah berada.
Ayat (2) Yang dimaksud dengan “ wil ayah sungai yang bersangkut an” adal ah merupakan t empat cekungan air t anah berada.
Ayat (3) Yang dimaksud dengan “ wil ayah sungai yang bersangkut an” adal ah merupakan t empat cekungan air t anah berada.
Ayat (4) Cukup j el as.
Pasal 17 Huruf a Cukup j el as. Huruf b Peninj auan kembal i st rat egi pengel ol aan air t anah dapat dil akukan dal am hal , ant ara l ain:
1. t erj adi perubahan f isi k cekungan air t anah
2. dit emukan dat a baru cekungan ai r t anah
3. t erj adi perubahan sosial ekonomi
Pasal 18 Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Air t anah yang dikel ol a mel iput i ai r t anah pada l apisan j enuh air (sat ur at ed zone), l apisan t idak j enuh air (unsat ur at ed zone), dan sungai bawah t anah di daerah bat ugamping.
Ayat (3) Cukup j el as.
Pasal 19 Cukup j el as.
Pasal 20
Cukup j el as.
Pasal 21 Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Cukup j el as. Ayat (3) Cukup j el as. Ayat (4) Huruf a Pemet aan ai r t anah bert uj uan unt uk memperol eh dat a ket erdapat an, sebar an, dan produkt ivit as akuif er, sert a kondisi keber adaan air t anah yang disaj i kan dal am bent uk pet a.
Huruf b Penyel idikan ai r t anah bert uj uan unt uk memperol eh dat a kondisi dan l i ngkungan air t anah, ant ara l ai n, konf igurasi dan par amet er akui f er , sebaran daerah imbuhan dan l epasan ai r t anah, kuant it as dan kual it as air t anah, dan/ at au dampak pengambil an ai r t anah.
Huruf c Penel it ian air t anah bert uj uan unt uk memperol eh dat a yang l ebih r inci dari penyel idikan air t anah.
Huruf d Ekspl orasi air t anah bert uj uan unt uk memperol eh dat a air t anah mencakup, ant ara l ain, sebaran dan si f at f isik bat uan yang mengandung ai r t anah, kedal aman akui f er , konst ruksi sumur, debit opt imum, kual it as air t anah, dan l ain-l ai n, mel al ui kegiat an survei geof isika, pengeboran, penampangan sumur , uj i pemompaan, dan pemeriksaan l aborat or ium.
Huruf e Eval uasi dat a air t anah bert uj uan unt uk menget ahui sebaran, kuant it as, dan kual it as ai r t anah.
Ayat (5) Cukup j el as.
Pasal 22 Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Yang dimaksud dengan "pihak l ain" adal ah inst ansi at au l embaga, baik pemeri nt ah maupun swast a sepert i Lembaga Il mu Penget ahuan Indonesia (LIPI), pergur uan t inggi at au badan usaha yang mempunyai kompet ensi di bidang ai r t anah. Penugasan kepada pi hak l ai n dil aksanakan sesuai dengan ket ent uan perat uran per undang-undangan.
Pasal 23 Cukup j el as.
Pasal 24 Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Cukup j el as. Ayat (3) Cukup j el as. Ayat (4) Huruf a Yang dimaksud dengan “ zona perl indungan air t anah” adal ah daerah yang karena f ungsinya t erhadap ai r t anah sangat pent ing sehingga dil indungi seper t i kawasan l indung.
Huruf b Yang dimaksud dengan “ zona pemanf aat an air t anah” adal ah daer ah yang ai r t anahnya dapat di manf aat kan sepert i kawasan budi daya.
Ayat (5) Cukup j el as. Ayat (6) Cukup j el as.
Pasal 25 Cukup j el as.
Pasal 26 Cukup j el as.
Pasal 27 Huruf a Cukup j el as. Huruf b Rencana j angka panj ang pengel ol aan ai r t anah dapat disusun unt uk j angka wakt u pal ing l ama 25 (dua pul uh l ima) t ahun. Rencana j angka menengah pengel ol aan air t anah dapat disusun unt uk j angka wakt u pal ing l ama 10 (sepul uh) t ahun. Rencana j angka pendek pengel ol aan air t anah dapat disusun unt uk j angka wakt u pal ing l ama 5 (l ima) t ahun.
Huruf c Cukup j el as.
