Komponen pengendalian internal
5 Komponen pengendalian internal
6 1. Lampiran ini menjelaskan lebih lanjut komponen pengendalian
7 internal, sebagaimana ditetapkan dalam paragraf 4(c), 14–24,
8 dan A69–A104, sehubungan dengan keterkaitan komponen
9 tersebut dengan audit atas laporan keuangan.
11 lingkungan pengendalian
12 2. Lingkungan pengendalian meliputi unsur-unsur sebagai
13 berikut:
14 (a) Komunikasi dan penegakan nilai integritas dan etika.
15 Efektivitas pengendalian tidak dapat melebihi nilai
16 integritas dan etika dari mereka yang menciptakan,
17 mengelola, dan memantau pengendalian tersebut.
18 Integritas dan perilaku etis merupakan produk standar
19 etika dan perilaku entitas, bagaimana standar tersebut
20 dikomunikasikan, dan bagaimana standar tersebut
21 diperkuat dalam praktik. Penegakan nilai integritas dan
22 etika mencakup, sebagai contoh, tindakan manajemen
23 untuk menghilangkan atau memitigasi insentif atau
24 godaan yang dapat menyebabkan personel untuk
25 melakukan tindakan yang tidak jujur, ilegal, atau tidak
26 etis. Komunikasi kebijakan entitas tentang nilai integritas
27 dan etika dapat mencakup komunikasi standar perilaku
28 kepada personel melalui pernyataan kebijakan dan kode
29 etik, serta contoh yang diberikan.
30 (b) Komitmen terhadap kompentensi. Kompetensi adalah
31 pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk
32 menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawab
33 individu.
34 (c) Partisipasi oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata
35 kelola. Kesadaran pengendalian suatu entitas dipengaruhi
36 secara signifikan oleh pihak yang bertanggung jawab
37 atas tata kelola. Pentingnya tanggung jawab pihak yang
38 bertanggung jawab atas tata kelola dinyatakan dalam
39 kode etik dan peraturan perundang-undangan, atau
40 panduan yang dikeluarkan untuk memberikan manfaat
41 bagi pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
42 Tanggung jawab lainnya dari pihak yang bertanggung
Standar Audit
1 jawab atas tata kelola mencakup pengawasan atas
2 rancangan dan pengoperasian secara efektif prosedur
3 peniup peluit (whistle blower) serta proses untuk
4 menelaah efektivitas pengendalian internal entitas.
5 (d) Falsafah dan gaya operasi manajemen. Falsafah dan
6 gaya operasi manajemen meliputi suatu rentang yang
7 luas dari karakteristik. Sebagai contoh, sikap dan
8 tindakan manajemen terhadap pelaporan keuangan
9 dapat ternyatakan dengan sendirinya melalui pemilihan
10 yang bersifat konservatif atau agresif dari prinsip
11 akuntansi alternatif yang tersedia, atau kecermatan dan
12 konservatisme yang melandasi penyusunan estimasi
13 akuntansi.
14 (e) Struktur organisasi. Penetapan suatu struktur organisasi
15 yang relevan mencakup pertimbangan atas wilayah
16 utama atas wewenang dan tanggung jawab serta garis
17 pelaporan yang tepat. Ketepatan struktur organisasi
18 suatu entitas tergantung dari ukuran dan sifat aktivitas
19 entitas tersebut.
20 (f) Penugasan wewenang dan tanggung jawab. Penugasan
21 wewenang dan tanggung jawab dapat mencakup
22 kebijakan yang berkaitan dengan praktik bisnis yang
23 tepat, pengetahuan dan pengalaman personel kunci, dan
24 sumber daya yang tersedia untuk melaksanakan tugas.
25 Selain itu, penugasan tersebut juga mencakup kebijakan
26 dan komunikasi yang diarahkan untuk menjamin bahwa
27 seluruh personel memahami tujuan entitas, mengetahui
28 bagaimana tindakan mereka secara individu saling terkait
29 dan memberikan kontribusi terhadap tujuan tersebut,
30 serta menetapkan bagaimana dan untuk apa mereka
31 akan dimintakan pertanggungjawaban.
