Bentuk PMX secara umum: Bentuk PMX Variasi I: Bentuk PMX Variasi II:

k k+1 end while Procedure CrossoverPMX2 inputpopulasi: integer, ρc: real {melakukan pemilihan induk pada proses cross over} Deklarasi k : integer R[] : array of integer Function random input a-b:integer:integer {menghasilkan bilangan random bilangan a hingga b} Algoritma k= 0 While k = populasi do R[k]  random0-1 If R[k] ρc then pilih Kromosom[k][] sebagai induk Parrent1=Kromosom[k+1] Parrent2=Kromosom[k+2] Gen1[k+1]=left2 Gen2[k+1]=right3 Gen1[k+2]=left2 Gen2[k+2]=right3 Create Mapping MidGen1[k+1],3,3  midGen1[k+2],3,3 MidGen2[k+2],3,3  midGen1[k+1],3,3 end if k k+1 end while

a. Bentuk PMX secara umum:

Universitas Sumatera Utara Langkah 1 :Menentukan dua posisi kromosom pada aturan acak dengan posisi yang sama. Substring yang berada dalam dua posisi ini dinamakan daerah mapping. Langkah 2 : Menukar dua substring antara induk untuk menghasilkan protochildren. Langkah 3 : Menentukan hubungan mapping diantara dua daerah mapping. Langkah 4 : Menentukan kromosom keturunan mengacu pada hubungan mapping.

b. Bentuk PMX Variasi I:

Langkah 1 :Menentukan dua posisi kromosom dengan posisi acak dengan posisi titik potong pada parent1 dipotong pada gen kedua sedangkan parent2 dipotong pada gen ketiga dengan daerah mapping terletak diantara kedua titik potong pada masing-masing parent. Langkah 2 : Menukar dua substring antara induk untuk menghasilkan protochildren. Langkah 3: Menentukan hubungan mapping diantara dua daerah mapping. Langkah 4: Menentukan kromosom keturunan mengacu pada hubungan mapping. Contoh: P1 : 3 6 7 2 4 5 1 8 P2 : 1 7 4 5 3 6 8 2 Menentukan dua posisi kromosom induk yang umumnya dilakukan pada posisi yang sama tetapi pada penelitian ini menentukan dua posisi kromosom secara acak dimana posisi kromosom pada parent1 dipotong pada gen kedua sedangkan pada parent2 dipotong pada gen ketiga P1 : 3 6 |7 2 4 5|1 8 P2 : 1 7 4 |5 3 6 8| 2 Protochildren1 : 1 7 4|7 2 4 5 |2 Protochildren2 : 3 6| 5 3 6 8|1 8 Menentukan hubungan mapping 7 6 2 3 4 5 1 8 Universitas Sumatera Utara Maka akan dihasilkan keturunan O1 : 8 6 1|7 2 4 5|3 O2 : 2 7|5 3 6 8|4 1

c. Bentuk PMX Variasi II:

Langkah 1: Menentukan dua posisi kromosom dengan posisi sama. Langkah 2: Menukar dua substring antara induk untuk menghasilkan protochildren. Langkah 3:Menentukan hubungan mapping dimana daerah mapping yang biasanya terletak diantara dua substring menjadi terletak di pinggir masing-masing substring. Langkah 4: Menentukan kromosom keturunan mengacu pada hubungan mapping. Contoh: P1 : 3 6 7 2 4 5 1 8 P2 : 1 7 4 5 3 6 8 2 Menentukan dua posisi kromosom dalam posisi sama P1 : 3 6 7 |2 4 5 |1 8 P2 : 1 7 4 |5 3 6 |8 2 Protochildren1 : 1 7 4| 2 4 5 |8 Protochildren2 : 3 6 7| 5 3 6 |1 8 Menentukan hubungan mapping yang biasanya daerah mapping terletak diantara dua substring, maka akan dipilih daerah mapping yang terletak di ujung-ujung substring. 1 3 8 2 7 6 4 Maka akan dihasilkan keturunan kromosom sebagai berikut O1: 1 7 4|3 6 5| 8 2 O2: 3 6 7|5 2 4|1 8 3.3.6 Mutasi Universitas Sumatera Utara Mutasi yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah swapping mutation. Swapping mutation adalah mutasi yang dilakukan dengan menukar satu atau beberapa nilai gen dalam kromosom. Langkah-langkah dalam menentukan mutasi adalah : 1. Hitung jumlah gen pada populasi panjang kromosom ini dikalikan dengan ukuran populasi. 2. Pilih secara acak gen yang akan dimutasi 3. Tentukan kromosom dari gen yang terpilih untuk dimutasi 4. Ambil 2 gen secara acak dan tukar posisi mereka

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN