MENGEMBANGKAN STRATEGIPEMBELAJARAN
MENGEMBANGKAN STRATEGIPEMBELAJARAN
( Develop Instructional Strategy )
A. Latar Belakang
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan para pengajar beraneka ragam. Ada pengajar yang memulai kegiatannya dengan menunggu pertanyaan dari siswa, ada yang aktif memulai dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa, ada pula yang mulai dengan memberikan penjelasan tentang materi yang akan diuraikan, dan ada yang memulai mengulangi penjelasan tentang materi yang lalu. Selanjutnya ada yang melanjutkan dengan kegiatan menjawab pertanyaan siswa, membentuk kelompok diskusi atau menggunakan program lain. Istilah startegi pembelajaran menyatakan berbagai jenis aktivitas belajar mengajar, seperti diskusi kelompok, membaca, studi kasus, perkuliahan, simulasi computer, lembar kerja, proyek kelompok kerjasama, dll.
B. Konsep Pengembangan
1. Menyeleksi Sistem Penyampaian
Sistem penyampaian merupakan bagian dari strategi pembelajaran, sistem penyampaian juga merupakan asumsi bahwa desainer terlibat dalam pengembangan strategi pembelajaran. Dalam kasus lain memilih system pembelajaran dapat juga berupa level, level bidang studi, ataupun level kurikulum. Berikut ini beberapa contoh system penyampaian yang umum dalam melaksanakan pembelajaran.
Model tradisional
Korespondensi
Kuliah kelompok besar yang diikuti dengan Tanya jawab.
Belajar jarak jauh dengan video tape atau siaran.
Video conference interaktif dua arah
Pembelajaran berbasis computer
Pembelajaran berbasis web menggunakan internet atau intranet
Program belajar mandiri dengan bantuan modul atau paket pembelajaran.
Kombinasi system kebiasaan, kombinasi dan unik. Dalam proses desain pembelajaran yang ideal, hal pertama yang dipertimbangkan
adalah tujuan, karakteristik pembelajar, konteks dan performa pembelajaran, tujuan khusus, assessment (penilaian), dan memilih system penyampaian yang terbaik. Dan untuk mencapai memilih sistem penyampaian yang terbaik, semua komponen di atas harus dipertimbangkan:
1) Review analisis pembelajaran dan mengidentifikasi tujuan khusus
2) Merencanakan dan mempelajari komponen pembelajaran
3) Memilih kelompok siswa yang paling efektif
4) Menspesifikasi bahan dan media efektif
5) Menentukan tujuan dari materi pelajaran dan menggabungkan pemilihan media.
6) Menyeleksi atau mengembangkan system penyampaian terbaik.
2. Menyusun Isi Materi dan Mengelompokkan Pembelajaran
a. Merangkai Isi
Langkah pertama dalam mengembangkan strategi pembelajaran adalah mengidentifikasi rangkaian pembelajaran dan pengaturan isi. Hal ini bisa mulai dari level skill yang paling bawah yaitu skill yang tepat di atas garis entri behavior kemudian naik terus mengikuti hierarki sampai ke yang paling tinggi. Rangkaian pembelajaran cenderung merupakan kombinasi dari bawah ke atas atau dari kiri ke kanan.yaitu, subordinat skill langkah 1 diajarkan pertama kali, kemudian langkah 1, lalu yang berikutnya sub ordinat skill langkah 2,kemudian langkah ke 2 itu sendiri. Rangkaian ini berlangsung terus sampai semua langkah di ajarkan.
b. Pengelompokkan Pembelajaran
Satu rangkaian yang besar adalah pendekatan program pembelajaran linear yang cenderung merubah semua informasi ke dalam unit-unit kecil dan meminta respon terus menerus dari pembelajar, aktivitas dasar, atau anda ingin menampilkan informasi tersebut ke dalam bentuk beberapa tujuan terlebih dahulu pada berbagai aktivitas pebelajar. Anda harus mempertimbangkan 5 faktor dalam menentukan jumlah informasi yang akan ditampilkan (atau ukuran „kelompok‟), yaitu :
Level usia pebelajar
Kompleksitas materi
Jenis-jenis pembelajaran
Variasi aktivitas.