32 (g) Kebijakan dan praktik sumber daya manusia. Kebijakan
33 dan praktik sumber daya manusia sering menunjukkan
34 hal-hal penting dalam hubungannya dengan kesadaran
35 pengendalian suatu entitas. Sebagai contoh, standar
36 untuk perekrutan individu yang paling cakap—dengan
37 penekanan pada latar belakang pendidikan, pengalaman
38 kerja sebelumnya, pencapaian masa lalu, serta bukti
39 integritas dan perilaku etis—menunjukkan komitmen
40 entitas terhadap orang-orang yang kompeten dan dapat
41 dipercaya. Kebijakan pelatihan yang mengomunikasikan
Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya
1 peran dan tanggung jawab prospektif serta mencakup
2 praktik seperti sekolah pelatihan dan seminar
3 menggambarkan tingkat kinerja dan perilaku yang
4 diharapkan. Promosi yang didasarkan pada penilaian
5 kinerja secara berkala menunjukkan komitmen entitas
6 terhadap pemajuan personel yang cakap menuju tingkat
7 tanggung jawab yang lebih tinggi.
9 proses penilaian risiko Entitas
10 3. Untuk tujuan pelaporan keuangan, proses penilaian risiko
11 entitas mencakup bagaimana manajemen mengidentifikasi
12 risiko bisnis yang relevan dengan penyusunan laporan
13 keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan
14 entitas yang berlaku, mengestimasi signifikansi risiko
15 bisnis tersebut, menilai kemungkinan keterjadiannya, dan
16 memutuskan tindakan untuk merespons dan mengelola risiko
17 tersebut beserta hasil proses penilaian risiko tersebut. Sebagai
18 contoh, proses penilaian risiko entitas dapat diarahkan
19 untuk melihat bagaimana entitas mempertimbangkan
20 kemungkinan transaksi tidak tercatat atau mengidentifikasi
21 dan menganalisis estimasi signifikan yang tercantum dalam
22 laporan keuangan.
24 4. Risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan yang andal
25 mencakup peristiwa, transaksi, atau kondisi eksternal dan
26 internal yang dapat terjadi dan memengaruhi secara buruk
27 kemampuan entitas untuk menginisiasi, mencatat, mengolah,
28 dan melaporkan data keuangan yang konsisten dengan
29 asersi manajemen dalam laporan keuangan. Manajemen
30 dapat menginisiasi rencana, program, atau tindakan untuk
31 merespons risiko tertentu atau manajemen dapat memutuskan
32 untuk menerima suatu risiko karena pertimbangan biaya atau
33 pertimbangan lainnya. Risiko dapat timbul atau berubah
34 karena kondisi-kondisi seperti sebagai berikut:
35 • Perubahan dalam lingkungan operasi. Perubahan dalam
36 lingkungan peraturan atau lingkungan operasi dapat
37 mengakibatkan perubahan dalam tekanan yang kompetitif
38 dan dalam risiko yang berbeda secara signifikan.
39 • Personel baru.Personel baru dapat memiliki fokus yang
40 berbeda atas, atau pemahaman tentang, pengendalian
41 internal.
Standar Audit
1 • Sistem informasi baru atau yang ditingkatkan. Perubahan
2 yang signifikan dan pesat dalam sistem informasi dapat
3 mengubah risiko yang berkaitan dengan pengendalian
4 internal.
5 • Pertumbuhan yang pesat. Ekspansi operasi yang
6 signifikan dan pesat dapat melemahkan pengendalian dan
7 meningkatkan risiko kerusakan dalam pengendalian.
8 • Teknologi baru. Penggunaan teknologi baru dalam
9 proses produksi atau sistem informasi dapat mengubah
10 risiko yang terkait dengan pengendalian internal.
11 • Model, produk, atau aktivitas bisnis baru. Ketika
12 entitas memasuki area atau transaksi bisnis dengan
13 pengalaman yang terbatas, risiko baru yang terkait
14 dengan pengendalian internal dapat timbul.
15 • Restukturisasi korporasi. Restrukturisasi dapat disertai
16 dengan pengurangan karyawan dan perubahan dalam
17 supervisi dan pemisahan tugas yang dapat mengubah
18 risiko yang terkait dengan pengendalian internal.
19 • Ekspansi entitas di luar negeri. Ekspansi atau akuisisi
20 entitas di luar negeri membawa risiko baru, dan sering
21 kali, bersifat unik, yang dapat memengaruhi pengendalian
22 internal, sebagai contoh, risiko tambahan atau risiko yang
23 berubah sebagai akibat dari transaksi mata uang asing.
24 • Standar akuntansi baru. Adopsi prinsip akuntansi baru
25 atau perubahan prinsip akuntansi dapat memengaruhi
26 risiko dalam penyusunan laporan keuangan.