PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN MENTENG PARK STRUKTUR ATAS TOWER 1 MENTENG, JAKARTA PUSAT

PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN MENTENG PARK STRUKTUR ATAS TOWER 1 MENTENG, JAKARTA PUSAT

The Construction Project Menteng Park Apartment Upper Structure Tower 1

Menteng, Central Jakarta KERJA PRAKTEK

  Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Program Studi Sarjana (Strata – 1) pada Departemen Teknik Sipil

  Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

  AJI SANTIKO 21010113120008

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2018

UNIVERSITAS DIPONEGORO PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN MENTENG PARK STRUKTUR ATAS TOWER 1 MENTENG, JAKARTA PUSAT

  The Construction Project Menteng Park Apartment Upper Structure Tower 1 Menteng, Central Jakarta AJI SANTIKO

  Semarang, Januari 2018

  Mengetahui,

  Disetujui,

  Ketua Program Studi S1

  Dosen Pembimbing

  Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik

  Kerja Praktek

  Universitas Diponegoro

  Dr. Bagus Hario Setiadji, ST., MT.

  Dwi Kurniani, Ir., MS

  NIP. 197205102001121001

  NIP. 195812211987032001

KATA PENGANTAR

  Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan tugas laporan Kerja Praktik kini.

  Laporan Kerja Praktek ini disusun berdasarkan pengamatan dan data – data yang diperoleh dari PT. TOTALINDO EKA PERSADA selaku kontraktor jasa konstruksi.

  Selama pelaksanaan Kerja Praktik di Proyek Menteng Park Apartment saya dapat mengetahui cara – cara teknis pelaksanaan proyek di lapangan dengan segala permasalahannya, saya juga dapat mempelajari sistem koordinasi antara semua pihak yang terkait.

  Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas membantu dan meluangkan waktu untuk saya baik dari segi pikiran maupun materiil, langsung maupun tidak langsung sehingga laporan kerja praktik ini dapat saya selesaikan. Terima kasih yang sebesar – besarnya saya ucapkan kepada :

  1. Tuhan YME karena telah memberikan hidayah yang sebesar – besarnya

  sehingga dapat menjalankan kerja praktik ini dengan lancar.

  2. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan support dan doa yang tiada

  henti, serta dukungan fasilitas dan finansial.

  3. Ilham Nurhuda, ST. MT. Ph.D. selaku Ketua Departemen Teknik Sipil

  Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.

  4. Dr. Bagus Hario Setiadji, ST. MT. selaku Ketua Program Studi S1

  Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

  5. Rudi Yuniarto, Ir., MT selaku Sekretaris Program Study Teknik Sipil

  Universitas Diponegoro yang telah mengarahkan administrasi kegiatan kerja praktik.

  6. Dwi Kurniani, Ir., MS selaku dosen pembimbing kerja praktek dan juga

  koordinator kerja praktek yang dengan sabar membimbing serta memberikan masukan – masukan yang bermanfaat.

  7. Budiman Sirait selaku Project Manajer di PT. TOTALINDO EKA

  PERSADA yang telah menyetujui untuk kerja praktek pada Proyek Menteng Park Apartment.

  8. Suhardi selaku Pembimbing di proyek, yang telah membimbing dan

  memberikan data-data yang diperlukan selama kerja praktek pada Proyek Menteng Park Apartment.

  9. Seluruh staf PT. TOTALINDO EKA PERSADA yang terlibat dalam

  pembangunan Menteng Park Apartment yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

  10. Keluarga Besar Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Diponegoro yang telah membantu dan memberikan dorongan, saran, dan kritikan yang membangun.

  Terima kasih, akhir kata Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh untuk dikatakan sempurna. Oleh karena itu kritik serta saran yang membangun akan sangat membantu sekali. Semoga laporan ini dapat bermanfaat, Amin.

  Semarang, Januari, 2018

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

  Kota Jakarta adalah ibukota Negara Indonesia yang merupakan pusat pemerintahan dan perekonomian. Banyaknya penduduk serta pendatang di Kota Jakarta perlu diimbangi dengan ketersediaan lahan untuk tempat tinggal, namun saat ini sudah sangat sulit untuk mendapatkan lahan tempat tinggal di Jakarta. Untuk mengatasi hal tersebut, saat ini sudah banyak pengembang bisnis properti yang menyediakan lahan tempat tinggal berupa hunian rumah sewa, hunian vertikal tingkat tinggi berupa rumah susun, hotel, atau apartemen.

  Masyarakat Jakarta dengan mobilitas yang sangat tinggi memerlukan hunian yang selain aman dan nyaman untuk ditinggali serta aksesibilitasnya tinggi, sehingga dapat mengurangi waktu tempuh di jalan. Salah satu bentuk bisnis properti dan hunian berupa apartemen yang sedang dibangun ialah Apartemen Menteng Park yang terletak di jalan Cikini Raya No.79 RT.1RW.2, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Apartemen Menteng Park terletak di "Pusat"-nya Jakarta bersebelahan dengan Taman Ismail Marzuki.

1.2. Lokasi Proyek

  GEDUNG

  U

  SENI IKJ TIM

  LOKASI PROYEK

  Gambar 1.1 Lokasi Proyek Sumber

  : Google Earth

  Apartemen Menteng Park berada di jalan Cikini Raya No.79 RT.1 RW.2, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara

  = Gedung Seni IKJ

  Sebelah Selatan = Hotel Sofyan Sebelah Barat = Hotel Ibis, Kenduri Cinta TIM Sebelah Timur = RS PGI Cikini

1.3. Data Proyek

1.3.1 Data – Data Umum

  a. Nama Proyek

  : Apartemen Menteng Park

  b. Lokasi Proyek

  : Jalan Cikini Raya No.79

  c. Pemilik Proyek

  : PT. Cempaka Wenang Jaya

  d. Konsultan Arsitek

  : PT. Airmas Asri

  e. Konsultan Perencana Str.

  : PT. Haerte (HRT) Widya Kons.

  f. Konsultan MEP

  : PT. Arnan Pratama Consultants

  g. Kontraktor Pelaksana Str.

  : PT. Totalindo Eka Persada

  h. Jenis Kontrak Pekj. Str. Atas

  : Reasurement and Fixed Unit Price

  Jenis Kontrak Reasurement and Fixed Unit Price adalah jenis kontrak kerja dengan perhitungan biaya proyek berdasarkan volume pekerjaan pada gambar pelaksanaan (For Constructional Drawing) dengan harga satuan setiap pekerjaan (Unit Price) yang tetap.

  i. Nilai Kontrak

  : Rp 310.000.000,00

  (Termasuk PPN 10 , PPh , dan jasa kontraktor) j. Sumber Dana

  : Pemilik Proyek

  k. Waktu Pelaksanaan

  : 48 bulan (2014 sd 2018)

