CHAPTER III PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN POPULATION AND MANPOWER

BAB III CHAPTER III PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN POPULATION AND MANPOWER

1. Kependudukan

1. Population

Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Based on the National Socio Nasional (Susenas) tahun 2007, jumlah

Economic Survey (Susenas) 2007, the total penduduk Jawa Tengah tercatat sebesar

population in Jawa Tengah was recorded at 32,38 juta jiwa atau sekitar 14 persen dari

32.38 million persons or around 14 percent jumlah penduduk Indonesia. Ini

of the national population. Jawa Tengah menempatkan Jawa Tengah sebagai provinsi

becomes the third populous province in ketiga di Indonesia dengan jumlah penduduk

Indonesia after Jawa Barat and Jawa terbanyak setelah Jawa Barat dan Jawa

Timur. The number of females was higher Timur. Jumlah penduduk perempuan lebih

than males. It was shown by the sex ratio besar dibandingkan jumlah penduduk laki-

(the ratio of males to females) at 98.46. laki. Ini ditunjukkan oleh rasio jenis kelamin

(rasio jumlah penduduk laki-laki terhadap jumlah penduduk perempuan) sebesar 98,46.

Penduduk Jawa Tengah belum Population in Jawa Tengah was not menyebar secara merata di seluruh wilayah

spread out evenly. Generally, the population Jawa Tengah. Umumnya penduduk banyak

density in cities was higher than in regency. menumpuk di daerah kota dibandingkan

In 2006, the density was recorded at 995 kabupaten. Secara rata-rata kepadatan

persons per square kilometer. Surakarta penduduk Jawa Tengah tercatat sebesar 995

was recorded as a city with the highest jiwa setiap kilometer persegi, dan wilayah

density that was twelve thousand persons terpadat adalah Kota Surakarta dengan

per square kilometers.

tingkat kepadatan sekitar 12 ribu orang

setiap kilometer persegi. Jumlah rumahtangga mengalami

In period 2006-2007, the number of penningkatan dari 8,43 juta pada tahun 2006

households was also increased from 8.43 menjadi 8,48 juta pada tahun 2007 atau naik

million to 8.48 million households or

JAWA TENGAH DALAM ANGKA 2008

were 3.8 persons per household in the 2007. mengalami perubahan. Tahun 2007 rata-rata penduduk per rumahtangga di Jawa Tengah tercatat sebesar 3,8 jiwa.

2. Keluarga Berencana

2. Family Planning

Peserta KB aktif di Jawa Tengah The active acceptors (family pada tahun 2007 mencapai 4,86 juta. Pada

planning participants) reached 4.86 millions tahun yang sama, peserta KB baru tercatat

in 2007. In the same year, the new acceptors sebesar 747 ribu peserta.

reported 747 thousands. Suntik merupakan metoda

Injection was the one of family kontrasepsi yang paling banyak diminati

planning method that had most interest by peserta KB aktif dan KB Baru.

active and new family planning members..

3. Ketenagakerjaan

3. Manpower

Tenaga kerja yang terampil In commemorating the globalization merupakan potensi sumberdaya manusia

period, development process requires many yang sangat dibutuhkan dalam proses

skills of labour as the potential of resources. pembangunan menyongsong era globalisasi.

According to BPS-Statistics Indonesia, Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)

working age population is population aged penduduk usia kerja didefinisikan sebagai

ten years and over. Then, we divide it into penduduk yang berumur 10 tahun ke atas,

labour force and not in labour force. The dan dibedakan sebagai Angkatan Kerja dan

annual population growth has strong bukan Angkatan Kerja. Pertumbuhan

influence toward the growth of labour force. penduduk tiap tahun akan berpengaruh terhadap pertumbuhan angkatan kerja.

Berdasarkan hasil Susenas, angkatan Based on the Susenas 2007, the kerja di Jawa Tengah tahun 2007 mencapai

number of labour forces in Jawa Tengah 17,66 juta orang atau naik sebesar

was recorded at 17.66 million people or 7,66 persen dibanding tahun sebelumnya.

increased 7.66 percent compared with the Dengan angka ini, tingkat partisipasi

previous year. The labour force angkatan kerja penduduk Jawa Tengah

participation rate, which is proportion of

JAWA TENGAH DALAM ANGKA 2008

age population, was recorded at 70.16 Tengah relatif kecil, yaitu sebesar 7,70

percent. While the open unemployment at persen.

7.70 percent.

Bila dibedakan menurut status Based on the main status, the paid pekerjaan utamanya, buruh/karyawan

workers were recorded at 24.54 percent of sebesar 24,54 persen. Status pekerjaan ini

employees. It seems more dominance lebih besar dibanding status pekerjaan lain.

compared with others. In addition, the Sedangkan berusaha dengan dibantu buruh

percentage of employees assisted by tidak tetap, berusaha sendiri tanpa dibantu

temporary workers, self employed, assisted orang lain, berusaha sendiri dibantu buruh

by permanent employed and unpaid tetap dan pekerja lainnya masing-masing

employee workers were respectively 23.74 tercatat sebesar 23,74 persen, 18,31 persen,

percent, 18.31 percent, 2.61 percent and 2,61 persen dan 30,80 persen.

