Alat - Alat Konstruksi
4.2. Alat - Alat Konstruksi
Pada kegiatan konstruksi skala besar maupun bangunan tingkat tinggi, perlu dibantu dengan peralatan yang memadai guna menunjang kegiatan proyek. Untuk pengadaan alat di lapangan dapat berupa membeli alat (penggunaan inventaris yang dimiliki perusahaan) ataupun menyewa peralatan dari pihak luar, jika perusahaan tidak memiliki alat tersebut. Pertimbangan untuk membeli alat maupun menyewa alat didasarkan pada analisis nilai guna alat, usia kegunaan, besarnya keuntungan dari penggunaan alat, serta urgensi penggunaan alat tersebut dalam membantu mengejar target pekerjaan yang ada. Pemilihan jenis alat yang harus disediakan tergantung dari:
a. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
b. Biaya yang tersedia
c. Jenis pekerjaan yang dilakukan c. Jenis pekerjaan yang dilakukan
e. Kemampuan sumber daya manusia yang ada
Alat-alat yang digunakan dalam proyek pembangunan Apartemen Menteng Park antara lain:
4.2.1 Tower Crane
Tower crane berfungsi untuk mengangkat material dan peralatan kerja yang sulit diangkat dengan menggunakan tenaga manual manusia misalnya baja tulangan, bucket beton, air compressor, bekisting, perancah, beton precast, dan lain-lain. Tower crane dioperasikan oleh satu operator di dalam kabin operator dan dipandu dengan Handy Talkie (HT) oleh mandor atau pelaksana untuk mengarahkan dari satu tempat ke tempat lain yang dituju. Dalam proyek pembangunan Apartemen Menteng Park, tower crane yang digunakan bertipe Free Standing Crane (crane yang berdiri bebas) dengan jumlah 3 buah dan berkapasitas pengangkatan diujung jib sebesar 2 Ton. Posisi tower crane direncanakan sebaik mungkin sehingga dapat bekerja secara efisien dan aman. Bagian-bagian dari tower crane adalah:
a. Jib atau Boom
Jib atau boom adalah bagian tower crane yang panjang dan dapat berputar secara horizontal sebesar 360 o . Jib atau boom sering juga
disebut sebagai lengan tower crane yang berfungsi sebagai bagian pengangkat material dengan bantuan kabel baja (sling).
b. Counter Jib dan Counter Weight
Counter jib adalah penyeimbang dari lengan tower crane yang terpasang (Jib). Counter weight adalah beban penyeimbang yang terletak di bagian ujung counter jib. Counter weight berupa beton yang berat dan jumlahnya dipasang sedemikian rupa sehingga dapat menyeimbangkan beban yang diangkat oleh Jib tower crane.
c. Hoist, Trolley, dan Sling
Hoist adalah bagian tower crane yang berfungsi sebagai alat angkut arah vertikal. Sedangkan trolley adalah bagian tower crane yang berfungsi sebagai alat angkut horizontal. Lalu sling adalah bagian tower crane yang berupa kabel baja yang merupakan bagian dari hoist.
d. Cabin (Joint Pin)
Cabin (joint pin) merupakan tempat operator mengoperasikan tower crane.
e. Mast Section
Mast sections adalah bagian tower crane yang menentukan tinggi dari tower crane, di mana pemasangan tiap-tiap mast sections dibantu dengan alat hidrolik dan climbing frame.
f. Base Section dan Fine Angle
Base section dan fine angle adalah bagian tower crane yang ditanam pada fondasi, yang berfungsi untuk memperkukuh fondasi.
g. Slewing Mechanism
Slewing mechanism adalah bagian tower crane yang bertugas untuk memutar jib tower crane.
h. Tower Top
Tower top adalah bagian puncak dari tower crane.
i. Sabuk Tower Crane
Sabuk tower crane berupa baja profil yang digunakan untuk mengikatkan tower crane ke gedung saat sudah melebihi batas ketinggian free standing.
Gambar 4.1 Posisi Tower Crane 5 6 Penampang Memanjang Sumber
: DED Struktur Proyek Apartment Menteng Park
(1)
(2)
Gambar 4.2 Posisi Tower Crane 5 (1) 6 (2) Penampang Melintang Sumber
: DED Struktur Proyek Apartment Menteng Park
Gambar 4.3 Skema Bagian Tower Crane Sumber
: sanggapramana.wordpress.com (Sanggaprana, 2011)
Pada kegiatan kerja praktek, tower Crane sudah terpasang di semua bagiannya dan hanya memerlukan penambahan mast sections untuk menambah ketinggian tower Crane. Tahapan penambahan mast sections pada tower Crane:
1. Hidrolik mendorong bagian climbing frame ke atas sehingga terdapat ruangan kosong antara kabin dan mast sections.
2. Boom mengangkat sebuah mast sections untuk kemudian diletakkan di ruang kosong tersebut dan di setiap joint dikunci agar sambungan kuat.
