Perkembangan Sistem Periodik
A. Perkembangan Sistem Periodik
Sistem periodik adalah suatu tabel berisi identitas unsur-unsur yang dikemas secara berkala dalam bentuk periode dan golongan berdasarkan kemiripan sifat-sifat unsurnya.
1. Sistem Periodik Klasik
Ilmuwan pertama yang mengembangkan sistem periodik unsur adalah Johan W. Dobereiner . Sistem periodik unsur-unsur yang dikembangkannya didasarkan pada nomor massa atom. Menurut Dobereiner, jika nomor massa atom unsur A ditambah nomor massa atom unsur B, kemudian dirata- ratakan maka akan dihasilkan nomor massa atom unsur C. Ketiga unsur ini akan memiliki sifat yang mirip. Kelompok unsur tersebut oleh Dobereiner dinamakan triade.
Contoh:
Catatan Note Massa atom Cl = 35
Massa atom I = 127
Hukum Oktaf dari Newland :
1 2 3 4 5 6 7 Massa atom Br =
Li Be B C N O
Jadi, sifat unsur bromin akan mirip dengan unsur klorin dan iodin.
- Mn Fe Pada perkembangan berikutnya, John Newland menemukan
Oktaf Law from Newland:
hubungan antara sifat unsur dan massa atom menurut pola tertentu. Jika
F unsur-unsur dideretkan menurut kenaikan nomor massa atom maka unsur
kedelapan memiliki sifat mirip dengan unsur pertama. Pola ini dinamakan
K Ca Cr
- Mn Fe Hukum Oktaf . Namun, pada perkembangan selanjutnya ditemukan beberapa unsur yang tidak sesuai dengan Hukum Oktaf, misalnya: Cr
tidak mirip dengan Al; Mn tidak mirip dengan P; Fe tidak mirip dengan S; dan yang lainnya.
Pada 1869, ilmuwan kimia Rusia, Dmitri Mendeleev dan ilmuwan kimia dari Jerman, Lothar Meyer, menyusun tabel periodik unsur-unsur secara terpisah di setiap negaranya. Sistem periodik Mendeleev didasarkan pada nomor massa atom , sedangkan sistem periodik Meyer didasarkan pada massa jenis atom . Walaupun dasar penggolongan sistem periodik berbeda, tetapi hasilnya hampir sama. Mendeleev menyusun sistem periodik unsur-unsur dengan cara menempatkan unsur-unsur ke dalam bentuk baris dan kolom. Unsur-unsur dalam kolom yang sama ini memiliki sifat-sifat yang mirip.
Unsur yang terdapat di bawah aluminium disebut eka-aluminium dengan lambang Ea. Menurut Mendeleev, sifat-sifat unsur ini dapat diprediksi berdasarkan perbandingan terhadap unsur-unsur tetangganya. Hasil prediksi Mendeleev terhadap unsur eka-aluminium, yaitu nomor massa 68, massa
Sumber: Sougou Kagashi
jenis 5,9 g/cm 3 , titik leleh rendah, titik didih tinggi, dan rumus oksidanya
Gambar 2.1
Ea 2 O 3 . Sistem periodik Mendeleev dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Unsur galium
24 Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas X
Tabel 2.1 Sistem Periodik Menurut Mendeleev
Periode Gol.I
Gol.II
Gol.III
Gol.IV
Gol.V
Gol.VI
Gol.VII
Gol.VIII
1 H=1 2 Li=7
Ru=104;Rh=104 Pd=106;Ag=108
7 Ag=108 Cd=112
Os=195; Ir= 197 10 –
La=180
Pt=198;Au=199 11 Au=199
Sumber: Chemistry (Zumdahl), 1989
Pada 1874, ahli kimia Prancis, Paul Émile Lecoq de Bois-baudran menemukan unsur galium (perhatikan Gambar 2.1). Sifat-sifat unsur
Sekilas
galium tidak berbeda dengan eka-aluminium yang diramalkan oleh
Kimia
Mendeleev. Jadi, eka-aluminium tiada lain adalah galium. Sifat galium menurut prediksi Mendeleev ditunjukkan pada Tabel 2.2. Dmitri Mendeleev
(1834 -1907)
Tabel 2.2 Prediksi Mendeleev pada Unsur Galium
Sifat Ramalan Eka-Aluminium
Galium yang Ditemukan
Nomor massa
Massa jenis
5,9 g/cm 3 5,91 g/cm 3
Titik leleh
Rendah
30,1 °C
Titik didih
Tinggi
1983 °C
Keberhasilan Mendeleev dalam memprediksi unsur-unsur yang belum ditemukan waktu itu, menjadikan sistem periodik Mendeleev lebih diterima oleh masyarakat ilmiah dibandingkan sistem periodik yang dikembangkan oleh Lothar Meyer.