Jumlah waktu tersedia.
3. Komponen Belajar dalam Strategi Pembelajaran
Konsep dasar dalam strategi pembelajaran adalah peristiwa pembelajaran yang dideskripsikan dalam condition of learning Gagne (1970). Dalam pandangan psikologi kognitif ada 9 event yang menghadirkan efektivitas mengajar eksternal yang mendukung mental proses pembelajaran internal, yaitu : Memperoleh perhatian, Menginformasikan tujuan pembelajaran, Menstimulasi ingatan dan prasyarat pembelajaran, Menampilkan materi-materi, Menyediakan bimbingan pembelajaran,
Menimbulkan performa, Memberikan feed back, Menilai kinerja, Memperkaya ingatan dan mentransfer.
Dalam strategi pengajaran ada lima komponen utama:
1. Kegiatan pra pembelajaran ( pendahuluan )
1. Perhatian dan Motivasi Pebelajar
2. Menjelaskan Tujuan
3. Menjelaskan dan Memastikan Pengetahuan PraSyarat
1. Isi presentasi / Penyajian Informasi
1. Uraian Materi
2. Contoh
3. Partisipasi pembelajar
1. Praktek
2. Umpan Balikan
3. Penilaian
1. Tes Perilaku Masukan
2. PreTest
3. PosTest
4. Kegiatan Tindak lanjut
1. Remediasi (review)
2. Pengayaan
Adapun uraian dari kelima komponen tersebut sebagai berikut :
1. Kegiatan pra pembelajaran (pendahuluan) ; sebelum memulai pembelajaran formal anda harus mempertimbangkan 3 faktor yaitu: motivasi pembelajar, menginformasikan apa yang akan harus mereka pelajari, memastikan bahwa mereka sudah mempunyai pengetahuan prasyarat sebelum memulai pembelajaran
2. Isi presentasi/ penyajian materi; disini anda harus menentukan dengan tepat informasi konsep aturan dan prinsip-prinsip apa yang perlu diberikan pada pembelajar. Ini merupakan penjelasan dasar dari unit-unit yang ada di dalamnya. Kesalahan utama yang sering terjadi dalam langkah ini adalah menyampaikan terlalu banyak informasi, khsususnya informasi yang tidak ada hubungannya dengan tujuan. Tidak hanya penting untuk mendefenisikan konsep-konsep baru, tetapi juga menjelaskan hubungan antar konsep-konsep tersebut. Anda juga perlu menentukan tipe dan jumlah contoh yang akan diberikan pada setiap konsep.
3. Partisipasi pebelajar; merupakan pemberian aktivitas yang berhubungan langsung dengan tujuan. Pebelajar harus diberi kesempatan untuk mempraktekkan apa yang diinginkan, dan mampu dilakukan oleh mereka. Pembelajar seharusnya tidak hanya mampu mempraktekkan tetapi mereka juga harus memberi feed back.
4. Penilaian (assessment); empat kriteria dasar di dalam penilaian sudah digambarkan didalam chapter 7, tes entry behavior, pre test, tes praktek, dan post test. Fungsi utama dari tes tersebut sudah digambarkan, tetapi disini sebagai seorang desainer anda harus memutuskan dengan tepat apa strategi anda. Pertama anda harus tahu bagaimana menggunakan tes praktek, lalu anda harus bisa memutuskan hal-hal berikut ini.
5. Kegiatan Tindak lanjut adalah kegiatan review keseluruhan dari strategi untuk menentukan apakah memori/materi pembelajaran dan transfer perlu untuk diberikan. Pertanyaan ini bisa dijawab dengan mengulang kembali analisis konteks kinerja.
4. Komponen Belajar Untuk Pebelajar Dengan Level Kemampuan Dengan Kedewasaan yang Berbeda.
Aspek pertama yang perlu diperhatikan adalah mengingat bahwa komponen belajar itu ditujukan untuk memandu proses intelektual pembelajar melalui aktivitas dan mental yang membantu pembelajaran. Idealnya adalah semua pembelajar harus mampu mengatur proses intelektual mereka seperti menjadi pebelajar yang mandiri.