3. Proses diulang terus hingga mencapai ketinggian tower Crane yang diinginkan.
A
Gambar 4.4 Denah Penempatan Tower Crane 5 6 Sumber
: DED Struktur Proyek Apartment Menteng Park
Gambar 4.5 Denah Penempatan TC 5 6 Potongan A Sumber
: DED Struktur Proyek Apartment Menteng Park
Gambar 4.6 Tower Crane di Lokasi Proyek
Gambar 4.7 Spesifikasi Tower Crane Sumber
: DED Struktur Proyek Apartment Menteng Park
4.2.2 Passenger Hoist
Passenger Hoist merupakan suatu alat yang digunakan untuk mobilisasi pekerja dan material dari bawah menuju lantai atas. Pada proyek ini terdapat dua kabin Passenger Hoist, hal ini dimaksudkan saat salah satu kabin mengalami kerusakan maka mobilisasi pekerja dan material tidak terganggu. Lokasi Passenger Hoist ada di sebelah Tower 1 dengan denah seperti pada Gambar 4.8 Site Plan Passenger Hoist Tower 1.
Posisi Hoist
Gambar 4.8 Site Plan Passenger Hoist Tower 1 Sumber
: DED Struktur Proyek Apartment Menteng Park
Gambar 4.9 Kabin Passenger Hoist
4.2.3 Concrete mixer truck
Concrete mixer truck adalah alat berat yang digunakan untuk mengangkut beton siap pakai (ready mix) dari batching Plant ke lokasi proyek saat kegiatan pengecoran. Concrete mixer truck disediakan oleh supplier beton ready mix yang bekerja sama dengan kontraktor yakni PT. Holcim Indonesia Tbk PT. Merak Jaya Beton dengan kapasitas angkut
truk mixer bervariasi, mulai dari 6 m 3 hingga 10 m 3 .
Gambar 4.10 Concrete mixer truck PT. Holcim Indonesia Tbk
Gambar 4.11 Concrete mixer truck PT. Merak Jaya Beton
4.2.4 Concrete pump
Concrete pump adalah alat yang digunakan untuk memompa beton ready mix dari concrete mixer truck ke area pengecoran. Kegiatan pengecoran yang membutuhkan bantuan concrete pump adalah pengecoran untuk area yang luas seperti contohnya pengecoran balok dan pelat lantai. Sebelum dipakai, pompa kodok dan instalasi pipa penyalur beton harus diatur dahulu oleh operator yang ada.
Gambar 4.12 Pompa Beton Kodok
4.2.5 Concrete bucket dan Pipa Tremie
Concrete bucket adalah alat yang digunakan untuk menampung beton ready mix sebelum pengecoran. Kegiatan pengecoran yang menggunakan concrete bucket adalah pengecoran kolom, shear wall, tangga, retaining wall dan ramp. Concrete bucket diangkat ke lokasi pengecoran menggunakan tower Crane. Pada ujung concrete bucket dipasang pipa tremie yang berfungsi untuk menjaga tinggi jatuh beton saat pengecoran yang bertujuan untuk menghindari terjadinya segregasi beton atau pemisahan material penyusun campuran beton yang dapat menurunkan mutu beton. Concrete bucket yang digunakan pada proyek ini mempunyai
kapasitas sebesar 0.8 m 3 .
Concrete Bucket
Pipa Tremie
Gambar 4.13 Concrete bucket dan Pipa Tremie
4.2.6 Bar bender
Bar bender adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan tulangan sesuai desain yang telah direncanakan. Alat ini terdiri dari kombinasi kunci pembengkok dengan tenaga mesin, yang disesuaikan dengan diameter baja tulangan. Prinsip kerja dari mesin ini adalah dengan cara menempatkan baja tulangan di antara bagian penjepit dan pembengkok. Kemudian pembengkok digerakkan sedemikian rupa dengan tenaga mesin sehingga dapat dihasilkan besi yang sesuai desain. Pengaturan sudut bagian pembengkok dilakukan secara manual sehingga dapat dihasilkan sudut yang sesuai desain. Bar bender diletakkan di area fabrikasi untuk memudahkan dalam proses perakitan besi tulangan.