1.3.2 Data Teknis Bangunan

  a. Jenis Bangunan

  : Apartemen ( tiga) Tower,

  Basemen dan Podium Tower 1, 2, 3

  b. Jumlah Lantai

  : 33 Lantai : 33 Lantai

  1. 2 Lantai Basemen : 4943,12 m

  2. Lantai Dasar :

  4943,12 m 2

  3. 2 Lantai P1 : 2868.80 m

  4. 2 Lantai P2 : 2850.94 m

  5. 2 Lantai P3 : 2850.94 m

  6. 2 Lantai P4 : 2850.94 m

  7. 2 Lantai P5 : 2850.94 m

  Luas Total 2 : 24182.56 m o Tower Apartemen

  1. 2 Lantai 6 : 2828.75 m

  2. 2 Lantai 7 : 1563.33 m

  3. Lantai 8 :

  1563.33 m 2

  4. 2 Lantai 9 : 1563.33 m

  5. 2 Lantai 10 : 1563.33 m

  6. 2 Lantai 11 : 1563.33 m

  7. 2 Lantai 12 : 1563.33 m

  8. 2 Lantai 15 : 1563.33 m

  9. 2 Lantai 16 : 1563.33 m

  10. Lantai 17 :

  1563.33 m 2

  11. 2 Lantai 18 : 1563.33 m

  12. 2 Lantai 19 : 1563.33 m

  13. Lantai 20 :

  1563.33 m 2

  14. 2 Lantai 21 : 1563.33 m

  15. 2 Lantai 22 : 1563.33 m

  16. 2 Lantai 23 : 1563.33 m

  17. 2 Lantai 25 : 1563.33 m

  18. 2 Lantai 26 : 1563.33 m

  19. 2 Lantai 27 : 1563.33 m

  20. Lantai 28 :

  1563.33 m 2

  21. 2 Lantai 29 : 1563.33 m

  22. 2 Lantai 30 : 1563.33 m

  23. 2 Lantai 31 : 1563.33 m

  24. Lantai Atap :

  1452.56 m 2

  25. 2 Lantai LMR : 1563.33 m

  26. 2 Lantai RLMR : 1563.33 m

  Luas Total 2 : 41801.23 m

  c. Peruntukan Bangunan

  : Sebagai hunian bagi masyarakat

  d. Luas Lahan

  1. 2 Tower 3 : 3097 m

  2. Tower 2 :

  3230 m 2

  3. 2 Tower 1 : 2410 m

  Luas Total 2 : 8737 m

  e. Jumlah Hunian

  : 728 Unit

  f. Fasilitas Umum

  o ATM

  o Multi-function Room

  o Broadband Internet

  o Parking Lot

  o Cafe

  o Security

  o Gymnasium

  o Spa

  o Jacuzzi

  o Swimming Pool

  o Mini Mart

  g. Ketinggian Bangunan

  : 135 m

  h. Ketinggian Per Lantai

  i. Basemen 4A – 2A

  : 3,2 m

  Basemen 1A

  Lantai 3 – 6

  : 5,0 m

  Lantai 6 – 29

  : 3,5 m

  Lantai Atap

  : 4,0 m

  Puncak Bangunan

  : 10,0 m

1.4. Site Plan

  Gambar 1.2 Site Plan Proyek Sumber

  : DED Struktur Proyek Apartment Menteng Park

  Gambar 1.3 Tampak Perspektif Tower 3, 2, 1 (dari kiri ke kanan) Sumber

  : www.booking.com

1.5. Fasilitas Pelengkap

  Terdapat banyak fasilitas pelengkap yang menjadi pendukung selama proyek berlangsung. Fasilitas - fasilitas tersebut adalah sebagai berikut:

1.5.1 Kantor dan gudang

  Kantor adalah balai (gedung, rumah, ruang) tempat mengurus suatu pekerjaan (perusahaan); tempat bekerja. Kantor mempunyai beberapa fungsi di antaranya, yaitu menerima informasi, merekam informasi, mengatur informasi, memberi informasi dan melindungi asetharta.

  Sedangkan gudang yaitu Tempat penyimpanan dan bagian dari logistik dalam suatu aktivitas kegiatan perusahaan. Fungsi gudang yaitu menampung semua bahan yang menjadi keperluan dalam suatu perusahaan tersebut. Kantor dan gudang terdiri dari:

  a. Kantor

  b. Ruang rapat direksi

  c. Ruang Pelaksana

  d. Ruang K3

  e. Gudang logistik dan alat e. Gudang logistik dan alat

1.5.2 Tempat stok mekanikal

  Tempat stok mekanikal terdiri dari:

  a. Stok material dan elektrikal

  b. Stok baja untuk tulangan

  c. Stok material bekisting

  d. Stok semen untuk plesteran

1.6. Fasilitas lainnya

  Yang dimaksud dari fasilitas lainya terdiri dari:

a. Mushola

  Mushola yaitu tempat atau rumah kecil menyerupai masjid yang digunakan sebagai tempat mengaji dan salat bagi umat Islam. Musala juga sering disebut dengan surau atau langgar.

b. Barak Pekerja

  Barak pekerja berfungsi untuk tempat beristirahatnya para pekerja setelah seharian bekerja.

c. Toilet

  Toilet yaitu sebuah ruangan yang dirancang khusus lengkap dengan kloset, persediaan air dan perlengkapan lain yang bersih, aman dan higienis di mana masyarakat di tempat – tempat domestik, komersial maupun publik dapat membuang hajat serta memenuh kebutuhan fisik, sosial dan psikologis lainnya:

1.7. Ruang Lingkup

1.7.1 Ruang Lingkup Proyek

  Tahapan pembangunan proyek bukan merupakan kegiatan yang instan, melainkan kegiatan yang harus melalui proses yang panjang dan di dalamnya banyak masalah yang harus diselesaikan. Tahapan pembangunan proyek terdiri dari:

  1. Pekerjaan Persiapan

  2. Pekerjaan Tanah: Pekerjaan galian dan urugan

  3. Pekerjaan Struktur

  a. Pekerjaan boredpile

  b. Pekerjaan Raft Foundation

  d. Pekerjaan Shearwall dan Corewall

  e. Pekerjaan Kolom, Balok, Pelat, dan Tangga

  4. Pekerjaan Perbaikan Beton Area Parkir, Kolom dan Shearwall

  5. Pekerjaan BWIC dan Biaya Koordinasi

1.7.2 Ruang Lingkup Kerja Praktek

  Lingkup kerja praktek tidak mencakup semua pekerjaan struktur atas. Pengamatan dilakukan selama kerja praktek yang berlangsung selama

  60 hari kerja dimulai dari 1 Maret 2017 hingga 15 Mei 2017, meliputi:

  a. Pekerjaan Struktur Atas Tower 1 lantai 5 - 12 Pekerjaan struktur atas yang diamati:

  1. Pekerjaan Kolom dan Shearwall

  2. Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai

  3. Pekerjaan Tangga

  b. Pengadaan Material dan peralatan kerja

  c. Kontrol Mutu Material

  d. Kontrol Pembesian (Balok, Pelat Lantai, Tangga, Kolom dan Shearwall).

  e. Metode Pelaksanaan Konstruksi

  f. Manajemen Konstruksi

1.8. Tahapan Pelaksanaan Kerja Praktek

  Dalam pelaksanaan kerja praktek, metodologi yang akan dipergunakan adalah sebagai berikut:

1.8.1 Tahap Persiapan

  Mengkaji dokumen perencanaan, yang meliputi gambar DED (Detailed Engineering Design) dan Schedule (Timeline Proyek).

1.8.2 Tahap Pelaksanaan

  Melaksanakan kerja praktek dan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam Laporan Kerja Praktek. Adapun pengumpulan data dapat dibedakan menjadi:

a. Pengumpulan Data Primer

  Pengumpulan data primer dilakukan di dalam lokasi proyek dengan melakukan pengamatan langsung atas kinerja unit dan wawancara dengan pihak terkait.

1) Observasi

  Yaitu pengamatan yang dilakukan secara langsung di lapangan. Data tersebut dapat menunjang pemahaman tentang data tertulis proyek, dan dapat diperoleh pula hal-hal yang tidak terdapat dalam teori karena kondisi lapangan yang ada memerlukan strategi yang dapat memudahkan dan menunjang kelancaran pekerjaan. Di samping itu, di lapangan akan terjadi hal-hal praktis untuk mengatasi masalah-masalah yang akan terjadi dalam pelaksanaan proyek. Kegiatan pengamatan di lokasi dilakukan selama 60 hari.