Pasal 28 Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Cukup j el as. Ayat (3) Yang dimaksud dengan "pi hak l ain" adal ah inst ansi at au l embaga, baik pemerint ah maupun swast a sepert i Lembaga Il mu Penget ahuan Indonesia (LIPI), pergur uan t inggi at au Pasal 28 Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Cukup j el as. Ayat (3) Yang dimaksud dengan "pi hak l ain" adal ah inst ansi at au l embaga, baik pemerint ah maupun swast a sepert i Lembaga Il mu Penget ahuan Indonesia (LIPI), pergur uan t inggi at au
Ayat (4) Yang
“ pemegang izin” adal ah perseor angan, badan usaha, inst ansi pemeri nt ah at au badan sosial yang memil iki izin pemakaian air t anah at au izin pengusahaan ai r t anah.
dimaksud
dengan
Ayat (5) Cukup j el as.
Pasal 29 Ayat (1) Penyediaan sar ana dan prasarana dil akukan, ant ara l ain, dengan pengebor an, penggal ian, pengadaan al at pant au air t anah.
Ayat (2) Cukup j el as.
Pasal 30 Cukup j el as.
Pasal 31 Cukup j el as.
Pasal 32 Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Yang dimaksud dengan "pihak l ain" adal ah inst ansi at au l embaga, baik pemeri nt ah maupun swast a sepert i Lembaga Il mu Penget ahuan Indonesia (LIPI), pergur uan t inggi at au badan usaha yang mempunyai kompet ensi di bidang ai r t anah. Penugasan kepada pi hak l ain dil aksanakan sesuai dengan ket ent uan perat uran per undang-undangan.
Ayat (3) Cukup j el as.
Ayat (4) Yang dimaksud dengan ” secara ber kal a sesuai dengan kebut uhan” misal nya dil akukan set iap awal dan pert engahan t ahun unt uk menget ahui perkembangan pada t ahap persiapan dan pel aksanaan pengel ol aan air t anah.
Ayat (5) Cukup j el as.
Pasal 33 Cukup j el as.
Pasal 34
Cukup j el as.
Pasal 35 Cukup j el as.
Pasal 36 Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Cukup j el as. Ayat (3) Yang dimaksud dengan “ sumur pant au” adal ah sumur yang dil engkapi dengan al at pant au yang ber f ungsi unt uk merekam perubahan kondi si dan l i ngkungan air t anah. Huruf a
Yang dimaksud dengan “ kedudukan muka air t anah” adal ah kedal aman at au ket i nggian muka air t anah diukur dari permukaan t anah.
Huruf b
Cukup j el as Huruf c
Cukup j el as Huruf d Yang dimaksud ” ambl esan t anah” merupakan gej al a perubahan l ingkungan ai r t anah yang t er j adi karena kosongnya kandungan air t anah pada l apisan penut up akui f er ( conf i ni ng l ayer ) yang umumnya berupa l apisan l empung.
Ayat (4) Yang dimaksud dengan “ sumur produksi” adal ah sumur yang berf ungsi unt uk mengambil air t anah. Unt uk keperl uan pemant auan ai r t anah dapat dif ungsikan sekal igus sebagai sumur pant au.
Ayat (5) Cukup j el as. Ayat (6) Cukup j el as.
Pasal 37 Cukup j el as. Pasal 38 Ayat (1) Jaringan sumur pant au merupakan rangkaian l okasi dan kedal aman sumur pant au yang sist emat is pada cekungan air t anah.
Ayat (2) Cukup j el as. Ayat (3) Cukup j el as.
Pasal 39
Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Cukup j el as. Ayat (3) Huruf a Termasuk daerah imbuhan ai r t anah adal ah daerah imbuhan mat a ai r.
Huruf b Daya dukung akui f er t er hadap suat u kegiat an ant ar a l ain unt uk pert ambangan dan energi sert a konst ruksi sipil bawah permukaan t anah dit unj ukkan dari hasi l anal isi s mengenai dampak l ingkungan, baik upaya pengel ol aan l ingkungan (UKL) dan upaya pemant uan l ingkungan (UPL) maupun anal isi s mengenai dampak l ingkungan (Amdal ).
Huruf c
Cukup j el as.
Pasal 40 Ayat (1) Huruf a Imbuhan ai r t anah dapat dipert ahankan, baik secar a al ami maupun dengan buat an manusia.
Huruf b Pel arangan pengeboran, penggal i an at au kegiat an l ai n pada areal r adius 200 (dua rat us) met er dari l okasi pemuncul an mat a ai r dimaksudkan unt uk mengamankan al iran air t anah pada sist em akui f er yang mengisi at au dapat mempengaruhi pemuncul an mat a air. Yang
t ermasuk
“ kegi at an
l ain” , ant ara l ain,
penambangan bat uan. Huruf c
Cukup j el as.
Ayat (2) Yang dimaksud dengan “ kegiat an yang dapat mengganggu
sist em akuif er” adal ah, ant ara l ain, pembuat an t erowongan at au penambangan bat uan.
Ayat (3) Cukup j el as.
Pasal 41 Cukup j el as.
Pasal 42 Cukup j el as.
Pasal 43 Cukup j el as.
Pasal 44 Ayat (1)
Huruf a
Cukup j el as. Huruf b
Cukup j el as. Huruf c
Cukup j el as. Huruf d
Cukup j el as. Huruf e
Cukup j el as. Huruf f
Cukup j el as. Huruf g Pengat ur an j arak ant ar sumur pengeboran at au penggal ian.
air t anah didasarkan pada kondisi
hidrogeol ogis set empat .
Ayat (2) Huruf a
Cukup j el as. Huruf b Degradasi at au penurunan kondisi ai r t anah dit unj ukkan ol eh penurunan muka ai r t anah yang sangat cepat , pencemaran air t anah, int rusi air asi n, dan ambl esan t anah.
Huruf c
Cukup j el as.
Ayat (3) Cukup j el as.
Pasal 45 Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Huruf a
Cukup j el as. Huruf b
Cukup j el as. Huruf c Pemul ihan kual it as ai r t anah yang t el ah t ercemar dapat dil akukan dengan:
1. mengisol asi sumber pencemar an;
2. menguras air t anah yang t el ah t ercemar; at au
3. membil as ( f l ushi ng) air t anah yang t el ah t ercemar. Ayat (3) Yang dimaksud dengan “ ket ent uan perat uran per undang- undangan di bidang l ingkungan hidup” adal ah Perat uran Pemerint ah
Kual it as Air dan Pengendal i an Pencemaran Air .
t ent ang Pengel ol aan
Pasal 46 Pengguna
inst ansi pemeri nt ah, perseor angan, badan sosi al , at au badan usaha yang menggunakan
air
t anah
merupakan merupakan
Pasal 47 Cukup j el as.
Pasal 48 Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Huruf a Yang dimaksud dengan “ kar akt er ist ik akuif er” , ant ar a l ain, mel iput i kesar angan, kel ul usan dan ket erusan ai r.
Huruf b Yang dimaksud dengan “ kondi si hidrogeol ogis” , ant ara l ain, mel iput i sist em akui f er, pol a al i ran air t anah.
Huruf c Yang dimaksud dengan “ kondisi dan l ingkungan ai r t anah” , ant ara l ai n, adal ah kuant it as, kual i t as, l apisan bat uan yang mengandung ai r t anah.
Huruf d Yang dimaksud dengan “ kawasan l indung air t anah” , ant ara l ain, daer ah imbuhan air t anah ( r echar ge ar ea), zona krit is dan zona rusak.
Huruf e
Cukup j el as. Huruf f
Cukup j el as. Huruf g
Cukup j el as.
Ayat (3) Cukup j el as. Ayat (4) Cukup j el as. Ayat (5) Cukup j el as. Ayat (6) Cukup j el as. Ayat (7) Cukup j el as.
Pasal 49 Cukup j el as.
Pasal 50 Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Huruf a
Yang dimaksud dengan “ kebut uhan pokok sehari-hari ” mencakup keperl uan ai r minum, masak, mandi, cuci , pet urasan, dan ibadah.
Huruf b Yang dimaksud dengan “ pert anian rakyat ” adal ah merupakan budi daya pert anian yang mel iput i berbagai komodit i,
t anaman pangan, hort ikul t ur a, perikanan, pet ernakan, perkebunan, dan kehut anan yang dikel ol a ol eh rakyat dengan l uas t ert ent u yang kebut uhan ai rnya t idak l ebi h dari 2 (dua) l it er per det i k per kepal a kel uarga. Pert anian t anaman pangan adal ah t anaman yang t idak membut uhkan air t anah dal am j uml ah banyak, ant ar a l ain, pal awij a dan j agung.
yait u
pert anian
Huruf c
Cukup j el as. Huruf d
Cukup j el as. Huruf e
Cukup j el as. Huruf f Penyediaan ai r t anah unt uk pariwisat a, ant ara l ain, pemanf aat an sungai bawah t anah at au penggunaan ai r t anah unt uk hot el sert a rumah makan.