1) Komponen Belajar Untuk Berbagai macam Outcome (Hasil). Komponen dasar belajar untuk berbagai hasil pembelajaran dalam strategi
pembelajaran adalah intelektual skill, informasi verbal, skill motorik dan perilaku.
Intelektual skill; Seorang desainer harus menyadari dua hal yaitu cara pebelajar mengorganisir
pengetahuan yang diterima dalam memori dan keterbatasan kemampuan mereka untuk mengingat materi baru. Strategi yang digunakan harus mencakup cara-cara bagaimana pebelajar dapat menghubungkan materi baru yang didapatkan dengan pengetahuan yang sudah ada dalam memori.
Informasi verbal; Prosedur yang direkomendasikan oleh Gagne untuk membantu siswa mengatur
informasi baru adalah dengan memberikan outline atau tabel yang merangkum informasi ini.
Skill motorik; Apa implikasi dari deskripsi pembelajaran skill motorik yang menampilkan isi, contoh,
praktek dan umpan balik (feed back) ?Implikasi yang sangat nyata adalah persyaratan dari beberapa presentasi visual dari skill, sudah pasti video atau film bisa digunakan untuk melihat gerak tetapi sering foto dan gambar juga bisa digunakan, Kategori isi dan contoh dalam strategi biasanya dalam bentuk deskripsi verbal yang diikuti dengan ilustrasi.
Perilaku Perilaku terdiri dari tiga komponen: perasaan, sikap, dan pemahaman kognitif.
Perasaan bisa dideskripsikan sebagai hal yang menyenagkan atau tidak menyenangkan yang diekspresikan melalui kecenderungan kita untuk mendekati atau menghindari sebuah situasi.Sikap, harus mendemonstrasikan kondisi yang menggambarkan tujuan performa.
2) Komponen Belajar untuk Strategi Pembelajaran Konstruktivisme Pendekatan belajar dalam presepektif konstrutivisme lebih menekankan pada,
pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada pebelajar (siswa).Dalam strategi konstruktivisme pembelajaran didesain dan dikelola sedemikian rupa, sehingga pembelajaran dapat menggali secara optimal potensi yang dimiliki oleh pebelajar (siswa). Komponen belajar untuk strategi pembelajaran konstruktivesme sama dengan komponen terdahulu, tapi pada pendahuluan atau dalam deskripsi lebih menekankan keterlibatan siswa dalam memberikan gambaran yang objektif yang disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari. Demikian juga dalam partisipasi siswa mempunyai porsi yang lebih besar dan umpan balik dapat dilakukan pada proses tersebut..Berikut bagan komponen belajar konstruktivisme.
C. Hasil Pengembangan KOMPONEN-KOMPONEN PRAPENGAJARAN, PENGETESAN DAN TINDAK
LANJUT DARI STRATEGI PEMBELAJARAN Aktivitas Kegiatan Prapembelajaran Motivasi:
Menjelaskan kepada siswa tentang keindahan-keindahan dalam seni rupa dan memberikan ilustrasi serta contoh-contoh hasil karya seni rupa yang memiliki nilai estetika, ekonomis dan dapat menambah wawasan serta melatih siswa untuk mencintai khasanah budaya nusantara melalui karya seni rupa.
Tujuan
1.1. Melalui eksplorasi tentang bahan bahan bekas siswa dapat menuliskan macam-macam bahan bekas untuk membuat karya seni kriya.
1.2 Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan bebrapa alat untuk membuat seni kriya.
2.1 Dengan menyiapkan bahan dan alat siswa dapat mengumpulkan bahan yang sesuai untuk pembuatan kartu ucapan.
2.2 Dengan menyiapkan alat dan bahan siswa dapat memilih bahan dan alat yang sesuai untuk pembuatan kartu ucapan.
2.3 Dengan mengamati beberapa contoh pola / desain yang disiapkan guru 2.3 Dengan mengamati beberapa contoh pola / desain yang disiapkan guru
2.4 Dengan latihan membuat pola kartu ucapan siswa dapat membuat bagian-bagian kartu ucapan.
2.5 Melalui kerja kelompok siswa dapat mrenggabungkan bagian-bagian pola kartu ucapan.
2.6 Melalui kerja kelompok siswa dapat menyelesaikan proses pembuatan kartu ucapan