2) Wawancara Interview dengan Pihak Terkait

  Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data dan memperjelas hal-hal yang kurang dimengerti yang dilakukan dengan cara bertanya untuk mendapatkan penjelasan dari pihak yang bersangkutan di proyek.

b. Pengumpulan Data Sekunder

  Data sekunder dikumpulkan dari dokumen-dokumen dan referensi-referensi yang ada. Dokumen yang diperoleh dari sumber atau pihak terkait.

1) Gambar Kerja dan Data Tertulis

  Merupakan data yang berisi tentang keterangan teknis proyek, di mana dari data ini dapat diketahui rencana pembangunan suatu konstruksi dan dapat pula digunakan untuk menyusun langkah- langkah dari suatu pekerjaan di proyek tersebut. Dari data ini dapat diketahui hal-hal yang sesuai dengan rencana maupun yang tidak sesuai dengan rencana awal.

2) Kepustakaan Study Literature

  Dengan cara mencari dari sumber-sumber kepustakaan. Digunakan sebagai pembanding dalam menganalisa hal-hal yang terjadi selama pelaksanaan pembangunan proyek.

1.9. Sistematika Penyusunan Laporan

  Laporan kerja praktek akan disusun dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian pokok, dan bagian akhir. Bagian awal meliputi halaman judul, lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, dan daftar tabel. Bagian pokok merupakan isi dari laporan kerja praktek yang terdiri dari delapan bab sesuai dengan pedoman pembuatan laporan kerja praktek yang dijabarkan di bawah ini. Sedangkan bagian akhir meliputi daftar pustaka, lampiran-lampiran dan gambar-gambar proyek.

  Secara garis besar sistematika penulisan Laporan Kerja Praktek adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

  Bab ini berisi uraian umum, latar belakang proyek, maksud dan tujuan pendirian proyek, data proyek, lokasi proyek, ruang lingkup kerja praktek, metode pengumpulan data dan sistematika laporan.

BAB II Manajemen Proyek

  Bab ini berisi mengenai manajemen proyek yang berisi tentang unsur-unsur yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek, hubungan antar seluruh sumber daya di dalam proyek, sistem kontrak, sistem manajemen laporan dan pelaksanaan K3.

BAB III Tinjauan Perencanaan

  Bab ini antara lain menguraikan tentang tinjauan perencanaan mengenai arsitektur, struktur dan mekanikal elektrikal serta sanitasi namun yang lebih ditekankan pada perencanaan struktur dan perencanaan pembebanan. Yang utama memberikan penilaian dan evaluasi terhadap hasil desain struktur.

BAB IV Bahan, Peralatan, dan Tenaga Kerja

  Bab ini berisi tentang uraian peralatan kerja, bahan-bahan konstruksi, dan tenaga kerja. System pengadaan bahan, alat dan tenaga kerja. Syarat-syarat kondisi material yang sesuai dengan ketentuan serta tenaga kerja yang digunakan pada proyek tersebut.

BAB V Pelaksanaan Pekerjaan

  Bab ini menguraikan kegiatan pelaksanaan proyek sesuai lingkup pengamatan selama kerja praktek meliputi metode pelaksanaan yang digunakan dalam pengerjaan proyek.

BAB VI Pengendalian dan Pengawasan Proyek

  Bab ini memuat langkah-langkah pengendalian dan pengawasan proyek yang dilakukan baik terhadap kualitas, waktu, biaya, teknis, dan

  K3L pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat dicapai sasaran tepat mutu, waktu dan biaya ada akhir pelaksanaan proyek.

BAB VII Permasalahan dan Pemecahannya

  Bab ini membahas tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan proyek yang terjadi selama pelaksanaan kerja praktek. Selain itu, bab ini juga membahas bagaimana penyelesaian yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.

BAB VIII Penutup

  Bab ini merupakan penutup Laporan Kerja Praktek yang berisi kesimpulan dan saran penulis selama Kerja Praktek.

BAB 2 MANAJEMEN PROYEK

2.1. Tinjauan Umum

  Manajemen proyek dapat diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan dalam proyek pembangunan diawali dalam proses perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, dan pengendalian segala unsur-unsur yang terdapat pada proyek tersebut, sehingga dapat mencapai target yang direncanakan. Unsur- unsur yang dikelola dalam proyek meliputi:

  a. Money (uang dan material)

  b. Man (tenaga kerja lapangan dan tenaga ahli)

  c. Machine (peralatan yang digunakan)

  d. Method (metode kerja yang dilakukan pada proyek)

  e. Marketing (pemasaran hasil jadi proyek baik sebelum, selama, maupun setelah kegiatan konstruksi)

  Fungsi dari manajemen proyek adalah untuk mengontrol segala kegiatan yang dilakukan di proyek demi mencapai target dan tujuan yang telah direncanakan, yakni berupa:

  a. Tepat waktu

  b. Tepat kualitas

  c. Tepat kuantitas

  d. Tepat biaya

  e. Tepat guna

  f. Tidak adanya konflik dengan masyarakat sekitar

  g. Penerapan K3L dengan baik

2.2. Unsur –Unsur Pengelola Proyek

2.2.1 Pemilik Proyek (Owner)

  Pemilik proyek atau Owner adalah orang atau instansibadan hukum baik swasta maupun instansi pemerintah yang memiliki gagasan dalam pendirian suatu bangunan serta menanggung biaya pembangunannya. Dalam proyek pembangunan Apartemen Menteng Park ini yang bertindak sebagai Owner ialah PT. Cempaka Wenang Jaya. Hak Owner meliputi:

  a. Berhak dalam melakukan penunjukan unsur-unsur pengelola proyek lain seperti konsultan dan kontraktor.

  b. Memberikan keputusan dan instruksi yang berkaitan erat dengan perubahan pekerjaan, waktu, dan biaya.

  c. Menerima atau menolak perubahan-perubahan dalam rencana proyek maupun saat pelaksanaan konstruksi.

  d. Berhak memberikan rancangan atau ide mengenai desain yang akan dibuat oleh konsultan perencana.

  e. Berwenang memberi instruksi kepada konsultan maupun kontraktor baik secara langsung maupun tertulis.

  f. Berhak mengetahui progres kegiatan konstruksi dari kontraktor.

  g. Berhak memberikan sanksi terhadap unsur-unsur pengelola proyek yang tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya berdasar kontrak yang telah dibuat.

  Kewajiban Owner meliputi:

  a. Menyiapkan lahan tempat akan dibangunnya proyek dan pendanaan proyek.

  b. Menandatangani surat perintah kerja dan surat perjanjian kontraktor.

  c. Mengurus dan menyelesaikan izin dan syarat-syarat yang harus dipenuhi pada instansi-instansi yang berhubungan dengan kegiatan pembangunan Apartemen Menteng Park.

  d. Membantu kontraktor dalam menyelesaikan konflik dengan warga sekitar maupun instansi lain (ormas, warga, instansi pemerintah, dan lain-lain) selama kegiatan konstruksi.

  e. Mengawasi dan memonitor pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor dan mengadakan rapat rutin mingguan yang ditujukan untuk berkoordinasi bersama dengan konsultan pengawas dan kontraktor pelaksana.

2.2.2 Konsultan Perencana

  Konsultan perencana adalah orang atau badan hukum yang bertugas dalam kegiatan perencanaan desain bangunan berdasar ide yang diberikan oleh pemilik proyek yang sebelumnya telah disesuaikan dengan keadaan lapangan.

  Konsultan perencana dalam proyek pembangunan Apartemen Menteng Park terdiri dari:

1. Konsultan Perencana Arsitektur

  Konsultan perencana arsitektur adalah orang atau instansi yang bertugas dalam perencanaan arsitektur bangunan. Konsultan perencana arsitektur yang ditunjuk oleh PT. Cempaka Wenang Jaya ialah PT. Airmas Asri. Hak konsultan perencana arsitektur:

  a. Menerima pembayaran atas pekerjaan perencanaan aspek arsitektur sesuai kesepakatan dengan pihak Owner.

  b. Mempertimbangkan segala usul yang diberikan oleh Owner selaku pemberi tugas, manajer konstruksi, maupun kontraktor mengenai masalah desain konstruksi.

  Kewajiban konsultan perencana arsitektur:

  a. Membuat gambar desain dan dimensi bangunan secara lengkap dengan detail fasilitas yang ada serta penempatannya.

  b. Menentukan spesifikasi bangunan sampai tahap finishing pada bangunan.

  c. Membuat gambar perencanaan arsitektur yang meliputi gambar rencana, Detail Engineering Design (DED), dan gambar 3D bangunan.

  d. Bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil perencanaannya.

  e. Menyediakan dokumen perencanaan arsitektur untuk kepentingan perizinan kepada Tim Penasihat Arsitektur Kota (TPAK).

2. Konsultan Perencana Struktur

  Konsultan perencana struktur adalah orang maupun instansi yang dipercaya dalam kegiatan perencanaan struktur. Dalam proyek pembangunan Apartemen Menteng Park, PT. Cempaka Wenang Jaya menunjuk PT. Haerte (HRT) Widya Kons. sebagai konsultan perencana struktur. Hak konsultan perencana struktur:

  a. Menerima pembayaran atas pekerjaan perencanaan aspek struktur sesuai kesepakatan dengan pihak Owner.

  b. Mempertimbangkan segala usul yang diberikan oleh Owner selaku pemberi tugas, manajer konstruksi, maupun kontraktor mengenai masalah desain konstruksi.

  Kewajiban konsultan perencana struktur:

  a. Menentukan model struktur dan letak elemen-elemen struktur gedung.

  b. Membuat kriteria desain struktur bangunan.

  c. Mendesain bangunan sesuai dengan prosedur tata cara dan peraturan yang berlaku.

  d. Melaksanakan perhitungan struktur dan gambar pelaksanaan.

  e. Membuat gambar perencanaan meliputi gambar perencanaan umum dan Detail Engineering Design (DED) struktur bangunan.

  f. Menentukan spesifikasi dan mutu bahan bangunan untuk pekerjaan struktur dalam bentuk Rencana Kerja dan Syarat (RKS).

  g. Menyediakan dokumen perencanaan untuk kepentingan perizinan kepada Tim Penasihat Konstruksi Bangunan (TPKB).

  h. Bertanggung jawab atas hasil desain perencanaan struktur.

3. Konsultan Perencana Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing (MEP)

  Konsultan perencana MEP ialah orang atau instansi yang bertugas dalam perencanaan desain MEP. Dalam proyek pembangunan Apartemen Menteng Park, PT. Cempaka Wenang Jaya menunjuk PT. Arnan Pratama Consultants sebagai konsultan perencana MEP. Hak konsultan perencana MEP:

  a. Menerima pembayaran atas pekerjaan perencanaan aspek MEP sesuai kesepakatan dengan pihak Owner.

  b. Mempertimbangkan segala usul yang diberikan oleh Owner selaku pemberi tugas, manajer konstruksi, maupun kontraktor mengenai masalah desain mekanikal, elektrikal, dan plumbing.

  Kewajiban konsultan perencana MEP:

  a. Merencanakan semua desain instalasi mekanikal, elektrikal, dan plumbing.

  b. Membuat gambar perencanaan mekanikal, elektrikal, dan plumbing berupa perencanaan umum serta Detail Engineering Design (DED).

  c. Menentukan spesifikasi material dan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan MEP.

  d. Bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil desain perencanaan MEP.

2.2.3 Konsultan Pengawas dan Manajemen Konstruksi

  Konsultan pengawas ialah orang atau instansi yang bertugas dalam pengawasan kegiatan konstruksi yang dilaksanakan oleh kontraktor serta dalam kegiatan pengawasan waktu dan biaya konstruksi. Dalam proyek pembangunan Apartemen Menteng Park, pihak owner PT. Cempaka Wenang Jaya merangkap sekaligus sebagai konsultan pengawas dan manajemen konstruksi.

2.2.4 Kontraktor Pelaksana

  Kontraktor pelaksana adalah suatu instansi yang bertugas dalam melakukan kegiatan konstruksi dan pengerjaan instalasi-instalasi berdasar Kontraktor pelaksana adalah suatu instansi yang bertugas dalam melakukan kegiatan konstruksi dan pengerjaan instalasi-instalasi berdasar

  Proses pemilihan kontraktor melalui mekanisme penunjukan langsung dikarenakan adanya hubungan pribadi yang kuat antara pemilik proyek dengan pihak Project Manager tim Owner yang merupakan karyawan dari PT. Totalindo Eka Persada. Pemilihan kontraktor pada proyek swasta tidak ada persyaratan khusus, berbeda dengan proyek pemerintah yang memerlukan beberapa syarat dan kondisi tertentu.

  Dalam pelaksanaan konstruksi proyek, kontraktor mengacu pada gambar desain yang telah direncanakan oleh konsultan perencana struktur dikombinasikan dengan gambar desain arsitektur serta MEP. Jika terdapat gambar yang kurang jelas atau tidak sesuai dengan kondisi lapangan maka dilakukan koordinasi dengan pihak Owner, konsultan perencana, dan konsultan pengawas melalui rapat mingguan. Hak Kontraktor meliputi:

  a. Menerima pembayaran atas pekerjaan sesuai dengan kesepakatan bersama pihak owner.

  b. Berkonsultasi dengan konsultan perencana atau dengan tim teknis owner mengenai hal-hal yang kurang jelas berkaitan dengan gambar desain. Kewajiban Kontraktor meliputi:

  a. Menyediakan tenaga kerja, tenaga ahli, bahan serta peralatan yang akan digunakan selama kegiatan konstruksi.

  b. Membuat Shop Drawing yang nantinya digunakan sebagai patokan pengerjaan konstruksi di lapangan.

  c. Membuat As Built Drawing yakni gambar yang aktual pelaksanaan di lapangan.

  d. Meminta persetujuan konsultan pengawas sebelum mengerjakan hal-hal yang bersifat konstruktif.

  e. Membuat rencana kerja, jadwal pelaksanaan pekerjaan serta metode pelaksanaan sehingga dapat mengurangi kemungkinan keterlambatan kerja yang disebabkan karena kesalahan-kesalahan teknis pelaksanaan kerja.

  f. Menjamin keamanan dan ketertiban di lingkungan proyek sehingga dapat memberi perlindungan bagi tenaga kerja serta menjaga kebersihan lingkungan.

  g. Melaporkan progres pekerjaan yang dituangkan dalam bentuk laporan pekerjaan harian, mingguan, serta bulanan kepada konsultan pengawas serta owner.

2.3. Hubungan Kerja Pengelola Proyek

  Hubungan kerja unsur-unsur pengelola proyek dijelaskan pada gambar berikut.

  Owner PT. Cempaka Wenang Jaya

  Konsultan Perencana Arsitek

  : PT. Airmas Asri

  Konsultan Pengawas

  Struktur

  : PT. Haerte (HRT)

  PT. Cempaka Wenang Jaya

  Widya Kons.