30.80 percent.

Sektor tersier dimasuki sekitar It was around 37.43 percent 37,43 persen pekerja dan merupakan sektor

employees worked in tersier sectors, the terbanyak menyerap pekerja. Hal ini

highest than other sectors. Probably, this is dikarenakan sektor tersebut tidak

related to no specific education to enter this memerlukan pendidikan khusus. Sektor

sector. The primary and secondary sector lainnya yaitu sektor primer dan sektor

followed this sector, which were entered of sekunder, masing- masing menyerap tenaga

38.56 percent and 24.01 percent of workers kerja sebesar 38,56 persen dan 24,01 persen.

Upaya memperluas kesempatan kerja An effort in spreading out population antara lain dilakukan melalui program

evenly and increasing job opportunities is transmigrasi. Di Jawa Tengah tercatat

transmigration. In 2007, the number of sebanyak 581 kepala keluarga transmigran

transmigrant leaves from Jawa Tengah to pada tahun 2007 atau turun 32,52 persen bila

destination area was amounted at dibandingkan tahun sebelumnya. Mereka

581 families or decreased 32.52 percent berasal dari hampir semua daerah

compared with the previous year. The major kabupaten/kota dan yang terbanyak berasal

part of them was from Magelang Regency dari Kabupaten Magelang (7,06 persen).

(7.06 percent).

JAWA TENGAH DALAM ANGKA 2008

Kalimantan merupakan daerah Kalimantan was the destination tujuan yang paling banyak diminati

island with the largest transmigrants from transmigran asal Jawa Tengah. Jumlah

Jawa Tengah Province, which was 415 keluarga yang berangkat ke daerah tersebut

family (71.43 percent), the next destination sebanyak 415 keluarga (71,43 persen),

island was Sumatera with 90 family (15.49 disusul Sumatera 90 keluarga (15,49 persen)

percent), while the other of transmigrants selebihnya tersebar di Sulawesi, Gorontalo

was spread out to Sulawesi, Gorontalo and dan Maluku Utara.

Maluku Utara island.

JAWA TENGAH DALAM ANGKA 2008

Gambar 3. Piramida Penduduk Jawa Tengah Tahun 2007

Population of Jawa Tengah 2007

2000 1500 1000 500 0 0 500 1000 1500 2000 Ribu Orang

Ribu Orang

Thousand Person Thousand Person

JAWA TENGAH DALAM ANGKA 2008 53

Kabupaten/Kota

Jumlah Rasio Jenis Regency/City

Total Kelamin Sex Ratio

01. Kab. Cilacap

02. Kab. Banyumas

03. Kab. Purbalingga

04. Kab. Banjarnegara

05. Kab. Kebumen

06. Kab. Purworejo

07. Kab. Wonosobo

08. Kab. Magelang

09. Kab. Boyolali

10. Kab. Klaten

11. Kab. Sukoharjo

12. Kab. Wonogiri

13. Kab. Karanganyar

14. Kab. Sragen

15. Kab. Grobogan

16. Kab. Blora

17. Kab. Rembang

18. Kab. Pati

19. Kab. Kudus

20. Kab. Jepara

21. Kab. Demak

22. Kab. Semarang

23. Kab. Temanggung

24. Kab. Kendal

25. Kab. Batang

26. Kab. Pekalongan

27. Kab. Pemalang

28. Kab. Tegal

29. Kab. Brebes

30. Kota Magelang

31. Kota Surakarta

32. Kota Salatiga

33. Kota Semarang

34. Kota Pekalongan

239.860 99,78 Jumlah/Total

35. Kota Tegal

32.052.840 99,14 Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), BPS Provinsi Jawa Tengah Source : National Economic Survey, BPS-Statistics of Jawa Tengah Province Keterangan/Note : 1) Proyeksi Supas 2005

JAWA TENGAH DALAM ANGKA 2008

Kelompok U mur (Tahun ) Kabupaten/Kota

Jumlah Regency/City

Age Group (Year)

01. Kab. Cilacap

02. Kab. Banyumas

03. Kab. Purbalingga

04. Kab. Banjarnegara

05. Kab. Kebumen

06. Kab. Purworejo

07. Kab. Wonosobo

08. Kab. Magelang

09. Kab. Boyolali

10. Kab. Klaten

11. Kab. Sukoharjo

12. Kab. Wonogiri

13. Kab. Karanganyar

14. Kab. Sragen

15. Kab. Grobogan

16. Kab. Blora

17. Kab. Rembang

18. Kab. Pati

19. Kab. Kudus

20. Kab. Jepara

21. Kab. Demak

22. Kab. Semarang

23. Kab. Temanggung

24. Kab. Kendal

25. Kab. Batang

26. Kab. Pekalongan

27. Kab. Pemalang

28. Kab. Tegal

29. Kab. Brebes

30. Kota Magelang

31. Kota Surakarta

32. Kota Salatiga

33. Kota Semarang

34. Kota Pekalongan

11.209 239 860 Jumlah/Total

35. Kota Tegal

32 052 840 Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), BPS Provinsi Jawa Ten gah Source : National Economic Survey, BPS-Statistics of Jawa Tengah Province Keterangan/Note : 1) Proyeksi Supas 2005