Wilayah Pembangunan Perbatasan Negara di Kalimantan Barat

Gambar 1. Wilayah Pembangunan Perbatasan Negara di Kalimantan Barat

Kaw . Perbatasan Antar Negara 1. BORDER DEV. CENTER

Wilayah Pembangunan (WP)

2. PLANTATI ON

3. I NDUSTRI AL FOREST 4. POWER PLANT

WP 1

Kaw . Pedalaman 1. WATER TREATMENT 2. BAUXI TE 3. AGROBI Z CENTER 3. CENTER OF DEVELOPM 4. PLANTATI ON 5. I NDUSTRI AL FOREST 6. FOREST I NDUSTR 7. POWER PLANT

WP 3

Kaw . Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 1. I NTERNATI ONAL HUB 2. I NDUSTRI AL ZONE 3. FI SHERY 4. AGROBI Z

WP 2 Berdasarkan karakt eristik dan potensi w ilayah dapat dibagi menjadi 3 Wilayah Pembangunan ( W P), yaitu

Kaw asan Perbatasan Antar Negara, Kaw asan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, dan Kaw asan Pedalaman yang berpusat di Tayan . Pembangunannya akan dilaksanakan secara terpadu, sehingga dalam RPJP Kalbar diharapkan menjadi kaw asan maju dan merupakan masa depan pengembangan ekonomi I ndonesia. 3 Wilayah Pembangunan Kalbar, dengan sist em pusat- pusat kegiatan ekonomi : Pontianak sebagai pusat kegiatan nasional ( PKN) , diw ilayah perbatasan diarahkan Aruk, Jagoi Babang, Entikong, Jasa, dan Nanga Badau sebagai pusat kegiatan st rat egis nasional ( PKSN) , kemudian Singkaw ang, Sanggau, Sintang dan Ketapang sebagai PKW ( pusat kegiatan w ilayah) . Sementara it u Kaw asan- kaw asan yang berfungsi lindung tetap dipertahankan

Pembangunan kawasan perbatasan kembali, …di era desentralisasi dan perbatasan di Provinsi Kalimantan Barat sepantasnya mendapatkan perhatian otonomi daerah ini justru kita mencegah yang penanganan pembangunannya lebih, mengingat letak kawasan yang terlalu banyak Kepres dan Inpres yang akan ditempuh dengan cara strategis secara politis terutama dari sifatnya top down, …Pemerintah Pusat diterbitkannya Instruksi Presiden (Inpres) sudut pandang pertahanan dan akan mendukung dan memberikan untuk masing masing sektor sesuai keamanan negara, ekonomi maupun bantuan jika direncanakan dengan cara dengan program dan kegiatan dari sosial budaya masyarakat setempat.

bottom up planning dalam bentuk Inpres, departemen terkait setelah adanya Mengutip pidato yang …segera buat Blue Print daerah oleh usulan dari Pemerintah Daerah tentang

disampaikan oleh Presiden RI pada rencana aksi pengembangan kawasan

Pemerintah Daerah persektor secara

acara pembukaan Rapat Kerja perbatasan dan telah dipresentasikan Gubernur se-Indonesia pada tanggal 9 mengeluarkan Inpres sehingga dihadapan Presiden RI dan Menteri

bottom up, Pemerintah Pusat akan

Juli 2007 di pontianak

pembangunan betul betul bersifat terkait. desentralisasi, …jika perlu setelah

“ada keinginan dari Kalimantan Barat Agustus presentasikan, saya akan Kebijakan

dan Kalimantan Timur untuk sebuah mengeluarkan Inpres untuk dijalankan kebijakan khusus pembangunan dengan baik”

Rancangan Rencana daerah perbatasan kita dengan

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)

Malaysia, merujuk jaman Pak Harto ada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Pada pidato tersebut