  MEP

  : PT. Arnan Pratama Consultants

  Kontraktor PT. Totalindo Eka Persada

  Garis Perintah Garis koordinasi

  Gambar 2.1 Skema Hubungan Kerja Proyek Apartemen Menteng Park Sumber

  : Dokumen Proyek Apartment Menteng Park

  Dari skema hubungan kerja dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana

  - Ada ikatan kontrak kerja.

  - Konsultan perencana bertanggung jawab kepada pemilik proyek atas

  desain yang telah dibuat.

b. Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Pengawas - Ada ikatan kontrak kerja.

  - Konsultan pengawas bertanggung jawab kepada pemilik proyek dalam

  konteks pengawasan kegiatan di lapangan.

c. Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor

  - Ada ikatan kerja. - Kontraktor bertanggung jawab kepada pemilik proyek dalam rangka

  proses konstruksi bangunan sesuai kesepakatan yang ada.

d. Hubungan antara Kontraktor dengan Konsultan Perencana

  - Ada ikatan aturan pelaksanaan proyek berupa gambar desain dan

  spesifikasi yang telah direncanakan. - Kontraktor berkoordinasi dengan konsultan perencana jika terdapat

  hal-hal yang kurang jelas pada gambar desain atau jika terdapat permasalahan antara kondisi di lapangan dengan desain yang telah dibuat, yang memungkinkan adanya perubahan desain.

e. Hubungan antara Kontraktor dengan Konsultan Pengawas

  - Ada ikatan aturan pelaksanaan proyek di mana setiap kegiatan

  kontraktor yang bersifat konstruktif harus mendapat izin terlebih dahulu oleh konsultan pengawas.

f. Hubungan antara Konsultan Perencana dengan Konsultan Pengawas

  - Konsultan pengawas berkoordinasi dengan konsultan perencana

  mengenai gambar dan spesifikasi yang telah direncanakan. - Konsultan pengawas berkoordinasi dengan konsultan perencana jika

  terdapat permasalahan antara kondisi lapangan dengan desain awal yang memungkinkan adanya perubahan desain.

2.4. Struktur Organisasi Pengelola Proyek

  Pelaksanaan proyek memerlukan koordinasi yang baik serta terstruktur, sehingga dapat mengurangi kemungkinan kesalahan komunikasi yang dapat mengakibatkan kesalahan-kesalahan dalam kegiatan konstruksi yang dapat menyebabkan tidak tercapainya target yang sudah direncanakan. Semua pihak-pihak yang terlibat dalam proses konstruksi bekerja dalam timnya masing-masing, di mana diperlukan suatu struktur organisasi sehingga garis kerja setiap pihak yang terlibat menjadi jelas. Keuntungan adanya struktur organisasi yang jelas antara lain:

  a. Tugas dan wewenang setiap pihak yang terlibat menjadi jelas sesuai dengan posisi dan keahlian masing-masing sehingga koordinasi antar pihak menjadi jelas.

  b. Pekerjaan dapat dilaksanakan dengan matang dan tidak tumpang tindih.

  c. Meningkatkan pendayagunaan dana, fasilitas, waktu, serta kemampuan yang tersedia secara maksimal.

  PROJECT COORDINATOR

  Ir. H. M. JON

  PROJECT MANAGER

  HARYO NUSWANTORO

  DEPUTY PROJECT MANAGER

  Ir. HENGKY DEKRIANTO

  CONSTRUCTION MANAGER

  MACHSUN

  PROJECT

  GENERAL AFFAIR

  COST CONTROLQS

  ENGGINER MANAGER

  COORDINATOR MEP

  SITE MANAGER

  SITE MANAGER

  SITE MANAGER

  QUALITY ASSURANCE QUALITY CONTROL

  SAFETY MANAGER

  CITRA ARNES.SE

  SELO GUNO A.SH

  GUNAWARMAN. Amd

  DARMAWAN. ST

  Ir. ENDANG MULYADI

  MASHUDI

  IWAN. S

  MASHUDI

  MANAGER

  SUBARI SYAHRONI ISMAIL

  QUANTITY SURVEY

  ASST.ENGGINERING

  TOWER .3

  MANAGER

  ADMIN SAFETY

  CHIEF SECURITY

  STAFF GA

  ACCOUNTANT

  M. FATHUR R. S.Pd

  EKO SUSANTO

  SITE ADMINISTRATION

  OKKY TRIMURTI

  CASHIER

  CHIEF WAREHOUSE

  RUDI WIJAYA

  A. SYAMSUDIN

  FITER LEO J S SH

  MARTIN TOBING

  JAYA SILALAHI

  TOWER .2

  SITE ENGGINEER

  SITE ENGGINEER

  1. MEKI SYAFERLY, ST

  STRUCTURE

  ARCHITECTURE

  DEPUTY QUALITY

  CHIEF SUPERVEYOR

  ASSURANCE SPV SAFETY TWR 1,2 3

  STAFF SECURITY

  GA ADMIN CASHIER

  WAREHOUSE

  2. IMAM ARIPIN

  1. PRATIKA RIRIS, ST

  SARAH AISHA. ST

  QUALITY CONTROL

  CHIEF TEMPORARY

  CHIEF SUPERVISOR

  CHIEF SUPERVISOR

  CHIEF SUPERVISOR

  ERWIN ARIFIN

  SUMIADJI HOJALI

  REGU A

  FITRIA NINGSIH

  RIANI WIDYA

  1. OKY WIDIYANTO

  M. MUNIF

  MONITORING

  MARULI SIANTURI

  GUNTORO

  SETYO BEKTI

  GUNTORO

  SURVEYOR

  QUALITY ASSURANCE

  2. HARDIYANTO

  DRIVER

  1. ARIS MUNANDAR

  QUALITY CONTROL SUPERVISOR SAFETY

  3. DEDI SURYADI

  1. JAMHURI

  4. MEI IRAWAN

  2. SURYA

  STAFF WAREHOUSE

  BAR BENDING SCHEDULE

  2. ERNI WIJAYANTI ST

  TEMPORARY MECHANIC

  TOWER 3 TOWER 3

  3. JAKA IRAWAN

  STAFF

  STRUCTURE T.3

  STRUCTURE T.2

  STRUCTURE T.1

  1. AHMAD S.

  1. PANJI 1. BUDI SETIAWAN

  1. SIHOL SIREGAR

  1. GUNAWARMAN

  1. MUKTI ALI

  SPV BEKISTING

  SPV BEKISTING

  SPV BEKISTING

  2. TEDI W

  2. SUNARDI 2. NOR SALIM

  REGU B

  MESSENGERS

  2. KASDOVAN A.

  2. DIBYO SANTOSO

  ENGINEERING

  2. ADE DARMAN

  1. MANGSUR

  1. RENFI ANGGARA

  1. JHONI S

  1. M FIRDAUSI

  TENGKU YUSUF

  3. HERIANTO S

  3. SUDIRSAN

  ADMINISTRATION

  3. SISWARA SANDI

  2. TONO KARSONO

  TOWER 2 1 TOWER 2

  2. RACHMAT P

  4. FERNANDO

  4. ANDRI OKTAVIA

  NITA INDRIANINGRUM

  4. DARMAN

  3. DJASIMAN

  1. DWI ANDRIANTO

  1. SUMIADJI 1. PAET DELMUNTE

  3. SAUL

  OFFICE BOY

  5. HAEN NURSALEH

  5. BUDI P

  SPV BESI

  SPV BESI

  2. HERU TARWANTO B

  2. BERNAT H 2. KUSTIONO

  4. DHARMA B

  1. ANWARI

  6. PITER PAKPAHAN

  CHIEF DRAFTER STR

  DRAFTER MEP

  6. GUNTUR N

  1. PARMAN

  1. MA'SUM

  SPV BESI

  2. YADI PURWITO

  REGU C

  3. ALAMSYAH

  M. RONI R, ST

  2. RETNO NAIBAHO

  8. BORNOK SITINJAK

  2. SUHARDI

  1. DODY AHMAD R

  5. RENDI A 1. SUJAI

  1. VITRIANTO

  9. FERDIAN HIDAYAT

  SUPERVISOR COR

  SPV COR

  2. SHAH RYANSYAH A

  2. BAYU S

  DRAFTER STR.

  DRAFTER ARS.

  10. EKO SUGIARTO

  1. FATKUL K

  1.HARIYANTO S

  SUPERVISOR COR

  3. M CAKRA

  1. OMRI EDWARDO.

  2. WILIM S

  1. FATKUL K

  ASS.SURVEYOR

  4. SUPIRMANTO

  2. HANA STEFANI

  2. SUWASANA

  3. ALI HAZMI

  3. NURUL KHIKMAH H.

  INSPECTOR MEP

  SPV ARCH

  2. ARIS GUNAWAN

  4. ACHMAD ZAKY O

  4. REZA FAUZIA

  TOWER 3

  FENI RICARDO

  SPV ARCH

  SPV ARCH

  3. SUTAN SYAHRUL Y.

  5. RIKI ARDILA

  AGUS TIYONO (MEC)

  CAYADI

  FENI RICARDO

  4. FIQIH

  6. MUH TAUFIK

  5. YOGA ADI K

  TOWER 2

  6. DIKI SOPIYAN

  DONALD S

  7. FAJAR ARIES K 8. RIDWAN AMANDA

  TOWER 1

  9. M. SUMANTRI

  NOFRIANSYAH

  10. NADIKO 11. TUBAGUS B

  Jakarta, 02 September 2015

  12.FAHREZA FAHMI

  PT. Totalindo Eka Persada

  13. TEDI SETIAWAN

  Dibuat oleh :

  14. SUKA JAYA

  HARYO NUSWANTORO

  PROJECT MANAGER

  Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Totalindo Eka Persada Proyek Apartemen Menteng Park Sumber

  : Dokumen Informasi Direktori Proyek Apartment Menteng Park : Dokumen Informasi Direktori Proyek Apartment Menteng Park

  Project Manager (PM) bertugas dalam memimpin proyek. Seorang Project Manager harus memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengkoordir semua bawahannya. Project Manager harus mengetahui setiap kegiatan dan pekerjaan yang dilakukan di proyek sehingga proyek dapat berjalan dengan lancar. Tugas Project Manager adalah: - Merencanakan, menyusun, dan membuat struktur organisasi proyek

  sesuai dengan kebutuhan proyek. - Memimpin pelaksanaan kegiatan di proyek dengan mendayagunakan

  sumber daya yang ada untuk mencapai target yang telah direncanakan. - Menghadiri rapat-rapat koordinasi lapangan. - Memastikan pelaksanaan konstruksi di lapangan berjalan sesuai yang

  direncanakan. - Bertanggung jawab atas segala pekerjaan yang dilakukan di lapangan. - Mengambil tindakan dan memberi penyelesaian permasalahan yang

  ada di proyek. Wewenang Project Manager adalah: - Pemimpin tertinggi dalam tim pelaksana proyek yang berhak

  mewakili perusahaan untuk kepentingan proyek. - Menetapkan kebijakan-kebijakan yang diperlukan demi kelancaran

  proyek.

b. Site Manager (SM)

  Site Manager ialah orang yang bertanggung jawab bidang teknis dan pengendalian operasional di lapangan. Tugas dan tanggung jawab Site Manager adalah: - Membuat perencanaan operasional yang meliputi Quality Plan, Site

  installation, metode pelaksanaan kerja di lapangan, dan Scheduling. - Bertanggung jawab atas segala kegiatan di lapangan.

  - Menghadiri rapat koordinasi baik dengan direksi maupun dengan

  konsultan. - Melaksanakan pengawasan terhadap mutu material, biaya, waktu,

  pelaksanaan safety control, progres fisik bangunan, pendatangan material, serta jadwal pendatangan dan maintenance alat.

  Wewenang Site Manager adalah: - Berhubungan langsung dengan perencana atau konsultan mengenai

  pemecahan masalah teknis. - Menentukan jumlah dan jenis material konstruksi. - Memberi izin atau keluar masuknya pelaksana struktur atau pekerja. - Mengusulkan perubahan material yang setara dengan spesifikasi awal.

c. Quality Control (QC)

  Tugas Quality Control (QC) adalah: - Menyusun program kegiatan pengawasan mutu pekerjaan di lapangan. - Memonitor pekerjaan di lapangan agar sesuai dengan gambar desain. - Melakukan pengecekan mutu material konstruksi agar memenuhi

  spesifikasi mutu yang direncanakan. - Membuat daftar kesalahan pekerjaan di lapangan dalam bentuk Non

  Conformance Report (NCR), yang kemudian diserahkan kepada Site Manager untuk selanjutnya dijadikan dasar dalam kegiatan repair lapangan.

d. Pelaksana Struktur

  Tugas Pelaksana Struktur adalah: - Menyelenggarakan dukungan teknis pada pelaksanaan kegiatan

  proyek sehingga dapat berjalan secara efektif dan efisien. - Menyelenggarakan kegiatan scheduling dari setiap tahapan

  pelaksanaan proyek. - Menghitung kemajuan progres fisik biaya dengan melakukan opname

  pemakaian material, upah progres pekerjaan, pemakaian besi serta alat secara periodik.

  - Mengendalikan mutu proyek dan melaksanakan evaluasi pekerjaan - Melaksanakan pembinaan bawahan yang menjadi tanggung jawabnya.

e. Safety Officer

  Tugas Safety Officer adalah: - Melaksanakan pengawasan kegiatan K3L kepada setiap pekerja yang

  berada di lingkungan proyek. - Melakukan pembinaan dan penyuluhan terhadap pekerja agar

  menggunakan APD yang telah diberikan. - Menyelenggarakan Safety Morning setiap hari Selasa dan Jumat pagi,

  yang bertujuan untuk mengingatkan kepada pekerja mengenai keselamatan kerja.

  - Melakukan inspeksi pekerja di lapangan dan memberikan sanksi bagi

  setiap pekerja yang tidak memakai alat pelindung diri. - Memberikan pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan di lapangan,

  sebelum di bawa ke klinik atau rumah sakit terdekat. - Membantu General Affair saat ada konflik dengan warga sekitar

  dalam kegiatan konstruksi. - Melakukan kegiatan pembersihan area konstruksi yang telah selesai

  dibangun. - Memasang tanda pengaman atau peringatan di area-area yang

  berbahaya.

f. Engineering Manager

  Engineering Manager adalah orang yang bertanggung jawab dalam kegiatan yang bersifat teknis, membawahi bagian drafter dan quantity surveyor. Tugas Drafter adalah: - Membuat Shop Drawing yang digunakan sebagai patokan kegiatan

  konstruksi di lapangan. - Membuat As Built Drawing yang merupakan gambar aktual lapangan

  yang nantinya diberikan kepada pemilik proyek. - Bertanggung jawab atas semua gambar yang telah dibuat.

g. General Affair

  Tugas General Affair adalah: - Bertugas dalam pengontrolan keluar masuk karyawan atau

  pengunjung di area proyek. - Bertugas dalam kegiatan penyelesaian masalah dengan warga sekitar

  maupun instansi-instansi lain. - Membawahi bagian kasir, admin, keamanan, dan office boy.

h. Surveyor

  Tugas Surveyor adalah: - Membuat as-as panduan pekerjaan di lapangan berdasar dimensi dan

  spesifikasi yang ada di Shop Drawing. - Melaksanakan pengecekan terhadap elevasi dan dimensi dari balok,

  kolom, pelat lantai, dan elemen lainnya agar sesuai dengan Shop Drawing.

i. Logistik

  Tugas logistik adalah: - Melakukan pengontrolan terhadap bahan material yang keluar masuk

  gudang penyimpanan yang digunakan dalam kegiatan konstruksi. - Melakukan pemesanan bahan material kepada supplier. - Melakukan perawatan terhadap alat-alat yang digunakan di proyek.

j. Mekanik

  Tugas Mekanik adalah: - Menyiapkan listrik kerja yang akan digunakan dalam kegiatan

  konstruksi. - Mengontrol kondisi genset dan ketersediaan bahan bakar. - Melakukan kegiatan pengelasan dan pemompaan air tanah. - Melaksanakan kegiatan penambahan alat berat yang dipakai di proyek

  seperti penambahan sections tower crane.

2.5. Sistem Pembayaran Kontraktor

2.5.1 Pembayaran Prestasi Kerja Kontraktor

  Pembayaran prestasi kerja kontraktor merupakan sistem pembayaran kepada kontraktor atas hasil kerjanya berdasar pada harga satuan (unit price) yang telah disepakati dalam kontrak kerja. Pembayaran dilakukan secara bertahap setiap bulannya sesuai dengan laporan bulanan dan opname pekerjaan yang telah disetujui oleh pemilik proyek, konsultan pengawas dan kontraktor.

2.5.2 Denda Keterlambatan

  Waktu pekerjaan konstruksi yang telah disepakati dalam kontrak kerja yakni selama 457 hari kerja terhitung dari 1 Maret 2016 sampai 31 Mei 2017. Jika pihak kontraktor tidak dapat menyelesaikan kegiatan konstruksi sesuai dengan waktu dan perpanjangan yang telah ditetapkan, maha pihak kontraktor akan menerima denda dari pihak Owner. Denda yang dibebankan sebesar 1 permil dari nilai kontrak untuk setiap hari selama keterlambatan dan maksimal sebesar 5 persen dari nilai kontrak. Denda keterlambatan diukur berdasar jumlah hari efektif pekerjaan di luar force majeure atau bencana alam, demo warga sekitar, dan hal-hal lain yang tidak memungkinkan dilaksanakannya kegiatan konstruksi di lapangan. Pekerjaan dianggap selesai setelah diterbitkannya Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang ditanda tangani oleh pihak Owner dan Kontraktor.

2.6. Tenaga Kerja dan Sistem Pembayaran Pekerja

  Tenaga kerja yang bekerja di proyek pembangunan Apartemen Menteng Park terbagi menjadi dua jenis yakni:

a. Karyawan Tetap

  Karyawan tetap merupakan karyawan yang secara resmi bekerja di PT. Totalindo Eka Persada. Pembayaran gaji karyawan tetap dilakukan setiap bulan dengan ditambah uang makan dan insentif.

b. Tenaga Kerja Harian

  Tenaga kerja harian dikoordinir oleh mandor yang ada dengan sistem pembayaran dilakukan berdasar jumlah hari bekerja.

2.7. Sistem Koordinasi dan Laporan Prestasi Kerja

2.7.1 Sistem Koordinasi

  Sistem koordinasi yang dilakukan dalam pembangunan apartemen Menteng Park terdiri dari dua sistem yakni:

a. Rapat Rutin Mingguan

  Rapat rutin mingguan dilaksanakan setiap hari kamis yang dihadiri oleh pihak kontraktor pelaksana yang diwakili oleh Project Manager, Site Manager, Engineering Manager, dan Drafter, selain itu dihadiri pula oleh pihak Owner, Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana. Hal-hal yang dibicarakan dalam rapat tersebut antara lain: - Mengevaluasi hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan - Evaluasi perencanaan pekerjaan selanjutnya - Mengecek ada tidaknya perubahan desain - Menjelaskan langkah kerja yang akan dilaksanakan - Mengevaluasi penjadwalan proyek, terutama saat ada pekerjaan

  tambah kurang.

b. Rapat Insidental

  Rapat ini diadakan apabila terdapat hal-hal yang terjadi di luar rencana sehingga memerlukan koordinasi secara mendadak dalam rapat ini hanya dihadiri oleh Project Manager, Site Manager dan konsultan pengawas. Hasil diskusi disampaikan kepada pihak owner untuk selanjutnya mendapat persetujuan akhir.

2.7.2 Laporan Prestasi Kerja

  Laporan prestasi kerja merupakan laporan hasil progres pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor yang nantinya digunakan sebagai dasar Laporan prestasi kerja merupakan laporan hasil progres pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor yang nantinya digunakan sebagai dasar

a. Laporan Harian

  Laporan harian berisi tentang: - Rincian kegiatan yang dilakukan di lapangan setiap hari - Jumlah tenaga kerja dan jumlah peralatan kerja yang digunakan - Permasalahan yang terjadi di lapangan sehingga tidak memungkinkan

  dilaksanakannya pekerjaan di lapangan. - Keadaan cuaca yang terjadi di proyek. - Volume pengecoran setiap hari.

b. Laporan Mingguan

  Laporan mingguan berisi tentang: - Pekerjaan yang dilakukan selama satu minggu berdasar laporan

  harian. - Rekap persentase progres dan foto progres pekerjaan dalam satu

  minggu.

c. Laporan Bulanan

  Laporan bulanan berisi tentang: - Pekerjaan yang dilakukan selama satu bulan berdasar laporan

  mingguan. - Rekap persentase progres dan foto progres pekerjaan selama satu

  bulan.

BAB 3 PERENCANAAN PROYEK

3.1. Uraian Umum

  Perencanaan proyek merupakan tahap awal pembangunan suatu proyek, yang membutuhkan perencanaan desain yang matang sebelum kegiatan konstruksi dimulai. Untuk mendapatkan hasil desain yang baik dan sesuai peraturan, biasanya kegiatan perencanaan ditangani oleh badan usaha yang berpengalaman serta memiliki reputasi yang baik. Desain rencana dapat dikatakan baik jika data-data yang digunakan benar-benar sesuai dengan keadaan lapangan yang ada sehingga desain dapat direalisasikan di lapangan dan penyimpangan antara desain dengan kondisi lapangan sangat kecil sehingga hasil konstruksinya maksimal. Suatu perencanaan dapat dikatakan baik apabila:

  a. Desain konstruksi kuat dan memiliki nilai estetis

  b. Desain sesuai dengan aturan yang berlaku

  c. Biaya pelaksanaan efisien dan ekonomis

  d. Mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan

  e. Perkiraan waktu pelaksanaan yang tepat, sesuai dengan kondisi lapangan

  f. Mempertimbangkan metode kerja yang nantinya akan dipakai

  g. Mempertimbangkan aspek K3L bagi para pekerja dan warga sekitar

  h. Hasil akhir bangunan dapat digunakan dengan aman dan nyaman

  i. Desain perencanaan mempertimbangkan metode pelaksanaan kerja, diusahakan mudah dilaksanakan.