Ayat (3) Sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 t ent ang Sumber Daya Air, penyediaan ai r unt uk memenuhi kebut uhan pokok sehari-hari dan ir igasi bagi pert anian rakyat dal am sist em irigasi yang sudah ada merupakan priorit as ut ama penyediaan sumber daya air di at as semua kebut uhan. Akan t et api, unt uk daer ah yang sangat sul it air , penyediaan air t anah di ut amakan unt uk memenuhi kebut uhan pokok sehar i- hari .
Ayat (4) Cukup j el as.
Ayat (5) Cukup j el as.
Pasal 51 Cukup j el as.
Pasal 52 Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Cukup j el as. Ayat (3) Cukup j el as. Ayat (4) Yang dimaksud dengan ” akui f er dal am” adal ah akuif er yang pada umumnya bersi f at t ert ekan.
Ayat (5) Huruf a
Cukup j el as. Huruf b
Cukup j el as. Huruf c Yang dimaksud dengan ” al okasi penggunaan air t anah” merupakan j uml ah dan j angka wakt u pengambil an dan pengusahaan ai r t anah.
Huruf d
Cukup j el as.
Ayat (6) Cukup j el as. Pasal 53 Ayat (1) Pengeboran at au penggal ian ai r t anah dit uj ukan unt uk mengel uarkan ai r t anah dari akuif er mel al ui sumur bor , sumur gal i at au dengan cara l ai nnya.
Ayat (2) Jenis dan sif at f isik bat uan, ant ara l ain, bat u gamping berrongga memil iki sif at berpot ensi kehil angan ai r ( wat er l oss), pasi r l epas memil iki sif at mudah runt uh, l empung memil iki sif at mudah mengembang. Kondisi hidrogeol ogis disaj ikan dal am pet a zona konservasi air t anah dan zona pemanf aat an air t anah, ant ar a l ai n, mel iput i sebaran dan karakt erist ik akuif er, pol a al iran air t anah, pot ensi air t anah, dan kedudukan muka air t anah.
Ayat (3) Cukup j el as. Ayat (4) Cukup j el as.
Pasal 54 Ayat (1) Yang t ermasuk kegiat an bukan usaha, ant ara l ain, mel iput i pesant ren, rumah ibadah, kant or pemerint ah.
Ayat (2) Yang dimaksud dengan air permukaan t idak mencukupi dari segi kuant it as.
Ayat (3) Cukup j el as. Ayat (4) Yang t ermasuk dal am izin pemakaian ai r t anah, ant ara l ai n, mel iput i penyediaan dan per unt ukan mel al ui kegiat an pengeboran at au penggal i an, pengambil an, dan pemakaian air t anah. Izi n pemakai an ai r t anah perl u dimil iki mengi ngat :
a. cara pengeboran at au penggal ian air t anah at au penggunaannya mengubah kondisi dan l ingkungan ai r t anah ant ara l ain berupa penyusut an ket ersedi aan ai r t anah, penurunan muka ai r t anah, perubahan pol a al iran air t anah, penurunan kual it as ai r t anah, mengganggu sist em akui f er; at au a. cara pengeboran at au penggal ian air t anah at au penggunaannya mengubah kondisi dan l ingkungan ai r t anah ant ara l ain berupa penyusut an ket ersedi aan ai r t anah, penurunan muka ai r t anah, perubahan pol a al iran air t anah, penurunan kual it as ai r t anah, mengganggu sist em akui f er; at au
Ayat (5) Yang dimaksud dengan “ badan sosial ” , ant ara l ain, yayasan, rumah ibadah, dan sekol ah.
Pasal 55 Cukup j el as.
Pasal 56 Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Cukup j el as. Ayat (3) Cukup j el as. Ayat (4) Cukup j el as. Ayat (5) Cukup j el as. Ayat (6) Huruf a
Cukup j el as. Huruf b
Cukup j el as. Huruf c
Cukup j el as. Huruf d Dal am pembangunan kel engkapan sar ana pemanf aat an air t anah apabil a kual it as ai r t anah kurang memenuhi syarat , maka dil engkapi dengan inst al asi pengol ah air .