Kepres yang mengaturnya, jaman Pak tahun 2007-2027 telah mengagendakan

menegaskan kembali bahwa

Habibi Kepres itu dicabut dan kemudian strategi dan konsepsi dalam

Pemerintah Pusat akan mendukung

sekarang diusulkan untuk dihidupkan penanganan pembangunan pada

percepatan pembangunan wilayah

19

EDISI NOMOR 21 TAHUN 2008

BULLETIN KAWASAN

EDISI NOMOR 21 TAHUN 2008

20 BULLETIN KAWASAN

kawasan perbatasan. Strategi-strategi pembangunan pada kawasan perbatasan di Kalimantan Barat ditempuh melalui Grand Strategy, yaitu; “Peningkatan taraf hidup masyarakat melalui penyediaan sarana dan prasarana dasar (terutama perhubungan) secara optimal dengan memanfaatkan potensi wilayah, meningkatkan kuantitas dan kualitas aparatur pemerintahan di daerah perbatasan, serta mewujudkan sabuk pengaman di sepanjang wilayah perbatasan” dengan target keberhasilan yaitu; pertama kesejahteraan masyarakat perbatasan dengan orientasi ekonomi nasional, kedua kemampuan pengelolaan potensi wilayah, ketiga ketahanan wilayah perbatasan, keempat nasionalisme dan identitas lokal, kelima keseimbangan arus informasi, keenam kepastian hukum pengelolaan kawasan perbatasan.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Transisi Provinsi Kalimantan Barat tahun 2006-2008 turut memberikan perhatian terhadap percepatan pembangunan kawasan perbatasan. Strategi peningkatan pembangunan wilayah antar negara (wilayah perbatasan) akan dicapai melalui program pengembangan wilayah perbatasan antar negara yang ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat perbatasan untuk mengurangi disparitas sosial dan ekonomi antar masyarakat perbatasan di kedua negara, meningkatkan kesadaran berkebangsaan, meningkatkan kapasitas pengelolaan potensi ekonomi.

Pada RPJMD Provinsi Kalimantan Barat tahun 2008-2013 perhatian terhadap percepatan pembangunan kawasan perbatasan juga menjadi salah satu program prioritas pembangunan Kalimantan

Barat. Visi pembangunan Kalbar 5 tahun kedepan (2008 s/d 2013) akan diwujudkan melalui 11 (sebelas) misi pembangunan yang salah satu diantaranya terkait dengan pembangunan kawasan perbatasan yaitu “Melaksanakan peningkatan pembangunan infrastruktur dasar guna memperlancar mobilitas penduduk dan arus barang serta mempercepat Pembangunan dan Pengembangan Pariwisata di Wilayah Pedalaman, Perbatasan, Pesisir dan Kepulauan sebagai sumber potensi ekonomi”

Secara khusus Pembangunan Wilayah Perbatasan seperti yang telah diamatkan didalam RPJM Prov. Kalbar tahun 2008-2013 memiliki kegiatan pokok antara lain :

1. Penataan wilayah administrasi dan tapal batas baik di darat maupun di laut.

2. Pengembangan model wilayah perbatasan dengan konsep pelabuhan darat di setiap PKSN Perbatasan (Border Area Development) yang pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah daerah.

3. Pembangunan dan Pengembangan PKSN Perbatasan.

Pada RKPD Provinsi Kalimantan Barat TAHUN 2008 juga memberikan perhatian khusus terhadap Pembangunan Daerah Perbatasan dan Daerah Terisolir. Sasaran Pembangunan Tahun 2008 untuk daerah perbatasan, terisolir, tertinggal dan strategis serta cepat tumbuh antara lain yaitu :

1. Meningkatnya kemampuan kelembagaan pengelolaan dan pembangunan wilayah perbatasan

2. Meningkatnya sarana dan

prasarana kapabeanan, keimigrasian, karantina, dan keamanan (CIQS) di 5 Kabupaten

yang berbatasan langsung dengan wilayah negara tetangga

3. Terwujudnya percepatan pembangunan infrastruktur wilayah dan infrastruktur ekonomi untuk mempercepat pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh yang mendorong pengembangan kawasan perbatasan dan tertinggal di sekitarnya

4. Terlaksananya kebijakan dan strategi pengembangan wilayah strategis, serta kebijakan pengembangan wilayah cepat tumbuh dengan wilayah tertinggal dalam kesatuan sistem wilayah ekonomi terpadu

5. Terwujudnya pengembangan wilayah tertinggal yang terintegrasi dengan wilayah strategis dan cepat tumbuh dalam satu sistem perekonomian wilayah, dan meningkatnya peran aktif dunia usaha di daerah tertinggal yang potensial

6. Terlindunginya daerah pantai dari abrasi air laut terutama pada pulau- pulau kecil, ddaerah perbatasan, dan wilayah strategis.

Strategi dan Pendekatan Border Area Development

Sesuai dengan keragaman kondisi geografis, demografi, permasalahan dan potensi daerah, maka rentang kendali strategi kebijakan pembangunan wilayah akan dibagi menjadi 3 (tiga) wilayah pembangunan yaitu wilayah pedalaman, wilayah perbatasan (antar Provinsi dan antar Negara), serta wilayah pesisir dan kepulauan.

Untuk wilayah pembangunan perbatasan antar negara telah ditetapkan beberapa fungsi ruang dari masing-masing kabupaten yang berbatasan langsung dengan negeri

DAERAH

DAERAH