Contoh 2.1
Sumber: Jendela IPTEK: Materi, 1997
Dasar Pemikiran Disusunnya Tabel Periodik Mendeleev
Kemampuan memprediksi
Berdasarkan apakah Mendeleev menyusun tabel periodik unsur-unsur? Mengapa sistem
Mendeleev ditunjukkan lagi ketika
periodik dari Mendeleev lebih dikenal daripada model Lothar Meyer?
skandium (eka-boron) ditemukan pada 1879 dan germanium (eka-
Jawab
silikon) ditemukan pada 1886.
Dasar yang dipakai Mendeleev menyusun tabel periodik unsur-unsur adalah kenaikan
Kedua unsur itu memiliki sifat-sifat
nomor massa atom. Kemampuan prediksi Mendeleev menjadikan tabel periodik yang
mirip sesuai ramalan Mendeleev.
disusunnya lebih dikenal masyarakat ilmiah. Kemampuan memprediksi
Mendeleev inilah yang menyebabkan sistem periodiknya lebih diterima oleh masyarakat.
2. Sistem Periodik Modern
Bentuk sistem periodik modern adalah berupa tabel panjang yang dimodifikasi dengan cara mengeluarkan dua deret unsur-unsur yang tergolong unsur-unsur transisi dalam, yaitu unsur-unsur dimulai dengan nomor atom 58 sampai 71 (golongan lantanida) dan nomor atom 90 sampai 103 (golongan aktinida).
Sistem Periodik Unsur-Unsur
Dalam sistem periodik modern, unsur-unsur disusun menurut kenaikan nomor atom, bukan nomor massanya dan disusun ke dalam periode dan golongan. Terdapat 7 periode dan 18 golongan. Periode 1 dihuni
2 unsur; periode 2 dan 3 dihuni 8 unsur; periode 4 dan 5 dihuni 18 unsur; periode 6 dan 7 dihuni 32 unsur. Oleh karena terlalu panjang maka pada periode 6 dan 7, unsur dengan nomor atom 58–71 dan 90–103 dikeluarkan dari tabel dan ditempatkan di bawah tabel (perhatikan Gambar 2.2).
Setiap kolom dalam tabel periodik modern mengandung informasi tentang lambang unsur, nomor atom, nomor massa, wujud, dan informasi lainnya, seperti ditunjukkan pada sistem periodik unsur-unsur berikut.
Sistem Periodik Unsur-Unsur
Gambar 2.2
Tabel periodik modern dan informasi kolom yang penting
Nomor atom
31 69,725 Massa
atom
Ga Lambang
unsur
Nama unsur
Galium
Kegiatan Inkuiri
Mengapa nomor atom 58–71 diberi nama golongan lantanida dan nomor atom 90–103 diberi nama aktinida? Temukan jawabannya dalam tabel periodik unsur.
Tes Kompetensi Subbab A
Kerjakanlah di dalam buku latihan.
1. Jelaskan apa yang menjadi dasar penyusunan tabel 2. Bagaimanakah unsur-unsur disusun sehingga sistem periodik modern.
periodik memiliki golongan dan periode?