Ayat (7) Cukup j el as.
Pasal 57 Ayat (1) Huruf a
Yang dimaksud dengan ” bahan baku produksi” , ant ar a l ain, air minum dal am kemasan, air bersih, makanan, minuman, dan obat -obat an.
Huruf b
Cukup j el as. Huruf c
Cukup j el as. Huruf d Yang dimaksud dengan ” bahan pembant u at au proses produksi” , ant ara l ain, air unt uk pendingin mesin, proses pencel upan pada i ndust r i t ekst il , sanit asi pada kegiat an indust ri, pert ambangan, pariwi sat a.
Ayat (2) Cukup j el as.
Ayat (3) Huruf a Yang dimaksud dengan ” l okasi t ert ent u” merupakan l okasi sesuai dengan izin.
Huruf b
Cukup j el as. Huruf c
Cukup j el as.
Ayat (4) Huruf a
Cukup j el as. Huruf b
Cukup j el as. Huruf c
Cukup j el as. Huruf d
Cukup j el as. Huruf e
Yang
” ket ent uan perat ur an perundang-undangan” , ant ara l ain, per at uran yang t erkait dengan ket ent uan mengenai gangguan (HO).
dimaksud
dengan
Pasal 58 Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Yang t ermasuk dal am izin pengusahaan ai r t anah, ant ara l ain, mel iput i penyediaan dan perunt ukan mel al ui kegiat an pengeboran at au penggal ian, pengambil an, dan pengusahaan air t anah.
Ayat (3) Cukup j el as.
Pasal 59 Yang dimaksud dengan “ ai r ikut an” adal ah air t anah yang kel uar dengan sendi rinya pada kegiat an ekspl orasi dan ekspl oit asi di bidang pert ambangan dan energi. Yang dimaksud dengan “ pengeringan ( dewat er i ng)” adal ah proses penurunan muka ai r t anah unt uk kegiat an t ert ent u, sepert i pengusahaan gas met ana bat u bara ( Coal bed Met hane). Pengusahaan gas met ana bat u bara pada t ahap awal perl u dil akukan kegiat an penger ingan ( dewat er i ng) t erhadap l apisan bat u bara di bawah permukaan t anah yang t uj uannya adal ah agar l apisan bat ubar a t ersebut dapat merekah ( per meabl e) sehingga gas met ana dapat mengal ir . Lapisan bat ubara dimaksud t idak dapat dil epaskan dari kegiat an penger ingan (dewat er i ng) yang akan sangat menent ukan t erhadap vol ume gas met ana bat u bar a yang dapat diproduksi. Penggunaan dan pemanf aat an ai r ikut an dan/ at au pengeringan ( dewat er i ng) unt uk kegiat an yang t erkait l angsung dengan ekpl orasi dan ekspl oit asi pert ambangan, minyak dan gas bumi , sert a panas bumi t idak memerl ukan izin.
Pasal 60 Cukup j el as.
Pasal 61 Ayat (1) Yang dimaksud dengan “ pengendal i an daya rusak air t anah” adal ah pengendal ian daya rusak air pada cekungan air t anah sebagaimana dimaksud dal am Pasal 58 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 t ent ang Sumber Daya Ai r. Yang dimaksud dengan “ i nt rusi ai r asi n” ( sal t wat er encr oachment ) adal ah penyusupan air asin (sal t wat er ), bai k berupa air t anah asi n ( sal i ne gr oundwat er ) maupun air l aut t erhadap air t anah t awar dal am suat u si st em akui f er .
Ayat (2) Penur unan muka ai r t anah menyebabkan ket idakseimbangan kondisi hidrogeol ogi, apabil a t er j adi t erus menerus dapat mengakibat kan t erj adi nya int rusi air asin dan/ at au ambl esan t anah.
Ayat (3) Cukup j el as.
Pasal 62 Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Cukup j el as. Ayat (3)
Yang dimaksud dengan “ imbuhan buat an”
( ar t i f i ci al r echar ge) adal ah resapan yang dibuat unt uk meningkat kan kapasit as pengisian air t anah pada akui f er dal am suat u cekungan ai r t anah mel al ui, ant ara l ai n, sumur r esapan, parit resapan, dan/ at au kol am resapan.
Pasal 63 Cukup j el as.
Pasal 64 Cukup j el as.
