Ikatan Kovalen Polar

4. Ikatan Kovalen Polar

Dalam molekul diatom homointi, seperti H 2 , Cl 2 ,N 2 ,O 2 , dan sejenisnya, kedua inti atom saling menarik pasangan elektron dengan ikatan sama besar sebab skala keelektronegatifan setiap atomnya sama. Untuk mengingat skala keelektronegatifan atom, simak kembali Bab Sistem Periodik Unsur-Unsur.

Apakah yang terjadi jika atom H dan atom Cl berikatan? Anda tahu bahwa atom Cl lebih elektronegatif daripada atom H. Kelektronegatifan

Ikatan kovalen murni

Cl = 3,0 dan H =2,1. Oleh karena atom Cl memiliki daya tarik terhadap pasangan elektron yang digunakan bersama lebih kuat maka pasangan elektron tersebut akan lebih dekat ke arah atom klorin. Apa akibatnya terhadap atom H maupun atom Cl dalam molekul HCl jika pasangan elektron pada ikatan itu lebih tertarik kepada atom klorin?

(tidak terjadi pemisahan muatan)

Gejala tersebut menimbulkan terjadinya pengkutuban muatan. Oleh karena pasangan elektron ikatan lebih dekat ke arah atom Cl maka atom Cl akan kelebihan muatan negatif. Dengan kata lain, atom Cl membentuk kutub negatif . Akibat bergesernya pasangan elektron ikatan ke arah atom Cl maka atom H akan kekurangan muatan negatif sehingga atom H

Ikatan kovalen polar

akan membentuk kutub positif.

(terjadi pemisahan muatan secara

Oleh karena molekul HCl bersifat netral maka besarnya muatan

parsial)

negatif pada atom Cl harus sama dengan muatan positif pada atom H. Selain itu, kutub positif dan kutub negatif dalam molekul kovalen bukan pemisahan muatan total seperti pada ikatan ion, melainkan secara parsial, dilambangkan dengan δ .

Rentang pemisahan muatan

Jika dalam suatu ikatan kovalen terjadi pengkutuban muatan maka

Ikatan ion

(terjadi pemisahan muatan total)

ikatan tersebut dinamakan ikatan kovalen polar. Molekul yang

dibentuknya dinamakan molekul polar. Sebaran muatan elektron pada

Gambar 3.5

Rentang kepolaran ikatan

molekul polar terdapat di antara rentang ikatan kovalen murni seperti

berada di antara ikatan kovalen

H dan ikatan ion seperti NaCl, perhatikan Gambar 3.5. Dengan

murni dan ikatan ion.

demikian, dapat dikatakan bahwa dalam molekul-molekul kovalen polar 2 terjadi pemisahan muatan secara parsial akibat perbedaan

keelektronegatifan dari atom-atom yang membentuk molekul.

52 Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas X

Bagaimana menentukan bahwa suatu molekul tergolong kovalen nonpolar atau kovalen polar? Untuk menjawab masalah ini diperlukan pengetahuan tentang keelektronegatifan unsur-unsur.

Kepolaran molekul berkaitan dengan kemampuan suatu atom dalam molekul untuk menarik pasangan elektron ikatan ke arahnya. Kemampuan tersebut dinyatakan dengan skala keelektronegatifan. Selisih nilai keelektronegatifan dua buah atom yang berikatan kovalen memberikan informasi tentang ukuran kepolaran dari ikatan yang dibentuknya. Jika selisih keelektronegatifan nol atau sangat kecil, ikatan yang terbentuk cenderung kovalen murni. Jika selisihnya besar, ikatan yang terbentuk polar. Jika selisihnya sangat besar, berpeluang membentuk

Kata Kunci

ikatan ion. Selisih keelektronegatifan antara atom H dan H (dalam • molekul H Keelektronegatifan

2 ); atom H dan Cl (dalam HCl); dan atom Na dan Cl (dalam • NaCl) berturut-turut adalah 0; 0,9; dan 2,1. Kepolaran

• Koordinasi

Contoh 3.4

Menentukan Kepolaran Senyawa

Manakah di antara senyawa berikut yang memiliki kepolaran tinggi? a. CO

Keelektronegatifan setiap atom adalah C = 2,5; O = 3,5; N = 3,0; Cl = 3,0; H = 2,1 Pada molekul CO, selisih keelektronegatifannya adalah 3,5 – 2,5 = 1,0. Pada molekul NO, selisih keelektronegatifannya adalah 3,5 – 3,0 = 0,5. Pada molekul HCl, selisih keelektronegatifannya adalah 3,0 – 2,1 = 0,9. Jadi, kepolaran molekul dapat diurutkan sebagai berikut: CO > HCl > NO.

Aktivitas Kimia 3.2

Membuktikan Kepolaran Molekul Tujuan

Membuktikan kepolaran suatu molekul atau senyawa polar yang memiliki muatan parsial.

Alat

1. Buret 2. Batang fiber/sisir plastik 3. Kain wol

Bahan

1. Metanol 2. Bensin 3. Air 4. Benzena

Sumber : Sougou Kagashi

Langkah Kerja

1. Alirkan setiap senyawa (metanol, bensin, air, dan benzena) melalui buret secara bergantian. 2. Pasang batang fiber atau sisir yang digosok-gosokkan pada kain wol terhadap jalannya

aliran senyawa. 3. Amati apa yang terjadi.

Pertanyaan

1. Senyawa manakah yang menunjukkan senyawa polar? 2. Mengapa senyawa kovalen polar dapat dibelokkan ke arah batang fiber atau sisir yang

telah digosok-gosokkan pada kain? 3. Apa yang dapat Anda simpulkan dari analisis percobaan tersebut?

Ikatan Kimia