Gambar 4.14 Bar bender
4.2.7 Bar cutter
Bar cutter adalah alat yang di gunakan untuk memotong baja tulangan sesuai dengan panjang yang direncanakan. Bar cutter yang digunakan dalam proyek ada dua jenis yakni bar cutter manual dan bar cutter tenaga listrik. Bar cutter manual mengandalkan tenaga pekerja yang digunakan untuk memotong baja tulangan berukuran kecil dan jumlahnya tidak terlalu banyak. Untuk bar cutter tenaga listrik digunakan untuk memotong baja tulangan berukuran besar dan berjumlah banyak. Bar cutter manual bersifat portable yang dapat dipindah-pindah, sedangkan untuk bar cutter tenaga mesin terletak di area fabrikasi.
Gambar 4.15 Tulangan dipotong dengan Bar cutter Manual
Gambar 4.16 Tulangan dipotong dengan Bar cutter Tenaga Listrik
4.2.8 Cutting wheel machine
Cutting wheel machine adalah alat yang digunakan untuk memotong material konstruksi yang terbuat dari besi seperti kawat bendrat. Cutting wheel machine ini merupakan barang inventaris kontraktor sendiri yang biasanya disimpan di gudang untuk melindungi dari pengaruh perubahan cuaca dan air.
Gambar 4.17 Cutting wheel machine
4.2.9 Gergaji Mesin
Mesin gergaji digunakan untuk memotong material konstruksi triplex atau papan, maupun kayu. Mesin gergaji ini merupakan barang inventaris kontraktor sendiri yang biasanya disimpan di gudang untuk melindungi dari pengaruh perubahan cuaca dan air.
Gambar 4.18 Gergaji Mesin
4.2.10 Trowel
Trowel adalah alat yang digunakan untuk menghaluskan permukaan pelat lantai setelah menggunakan floor hardener pada permukaan pelat lantai tersebut.
Gambar 4.19 Trowel
4.2.11 Gerinda
Gerinda adalah alat yang digunakan untuk meratakan atau merapikan permukaan hasil pengecoran pada kolom, balok, maupun sambungan pengecoran pada pelat lantai.
Gambar 4.20 Gerinda
4.2.12 Alat Penyemprot Udara (Air compressor)
Air compressor adalah alat yang menyemprotkan udara dengan tekanan tinggi yang digunakan untuk membersihkan area pengecoran sebelum dicor dari kotoran-kotoran seperti serbuk kayu, debu, sampah, dan benda lain yang dapat mengurangi lekatan beton terhadap tulangan.
Gambar 4.21 Air compressor
4.2.13 Concrete vibrator
Concrete vibrator adalah mesin penggetar yang digunakan untuk pemadatan beton saat pengecoran agar tidak terjadi rongga yang mengakibatkan keroposnya beton yang nantinya dapat menurunkan mutu beton. Kegiatan pemadatan beton menggunakan concrete vibrator tidak boleh terlalu lama untuk setiap segmen pengecoran (sekitar 10 menit), untuk menghindari terjadinya segregasi pada beton. Selain itu, alat vibrator tersebut diusahakan tidak mengenai baja tulangan agar susunan baja tulangan tidak bergeser.
Gambar 4.22 Concrete vibrator
4.2.14 Demolition hammer
Demolition hammer adalah alat yang digunakan dalam kegiatan pembobokan beton yang tidak rata dengan kata lain untuk menghilangkan hasil cor yang tidak diinginkan.
Gambar 4.23 Demolition hammer
4.2.15 Perancah (Scaffolding)
Perancah atau scaffolding adalah alat yang digunakan sebagai struktur sementara yang berfungsi untuk menumpu bekisting balok dan pelat lantai, serta menumpu beban pekerja dan peralatan serta besi tulangan yang ada di atasnya. Pada proyek ini menggunakan dua jenis perancah yakni tipe perancah four-way dan Aluma Table Form.
4.2.15.1 Perancah Four-way
Disebut four-way karena pada joint antar pipa galvalume main frame terdapat empat pengunci yang memungkinkan adanya penyambungan antar pipa galvalume untuk empat sisi penyambungan. Perancah tipe ini digunakan untuk balok dan pelat pada lantai yang tidak tipikal. Struktur perancah four-way terdiri dari:
a. Main Frame
Main frame adalah struktur utama dari perancah four-way yang digunakan untuk menopang beban balok dan pelat lantai. Main frame berbentuk seperti pipa yang terbuat dari galvalume.
b. Joint
Joint merupakan kuncian yang digunakan untuk menghubungkan main frame satu dengan main frame lainnya. Kuncian pada joint dapat digunakan pada ke empat sisinya.
c. Jack base
Jack base terletak di bagian bawah main frame yang berfungsi sebagai tumpuan perancah.
d. U head jack
U head jack terletak di bagian atas mainframe yang berfungsi sebagai penyangga kayu kaso atau besi hollow (suri-suri). Jack base dan U head jack pada perancah tipe frame dan tipe four-ways dapat diatur sedemikian rupa untuk mencapai ketinggian dasar balok dan pelat lantai yang diinginkan.