Pasal 65 Yang
membahayakan l ingkungan” adal ah keadaan yang menimbul kan kerusakan l ingkungan sepert i semburan l umpur, gas, zat yang berbahaya dari dal am t anah, at au merusak f asil it as umum.
dimaksud dengan
“ keadaan
yang
Yang dimaksud dengan “ t indakan dar urat ” , ant ar a l ain, menghent ikan pengebor an
penggal ian yang dapat menimbul kan keadaan yang membahayakan l ingkungan t ersebut .
at au
Pasal 66
Cukup j el as.
Pasal 67 Ayat (1) Set iap sat u izi n pemakai an air t anah at au i zin pengusahaan air t anah diberikan hanya unt uk sat u t it ik sumur produksi .
Ayat (2) Cukup j el as. Ayat (3) Cukup j el as.
Pasal 68 Ayat (1) Huruf a Rekomendasi t eknis unt uk penerbit an izi n pemakaian air t anah at au izi n pengusahaan ai r t anah, ant ara l ain, berisi : l okasi dan kedal aman pengeboran at au penggal ian ai r t anah, j enis dan kedal aman akuif er yang disadap, debit pengambil an ai r t anah, kual it as air t anah, dan per unt ukan penggunaan air t anah.
Huruf b
Cukup j el as. Huruf c
Cukup j el as.
Ayat (2) Cukup j el as. Ayat (3) Cukup j el as. Ayat (4) Cukup j el as.
Pasal 69 Cukup j el as.
Pasal 70 Ayat (1) Pengambil an air t anah dikat egori kan dal am j uml ah besar
apabil a pengambil an at au pemakaian air t anah l ebih dar i 2 (dua) l it er per det ik.
Ayat (2) Cukup j el as.
Pasal 71 Cukup j el as.
Pasal 72 Cukup j el as.
Pasal 73 Cukup j el as.
Pasal 74 Ayat (1) Eval uasi dil akukan unt uk menget ahui perubahan ket ersediaan air t anah pada cekungan ai r t anah.
Ayat (2) Cukup j el as.
Pasal 75 Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Cukup j el as. Ayat (3) Huruf a Penampangan sumur ( wel l l oggi ng) akan menunj ukkan j enis,
dan kedal aman bat uan yang mengandung ai r t anah sehingga dapat dit ent ukan j eni s dan posisi sari ngan.
si f at
f isik,
Huruf b. Hasil anal isi s f isika dan kimia akan menunj ukkan kual it as at au mut u ai r t anah.
Huruf c Hasil anal i sis uj i pemompaan akan menunj ukkan debit air t anah yang dapat diambil secara opt imal dari sumur t ersebut .
Huruf d Gambar konst ruksi sumur akan menunj ukkan posisi sari ngan dan kerikil pembal ut ( gr avel pack).
Pasal 76 Cukup j el as.
Pasal 77 Huruf a Cukup j el as.
Huruf b Cukup j el as. Huruf c Cukup j el as. Huruf d Cukup j el as. Huruf e Yang dimaksud dengan “ berperan sert a” , ant ar a l ain, kewaj iban pemegang izin guna memberikan t empat unt uk pembuat an sumur pant au di l okasi l ahannya.
Huruf f Yang dimaksud dengan “ bi aya j asa pengel ol aan ai r t anah” adal ah biaya j asa pengel ol aan sumber daya air pada cekungan ai r t anah sebagaimana dimaksud dal am Pasal 26 ayat (7) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 t ent ang Sumber Daya Ai r.
Huruf g Cukup j el as.
Pasal 78 Ayat (1) Yang dimaksud dengan ” pal ing sedikit 10% (sepul uh persen)” adal ah bat as minimal yang diberikan kepada masyarakat set empat yang dit ent ukan ol eh pi hak pemegang izin. Yang dimaksud dengan “ masyarakat set empat ” adal ah masyarakat set empat di l okasi pengusahaan air t anah.
Ayat (2) Cukup j el as.
Pasal 79 Ayat (1) Huruf a
Cukup j el as. Huruf b Izin dikembal ikan karena t idak l agi menggunakan ai r t anah.
Huruf c Izin dicabut apabil a t idak memat uhi ket ent uan yang dit et apkan di dal am izin dan t idak memenuhi ket ent uan perat ur an perundang-undangan sert a t idak mampu memperbaiki ki ner j anya sesuai dengan bat as wakt u yang diberikan set el ah ada peri ngat an t ert ul is, dan penghent ian sement ara semua kegiat an dari pember i izin.