  Setelah dilakukan suatu proses perencanaan desain, dalam kegiatan pembangunan proyek perlu ada suatu komitmen dari semua pihak yang terlibat. Untuk menjaga komitmen dari semua pihak, dilaksanakan rapat koordinasi setiap minggu, sehingga dalam pekerjaan di lapangan tetap Setelah dilakukan suatu proses perencanaan desain, dalam kegiatan pembangunan proyek perlu ada suatu komitmen dari semua pihak yang terlibat. Untuk menjaga komitmen dari semua pihak, dilaksanakan rapat koordinasi setiap minggu, sehingga dalam pekerjaan di lapangan tetap

3.2. Tahapan Perencanaan Desain

  Untuk menghasilkan desain perencanaan proyek yang baik ada beberapa tahapan perencanaan yang harus dilewati, yakni:

a. Tahap Studi Kelayakan Proyek (Feasibility Study)

  Setelah pihak owner memberikan penjelasan mengenai ide dan gagasan mengenai rencana pembangunan proyek, kemudian dilakukan studi kelayakan proyek yakni kegiatan uji kelayakan rencana proyek berkaitan dengan aspek-aspek lain yang mempengaruhi. Menurut Ferna Tiwa dalam Jurnal Sipil Statik Universitas Sam Ratulangi Manado, aspek-aspek tersebut adalah:

1. Aspek Finansial

  Aspek finansial merupakan aspek kunci dari suatu usulan proyek, karena jika proyek tersebut tidak memberi keuntungan secara finansial maka proyek tersebut tidak akan dilakukan.

2. Aspek Ekonomi dan Sosial

  Aspek ekonomi dan sosial merupakan dampak adanya proyek tersebut yang dapat meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat di sekitar daerah tersebut.

3. Aspek Teknis

  Aspek teknis merupakan aspek yang melihat kualitas proyek yang sedang atau sudah dikerjakan dan sudah memenuhi standar kualitas tertentu.

4. Aspek Pasar dan Pemasaran

  Aspek pasar dan pemasaran merupakan aspek penting untuk melihat arus dana yang masuk di dalam proyek tersebut, dan aspek Aspek pasar dan pemasaran merupakan aspek penting untuk melihat arus dana yang masuk di dalam proyek tersebut, dan aspek

5. Aspek Hukum

  Aspek hukum merupakan aspek yang harus dipenuhi agar suatu proyek sah secara hukum dan layak untuk dikerjakan.

b. Tahap Perencanaan Desain

  Setelah proyek lolos uji kelayakan, maka selanjutnya dilakukan proses desain rencana proyek berdasarkan data-data lapangan dan peraturan yang berlaku. Untuk peraturan yang digunakan sebagai dasar perencanaan antara lain:

  1. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung.

  (SNI 03-1726-2012)

  2. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung.

  (SNI 03-2847-2013)

  3. Petunjuk Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding Beton

  Bertulang untuk Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.53.1987)

  4. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI) NI-31982

  5. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan NI-31956

  6. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung. (SNI

  03-1729-2015)

  7. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI-5

  8. Peraturan Umum Listrik (AVE) NI-6

  9. Peraturan Umum Air Minum (AVWI-Drink Water)

  10. Peraturan Semen Portland Indonesia NI-81972

  11. Peraturan Pengecatan NI-12

  12. Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung. (SKBI 1-3.55.1987)

  13. Peraturan Instalasi Listrik (PUIL)

  14. Standard Industry Indonesia (SII)

  15. Peraturan-peraturan lain yang berlaku dan diprasyaratkan berdasarkan normalisasi di Indonesia yang belum tercantum di atas dengan mendapat persetujuan wakil pemberi tugas.

  Perencanaan desain pada proyek Apartemen Menteng Park meliputi:

  1. Perencanaan Arsitektural

  2. Perencanaan Struktur

  3. Perencanaan Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing

c. Tahap Pembuatan Detail Engineering Design (DED)

  Setelah tahap perencanaan desain selesai dilakukan, tahap selanjutnya ialah pembuatan gambar detail atau Detail Engineering Design (DED) oleh pihak konsultan perencana. Gambar detail merupakan gambar yang menjelaskan secara rinci pekerjaan konstruksi dan tipe serta spesifikasi material yang akan digunakan dalam pelaksanaan proyek.

d. Tahap Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

  Tahapan selanjutnya yakni penyusunan Rencana Kerja dan Syarat (RKS) yang menjelaskan mengenai spesifikasi teknis pengerjaan struktur atas proyek. RKS Proyek Apartemen Menteng Park terdiri dari:

  1. Peraturan umum dan syarat-syarat umum pelaksanaan konstruksi

  2. Uraian khusus dan syarat-syarat khusus pelaksanaan konstruksi

  3. Penjelasan mengenai pelaksanaan pekerjaan persiapan

  4. Penjelasan mengenai pelaksanaan pekerjaan bekisting

  5. Penjelasan mengenai pelaksanaan pekerjaan beton bertulang

  6. Penjelasan mengenai metode pelaksanaan konstruksi

e. Tahap Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

  Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) mencakup biaya bahan material, peralatan kerja, upah pekerja, dan biaya lain yang berkaitan dengan proyek. Rencana Anggaran Biaya (RAB) digunakan sebagai patokan pihak owner untuk menyediakan dan dalam Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) mencakup biaya bahan material, peralatan kerja, upah pekerja, dan biaya lain yang berkaitan dengan proyek. Rencana Anggaran Biaya (RAB) digunakan sebagai patokan pihak owner untuk menyediakan dan dalam

3.3. Struktur Pembangunan Proyek

  Pada pembangunan proyek Apartemen Menteng Park, pekerjaan yang dilaksanakan meliputi:

  a. Pekerjaan persiapan

  b. Pekerjaan struktur bawah

  c. Pekerjaan struktur atas

  d. Pekerjaan MEP

  e. Pekerjaan finishing dan arsitek

  Pada kegiatan Kerja Praktek, pelaksanaan pembangunan yang ditinjau adalah pelaksanaan pekerjaan struktur atas proyek Apartemen Menteng Park. Struktur atas bangunan merupakan bagian bangunan yang berada di atas tanah yang berfungsi untuk menopang beban-beban yang ada untuk kemudian beban tersebut disalurkan ke struktur bawah (fondasi) dan ke tanah. Fungsi lain dari struktur atas ialah untuk mewujudkan rencana desain arsitektur dengan tetap mengutamakan aspek keamanan dan kenyamanan. Untuk mencapai tujuan tersebut, bahan-bahan yang digunakan saat pembangunan harus kuat, awet, tahan lama, mudah dikerjakan, dan ekonomis. Pada laporan ini, pelaksanaan pembangunan struktur atas yang dibahas hanya kolom, shear wall, balok, pelat lantai, dan tangga.

3.3.1 Kolom

  Kolom adalah komponen struktur yang berfungsi untuk menahan beban aksial pada bangunan untuk kemudian beban tersebut disalurkan ke fondasi dan tanah. Di Indonesia sering sekali terjadi gempa bumi baik berupa gempa vulkanik maupun gempa tektonik, sehingga elemen kolom pada Apartemen Menteng Park direncanakan menggunakan sistem “Strong Coloum Weak Beam” yakni suatu inovasi desain struktur yang fleksibel yang mampu berdeformasi saat terjadi gempa. Sistem ini menitik beratkan pada fleksibilitas balok dan kekuatan kolom yang lebih besar dari balok, Kolom adalah komponen struktur yang berfungsi untuk menahan beban aksial pada bangunan untuk kemudian beban tersebut disalurkan ke fondasi dan tanah. Di Indonesia sering sekali terjadi gempa bumi baik berupa gempa vulkanik maupun gempa tektonik, sehingga elemen kolom pada Apartemen Menteng Park direncanakan menggunakan sistem “Strong Coloum Weak Beam” yakni suatu inovasi desain struktur yang fleksibel yang mampu berdeformasi saat terjadi gempa. Sistem ini menitik beratkan pada fleksibilitas balok dan kekuatan kolom yang lebih besar dari balok,