Gambar 4.24 Skema Perancah Four-way Sumber
: Laporan KP Proyek Pembangunan Apartemen Vittoria
Residence (Rachmiftasari, 2017)
Gambar 4.25 Perancah Four-way di Proyek
4.2.15.2 Aluma Table Form
Aluma Table Form digunakan sebagai bekisting pelat lantai dan balok. Sistem ini banyak digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan pelat lantai dan balok yang tipikal. Dengan sistem ini, pekerjaan bangunan bertingkat (high rise building) dapat diselesaikan lebih cepat, mudah, aman, dan menghemat biaya. Table form ini dengan mudah dapat dipindahkan untuk dipergunakan lagi (removable) dengan cara mengendurkan, melepas, dan kemudian memasang kembali karena menggunakan sistem modular. Table form ini juga disebut flying table form, karena form work ini berbentuk seperti sebuah meja yang dapat dipindah-pindah secara melayang dengan menggunakan tower Crane. Aluma Table Form terbuat dari bahan aluminium mutu tinggi, sehingga alat ini tergolong ringan tetapi tetap kuat menahan beban besar.
Gambar 4.26 Skema Aluma Table Form Sumber
: www.ilmusipil.com (Ahadi, 2011)
Bagian-bagian Aluma Table Form terdiri dari:
a. Screwjack (pengatur ketinggian table form)
b. Staff (tiang penyangga table form)
c. Spandrels truss (balok memanjang penahan beban)
d. Crossbrace connectors (pengaku penghubung antar spandrels truss)
e. Aluma beams stringer (balok melintang sebagai perata beban)
Gambar 4.27 Aluma Table Form dalam proyek
4.2.16 Waterpass
Waterpass adalah salah satu alat survei yang digunakan untuk mengukur elevasi pelat lantai, balok, dan bagian lainnya yang membutuhkan elevasi. Selain itu, waterpas digunakan pula dalam pengukuran
pengecekan penurunan bangunan (settlement), serta dalam kegiatan pembuatan tanda atau marking.
Gambar 4.28 Waterpass
4.2.17 Theodolite
Theodolite adalah alat yang digunakan dalam menentukan as-as bangunan dan titik-titik as elemen struktur seperti kolom, balok, shear wall, dan struktur lainnya agar letaknya sesuai dengan gambar shop drawing yang ada. Theodolite pada awal pelaksanaan proyek digunakan untuk menentukan peil dasar bangunan dan as-as bangunan untuk kemudian dijadikan acuan pada pengerjaan lantai di atasnya.
Gambar 4.29 Theodolite
4.2.18 Plumb Laser
Plumb Laser adalah alat yang digunakan untuk meneruskan koordinat as vertikal bangunan dari satu lantai ke lantai di atasnya. Cara kerjanya yaitu dengan menembakkan laser ke bawah yang diteruskan ke Plumb Laser adalah alat yang digunakan untuk meneruskan koordinat as vertikal bangunan dari satu lantai ke lantai di atasnya. Cara kerjanya yaitu dengan menembakkan laser ke bawah yang diteruskan ke
Gambar 4.30 Plumb Laser
4.2.19 Alat - Alat Survey Tambahan
Alat-alat survei lainnya yang digunakan di proyek adalah
bak ukur, sipatan, meteran, dan sikat pembersih. Bak ukur digunakan bersama dengan waterpas untuk penentuan elevasi bangunan.
Sikat Pembersih
Meteran
Bak Ukur
Meteran
Sipatan
Gambar 4.31 Alat - Alat Survey
4.2.20 Alat Las
Alat las digunakan dalam kegiatan pengelasan baja tulangan, bekisting kolom, pemasangan sepatu kolom, pemasangan sabuk tower Crane, dan lain-lain.
Gambar 4.32 Alat Las
4.2.21 Alat Tambahan
Alat tambahan yang dipakai oleh pekerja di proyek adalah
lampu penerangan (untuk kegiatan pada malam hari), selang, tang, gergaji tangan, ember, sekop, cetok, paku, palu, unting-unting, meteran, dan peralatan kecil lainnya.