Ayat (2) Cukup j el as.
Pasal 80 Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Inf ormasi air t anah mencakup inf ormasi hidrogeol ogis sebagai bagian dari i nf ormasi sumber daya air .
Ayat (3) Cukup j el as .
Pasal 81 Cukup j el as.
Pasal 82 Cukup j el as.
Pasal 83 Ayat (1) Yang dimaksud dengan “ kebut uhan nyat a” adal ah dana yang dibut uhkan semat a-mat a unt uk membiayai pengel ol aan ai r t anah agar pel aksanaannya dapat dil akukan secara waj ar unt uk menj amin keberl anj ut an f ungsi air t anah.
Ayat (2) Set iap j enis pembiayaan dimaksud mencakup t iga aspek pengel ol aan air t anah yait u konser vasi ai r t anah, pendayagunaan air t anah, dan pengendal ian daya r usak ai r t anah.
Ayat (3) Cukup j el as. Ayat (4) Cukup j el as. Ayat (5) Cukup j el as.
Ayat (6) Cukup j el as. Ayat (7) Cukup j el as.
Pasal 84 Ayat (1) Huruf a
Cukup j el as. Huruf b
Cukup j el as. Huruf c Yang dimaksud dengan “ hasil penerimaan biaya j asa pengel ol aan ai r t anah” adal ah hasil peneri maan biaya j asa pengel ol aan sumber daya air pada cekungan ai r t anah sebagaimana dimaksud dal am Pasal 77 Undang- Undang Nomor 7 Tahun 2004 t ent ang Sumber Daya Air.
Ayat (2) Cukup j el as. Ayat (3) Cukup j el as. Ayat (4) Cukup j el as. Ayat (5) Cukup j el as.
Ayat (6) Cukup j el as. Ayat (7) Cukup j el as.
Pasal 85
Yang dimaksud dengan ” kepent i ngan mendesak”
adal ah merupakan kepent ingan yang memerl ukan penanganan cepat dan menj adi permasal ahan ber sama ant ar a Pemerint ah dan pemerint ah daerah. Bent uk kerj a sama, ant ara l ain, ber upa pembagian beban bi aya at au bent uk l ainnya sesuai dengan kondi si kepent i ngan yang mendesak.
Pasal 86 Ayat (1) Yang dimaksud “ para pemil ik kepent ingan” , ant ara l ain, aparat pengel ol a air t anah, pemegang hak guna pakai dan hak guna usaha ai r dar i pemanf aat an ai r t anah, asosiasi prof esi , asosi asi perusahaan pengeboran air t anah, dan kel ompok masyarakat .
Ayat (2) Cukup j el as. Ayat (3) Cukup j el as. Ayat (4) Cukup j el as.
Pasal 87 Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Laporan penyel enggaraan pengendal ian penggunaan ai r t anah, ant ara l ain, berisi j uml ah dan l okasi sumur bor, j uml ah pengguna air t anah, j uml ah pengambil an air t anah, perunt ukan penggunaan air t anah, dan j uml ah paj ak pemanf aat an ai r t anah.
Ayat (3) Cukup j el as.
Pasal 88 Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Keikut sert aan masyarakat dal am pengawasan pengel ol aan ai r t anah dapat dil akukan dengan menyampaikan l apor an dan/ at au pengaduan.
Pasal 89 Cukup j el as.
Pasal 90 Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Huruf a
Pengawasan
t erhadap pel aksanaan pengeboran,
pemakaian dan/ at au pengusahaan ai r t anah, ant ara l ain, mel iput i :
penggal ian
air
t anah,
1. l okasi dan kedal aman pengeboran at au penggal ian air t anah;
2. pemasangan konst r uksi sumur ;
3. pel aksanaan uj i pemompaan ai r t anah;
4. anal isi s kual it as ai r t anah;
4. j uml ah pengambil an air t anah;
5. perunt ukan pemanf aat an ai r t anah;
6. kewaj iban membangun sumur resapan; dan
7. paj ak pemanf aat an ai r t anah. Huruf b
Cukup j el as. Huruf c
Cukup j el as.
Pasal 91 Cukup j el as.
Pasal 92 Cukup j el as.
Pasal 93 Cukup j el as.
Pasal 94 Cukup j el as.
Pasal 95 Cukup j el as.
Pasal 96 Cukup j el as.
Pasal 97 Cukup j el as.